Berikut yang bukan merupakan isi kandungan surah al-maidah ayat 2 adalah perintah untuk

tirto.id - Al-Qur’an mengandung berbagai hikmah luar biasa untuk kehidupan manusia. Berbagai perintah dan larangan harus diperhatikan oleh umat Islam agar selamat dunia akhirat.

Rasulullah telah berpesan kepada umat Islam bahwa Al-Qur’an dan As-Sunah merupakan pedoman bagi umat Islam.

Ajaran untuk berbuat baik kepada sesama manusia dan berbuat baik selama di dunia selalu menjadi nilai penting dalam Al-Qur’an.

Perintah tersebut telah disampaikan dalam QS. Al-Maidah ayat 48 dan QS. At-Taubah ayat 105.

Kandungan QS. Al-Maidah: 48

Berikut yang bukan merupakan isi kandungan surah al-maidah ayat 2 adalah perintah untuk

Dilansir dari laman Quran Kemenag, berikut merupakan terjemahan QS. Al-Maidah: 48:

“Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan,” (QS. Al-Maidah: 48).

Dikutip dari E-Modul PAI Kelas X: 9—10, berdasarkan tafsir Al-Misbah, ayat tersebut mengandung pesan-pesan mulia sebagai berikut:

  1. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT dengan haq (kebenaran), yakni haq dalam kandungannya, cara turunnya, maupun yang mengantarnya turun (Jibril AS.).
  2. Al-Qur’an berfungsi membenarkan kitab-kitab sebelumnya, yakni Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS, Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS, dan Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa AS.
  3. Al-Qur’an menjadi pengawas, pemelihara, penjaga kitab-kitab terdahulu dan menjadi tolok ukur kebenaran terhadapnya, serta menjadi saksi untuk keabsahannya. Al-Qur’an memelihara dan mengukuhkan prinsip ajaran Ilahi yang bersifat universal (kully) dan mengandung kemaslahatan abadi bagi umat manusia sepanjang masa.
  4. Allah SWT memerintahkan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Hendaklah orang beriman memutuskan perkara berdasarkan kitab suci Al-Qur’an dan tidak boleh bertentangan dengannya.
  5. Tiap-tiap umat memiliki aturan (syariat) yang akan menuntunnya menuju kebahagiaan abadi. Allah SWT juga mengaruniakan jalan terang (manhaj) yang dilalui oleh manusia dalam menjalankan aturan beragama.
  6. Allah SWT menjadikan syariat Nabi Muhammad SAW sebagai penyempurna syariat para nabi terdahulu serta membatalkan syariat sebelumnya.
  7. Umat Islam diperintahkan untuk berlomba-lomba dengan sungguh-sungguh dalam berbuat kebaikan dan menghindari perdebatan yang tidak perlu hingga menghabiskan waktu sia-sia.

Kandungan QS. At-Taubah: 105

Dilansir dari laman Quran Kemenag, berikut merupakan terjemahan QS. At-Taubah: 105:

“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Kamu akan dikembalikan kepada (Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu kerjakan,” (QS. At-Taubah: 105).

Q.S. at-Taubah/9: 105 berisi perintah untuk bekerja keras (etos kerja). Seorang muslim harus menekankan bahwa semangat bekerja bukan lantaran semata-mata untuk mencari materi, tetapi merupakan wujud penghambaan seorang muslim untuk mencari rida Allah SWT.

Menurut tafsir Al-Misbah, ayat ini mendorong manusia untuk lebih mawas diri dan mengawasi amal atau pekerjaan mereka. Pesan-pesan mulia yang terkandung dalam Q.S At-Taubah, 9: 105, antara lain:

  1. Allah SWT. memerintahkan untuk beramal saleh hingga manfaatnya bisa dirasakan oleh diri sendiri maupun masyarakat luas. Amal tersebut harus dilakukan dengan ikhlas karena mengharap rida dari Allah SWT.
  2. Setiap amal akan dilihat oleh Allah SWT, Rasulullah SAW, dan mukminin di akhirat kelak. Lalu akan dibalas sesuai amal tersebut, jika amalnya baik maka mendapat pahala, sebaliknya jika amalnya buruk maka akan dibalas dengan siksa.
  3. Janganlah merasa amalnya sudah cukup banyak untuk bekal hidup di akhirat. Sifat ini akan menghambat munculnya keinginan untuk beramal saleh lagi. Tumbuhkan inisatif untuk melakukan amal saleh sehingga orang lain ikut tergerak untuk melakukannya.
  4. Setiap manusia akan kembali ke kampung akhirat dan menerima balasan amal perbuatannya. Seorang mukmin hendaklah jangan larut dengan gemerlap kehidupan duniawi hingga melalaikan akhirat yang kekal abadi.

Baca juga:

  • Daftar Nama Lain Al Quran beserta Artinya: Al Kitab hingga Al Waid
  • Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48: Soal Kompetisi dalam Kebaikan
  • Kandungan Surah At Taubah Ayat 105 dan Artinya Tentang Etos Kerja

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan menarik lainnya Nurul Azizah
(tirto.id - azz/tha)


Penulis: Nurul Azizah
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Nurul Azizah

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Berikut yang bukan merupakan isi kandungan surah al-maidah ayat 2 adalah perintah untuk

Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 2-3 tentang Tolong Menolong /

MANTRA SUKABUMI - Surat Al Maidah ini adalah surat ke 5 dalam Al Quran, terdiri dari 120 ayat pada juz 6 dan tergolong dalam surat Madaniyah.

Isi Kandungan Surat Al Maidah ayat 2-3 adalah ayat tentang tolong menolong dan juga tentang beberapa larangan.

Pada Surat Al Maidah ayat 2-3 ini, ayat ini memerintahkan tolong-menolong dalam kebajikan dan taqwa serta melarang tolong-menolong dalam dosa dan pelanggaran.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Dilansir mantrasukabumi.com dari berbagai sumber dengan sumber utama Al-Qur'an Terjemah Kementerian Agama, berikut ini Surat Al Maidah Ayat 2 lengkap dengan tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia lengkap Isi Kandungan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَائِدَ وَلَا آَمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنْ رَبِّهِمْ وَرِضْوَانًا وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآَنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (2)

Ayat 2 Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ذَلِكُمْ فِسْقٌ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (3)