Berikut ini manfaat beriman kepada kitab-kitab Allah kecuali

Di dalam islam tidak hanya terdapat rukun islam namun juga ada rukun iman yang menjadi bagian dari fungsi agama. Salah satu rukun iman yang wajib untuk diimani oleh seorang muslim adalah iman kepada kitab Allah. Iman kepada kitab Allah berarti mengimani akan adanya, kebenarannya, dan fungsinya yang telah ditetapkan dan diturunkan oleh Allah SWT.

Orang yang tidak beriman kepada Allah, ia tidak akan dapat melaksanakan kehidupannya berdasarkan kepada aturan dan jalan hidup yang benar. Beriman kepada kitab Al-Quran juga akan sama memiliki manfaat sebagaimana Manfaat Tawakal Kepada Allah .  Untuk itu berikut adalah fungsi dati kita beriman kepada kitab Allah.

Fungsi Beriman Kepada Kitab Al-Quran

Orang-orang yang beriman kepada Allah sejatinya akan mendapatkan manfaat atau fungsi dari keimanannya terhadap Al-Quran. Berikut adalah Fungsi Iman Kepada Kitab Allah :

  1. Mendapatkan Petunjuk Hidup

Orang yang beriman kepada kitab Al-Quran akan mendapatkan petunjuk kehidupan. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam Al-Quran bahwa Al-Quran adalah petunjuk hidup bagi orang-orang yang bertaqwa.

Dapat dipastikan orang-orang yang tidak meyakini kitab Allah, sepanjang sejarah akan selalu dilaknat dan mendapatkan dampak yang negatif bagi ummatnya. Orang yang tidak meyakini Al-Quran tentu tidak akan menjalankan kehidupannya berdasarkan Al-Quran melainkan hawa nafsu semata.

Tujuan Penciptaan Manusia , Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam adalah informasi petunjuk hidup yang juga didapatkan dari dalam Al-Quran.

Hal ini dikarenakan, orang yang meyakini Al-Quran akan senantiasa menggunakan akalnya untuk dapat memahami yang benar. Sedangkan Al-Quran hanya akan dipahami oleh orang-orang yang dapat menggunakan akal-nya bukan hawa nafsu.

“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS Al Baaqarah : 2-3)

  1. Mendapatkan Hikmah dan Pelajaran di Masa Lalu

Orang-orang yang beriman kepada Al-Quran akan mendapatkan hikmah dan pelajaran di masa lalu. Sebagai contoh di dalam Al-Quran terdapat kisah orang Shaleh bernama Lukman. Al-Quran mengisahkan bahwa Luqman adalah contoh orang shaleh yang mengajarkan keshalehan pula pada anaknya. Namanya diabadikan dalam Al-Quran dan menjadi teladan orang tua sampai akhir zaman nanti.

Begitupun juga dengan kisah-kisah Rasul dan sejarah peradaban di masa lalu dapat kita pahami dari apa yang tertuang di dalam Al-Quran. Seperti kisah Bangsa Mesir di masa lalu juga kisah Firaun yang merasa menjadi penguasa dan tuhan di Mesir. Atau kisah bangsa palestina dimana kenabian Ibrahim bermula juga di sana. Terdapat pula mengenai kisah perjuangan Rasulullah di Mekkah dan Madinah, serta historis Arab yang menjadi tempat bermulanya kenabian Muhammad.

Kisah-kisah tersebut dapat menjadi hikmah dan pelajaran bagi orang-orang yang mau berpikir, merenung, dan benar-benar menggunakan akalnya untuk mendapatkannya.

“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS Al Baqarah : 269)

“Alif laam raa. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah” (QS Yunus : 101)

  1. Mendapatkan Ilmu Pengetahuan

Keimanan terhadap Al-Quran mendorong kita untuk mengetahui dan mendapatkan informasi pengetahuan yang benar di alam semesta. Ilmu pengetahuan yang ada dalam Al-Quran diantaranya adalah mengenai proses penciptaan alam semesta, penciptaan manusia, berjalannya sistem alam, mekanisme hujan, dsb. Ilmu tersebut terdapat dalam Al-Quran, sedangkan umat manusia belum mengetahuinya ketika Al-Quran belum diturunkan.

Selain itu, Al-Quran juga mendorong manusia untuk terus menggali ilmu pengetahuan lebih mendalam, agar semakin terkuak kebesaran dan Maha Agung-nya Allah. Ayat-ayat Allah sejatinya bukan hanya yang ada di Al-Quran melainkan keseluruhan yang ada di alam semesta.

“Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun.” (QS Ar Rum : 29)

  1. Mendapatkan Pengetahuan tentang Hari Akhir

Hanya di dalam Al-Quran informasi tentang hari akhir didapatkan. Tanpa informasi dan keyakinan akan Al-Quran maka informasi ini juga tidak akan didapatkan. Informasi tentang hari akhir tidak akan didapatkan hanya dnegan melihat alam semesta, walaupun bukti-bukti dan tanda-tanda kehancuran bumi bisa diteliti dan dikuak informasinya.

Informasi mengenai hari Akhir ini tentu berakibat pada keyakinan untuk mempertanggungjawabkan seluruh amalan manusa, mempertanggungjawabkan apa yang ada di dunia, dan meyakini adanya hari pembalasan yaitu surga dan neraka.

“Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): “Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya).” (QS Ar Rum : 56)

  1. Mendapatkan Hidayah dan Cahaya Kehidupan

Dengan meyakini kitab Allah yaitu Al-Quran, maka hidayah dan cahaya kehidupan yang menuntun pada kebenaran akan semakin dekat. Hidayah dan cahaya kehidupan itu sejatinya muncul dan berkembang di dalam diri manusia. Dengan keimanan yang tinggi terhadap Al-Quran tentunya akan membawa manusia semakin mendalami Al-Quran dan merasakan kebermaknaan yang tinggi ketika mengamalkannya.

Hal ini tentu berbeda dengan mereka yang tidak meyakini Al-Quran. Mereka tidak akan merasakan kenikmatan dan kebermaknaan ketika melaksanakan isi Al-Quran.

Manfaat Beriman Kepada Allah SWT, Zakat Dalam Islam, Penerima Zakat, Rukun Puasa Ramadhan ,Tujuan Pernikahan Dalam Islam, Kodrat Wanita dalam Islam, adalah beberapa petunjuk yang didapatkan dalam Al-Quran. Untuk itu bagi yang tidak mengimaninya tentu cahaya hidup aturan islam tidak akan bisa dilaksanakan oleh nya.

Dampak Orang yang Tidak Beriman Kepada Kitab Allah

Orang yang tidak beriman terhadap rukun iman dalam hal ini iman kepada kitab Allah akan mendapatkan kegersangan karena hidupnya yang entah diarahkan ke mana. Sedangkan, mereka juga tidak akan mempersiapkan untuk hari akhirnya yaitu adanya hari diminta pertanggungjawaban dan hari pembalasan.

Mereka yang tidak beriman tidak akan merasakan kehidupan sesuai dengan tuntunan Allah dan kebenaran Al-Quran. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam ayat berikut:

“Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: “Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!”, sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amat buruklah apa yang mereka pikul itu.” (QS Al AN’am : 31)

Penyesalan ketidak berimanan orang-orang seperti di ayat tersebut tentu tidak akan berguna dan sia-sia. Waktu mereka telah habis di dunia dan baru menyadarinya di akhirat, padahal Allah telah menunjukkan jalan dan berabgai informasi tersebut dalam AL-Quran.

Beriman kepada kitab Allah merupakan rukun iman yang ke 3 yang tentunya wajib kita percayai dan yakini dengan sepenuh hati.

Terdapat hikmah besar yang bisa kita dapat apabila kita beriman kepada kitab Allah, contoh hikmahnya diantaranya keimanan kita kepada Allah SWT akan bertambah dan kita akan lebih termotivasi untuk menjalani hidup.

A. Pengertian Iman Kepada Kitab Allah

Kata kitab berasal dari bahasa Arab (kataba yaktubu kitabatan kitaban) yang artinya tulisan. Arti kitab Allah secara istilah adalah tulisan wahyu pada lembaran-lembaran yang terkumpul dalam satu bentuk buku.

Dalam sejarah, firman Allah SWT ditulis dengan dua bentuk berupa suhuf dan mushaf. Keduanya berasal dari akar kalimat yang sama, yaitu sahafa (menulis).

Suhuf (Bentuk tunggalnya: sahifa) berarti sepenggal kalimat yang ditulis dalam material seperti kulit, kertas, papirus, dan media lain.

Mushaf (bentuk jamaknya: masahif) berarti kumpulan-kumpulan suhuf yang dibundel menjadi satu, seperti dua sampul dalam satu isi.

Iman kepada kitab Allah artinya mempercayai dan membenarkan bahwa Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada para rasul-Nya yang berisi larangan, perintah, janji, dan ancaman-Nya.

Juga menjadikan kitab Allah sebagai pedoman hidup manusia, sehingga bisa membedakan antara yang baik dan buruk, hak dan batil, halal dan haram.

Dalil beriman kepada kitab Allah terdapat di QS. An Nisa/4: 136

Berikut ini manfaat beriman kepada kitab-kitab Allah kecuali

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya”. (QS. An Nisa/4: 136)

Perbedaan antara kitab dan suhuf adalah:

  1. Isi kitab lebih lengkap daripada suhuf.
  2. Kitab dibukukan sedangkan suhuf hanya berupa lembaran (tidak dibukukan).

Suhuf berjumlah 100, dengan rincian sebagai berikut:

  • 50 Suhuf diturunkan kepada Nabi Syits a.s,
  • 30 Suhuf diturunkan kepada Nabi Idris a.s,
  • 10 Suhuf diturunkan kepada Nabi Ibrahim a.s,
  • 10 Suhuf diturunkan kepada Nabi Musa a.s,

Kita wajib mengimani adanya kitab-kitab selain yang akan Yuksinau.id sebutkan dibawah nanti, dikenal dengan nama suhuf. Suhuf banyak berisi nasihat-nasihat. Allah SWT berfirman:

Berikut ini manfaat beriman kepada kitab-kitab Allah kecuali

Artinya: “Sesungguhnya ini semua benar-benar terdapat di dalam suhuf yang pertama(yaitu) suhuf-suhuf Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s.”(QS Al A’la 18-19).

B. Kitab-Kitab yang Diturunkan Allah

Imam Nawawi al-Bantani dalam kitab Nuruzzalam menjelaskan bahwa setiap mukallaf (yang sudah terbebani hukum) atau sudah balig wajib meyakini 4 kitab samawi yang diturunkan kepada para nabi.

1. Kitab Taurat

Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as, ditulis dalam bahasa Ibrani. Kitab Taurat berisi tentang syariat (hukum) dan kepercayaan yang benar kepada Allah. Isi pokok dari kitab Taurat adalah 10 firman Allah bagi bangsa Israil.

  • Kewajiban meyakini keesaan Allah.
  • Mensucikan hari sabtu (sabat).
  • Menghormati kedua orang tua.
  • larangan menyembah berhala,
  • menyebut nama Allah dengan sia-sia,
  • membunuh sesama manusia tanpa alasan yang benar,
  • berbuat zina,
  • mencuri,
  • menjadi saksi palsu,
  • mengambil hak orang lain.

Baca juga: Pengertian, Sifat, Hikmah Beriman Kepada Malaikat

Selain itu, kitab taurat juga berisi tentang sejarah-sejarah nabi terdahulu hingga Nabi Musa dan kumpulan-kumpulan hukum. Dadil adanya kitab Taurat:

Berikut ini manfaat beriman kepada kitab-kitab Allah kecuali

Artinya: “Semua makanan itu halal bagi Bani Israil, kecuali makanan yang diharamkan oleh Israil (Yakub) atas dirinya sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah (Muhammad), “Maka bawalah Taurat lalu bacalah, jika kamu orang-orang yang benar.” (QS Ali Imran/3: 93)

2. Kitab Zabur

Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud as, berisi mazmur (puji-pujian kepada Allah dalam bahasa Qibti).

Kitab ini tidak mengandung syariat baru, karena Nabi Daud diperintahkan untuk mengikuti syariat yang telah dibawa oleh Nabi Musa.

Kitab Zabur juga berisi tentang zikir, doa, dan nasihat-nasihat. Dalil adanya kitab Zabur adalah firman Allah berikut.

Berikut ini manfaat beriman kepada kitab-kitab Allah kecuali

Artinya: “dan Kami berikan Zabur kepada Daud” (QS Al Isra’/17: 55)

3. Kitab Injil

Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as, ditulis dalam bahasa Suyani oleh murid-murid Nabi Isa. Dalil adanya kitab injil adalah firman Allah berikut.

Berikut ini manfaat beriman kepada kitab-kitab Allah kecuali

Artinya: “dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa) kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)”…(QS Al Maidah/5: 46)

4. Kitab Al-Qur’an

Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, ditulis dalam bahasa Arab yang merupakan kumpulan firman yang diberikan Allah sebagai satu kesatuan kitab dan sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia.

Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad dalam kurun waktu 23 tahun. Al-Qur’an adalah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya. Selalu terjaga dari kesalahan, dan merupakan tuntunan dalam membentuk ketakwaan.

Baca  juga: Pengertian, Hikmah, Perilaku Iman Kepada Allah

Allah SWT berfirman:

Berikut ini manfaat beriman kepada kitab-kitab Allah kecuali

Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa”.(Qs Al-Baqarah/2 :2)

Al-Qur’an merupakan sumber segala macam ilmu. Secara umum berisi tentang beberapa hal pokok berikut.

  • Ketahuidan kepada Allah (akidah)
  • Tata cara beribadah (fikih)
  • Budi pekerti kehidupan sehari-hari (akhlak)
  • Tuntunan kehidupan
  • Ilmu Pengetahuan
  • Kabar gembiran bagi orang beriman, dan peringatan bagi orang kafir
  • Kewajiban berdakwah dan membela agama (jihad)

Ada 3 tingkatan dalam beriman kepada kitab Allah, yaitu :

  1. Qotmil (hanya membaca)
  2. Tartil (membaca dan memahami)
  3. Hafidz (membaca, memahami, mengamalkan dan menghafalkan)

C. Manfaat dan Hikmah Beriman Kepada Kitab Allah

Fungsi, manfaat, dan hikmah beriman kepada kita Allah sebagai berikut.

  1. Memperkuat keimanan kepada Allah SWT
  2. Al-Qur’an bisa menjawab hal yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal, sehingga kehidupan tidak akan tersesat
  3. Menambah ilmu pengetahuan, karena Al-Qur’an selain berisi perintah dan larangan juga berisi pokok-pokok seluruh ilmu pengetahuan.
  4. Terjaga ketakwaan nya kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya. Hidup jadi akan lebih tertata
  5. Menumbuhkan sikap optimis untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan dunia akhirat.
  6. Akan mendapat syafa’at (pertolongan) di akhirat kelak.

Perilaku yang dapat mencerminkan kalau kita beriman kepada Kitab Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Orang yang mengimani adanya kitab-kitab Allah akan berpegang teguh kepada kita Al-Qur’an, karena ia meyakini bahwa semua ajaran kitab-kitab terdahulu sudah dirangkum dalam Al-Qur’an. Beberapa contoh perilaku yang mencerminkan beriman kepada kitab Allah sebagai berikut.

  1. Menjalankan semua yang diajarkan dalam Al-Qur’an, seperti shalat, zakat, dan puasa.
  2. Menjauhi semua larangan yang diajarkan Al-Qur’an, seperti memakan daging babi dan meminum arak.
  3. Selalu membaca Al-Qur’an (tadarus) setelah melaksanakan shalat wajib atau saat waktu luang
  4. Berusaha menghafal dan mempelajari Al-Qur’an.
  5. Mengagungkan Al-Qur’an dan tidak memegang kecuali dalam keadaan suci, meletakkan ditempat yang tinggi dan suci, tidak meletakkan sesuatu diatas nya, tidak menginjak dan mendudukinya.