Berikut ini sifat yang dapat Merusak Amal perbuatan kita diantaranya

Tuliskan 2 kalimat dalam bahasa arab tentang " Ayo Belajar"Pliss kak,, yg mau Follow saya Silahkan​

Tolong di bantu ya kak ​

Tolong di bantu ya kak ​

Tolong di bantu ya kak​

Ketika sholat tetapi tidak sadar bahwa ada najis yang menempel apakah sholatnya sah? Jika tidak sah apakah harus mengulanginya?​

Artikan bahasa Arab berikut"Pak ustadz sedang mengajari anak-mengaji pada pukul 03.00"!RULES ✍️:GOOGLE ❎COPAS ❎COPAS SAMA GOOGEL LANGSUNG REPORT✅nt:im … ut nya bias saya inint 2: jangan bilang² plastik!!!​

Dalam islam, berharap kepada makhluk itu tidak boleh, atau boleh asal tidak berlebihan dan tidak melebihi berharap kepada Allah SWT?​

Mapel "nahwu"*1. * sebutkan nama-nama nabi yang munshorif (bisa bertanwin)?*2. * sebutkan wazan-wazan jama' qillah dan wazan-wazan jama' katsroh?*3. * … sebutkan macam-macam isim ghoiru munshorif yang mempunyai illat satu?*4. * sebutkan macam-macam isim ghoiru munshorif yang mempunyai illat dua karena alami (nama)?*5. * sebutkan macam-macam isim ghoiru munshorif yang mempunyai illat dua karena sifat?.

Peta konsep turunnya wahyu ke-1 dan ke-2 yang diturunkan kepada nabi muhammad saw.

Pertanyaannya :Kenapa kalau zaman sekarang Pohon Sahabi masih hidup ?​

Selasa, 17 Desember 2019 - 15:31 WIB

6 Perkara yang Dapat Menggerogoti Amal-amal Baik

Allah 'Azza wa Jalla menciptakan manusia untuk menyembah dan beribadah kepada-Nya. Dia menciptakan mati dan hidup, untuk menguji manusia, siapa yang lebih baik amalnya.

Dalam menjalankan syariat-Nya, Allah mengutus Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) sebagai panutan dan teladan umat manusia. Sebuah keniscayaan, setiap insan wajib tunduk kepada Alqur'an dan sunnah.

Semua amalan yang baik akan sampai kepada Allah Ta'ala manakala seorang hamba mengerjakannya sesuai petunjuk Qur'an dan sunnah (ittiba'). Kemudian dibarengi dengan sifat ikhlas dengan tujuan hanya mengharap ridha Allah.

Namun, ada beberapa perkara yang dapat menggerogoti amalan-amalan baik. Pimpinan Ponpes As-Shidqu Kuningan, Jawa Barat, Al-Habib Quraisy Baharun menjelaskan ada 6 perkara yang harus dijauhi demi menjaga kemurnian amalan. Enam perkara tersebut antara lain:

1. الإشتغال بعيوب الخلق

Al Istighlal bi'uyubil kholqi.

Artinya sibuk dengan aib orang lain, sehingga lupa pada aib sendiri. Semut di seberang kelihatan sedang gajah dipelupuk mata tidak kelihatan.

2. قسوة القلوب

Qaswatul qulub.Artinya hati yang keras. Kerasnya hati terkadang lebih keras dari batu karang. Sulit menerima nasihat.

3. حب الدنيا

Hubbud-dunya. Artinya cinta dunia. Merasa hidupnya hanya di dunia saja. Segala aktifitasnya tertuju pada kenikmatan dunia sehingga lupa akan hari esok di akhirat.

4. قلة الحياء

Qillatul haya'.Artinya sedikit rasa malunya. Apabila seseorang telah kehilangan rasa malu maka akan melakukan apa saja tanpa takut dosa.

5. طول الامل

Thulul amal.

Artinya panjang angan-angan. Merasa hidupnya masih lama di dunia ini sehingga enggan untuk taubat.

6. ظلم لا ينتهي

Dzhulmun la yantahi.

Artinya kezhaliman yang tak pernah berhenti. Perbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan bagi pelakunya jika tidak segera taubat dan berhenti maka sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut.

Berikut ini sifat yang dapat Merusak Amal perbuatan kita diantaranya

Pada 22  Ramadhan 1442 H yang jatuh pada Selasa, 04 Mei 2021 seluruh aparatur Pengadilan Agama Pematangsiantar mendengarkan tausiyah yang dibawakan oleh Wakil Ketua Pengadilan Agama Pematangsiantar, Asri Handayani, S.H.I., M.E. di Musallah Al-Mizan.

Dalam tausiyah yang berjudul “6 Perkara yang Merusak Amal” , Wakil Ketua Pengadilan Agama Pematangsiantar  menjelaskan ada 6 perkara yang harus dijauhi demi menjaga amalan yaitu:

Berikut ini sifat yang dapat Merusak Amal perbuatan kita diantaranya

  • Al istghlal bi’uyubil kholqi (Sibuk dengan aib orang lain)

Sibuk mengurusi aib orang lain sehingga lupa pada aib sendiri. Seperti peribahasa “Semut di seberang kelihatan sedang gajah dipelupuk mata tidak kelihatan.”

  • Qaswatul qulub( Hati yang keras)

Kerasnya hati yang bisa lebih keras dari batu karang sehingga sulit menerima nasehat.

  •  Hubbun dunya (Cinta terhadap dunia)

Merasa hidupnya hanya di dunia saja sehingga melupakan akan hari esok di akhirat

  •  Qillatul haya’ (Sedikit rasa malunya)

Telah kehilangan rasa malu sehingga tidak takut melakukan dosa.

  • Thulul amal (Panjang angan- angan)

Merasa hidupnya masih lama di dunia ini, sehingga enggan untuk bertaubat.

  •  Dhulmun la yantahi (Kezhaliman yang tak pernah berhenti)

Melakukan perbuatan maksiat menimbulkan kecanduan bagi pelakunya, sehingga akan sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut.

”Mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari enam perkara ini sehingga tetap istiqamah dalam ketakwaan”, harap beliau menutup tausiyahnya.

Tim IT PA Pematangsiantar

Suaramuslim.net – Sesungguhnya jika manusia beramal kebaikan itu manfaatnya untuk dirinya sendiri. Begitu sebaliknya. Maka jika manusia sudah beramal kebaikan, hendaknya ia menjaga amal kebaikan itu tetap langgeng dan tulus karena Allah semata. Awas, inilah 6 amal yang merusak amal kebaikan.

Jangan sampai amal kebaikan itu rusak setelah dikerjakan. Jangan sampai amal itu rusak karena amal lainnya. Karena ada amalan yang bisa merusak amal kebaikan. Awas, inilah 6 amal yang merusak amal kebaikan.

Ajaran Islam mengajak manusia untuk beriman kepada Tuhan yang Mahaesa dan beramal salih. Semua itu demi kebaikan manusia itu sendiri. “Siapa saja yang mengerjakan amal yang shalih maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan siapa saja mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan tidaklah Tuhanmu berbuat zalim kepada hamba (QS Fushshilat 46). Maka jangan sampai amal kebaikan yang sudah susah payah dilakukan kemudian rusak karena suatu amal perbuatan lainnya.

Setelah beramal salih, maka tugas seorang mukmin adalah menjaga jangan sampai amal salih itu rusak atau terhapus karena suatu amal lainnya. Ada beberapa amal perbuatan yang bisa merusak amal salih. Kita memohon kepada Allah agar terhindar dari amal perusak amal kebaikan ini. Berikut ini ulasan singkatnya:

1. Perbuatan Syirik

Syirik adalah suatu keyakinan dan perbuatan yang mengadakan tandingan/sekutu terhadap kekuatan dan kekuasaan Allah SWT. Tandingan itu bisa berupa kekuatan pada benda mati seperti batu, gunung, gelang, kalung, bunga, patung, laut, sungai, dll. Bisa juga berupa makhluk hidup (manusia, pohon atau hewan) dengan meyakini akan kekuatan tandingan itu padahal segala kekuatan dan keselamatan adalah hanyalah dari Allah semata.

Maka pelaku syirik –dari kalangan umat Islam maupun non muslim- meyakini dan mengamalkan perbuatan kesyirikan yang merupakan suatu kezaliman terbesar dan melecehkan keagungan Allah SWT serta menghapus amal-amal terdahulu.

“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan” (QS Al An’am 88).

2. Murtad

“…Maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan…” (QS Yunus 32). Imam Al Qurthubi berkata, “Ayat ini memutuskan bahwa tidak ada tempat yang ketiga setelah kebenaran dan kebatilan.” Dan agama yang diridhai Allah dan jalan ditempuh Rasulullah Muhammad saw. hanyalah Islam, tak ada jalan lainnya. “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam…” (QS Ali Imran 19).

Maka sangat merugilah orang yang murtad. “Siapa saja yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (QS Al Baqarah 217).

3. Perbuatan zalim

Perbuatan zalim adalah memgambil hak orang lain secara paksa, tanpa keridaan si pemilik hak. Kezaliman adalah sumber kegelapan dan kerugian di dunia, lebih-lebih di akhirat kelak.

Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah mereka yang datang pada Hari Kiamat dengan banyak pahala shalat, puasa, zakat, dan haji. Tapi di sisi lain, ia juga mencaci orang, menyakiti orang, memakan harta orang (secara batil/zalim), menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Ia kemudian diadili dengan cara membagi-bagikan pahalanya kepada orang yang pernah dizaliminya. Ketika telah habis pahalanya, sementara masih ada yang menuntutnya maka dosa orang yang menuntutnya diberikan kepadanya. Akhirnya, ia pun dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ahmad).

4. Dengki

Kebaikan-kebaikan yang telah perbuat akan hangus gara-gara dengki. Rasulullah SAW bersabda, “Hindarilah dengki karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar” (HR Abu Daud).

5. Pemberian yang diiringi ucapan yang menyakiti hati si penerima

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena pamer di hadapan manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan Hari Akhirat …” (QS Al Baqarah 264).

6. Memutus hubungan silaturahim dan persahabatan

Nabi SAW bersabda, “Maukah aku beritahukan kepada kalian sesuatu yang lebih utama daripada puasa, shalat, dan sedekah?” Para sahabat berkata, “Baiklah ya Rasulallah.” Maka Nabi saw. pun bersabda, “Mendamaikan orang yang bermusuhan (bertengkar) karena merusak hubungan seseorang itu berarti mencukur. Saya tidak berkata mencukur rambut tetapi mencukur agama” (HR Ibnu Hibban dan At-Tirmidzi).