tirto.id - Al-Qur’an mengandung berbagai hikmah luar biasa untuk kehidupan manusia. Berbagai perintah dan larangan harus diperhatikan oleh umat Islam agar selamat dunia akhirat. Rasulullah telah berpesan kepada umat Islam bahwa Al-Qur’an dan As-Sunah merupakan pedoman bagi umat Islam. Ajaran untuk berbuat baik kepada sesama manusia dan berbuat baik selama di dunia selalu menjadi nilai penting dalam Al-Qur’an.
Perintah tersebut telah disampaikan dalam QS. Al-Maidah ayat 48 dan QS. At-Taubah ayat 105.
Kandungan QS. Al-Maidah: 48
Dilansir dari laman Quran Kemenag, berikut merupakan terjemahan QS. Al-Maidah: 48: “Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan,” (QS. Al-Maidah: 48). Dikutip dari E-Modul PAI Kelas X: 9—10, berdasarkan tafsir Al-Misbah, ayat tersebut mengandung pesan-pesan mulia sebagai berikut:
Kandungan QS. At-Taubah: 105
Dilansir dari laman Quran Kemenag, berikut merupakan terjemahan QS. At-Taubah: 105: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Kamu akan dikembalikan kepada (Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu kerjakan,” (QS. At-Taubah: 105). Q.S. at-Taubah/9: 105 berisi perintah untuk bekerja keras (etos kerja). Seorang muslim harus menekankan bahwa semangat bekerja bukan lantaran semata-mata untuk mencari materi, tetapi merupakan wujud penghambaan seorang muslim untuk mencari rida Allah SWT. Menurut tafsir Al-Misbah, ayat ini mendorong manusia untuk lebih mawas diri dan mengawasi amal atau pekerjaan mereka. Pesan-pesan mulia yang terkandung dalam Q.S At-Taubah, 9: 105, antara lain:
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
AGAMA ISLAM
atau
tulisan menarik lainnya
Nurul Azizah
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 2-3 tentang Tolong Menolong / MANTRA SUKABUMI - Surat Al Maidah ini adalah surat ke 5 dalam Al Quran, terdiri dari 120 ayat pada juz 6 dan tergolong dalam surat Madaniyah. Isi Kandungan Surat Al Maidah ayat 2-3 adalah ayat tentang tolong menolong dan juga tentang beberapa larangan. Pada Surat Al Maidah ayat 2-3 ini, ayat ini memerintahkan tolong-menolong dalam kebajikan dan taqwa serta melarang tolong-menolong dalam dosa dan pelanggaran. Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru Dilansir mantrasukabumi.com dari berbagai sumber dengan sumber utama Al-Qur'an Terjemah Kementerian Agama, berikut ini Surat Al Maidah Ayat 2 lengkap dengan tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia lengkap Isi Kandungan. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَائِدَ وَلَا آَمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنْ رَبِّهِمْ وَرِضْوَانًا وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآَنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (2) Ayat 2 Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ذَلِكُمْ فِسْقٌ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (3) |