Jakarta - Proses difusi dapat ditemukan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya ketika kamu melarutkan gula untuk membuat teh manis, atau menaburkan garam ke dalam masakan. Show Dari contoh tersebut dapat kita pahami bahwa difusi adalah perpindahan suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke rendah. Difusi dalam prosesnya melibatkan dua zat yang salah satunya berkonsentrasi lebih tinggi dari zat lain. Kondisi ini menyebabkan perpindahan dan pembauran ke seluruh partikel secara merata. Untuk memahami lebih lanjut, simak penjelasan lengkap tentang difusi berikut ini. A. Pengertian DifusiDilansir Britannica Encyclopedia, difusi adalah proses yang dihasilkan dari gerakan molekul dimana alirannya berpindah dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah. Dalam definisi tersebut, perbedaan konsentrasi pada dua larutan dikenal juga dengan sebutan gradien konsentrasi. Meski tidak ada perbedaan konsentrasi, perpindahan molekul tetap dapat terjadi untuk mencapai kesetimbangan. Proses difusi juga berlaku dalam tubuh manusia. Menurut Modul Biologi Kelas XI yang disusun oleh Saifullah (2020), difusi adalah proses perpindahan partikel suatu zat dari larutan berkonsentrasi tinggi ke larutan dengan konsentrasi rendah untuk mencapai keseimbangan. Contoh difusi dalam tubuh manusia yaitu ketika kita menarik napas maka alveolus mengembang dan oksigen masuk ke paru-paru. Lalu, ketika menghembuskan napas, alveolus mengempis dan karbon dioksida keluar dari tubuh. Nah, proses ini terjadi disebabkan molekul bergerak dari konsentrasi tinggi ke rendah. B. Proses DifusiProses difusi dapat terjadi di zat padat, zat cair, atau zat gas. Dalam hal ini, prosesnya tidak memerlukan energi karena itulah proses difusi disebut juga sebagai sistem transpor pasif. Proses difusi adalah kondisi dimana terjadinya pergerakan partikel zat dengan gerakan acak yang berdifusi dari bagian berkonsentrasi tinggi menuju ke bagian yang lebih rendah melalui membran sel. C. Faktor yang Mempengaruhi DifusiBerikut ini merupakan sejumlah faktor yang mempengaruhi proses difusi adalah sebagai berikut: 1. Ukuran molekul yang meresap 2. Suhu 3. Konsentrasi zat 4. Wujud materi D. Jenis-jenis DifusiDifusi memiliki dua macam jenis yaitu difusi sederhana dan difusi terbantu. Dikutip dari Modul Biologi yang disusun Saefullah (2020), berikut penjelasannya. 1. Difusi Sederhana 2. Difusi Terbantu Namun, dengan bantuan enzim permease, laktosa dapat melewati membran sel. Enzim permease adalah protein membran sel yang membuka jalan untuk ion dan molekul polar tidak bermuatan untuk dapat melewati dua lapisan lipid hidrofobik dari membran sel. Nah, itulah pengertian difusi beserta faktor yang mempengaruhi, jenis, dan contohnya. Semoga bermanfaat ya detikers! Simak Video "Kandungan Zat Besi Paling Tinggi di Bayam Cuma Mitos!" (faz/faz) Difusi atau pembauran adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan di mana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:[1]
Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus. Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic (tidak berpolar / berkutub). Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP (Adenosine Tri-Phosphate). Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk partikel spesifik.
|