Berikut ini yang merupakan perbedaan persaingan bukan-harga dalam pasar persaingan monopolistis?

Kebaikan dan keburukan iklan

Dilansir dari buku Teori Ekonomi (Pendekatan Mikro) (2018) karya Jun Surjanti, para ahli ekonomi berpendapat bahwa iklan memiliki kebaikan dan keburukan, sebagai berikut:

  • Kebaikan iklan dalam pasar monopolistik

Beberapa kebaikan iklan di antaranya:

  1. Adanya iklan akan membantu konsumen memberikan informasi pada konsumen dan mempermudah mereka dalam mengambil keputusan. Selain itu, iklan juga mengurangi biasa dan waktu konsumen dalam mencari barang atau jasa yang dibutuhkan.
  2. Iklan mampu mendorong produsen untuk meningkatkan mutu hasil produksinya. Mutu produk adalah satu hal yang perlu ditonjolkan dalam iklan dan diketahui konsumen.
  3. Iklan yang digunakan untuk promosi juga memberikan peluang isaja baru di perusahaan yang mendukung iklan, seperti radio, televisi, surat kabar, majalah, bahkan dunia digital.
  4. Iklan dapat meningkatkan kesempatan kerja, karena perusahaan akan mengalami peningkatan permintaan barang atau jasa.

Baca juga: Pasar Monopoli: Pengertian dan Ciri-Cirinya

  • Keburukan iklandalam pasar monopolistik

Sebagian para ahli ekonomi juga berpendapat bahwa iklan dapat menimbulkan keburukan, yaitu:

  1. Membuat iklan merupakan suatu pemborosan, karena menaikkan biaya produksi perunit tanpa menimbulkan perubahan dalam permintaan barang.
  2. Iklan terkadang memberikan hal yang menarik, tetapi tidak selalu mengandung informasi yang benar.
  3. Iklan dianggap tidak efektif untuk meningkatkan lapangan kerja.
  4. Iklan dapat menghambat masuknya perusahaan-perusahaan baru.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pengertian pasar monopoli dan monopolistik

Berikut masing-masing pengertian pasar monopoli dan monopolistik, yaitu:

Pengertian pasar monopoli

Menurut Arwin dalam Buku Ajar Pengantar Ekonomi Mikro (2020), pasar monopoli adalah jenis pasar yang memiliki satu produsen dengan banyak pembeli atau konsumen.

Produsen dalam pasar monopoli berkuasa untuk menentukan harga produk serta jumlah produk yang dihasilkan (output). Keuntungan atau laba yang didapat juga besar karena hanya ada satu produsen dan jumlah pembelinya banyak.

Baca juga: Pasar Monopoli: Pengertian dan Ciri-Cirinya

Pengertian pasar monopolistik

Aidil Amin Effendy dalam buku Ekonomi Manajerial (2021) menjelaskan bahwa pasar monopolistik adalah jenis pasar dimana terdapat banyak produsen yang memproduksi barang sejenis, namun memiliki beberapa perbedaan pada produk yang dihasilkan.

Jumlah produsen atau penjual dalam pasar monopolistik tidak terbatas. Tetapi produk yang dihasilkan memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan produk lain.

Pasar Persaingan Monopolistik: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya

Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu pasar persaingan tidak sempurna. Teori pasar persaingan monopolistik ini dikembangkan karena adanya ketidakpuasan pada analisis model persaingan pasar sempurna ataupun pasar monopoli.

Namun, jika dilihat dari struktur pasar monopolistik,maka ia lebih mendekati pada pasar persaingan yang sempurna, namun perusahaan akan lebih berpartisipasi di pasar tersebut guna menghasilkan suatu produk yang berbeda dan juga memiliki karakteristik tersendiri.

Pasar persaingan monopolistik ini adalah pasar dengan banyaknya para konsumen yang menghasilkan suatu komoditas yang berbeda-beda danbisa disebut juga sebagai pasar yang adanya banyak penjual yang menawarkan satu jenis barang dengan banyak produk yang berbeda-beda dalam hal kualitas, bentuk, dan jugaukuran produk tersebut.

Dalam pasar persaingan monopolistik, setiap konsumen akan merasakan adanya perbedaan dari karakteristik pada setiap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan produk yang di hasilkan oleh perusahaan lainnya.

Adanya perbedaan tersebut akan mencerminkan perbedaan yang sebenarnya di antara produk-produk yang akan mereka konsumsi atau hanya perbedaan dalam hal persepsi konsumen bahwa berbagai produk yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan yang beroperasi di pasar memanglah sangat berbeda.

Sebagai contoh sederhananya, perbedaan produk bisa dilihat dari bentuk fisiknya seperti adanya perbedaan fungsi, bentuk, ataupun kualitas produk. Perbedaan ini juga bisa dilihat dalam kaitannya dengan suatu merek, logo, ataupun kemasan.

Selain itu, bisa dilihat juga dari jangka waktu kredit penjualannya, ketersediaan komoditas, kemudahan dalam mengaksesnya, layanan after sales, lokasi memperoleh komunitas, pelayanan, dan masih banyak lagi.

Berbagai contoh dari komoditas monopolistik yang banyak dijumpai dalam kehidupan kita sehari-hari adalah pakaian,obat-obatan, alat kosmetik, restaurant dan banyak komoditas makanan lainnya.