Berikut ini yang merupakan salah satu gerakan pemecah belah persatuan NKRI adalah

BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Ada 3 jenis radikalisme yang dapat memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari paham radikal tersebut yang pertama radikal kanan dengan dasar agama. paham ini menginginkan dasar negara Pancasila menjadi negara Islam atau Daulah Islamiyah.

Kedua radikal kiri atau paham yang menginginkan negara komunis (PKI) dan yang ketiga radikal sosial demokrasi atau sering disebut paham yang ingin memisahkan diri dari negara Indonesia.

AYO BACA : Penyaluran Bansos di Jateng Hampir Menyeluruh Tiap Daerah

Hal tersebut disampikan oleh Dr Agung Wisnu Barata, S.Sos.,M.M, dosen luar biasa UNDIP yang sekaligus Kepala Dispermades Kabupaten Batang saat menjadi narasumber penyuluhan kontra radikal kepada perwakilan ormas yang berlangsung di Rumah Makan Tirta Mulya Limpung, Selasa (1/12/2020).

Ia mengatakan, upaya untuk menetralisir paham-paham radikal tersebut bisa dilakukan melalui pendekatan interdisipliner, seperti hukum, psikologi, agama, ekonomi, pendidikan, kemanusian dan sosial budaya.

AYO BACA : Pemerintah Pastikan Vaksin Aman

Ia pun menyampaikan, tidak ada negara manapun yang melakukan penanganan radikalisme dengan cara pendekatan emosional.

Pelaku terorisme dilihat sebagai manusia seutuhnya yang unsurnya sama dengan manusia yang lain, kata Agung Wisnu Barata yang pernah menjabat sebagai Kepala Kesbangpol Batang.

Ia pun menuturkan, untuk mengubah seseorang memiliki ideologi radikal menjadi tidak radikal atau menjauhkan mereka dari kelompok radikal harus secara intens melakukan pembinaan wawasan kebangsaan, bela negara, pemahaman nilai-nilai Pancasila, wawasasan nusantara, pemahaman Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika dan pemahaman Ideologi negara.

Adapun untuk pembinaan keagamaan melalui doktrin toleransi kehidupan beragama, kerukunan umat beragam, hak azasi manusia, harmonisasi sosial dalam NKRI.

Tidak hanya itu, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar tidak mudah terpapar paham radikal, Pemerintah juga harus hadir memberikan pelatihan kerja, pemberian modal kerja, kerja sama usaha dan pemasaran produksi, ungkap Agung Wisnu Barata.

AYO BACA : Satgas Covid-19 Batang Kembali Buka Dapur Umum untuk Warga