KOMPAS.com - Sesuai dengan semboyan Republik Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika, keberagaman budaya, suku bangsa, ras, etnis, agaman, dan bahasa daerah tetap menjadi satu kesatuan. Kemajemukan yang ada di Indonesia terjalin dalam satu kesatuan bangsa yang utuh dan berdaulat. Keragaman Indonesia adalah kekayaan sekaligus berkah bagi bangsa Indonesia. Berdasarkan sensuk penduduk dari Badan Pusat Statistik pada 2010, Indonesia memiliki sekitar 1.340 suku bangsa. Di mana suku Jawa menjadi kelompok suku terbesar dengan populasi sebanyak 85,2 juta atau sekitar 40,2 persen dari populasi penduduk Indonesia. Suku Jawa ini terletak di Pulau Jawa bagian tengah hingga timur. Suku bangsa terbesar kedua adalah Suku Sunda yang berasal dari Pulau Jawa bagian barat Suku Batak menyusul sebagai terbesar ketiga dengan jumlah mencapai 8,5 juta jiwa atau 3,6 persen yang berasal dari Pulau Sumatra bagian tengah utara. Baca juga: Manfaat Keberagaman Kegiatan Ekonomi Terbesar ke empat adalah Suku asal Sulawesi selain Suku Makassar, Bugis, Minahasa danGorontalo. Jumlah terbesar keempat ini sendiri merupakan gabungan dari 208 jenis suku bangsa Sulawesi, Untuk terbesar kelima adalah Suku Madura. Kemajemukan bangsa Indonesia tidak hanya terlihat dari beragamnya jenis suku bangsa, namun terlihat juga dari beragamnya agama yang dianut penduduk. Dilansir dari situs resmi Kementerian Sekretariat Negara, dari jumlah suku yang terdata Pembagian kelompok suku di Indonesia tidak mutlak dan tidak jelas. Hal ini akibat dari
Keberagaman suku bangsa yang dimiliki Indonesia menjadi kekayaan bangsa. Ada beberapa Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki ribuan pulau. Luas wilayah Indonesia Kondisi itu menjadikan sumber keberagaman tercipta, seperti suku, budaya, ras, dan Pastinya satu pulau dengan pulau yang lain memiliki perbedaan atau karakteristik masing- Baca juga: Sikap Toleransi dalam Keberagaman Bangsa Indonesia Pengaruh kebudayaan asingKeberagaman bisa muncul karena pengaruh kebudayaan asing yang miliki ciri yang berbeda. Sehingga terjadi akulturasi atau pencampuran unsur kebudayaan asing denga kebudayaan Kondisi iklim dan alam antar wilayah di Indonesia berbeda. Perbedaan musim hujan dankemarau antar daerah, perbedaan kondisi alam seperti pantai, pegunungan mengakibatkan perbedaan pada masyarakat. Sehingga membuat komunitas masyarakat memiliki kebudayaan yang berbeda. Ada komunitas Dikutip situs Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia adalah negeri yang kaya “gemah ripahloh jinawi”. Kekayaan itu tidak sebatas pada hasil alam saja, tetapi juga pada ragam suku, bahasa, agama, kepercayaan, dan adat istiadat. Pada kekayaan suku bangsa, Indonesia memiliki ratusan nama suku bahkan ribuan jika dirincihingga subsukunya. Kemajuan teknologi dan kemudahan di bidang transportasi mendorong peningkatan mobilitas penduduk. Baca juga: Manfaat Keberagaman Budaya bagi Suatu Bangsa
Dampak dari mobilitas penduduk mempercepat perubahan komposisi suku di suatu wilayah. Ini menjadi potensial konflik sosial, ekonomi, maupun politik. Data suku di Indonesia pertama kali dihasilkan melalui Sensus Penduduk (SP) pada 1930 oleh Pada era Orde Baru, pengumpulan data terhenti karena adanya "political taboo" yang memandang bahwa membahas suku adalah upaya yang dapat mengancam Nama-nama suku di IndonesiaPada era Reformasi, data suku mulai dikumpulkan kembali oleh BPS melalui SP 2000 dan Berikut nama-nama suku bangsa berdasarkan wilayah di Indonesia: Jawa
Lihat Foto Di Jawa juga ada suku Madura, Sunda, Betawi, Cirebon, dan Banten. Baca juga: Contoh Keberagaman di Rumah dan Cara Menyikapinya KalimantanDi Kalimantan ada suku Dayak Abai, Dayak Air Durian/Dayak Air Upas/Dayak Batu Payung/Dayak Belaban/ Dayak Kendawangan, Banjar Kuala/Batang Banyu/Pahuluan, Banjar. SumateraDi Sumatera ada suku Batak Angkola, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Pakpak Dairi, Melayu Asahan, Melayu Deli, Melayu Riau, Langkat/ Melayu Langkat, Melayu Banyu Asin, Asahan, Melayu, Melayu Lahat, Melayu semendo, Minangkabau, Jambi, Kerinci, Anak Dalam/ Anak Rimbo, Batin, Kubu, Pindah SulawesiDi Sulawesi ada suku Gorontalo, Makassar, Bantik, Minahasa, Pasan/Ratahan, Ponosakan,Tombulu, Tonsawang, Tonsea/Tosawang, Atinggola, Suwawa, Mandar, Babontehu, Amatoa/ Ammatowa/ Orang Kajang, Ampana, Anak Suku Seko, Aserawanua, Bugis, Minahasa. Nusa Tenggara Barat (NTB) Di NTB ada suku Suku Nusa Tenggara Barat lainnya. Baca juga: Peran Pancasila dalam Keberagaman Bangsa BaliDi Bali ada suku Bali/Bali Hindu, Bali Majapahit, Bali Aga. AcehDi Aceh ada suku Aceh/Achin/Akhir/Asji/A-Tse/Ureung Aceh, Alas, Aneuk Jamee,Gayo, Gayo Di NTT ada suku Abui, Adabe, Alor/Belagar/Kelong/Manete/ Mauta/Seboda/Wersin,Atanfui/Atani/Atoni/ Atoni Meto/Dawan, Babui, Bajawa, Bakifan, Barawahing, Barue, Belu, Blagar, Boti, Bunak/ Marae, Dadua, Deing, Ende, Fa. PapuaDi Papua ada suku Abau, Abra, Adora, Aikwakai, Aiso, Amabai, Amanab, Amberbaken, Arandai, Arguni, Asienara, Atam, Hatam, Atori, Baham, Banlol, Barau, Bedoanas, Biga, Buruwai, KOMPAS.com - Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki keberagaman dalam kehidupan masyarakatnya. Keberagaman timbul karena banyak perbedaan seperti suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial budaya, ekonomi dan lainnya. Sebenarnya apa saja keberagaman yang ada di Indonesia? Jenis keberagaman IndonesiaDikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, keberagaman di Indonesia terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:
Baca juga: Daftar Suku di Indonesia Berikut ini penjelasan masing-masing jenis keberagaman di Indonesia tersebut:
Wilayah NKRI membentang dari Sabang sampai Merauke dengan bentuk kepulauan. Di antara ribuan pulau tersebut membentang lautan yang mencapai dua per tiga wilayah Indonesia. Maka dari itu Indonesia juga disebut negara bahari. Secara administratif, Indonesia terdiri dari 34 provinsi yang terbagi menjadi kabupaten dan kota. Setiap wilayah memiliki ciri-ciri tersendiri yang berpengaruh langsung terhadap kondisi lingkungan termasuk flora dan fauna. Kondisi letak daerah dan geografis secara tidak langsung juga membentuk keberagaman warga negara atau penduduk yang mendiaminya dengan berbagai aspek kehidupannya. Keberagaman wilayah dan lingkungan Indonesia ini memiliki keindahan yang luar biasa sehingga banyak lokasi wilayah di Indonesia yang menjadi obyek wisata. Setiap wilayah mempunyai keunggulan masing-masing seperti keindahan pesisir pantai, terumbu karang, biota laut, persawahan, hutan, perkebunan, pegunungan, padang rumput, perkotaan hingga daerah industri. Baca juga: Mengenal Suku Bangsa di Indonesia
Suku bangsa atau kelompok etnik adalah kesatuan hidup manusia yang mempunyai sistem interaksi, sistem norma yang mengatur interaksi tersebut, ada kontinuitas dan rasa identitas yang mempersatukan semua anggota, serta memiliki sistem kepemimpinan tersendiri.
Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas tersebut. Kesadaran dan identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan yang lain yakni bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah dan tempat asal. Identitas atau ciri khas suku bangsa atau kelompok etnik dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), di Indonesia terdapat sekitar 1.128 suku bangsa yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri. Sehingga membuat Indonesia memiliki perbedaan kemudian membentuk keberagaman di Indonesia. Sedangkan budaya adalah segala hasil karya manusia baik yang bersifat fisik maupun nonfisik. Keberagaman budaya di Indonesia dipengaruhi berbagai faktor antara lain:
Baca juga: Weleng Wulang, Tradisi Suku-suku di NTT Sambut Gerhana Bulan yang Mulai Langka Agama adalah sistem keyakinan kepada Tuhan. Kebebasan beragama dijamin oleh UUD 1945. Agama yang diakui secara sah di Indonesia adalah:
Agama-agama tersebut disebarkan oleh bangsa lain dan pegagang asing yang datang ke wilayah Indonesia. Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang relijius. Semua agama meyakini akan keberadaan dan kekuasaan Tuhan. Akan tetapi sistem keyakinan dab ibadah antara satu agama dengan agama yang lain berbeda. Menganut agama merupakan hak asasi manusia dan dijamin oleh UUD 1945 pasal 28E ayat 1 yang berbunyi: Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali.
Maka dari itu, perlu dikembangkan toleransi umat beragama yang meliputi:
Baca juga: Serunya Menjelajah Museum Penyimpan Peralatan Suku Indonesia di Bogor Dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ciri-ciri fisik seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata serta ciri fisik yang lainnya. Secara umum, ras manusia dapat dikelompokkan menjadi lima macam yaitu :
Keberagaman ras penduduk di Indonesia, setidaknya dapat dikelompokkan menjadi:
Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi menimbulkan konflik. Konflik tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat tapi juga bangsa Indonesia secara keseluruhan. Maka setiap warga negara Indonesia diminta menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan dan persahabatan sehingga terwujud perdamaian. Kondisi ini sesuai sila kedua Pancasila yang berbunyi yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Artinya bangsa Indonesia menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia tanpa membeda-bedakan ras. Baca juga: 7 Pola Budaya yang Bisa Ditemukan di Kehidupan Suku Baduy Golongan adalah sebagai kelompok masyarakat dengan ciri-ciri dan aktivitas tertentu. Beberapa faktor yang digunakan untuk menggolongkan keberagaman adalah sebagai berikut:
Selain keberagaman di atas, ada juga penggolongan sosial yang berkembang di masyarakat. Salah satunya tercermin dalam berbagai organisasi sosial.
Meski terdapat beragam penggolongan, namun berbagai organisasi tersebut mempunyai landasan ideologi yang sama yaitu Pancasila. Artinya semua golongan sosial berada dalam Bhinneka Tunggal Ika.
Gender merupakan sifat dan perilaku yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial dan kultural. Sedangkan jenis kelamin merupakan kodrat Tuhan. Gender adalah konsep kultural, berupaya membuat perbedaan dalam hal peran, perlaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. Gender lebih menitik beratkan pada peran sosial. Contohnya dahulu wanita harus mengurus rumah tangga dan tidak boleh bekerja. Sedangkan jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir. Keberagaman gender menimbulkan peran yang beragam. Peran gender dapat dibedakan menjadi peran reproduktif, produktif dan kemasyarakatan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |