Ciri fisik pubertas pada anak perempuan, di antaranya tumbuhnya payudara, menstruasi, mengalami keputihan, berjerawat, hingga perubahan bentuk tubuh. Show 10 Feb 2021|Azelia Trifiana Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri Ada banyak ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang perlu dipahami orangtua.Bisa jadi, ada banyak tanda tanya di benak anak ketika memasuki masa pubertas. Terlebih, munculnya berbagai ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang mungkin membuatnya khawatir. Orangtua tak jarang mengganggap hal ini tabu untuk dibicarakan.Padahal sudah bukan saatnya lagi menganggap masa pubertas perempuan sebagai hal tabu. Justru, mereka perlu tahu sejak dini apa saja hal yang mungkin tak lagi sama. Sebaiknya, anak tahu tentang segala perubahan ini dari lingkaran terdekatnya yaitu keluarga. 10 ciri fisik pubertas pada anak perempuanBagi anak remaja, fase pubertas adalah waktu yang memicu stres dan membingungkan. Belum lagi rasa malu yang menyertai. Masih ada anggapan bahwa hal-hal semacam ini tabu. Padahal, sudah saatnya menganggap normal perubahan karena fase ini.Dilansir dari National Health Service (NHS), usia pubertas pada anak perempuan adalah 11 tahun. Namun, tidak semua anak perempuan akan mengalami masa pubertas di usia yang sama.Maka dari itu, Anda tidak perlu khawatir jika anak terlambat atau justru lebih dulu mengalami pubertas dibandingkan teman-temannya.Sejak dini, perkenalkan ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang mungkin terjadi berikut ini:Menurut American Collage of Obstetricians and Gynecologist, ciri-ciri pubertas ini umumnya pertama kali terjadi ketika anak berusia 12-13 tahun. Tak sedikit remaja perempuan yang merasa bingung saat pertama kali mengalami menstruasi.Sebab, berbeda dengan buang air kecil yang memiliki tanda-tanda sebelum terjadi, menstruasi bisa datang tanpa permisi. Tanpa mengenal waktu. Sehingga, ada saja cerita bercak darah menstruasi yang tembus ke seragam sekolah.Sayangnya, sebagian besar anak perempuan merasa tidak siap dengan datangnya menstruasi ini. Mereka belum tahu betul tentang hal ini. Apa yang harus dilakukan, dari mana datangnya darah haid, apa yang terjadi pada tubuh mereka, dan seterusnya.Orangtua perlu memperkenalkan kepada remaja perempuan apa yang akan terjadi saat mereka pertama kali mendapatkan menstruasi. Jelaskan dengan detail bahwa itu adalah momen ketika dinding rahim luruh dan keluar lewat vagina.Semakin paham anak dengan apa yang terjadi pada tubuhnya, tentu ini akan berpengaruh pada kepercayaan diri mereka. Bukan tak mungkin, mereka pun bisa memperkenalkan kepada temannya ketika merasa kebingungan.Ciri fisik pubertas bagi anak perempuan yang juga paling terlihat adalah tumbuhnya payudara. Idealnya, pertumbuhan ini mulai tampak ketika anak menginjak usia 12 tahun.Namun, orangtua juga perlu tahu bahwa tumbuhnya payudara sebelum usia 8 tahun berarti terlalu dini dan perlu diperiksa oleh dokter.Sempat beredar mitos di kalangan remaja bahwa payudara yang membesar terjadi akibat sering disentuh oleh lawan jenis.Padahal itu merupakan hal yang wajar terjadi di masa pubertas perempuan. Itulah mengapa sangat penting untuk mengenal ciri-ciri masa pubertas bagi anak perempuan.Di samping tumbuhnya payudara, masa pubertas anak perempuan juga dapat ditandai dengan adanya rambut kemaluan.Alasan munculnya rambut ini adalah kelenjar adrenal yang mulai memproduksi hormon disebut adrenal androgen. Ini adalah hormon yang memberikan stimulasi pertumbuhan rambut baik pada remaja perempuan maupun laki-laki.Keputihan atau keluarnya cairan vagina merupakan salah satu ciri-ciri pubertas bagi anak perempuan. Warnanya adalah putih atau bening dengan volume tidak terlalu banyak. Ini sangat wajar dan merupakan bagian dari sistem reproduksi.Tanamkan kepada anak bahwa adanya keputihan ini membantu melindungi dari infeksi dan menjaga vagina agar sehat dan lembap. Yang terpenting, anak harus diajarkan bagaimana menjaga kebersihan vagina tanpa harus menggunakan sabun pembersih kewanitaan.Ciri-ciri pubertas pada perempuan juga dapat ditandai dengan munculnya jerawat. Hal itu disebabkan oleh perubahan hormon. Jerawat bahkan tak hanya muncul di wajah, tapi area lain seperti punggung. Ketika anak tumbuh semakin besar, hormon memberikan stimulasi kepada kelenjar sebasea untuk menghasilkan sebum.Akibatnya, kelenjar itu menjadi sangat aktif. Sebum yang terlalu banyak rentan menyumbat pori-pori. Ketika tidak dibersihkan secara menyeluruh, jerawat pun rentan muncul.Perubahan bentuk tubuh merupakan tanda lain dari masa pubertas pada anak perempuan. Perubahan ini meliputi pinggul yang semakin besar, lemak di bagian atas, paha, dan juga punggungnya bertambah. Jadi, tidak heran kalau berat badan anak dapat mengalami kenaikan.Orangtua mungkin juga menyadari ciri-ciri masa puber pada anak perempuan berupa meningkatnya tinggi badan mereka.Pada masa ini, tinggi badan anak perempuan mengalami peningkatan sekitar 5-7,5 cm per tahun selama beberapa tahun ke depan hingga pertumbuhan tinggi badannya selesai.Penting bagi orangtua untuk memenuhi kebutuhan anak, terutama nutrisinya, guna menunjang pertumbuhannya.Salah satu ciri pubertas anak perempuan adalah perubahan emosional. Pasalnya, pada fase ini ia dapat mengalami perubahan hormon.Situasi ini dapat membuat emosi remaja perempuan sering kali tidak stabil. Suasana hatinya bisa berubah dengan cepat. Selain itu, ia juga mungkin lebih sensitif.Ciri-ciri masa pubertas perempuan yang perlu diketahui orangtua selanjutnya adalah meningkatnya produksi keringat.Pada masa pubertas, kelenjar keringat yang lebih aktif membuat anak perempuan cenderung banyak berkeringat.Bergabungnya keringat dan bakteri di tubuh bisa menyebabkan anak mengalami bau badan, bahkan bisa sampai menurunkan kepercayaan dirinya.Selanjutnya, ciri-ciri masa pubertas anak perempuan ditandai dengan munculnya bulu ketiak. Pada awalnya, bulu ketiak yang muncul halus dan berukuran pendek.Bagaimana cara menyampaikan ciri fisik pubertas bagi anak perempuan?Peran orangtua sangatlah krusial dalam menyampaikan apa ciri-ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang umum terjadi.Tidak perlu menganggap pembicaraan seperti ini tabu karena memang termasuk siklus alami yang pasti dialami remaja. Begitu pula halnya dengan pembicaraan tentang seks.Semakin awal anak memahami tentang pubertas, semakin baik bagi kesiapan mereka. Beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua, di antaranya:
Masa pubertas yang terlalu dini dan terlambatDalam beberapa kasus, masa pubertas dapat hadir terlalu cepat atau bahkan terlalu lambat. Orangtua disarankan untuk memahami kedua kondisi ini agar tidak khawatir jika terjadi sewaktu-waktu terjadi pada anak.Jika anak perempuan mengalami masa pubertas sebelum usianya 8 tahun, ia dianggap mengalami fase pubertas yang terlalu dini.Dalam beberapa kasus, anak perempuan sudah mulai mengalami menstruasi sebelum usia 8 tahun, tetapi payudaranya belum membesar.Penyebab pubertas terlalu cepat ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, dalam beberapa kasus, hal ini dapat disebabkan oleh:
Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/how-to-prepare-girls-for-puberty-4689051 Anak tantrum sering kali menangis kencang, berguling di lantai, dan berteriak-teriak. Cara mengatasi kondisi ini dapat dilakukan dengan memberi pengertian, dan mengalihkan perhatiannya. Cara mendisiplinkan anak bisa dimulai dengan membuat jadwal kegiatan harian yang perlu dilakukan anak. Ini bisa membantu anak membagi waktu dan bertanggung jawab terhadap kegiatan yang telah ditetapkan. 27 Apr 2022|Yanita Nur Indah Sari Benjolan di kepala bayi baru lahir tak jarang membuat orangtua khawatir dan gegabah. Tak boleh sembarangan, cara menghilangkan benjolan lunak di kepala bayi sebaiknya dilakukan oleh dokter. 24 Des 2020|Azelia Trifiana Dijawab Oleh dr. Constantia Evelin Kwandang Dijawab Oleh dr. Vina Liliana Dijawab Oleh dr. Lizsa Oktavyanti |