Berikut yang bukan merupakan bentuk panggung yang dapat digunakan sebagai pertunjukan tari adalah

II.6. PANGGUNG PERTUNJUKAN

Dalam sejarah perkembangannya, seni teater memiliki berbagai macam jenis panggung yang dijadikan tempat pementasan. Perbedaan jenis panggung ini dipengaruhi oleh tempat dan zaman dimana teater itu berada serta gaya pementasan yang dilakukan. Bentuk panggung yang berbeda memiliki prinsip Dalam sejarah perkembangannya, seni teater memiliki berbagai macam jenis panggung yang dijadikan tempat pementasan. Perbedaan jenis panggung ini dipengaruhi oleh tempat dan zaman dimana teater itu berada serta gaya pementasan yang dilakukan. Bentuk panggung yang berbeda memiliki prinsip

II.6.1. Jenis-jenis Panggung

Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara kerja penulis lakon, sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan penonton.Di atas panggung inilah semua laku lakon disajikan dengan maksud agar penonton menangkap maksud cerita yang ditampilkan.Untuk menyampaikan maksud tersebut pekerja teater mengolah dan menata panggung sedemikian rupa untuk mencapai maksud yang dinginkan.Seperti telah disebutkan di atas bahwa banyak sekali jenis panggung tetapi dewasa ini hanya tiga jenis panggung yang sering digunakan. Ketiganya adalah panggung proscenium, panggung thrust, dan panggung arena. Dengan memahami bentuk dari masingmasing panggung inilah, penata panggung dapat merancangkan karyanya berdasar lakon yang akan disajikan dengan baik.

· Arena Panggung arena adalah panggung yang penontonnya melingkar atau duduk mengelilingi

panggung (Gambar 2-18). Penonton sangat dekat sekali dengan pemain. Agar semua pemain dapat panggung (Gambar 2-18). Penonton sangat dekat sekali dengan pemain. Agar semua pemain dapat

Panggung arena

biasanya dibuat

secara terbuka

(tanpa atap)

dan tertutup.Inti

dari pangung

arena baik terbuka atau tertutup

adalah

mendekatkan penonton dengan pemain.Kedekatan jarak ini membawa konsekuensi artistik tersendiri baik bagi pemain dan (terutama) tata panggung. Karena jaraknya yang dekat, detil perabot yang diletakkan di atas panggung harus benar-benar sempurna sebab jika tidak maka cacat sedikit saja akan nampak. Misalnya, di atas panggung diletakkan kursi dan meja berukir. Jika bentuk ukiran yang ditampilkan tidak nampak sempurna berbeda satu dengan yang lain maka penonton akan dengan mudah melihatnya. Hal ini mempengaruhi nilai artistik pementasan.

Gambar 2-19 Berbagai macam model panggung teater arena

Lepas dari kesulitan yang dihadapi, panggun arena sering menjadi pilihan utama bagi teater tradisional.Kedekatan jarak antara pemain dan penonton dimanfaatkan untuk melakukan komunikasi langsung di tengah-tengah pementasan yang menjadi ciri khas teater tersebut.Aspek kedekatan inilah yang dieksplorasi untuk menimbulkan daya tarik penonton.Kemungkinan berkomunikasi secara langsung atau bahkan bermain di tengah-tengah penonton ini menjadi tantangan kreatif bagi teater modern.Banyak usaha yang dilakukan untuk mendekatkan pertunjukan dengan penonton, salah satunya adalah penggunaan panggung arena.Beberapa pengembangan desain dari teater arena melingkar dilakukan sehingga bentuk teater arena menjadi bermacam-macam.

Masing-masing bentuk memiliki keunikannya tersendiri tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu mendekatkan pemain dengan penonton.

· Proscenium Panggung

proscenium bisa juga disebut

sebagai panggung bingkai karena

penonton menyaksikan

aksi aktor dalam lakon melalui

sebuah

bingkai atau lengkung proscenium (proscenium arch).Bingkai yang dipasangi layar atau gorden inilah yang memisahkan wilayah akting pemain dengan penonton yang menyaksikan pertunjukan dari satu arah (Gambar 2-20).Dengan

Gambar 2-20 Panggung proscenium Gambar 2-20 Panggung proscenium

Tata panggung pun sangat diuntungkan dengan adanya jarak dan pandangan satu arah dari penonton.Perspektif dapat ditampilkan dengan memanfaatkan kedalaman panggung (luas panggung ke belakang). Gambar dekorasi dan perabot tidak begitu menuntut kejelasan detil sampai hal-hal terkecil. Bentangan jarak dapat menciptkan bayangan arstisitk tersendiri yang mampu menghadirkan kesan.Kesan inilah yang diolah penata panggung untuk mewujudkan kreasinya di atas panggung proscenium.Seperti sebuah lukisan, bingkai proscenium menjadi batas tepinya.Penonton disuguhi gambaran melalui bingkai tersebut.Hampir semua sekolah teater memiliki jenis panggung proscenium.Pembelajaran tata panggung untuk menciptakan ilusi (tipuan) imajinatif sangat dimungkinkan dalam panggung proscenium.

Jarak antara penonton dan panggung adalah jarak yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan gambaran kreatif pemangungan.Semua yang ada di atas panggung dapat disajikan secara sempurna seolah-olah gambar nyata.Tata cahaya yang memproduksi sinar dapat dihadirkan dengan tanpa terlihat oleh penonton dimana posisi lampu berada. Intinya semua yang di atas panggung dapat Jarak antara penonton dan panggung adalah jarak yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan gambaran kreatif pemangungan.Semua yang ada di atas panggung dapat disajikan secara sempurna seolah-olah gambar nyata.Tata cahaya yang memproduksi sinar dapat dihadirkan dengan tanpa terlihat oleh penonton dimana posisi lampu berada. Intinya semua yang di atas panggung dapat

· Thrust Panggung

thrust

seperti panggung proscenium tetapi dua per tiga bagian depannya menjorok ke arah penonton. Pada bagian depan yang menjorok ini penonton dapat duduk di sisi kanan dan kiri panggung (Gambar 2-21). Panggung thrust nampak seperti gabungan antara panggung arena dan proscenium.

Untuk penataan panggung, bagian depan diperlakukan seolah panggung Arena sehingga tidak ada bangunan tertutup vertikal yang dipasang. Sedangkan panggung belakang diperlakukan seolah panggung proscenium yang dapat menampilan kedalaman objek atau pemandangan secara perspektif. Panggung thrust telah digunakan sejak Abad Pertengahan (Medieval) dalam bentuk panggung berjalan (wagon stage) pada suatu karnaval. Bentuk ini kemudian diadopsi oleh sutradara teater modern yang menghendaki lakon ditampilkan melalui akting para pemain secara lebih artifisial (dibuat-buat agar lebih menarik) kepada penonton. Bagian panggung yang dekat dengan penonton memungkinkan

Gambar 2-21 Panggung thrust

gaya akting teater presentasional yang mempersembahkan permainan kepada penonton secara langsung, sementara bagian belakang atau panggung atas dapat digunakan untuk penataan panggung yang memberikan gambaran lokasi kejadian.

· Bagian-bagian Panggung Panggung

teater modern memiliki bagian- bagian atau ruangruang yang secara

mendasar dibagi menjadi tiga, yaitu bagian panggung,

auditorium (tempat penonton), dan ruang depan. Bagian yang paling kompleks

dan memiliki fungsi artistik pendukung pertunjukan adalah bagian

panggung.Masing-masing memiliki fungsinya sendiri.Seorang penata panggung harus mengenal bagian-bagian panggung secara mendetil.Gambar 2-22 dan 2-23 menerangkan bagian-bagian panggung.

A. Border. Pembatas yang terbuat dari kain. Dapat dinaikkan dan diturunkan. Fungsinya untuk memberikan batasan area permaianan yang digunakan.

B. Backdrop. Layar paling belakang. Kain yang dapat digulung atau diturun- naikkan dan membentuk latar belakang panggung.

C. Batten. Disebut juga kakuan. Perlengkapan panggung yang dapat

Gambar 2-22 Bagian-bagian Panggung 1 Gambar 2-22 Bagian-bagian Panggung 1

D. Penutup/flies. Bagian atas rumah panggung yang dapat digunakan untuk menggantung set dekor serta menangani peralatan tata cahaya.

E. Rumah panggung (stage house). Seluruh ruang panggung yang meliputi latar dan area untuk tampil

F. Catwalk (jalan sempit). Permukaan, papan atau jembatan yang dibuat di atas panggung yang dapat menghubungkan sisi satu ke sisi lain sehingga memudahkan pekerja dalam memasang dan menata peralatan.

G. Tirai besi. Satu tirai khsusus yang dibuat dari logam untuk memisahkan bagian panggung dan kursi penonton. Digunakan bila terjadi kebakaran di atas panggung. Tirai ini diturunkan sehingga api tidak menjalar keluar dan

H. Latar panggung atas. Bagian latar paling belakang yang biasanya digunakan untuk memperluas area pementasan dengan meletakkan gambar perspektif.

I. Sayap (side wing). Bagian kanan dan

biasanya digunakan para aktor menunggu giliran sesaat sebelum tampil.

Gambar 2-23 Bagian panggung 2

J. Layar panggung. Tirai kain yang memisahkan panggung dan ruang penonton. Digunakan (dibuka) untuk menandai dimulainya pertunjukan. Ditutup untuk mengakhiri pertunjukan.

Digunakan juga dalam waktu jeda penataan set dekor antara babak satu dengan lainnya.

K. Trap jungkit. Area permainan atau panggung yang biasanya bisa dibuka

dan ditutup untuk keluar-masuk pemain dari bawah panggung. L. Tangga. Digunakan untuk naik ke bagian atas panggung secara cepat. Tangga lain, biasanya diletakkan di belakang atau samping panggung sebelah luar.

M. Apron. Daerah yang terletak di depan layar atau persis di depan bingkai proscenium. N. Bawah panggung. Digunakan untuk menyimpan peralatan set. Terkadang di bagian bawah ini juga terdapat kamar ganti pemain. O. Panggung. Tempat pertunjukan dilangsungkan. P. Orchestra Pit. Tempat para musisi orkestra bermain. Dalam beberapa

panggung proscenium, orchestra pit tidak disediakan. Q. FOH (Front Of House) Bar. Baris lampu yang dipasang di atas penonton. Digunakan untuk lampu spot. R. Langit-langit akustik. Terbuat dari bahan yang dapat memproyeksikan suara dan tidak menghasilkan gema. S. Ruang pengendali. Ruang untuk mengendalikan cahaya dan suara (sound system). T. Bar. Tempat menjual makan dan minum untuk penonton selama panggung proscenium, orchestra pit tidak disediakan. Q. FOH (Front Of House) Bar. Baris lampu yang dipasang di atas penonton. Digunakan untuk lampu spot. R. Langit-langit akustik. Terbuat dari bahan yang dapat memproyeksikan suara dan tidak menghasilkan gema. S. Ruang pengendali. Ruang untuk mengendalikan cahaya dan suara (sound system). T. Bar. Tempat menjual makan dan minum untuk penonton selama

V. Tangga. Digunakan untuk naik dan turun dari ruang lantai satu ke ruang lantai lain. W. Auditorium (house). Ruang tempat duduk penonton di panggung proscenium. Istilah auditorium sering juga digunakan sebagai pengganti panggung proscenium itu sendiri.

X. Ruang ganti pemain. Ruang ini bisa juga terletak di bagian bawah belakang panggung.

II.6.2. Pengetahuan Tata Pentas

Tata pentas bisa disebut juga dengan scenery atau pemandangan latar belakang (Background) tempat memainkan lakon. Tata pentas dalam pengertian luas adalah suasana seputar gerak laku di atas pentas dan semua elemen-elemen visual atau yang terlihat oleh mata yang mengitari pemeran dalam pementasan. Tata pentas dalam pengertian teknik terbatas yaitu benda yang membentuk suatu latar belakang fisik dan memberi batas lingkungan gerak laku. Dengan mengacu pada definisi di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa tata pentas adalah semua latar belakang dan benda-benda yang ada dipanggung guna menunjang seorang pemeran memainkan lakon.

Sebelum memahami lebih jauh tentang tata pentas, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud pentas itu sendiri. Pentas menurut Pramana Padmodarmaya

ialah tempat pertunjukan dengan pertunjukan kesenian yang menggunakan manusia (pemeran) sebagai media utama. Dalam hal ini misalnya pertunjukan tari, teater tradisional (ketoprak, ludruk, lenong, longser, randai makyong, mendu, mamanda, arja dan lain sebagainya), sandiwara atau drama nontradisi baik sandiwara baru maupun teater kontemporer. Webster mendefinisikan pentas sebagai suatu tempat yang tinggi dimana lakon-lakon drama dipentaskan atau suatu tempat dimana para aktor bermain. Sedang W.J.S. Purwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia menerangkan pentas sebagai lantai yang agak ketinggian dirumah (untuk tempat tidur) ataupun di dapur (untuk memasak). Dengan demikian kalau disimpulkan pentas adalah suatu tempat dimana para penari atau pemeran menampilkan seni pertunjukan dihadapan penonton.

Selain istilah pentas kita mengenal istilah panggung. Panggung menurut Purwadarminta ialah lantai yang bertiang atau rumah yang tinggi atau lantai yang berbeda ketinggiannya untuk bermain sandiwara, balkon atau podium. Dalam seni pertunjukan panggung dikenal dengan istilah Stage melingkupi pengertian seluruh panggung. Jika panggung merupakan tempat yang tinggi agar karya seni yang diperagakan diatasnya dapat terlihat oleh penonton, maka pentas juga merupakan suatu ketinggian yang dapat membentuk dekorasi, ruang tamu, kamar belajar, rumah adat dan sebagainya. Jadi beda panggung dengan pentas ialah pentas dapat berada diatas panggung atau dapat pula di arena atau lapangan.

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan, pentas merupakan bagian dari panggung yaitu suatu tempat yang ditinggikan yang berisi dekorasi dan penonton dapat jelas melihat. Dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan panggung pementasan, dan apabila suatu seni pertunjukan dipergelarkan tanpa Dari pengertian di atas dapat dijelaskan, pentas merupakan bagian dari panggung yaitu suatu tempat yang ditinggikan yang berisi dekorasi dan penonton dapat jelas melihat. Dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan panggung pementasan, dan apabila suatu seni pertunjukan dipergelarkan tanpa

Kini yang dianggap pentas bagi seni pertunjukan kontemporer tidak saja berupa panggung yang biasa terdapat pada sebuah gedung akan tetapi keseluruhan dari pada gedung itulah pentas, yakni panggung dan tempat orang menonton. Sebab pada penampilan seni pertunjukan tokoh dapat saja turun berkomunikasi dengan penontonnya atau ia dapat muncul dari arah penonton. Seperti istilah Shakespeare bahwa seluruh dunia ini adalah pentas ( all the words stage). Dengan begitu bisa saja setiap lingkungan masyarakat memiliki sebuah pentas yang memadai dan sesuai untuk mementaskan sebuah seni pertunjukan.

II.6.3. Macam-macam Panggung

Secara fisik bentuk panggung dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu panggung tertutup, panggung terbuka dan panggung kereta. panggung tertutup terdiri dari panggung prosenium, panggung portable dan juga dapat berupa arena. Sedangkan panggung terbuka atau lebih dikenal dengan sebutan open air stage dan bentuknya juga bermacam-macam.

II.6.3.1. Panggung Prosenium atau Panggung Pigura

Panggung prosenium merupakan panggung konvensional yang memiliki ruang prosenium atau suatu bingkai gambar melalui mana penonton menyaksikan pertunjukan. Hubungan antara panggung dan auditorium dipisahkan atau dibatasi oleh dinding atau lubang prosenium. Sedangkan sisi atau tepi lubang prosenium Panggung prosenium merupakan panggung konvensional yang memiliki ruang prosenium atau suatu bingkai gambar melalui mana penonton menyaksikan pertunjukan. Hubungan antara panggung dan auditorium dipisahkan atau dibatasi oleh dinding atau lubang prosenium. Sedangkan sisi atau tepi lubang prosenium

Panggung prosenium dibuat untuk membatasi daerah pemeranan dengan penonton. Arah dari panggung ini hanya satu jurusan yaitu kearah penonton saja, agar pandangan penonton lebih terpusat kearah pertunjukan. Para pemeran diatas panggung juga agar lebih jelas dan memusatkan

perhatian

penonton. Dalam kesadaran itulah maka keadaan pentas prosenium harus dapat memenuhi fungsi melayani pertunjukan dengan sebaik-baiknya.

Dengan kesadaran bahwa penonton yang datang hanya bermaksud untuk menonton pertunjukan, oleh karena itu harus dihindarikan sejauh mungkin apa yang nampak dalam pentas prosenium yang sifatnya bukan pertunjukan. Maka dipasanglah layar-layar (curtain) dan sebeng-sebeng (Side wing). Maksudnya agar segala persiapan pertunjukan dibelakang pentas yang sifatnya bukan pertunjukan tidak dilihat oleh penonton. Pentas prosenium tidak seakrab pentas arena, karena memang ada kesengajaan atau kesadaran membuat pertunjukan dengan ukuran- ukuran tertentu. Ukuran-ukuran atau nilai-nilai tertentu dari pertunjukan itu kemudian menjadi konvensi. Maka dari itu pertunjukan yang melakukan konvensi demikian disebut dengan pertunjukan konvensional.

Gambar 2-24 Denah Panggung Proscenium

II.6.3.2. Panggung Portable

Panggung

portable

yaitu panggung tanpa layar muka dan dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung

dengan

mempergunakan panggung (podium, platform) yang dipasang dengan kokoh di atas kuda-kuda. Sebagai tempat penonton biasanya mempergunakan kursi lipat. Adegan-adegan dapat diakhiri dengan mematikan lampu (black out) sebagai pengganti layar depan. Dengan kata lain bahwa panggung portable yaitu panggung yang dibuat secara tidak permanen.

II.6.3.3. Panggung Arena

Panggung arena merupakan bentuk panggung yang paling sederhana dibandingkan dengan bentuk-bentuk pangung yang lainnya. Panggung ini dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung asal dapat dipergunakan secara memadai. Kursi-kursi penonton diatur sedemikian rupa sehingga tempat panggung berada di tengah dan antara deretan kursi ada lorong untuk masuk dan keluar pemain atau penari menurut kebutuhan pertunjukan tersebut. Papan penyangga (peninggi) ditempatkan di belakang masing-masing deret kursi, sehingga kursi deretan belakang dapat melihat dengan baik tanpa terhalang penonton dimukanya. Sebagai penganti layar pada akhir pertunjukan atau pergantian babak dapat digunakan dengan cara mematikan lampu (black out). Perlengkapan tata lampu dapat dibuatkan tiang-tiang tersendiri dan penempatannya harus tidak mengganggu pandangan penonton.

Gambar 2-25 Panggung Portable

Berbagai ragam bentuk Panggung Arena adalah sebagai berikut :

1. Panggung Arena Tapal Kuda adalah panggung dimana separuh bagian pentas atau panggung masuk kebagian penonton sehingga membentuk lingkaran tapal kuda.

2. Panggung Arena ¾, berarti ¾ dari panggung masuk kearah penonton atau dengan kata lain penonton dapat menyaksikan pementasan dari tiga sisi atau arah penjuru panggung. Panggung arena ¾ biasanya berupa pentas arena bentuk U.

3. Panggung Arena Penuh yaitu dimana penonton dapat menyaksikan pertunjukan dari segala sudut atau arah dan arena permainan berada di tengah-tengah penonton. Panggung arena penuh biasanya panggung arena bujur sangkar atau panggung arena bentuk lingkaran.

Gambar 2-26 Denah Panggung Tapal Kuda

Gambar 2-27 Denah Panggung Arena bentuk U

II.6.3.4. Panggung Terbuka

Panggung terbuka sebetulnya lahir dan dibuat di daerah atau tempat terbuka. Berbagai variasi dapat digunakan untuk memproduksi pertunjukan di tempat terbuka. Pentas dapat dibuat di beranda rumah, teras sebuah gedung dengan penonton berada di halaman, atau dapat diadakan disebuah tempat yang landai dimana penonton berada di bagian bawah tempat tersebut. Panggung terbuka permanen (open air stage) yang cukup popular di Indonesia antara lain adalah panggung terbuka di Candi Prambanan.

Gambar 2-28 Denah Panggung

Arena bujur sangkar

Gambar 2-29 Denah Panggung Arena bentuk lingkaran

II.6.3.5. Panggung Kereta

Panggung kereta disebut juga dengan panggung keliling dan digunakan untuk mempertunjukkan karya-karya teater dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan panggung yang dibuat di atas kereta. Perkembangan sekarang panggung tidak dibuat di atas kereta tetapi dibuat diatas mobil trailer yang diperlengkapi menurut kebutuhan dan perlengkapan tata cahaya yang sesuai dengan kebutuhan pentas. Jadi kelompok kesenian dapat mementaskan karyanya dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus memikirkan gedung pertunjukan tetapi hanya mencari tanah yang agak lapang untuk memarkir kereta dan penonton bebas untuk menonton.

II.6.4. Pokok-pokok Persyaratan Set Panggung/Pentas

Set panggung atau pentas (scenery) yaitu penampilan visual lingkungan sekitar gerak laku pemeran dalam sebuah lakon. Untuk itu dalam merancang pentas harus memperhatikan aspek-aspek tempat gerak-laku, memperkuat gerak- laku dan mendandani atau memperindah gerak-laku. Oleh sebab itu, tugas seorang perancang pentas hendaklah merencanakan set-nya sedemikian rupa sehingga :

a. Dapat memberi ruang kepada gerak-laku.

Gambar 2-30 Denah Panggung Terbuka

c. Dapat memberi pandangan yang menarik.

d. Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton.

e. Merupakan rancangan yang sederhana

f. Dapat bermanfaat terus menerus bagi pemeran atau pelaku.

g. Dapat secara efisien dibuat, disusun dan dibawa.

h. Dapat membuat rancangan yang menunjukkan bahwa setiap elemen yang terdapat didalam penampilan visual pentasnya memiliki hubungan satu sama lain. Oleh karena itu, secara singkat seorang perancang pentas yang membuat

set harus memiliki tujuan yaitu: lokatif, ekspresif, atraktif, jelas, sederhana, bermanfaat, praktis dan organis.

· Lokatif yaitu penataan pentas itu harus dapat memberi tempat kepada gerak laku pemeran atau pelaku pertunjukan. · Ekspresif yaitu penataan pentas harus dapat memperkuat gerak-laku dengan memberi penjelasan, menggambarkan keadaan sekitar dan menciptakan suasana bagi gerak-laku tersebut.

· Atraktif yaitu penataan pentas itu harus dapat memberi pandangan yang menarik bagi penonton. · Jelas yaitu penataan pentas itu harus merupakan rancangan yang dapat

dilihat dan dimengerti oleh penonton dari suatu jarak tertentu. · Sederhana yaitu penataan pentas itu harus sederhana. Sederhana tidak berarti bahwa pentas hanya terdiri dari satu meja dan dua kursi, tetapi penataannya tidak ruwet dan penonton dapat melihat dan menarik

· Bermanfaat yaitu penataan pentas harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat bagi para pemeran dengan efektif dan seefisien mungkin.

· Praktis yaitu penataan pentas itu harus dapat secara efisien dibuat, disusun dan dibawa serta dapat memenuhi kebutuhan teknis pembuatan tata pentas atau scenery.

Organis yaitu penataan pentas itu harus dapat menunjukkan setiap elemen yang terdapat didalam penampilan visual penataannya dan memiliki hubungan satu sama lainnya

Alun-alun merupakan suatu tempat yang kompleks. Pusat kota yang segala aktivitas masyarakat dapat ditampung didalamnya. Mulai dari sekedar jalan-jalan ke alun-alun hingga tamu pemerintahan pun juga dapat mengakses alun-alun dengan mudah. Dengan demikian, alun-alun menjadi sebuah welcome space bagi mereka yang belum pernah mengunjungi sebuah kota. Sebuah tempat yang strategis untuk menunjukkan potensi wisata daerah itu sendiri.

Kota Ponorogo yang memiliki kesenian tari reog, sebuah potensi besar dalam bidang pariwisata apabila dikelola dengan baik. Potensi besar untuk mendapatkan pendapatan daerah dan ketika pariwisata dapat berkembang dengan dinamis maka pendapatan masyarakat sekitar pun akan cenderung naik.