Show Fungsi- Merupakan serangkaian script/kode yang mempunyai kegunaan khusus dan tertentu. Fungsi dibedakan atas : built in function, user defined function, external function. Fungsi Built InFungsi yang telah disediakan oleh PHP, pemrogram dapat langsung memakainya (fungsi akar kuadrat, fungsi date, dll) Macam-macam fungsi Built In : fungsi untuk Array, fungsi untuk matematika, fungsi untuk string dan pemrosesan file, fungsi tanggal,, fungsi pemeriksaan tipe data, fungsi database, fungsi web dan xml, fungsi untuk file dan lain lain. Contoh : Menampilkan abjad dari a sampai dengan z, tanpa harus secara manual, cukup dengan script dan mempergunakan kontrol struktur pengulangan. <html> <h2>Contoh Pemakaian Fungsi chr untuk membuat index</h2> <? For($i=0;$i<26;$i++){ Echo chr(65+$i); If ($i<25) echo “| “; } ?> </html> User Defined Function (UDF)Adalah fungsi yang dibuat oleh pemrogram, karena tidak ada fungsi built in yang tersedia untuk menyelesaikan kebutuhan program. Deklarasi UDF function namafungsi([parameter]){ statement .....; statement......; } Contoh : <? function selisih($a,$b){ If ($a>$b) $hasil=$a-$b; Else $hasil=$b-$a Return $hasil; } ?> Peletakkan UDFUDF sebaiknya diletakkan pada awal program, diletakkan pada bagian <head>, walaupun pada dasar bebas diletakkan dimana saja. Dengan pelatakkan fungsi pada bagian paling atas, maka eksekusi script dapat lebih cepat, karena pada saat fungsi dibutuhkan maka fungsi tersebut sudah diload dan diparsing oleh server, tetapi jika diletakkan dibawah, maka PHP akan membaca seluruh file script terlebih dahulu harus melakukan interpretasi. Pemanggilan UDFSintaks : $varHasil=&namafungsi([parameter]); Penggunaan '&' tidak mutlak, karena PHP secara otomatis akan menanggap sebagai fungsi karena tidak didahului dengan tanda $. <html> <h2>Demo UDF : fungsi selisih</h2> <? Function selisih($a,$b){ If ($a>$b) $hasil=$a-$b; Else $hasil=$b-$a Return $hasil; } $bil1=10; $bil2=30; $hasil=&selisih($bil1,$bil2); print ”Selisih antara \$bil1=$bil1 dan \$bil2=$bil2 adalah $hasil”; ?> </html> Function ExternalMerupakan daftar fungsi yang belum diaktifkan (di-link) dalam keseluruhan modul PHP, fungsinya diletakkan pada library atau file yang terpisah dari modul PHP. Fungsi ini dapat diaktifkan secara otomatis dengan meregistrasikan pada file PHP.ini. Apabila ada library fuction yang belum diaktifkan secara otomatis maka pemanggilannya harus didahului dengan memberikan perintah secara eksplisit untuk meload library dari fungsi eksternal tersebut berada supaya dapat dipanggil atau digunakan oleh script PHP. Pemanggilannya dengan menggunakan perintah dl(”namalibrary”); Contoh : Berikut adalah contoh pemanggilan fungsi eksternal untuk lingkungan koneksi kepada file data.dbf <html> <h2>Contoh Function Eksternal untuk akses file dBase</h2> <? dl(”ektensions/php_dbase.dll”); $records=dbase_open(”data.dbf”,0); if ($records){ echo “Database connected”.”<br>; $rc=dbase_numrecords($records); echo “Jumlah record “.$rc; }else{ echo “Database not connected”; } ?> </html> Function dan ProcedureFungsi dalam PHP bisa berupa function atau pun procedure. Fungsi (Function) adalah suatu subprogram yang menghasilkan sebuah nilai; Fungsi (Procedure) adalah suatu subprogram yang dapat menghasilkan lebih dari satu nilai atau tidak menghasilkan nilai sama sekali. Secara umum pemanggilan fungsi (Function) selalu dilibatkan dengan sebuah variabel untuk menampungknya. Contoh pemanggilan fungsi pada script dibawah ini : <html> <head> <title>Pemanggilan Procedure</title> <? Function garis() { Echo “<hr>”; } ?> </head> <body> <h2>Pemangilan Fungsi - Procedure</h2> <? Garis(); ?> Hasil eksekusi dengan PHP : <br> <? Garis(); ?> </body> </html> Contoh fungsi sebagai procedure di atas adalah fungsi yang tidak menghasilkan atau mengembalikan suatu nilai kepada pemanggil, tetapi hanya mengerjakan seurutan perintah yang dibutuhkan saja. Pada contoh diatas adalah prosedur yang didefinisikan untuk membuat garis dengan menggunakan tag <hr>. Fungsi StringDaftar Fungsi yang Sering digunakan :
Validasi Entri : Diisi atau TidakSesuai dengan fungsi dari PHP sebagai server side scripting maka salah satu pemakaiannya yang paling sering adalah pemeriksaan apakah data dari form yang diisi oleh pengunjung/pemakai yang dikirimkan kepada server diisi atau tidak. Karena jika form disubmit tampa diisi dapat menimbulkan pesan error. Contoh dibawah ini menggunakan fungsi strlen(), untuk memeriksa apakah suatu variabel ada isinya atau tidak berdasarkan panjang string dari variabel yang diperiksa. <HTML> <HEAD> <TITLE> New Document </TITLE> <META NAME="Generator" CONTENT="EditPlus"> <META NAME="Author" CONTENT=""> <META NAME="Keywords" CONTENT=""> <META NAME="Description" CONTENT=""> </HEAD> <BODY> <H1>Demo Validasi Entri</H1> <HR> <form action="proses_isi.php" method="post"> Nama : <INPUT TYPE="text" NAME="nama"><BR> Alamat : <INPUT TYPE="text" NAME="alamat"><BR> <INPUT TYPE="submit" Value="Kirim"> </form> </BODY> </HTML> Nama file : proses_isi.php <? $nama=""; $alamat=""; if(isset($_POST["nama"])) $nama=$_POST["nama"]; if(isset($_POST["alamat"])) $alamat=$_POST["alamat"]; ?> <H1>Demo Validasi : Entri</H1> <HR> Pada script ini diperiksa apakah form telah diisi atau belum <BR><BR> <? $pesanerror=" "; if(strlen($nama)==0){ $pesanerror=$pesanerror."Field nama harus diisi dulu"; } if(strlen($alamat)==0){ $pesanerror=$pesanerror."Field alamat harus diisi dulu"; } if($pesanerror==" "){ echo "Ok, Proses bisa di lanjuut...."; echo "<br>Selamat datang $nama dari $alamat"; }else{ echo "Maaf .............$pesanerror"; } ?>
|