Berikut cara yang tidak baik dalam menyikapi masa pubertas pada diri Seseorang yaitu

Berikut cara yang tidak baik dalam menyikapi masa pubertas pada diri Seseorang yaitu
Begini cara menyikapi masa pubertas. (Foto: children health)

Siska Permata Sari Senin, 21 Maret 2022 - 21:25:00 WIB

Seorang profesor pediatri di West Virginia University Amerika Serikat, Pamela Murray, MD, MPH, mengatakan, masa pubertas adalah perubahan besar dalam waktu yang singkat. “Perubahan tentu selalu sulit,” kata Murray dikutip dari WebMD, Senin (21/3/2022).

Beberapa contoh perubahan yang terjadi di masa pubertas di antaranya percepatan pertumbuhan, pertambahan berat badan, menstruasi bagi remaja perempuan, tumbuhnya payudara bagi remaja perempuan, suara yang memberat bagi remaja pria, jerawat, hingga tumbuhnya rambut di kemaluan atau area seperti ketiak.

Perubahan ini tentu tidak mudah bagi remaja yang juga mengalami perubahan hormon. Jika sudah demikian, lantas bagaimana cara menyikapi masa pubertas?

Ada beberapa cara menyikapi masa pubertas yang bisa dilakukan para remaja. Berikut informasi selengkapnya, seperti dirangkum dari WebMD.

1. Bicara dengan orang dewasa

Begini cara menyikapi masa pubertas bagi para remaja, yang pertama tentunya bicara dengan orang dewasa. Hal yang bisa Anda lakukan untuk menyikapi masa pubertas adalah memberi tahu orang dewasa yang Anda percaya. Misalnya, ibu Anda, bibi, atau perawat di sekolah Anda. Anda bisa curhat tentang apa yang mengganggu Anda. Anda juga bisa bercerita dengan teman Anda yang sudah melalui masa pubertas tentang kekhawatiran-kekhawatiran Anda.

2. Belajar adaptasi

Begini cara menyikapi masa pubertas bagi para remaja selanjutnya belajar adaptasi. Jika Anda kebingungan menghadapi masa pubertas, misalnya bingung dengan cara memakai tampon atau pembalut, mintalah ibu Anda untuk menunjukkan caranya. Berlatihlah beberapa kali, sehingga Anda akan tahu apa yang diharapkan. Selalu simpan beberapa pembalut atau tampon di rumah dan di loker Anda di sekolah, untuk berjaga-jaga jika menstruasi mengejutkan Anda.

3. Mempersiapkan bra yang tepat

Bagi remaja perempuan, saat payudara Anda tumbuh, Anda akan membutuhkan bra, terutama jika Anda berolahraga. Jadi, Anda perlu mempersiapkan bra pertama Anda dengan ibu Anda atau perempuan lain yang Anda percaya. Pastikan ukurannya tepat dan mintalah bantuan seorang perempuan yang bekerja di toko agar dapat membantu Anda menemukan bra yang tepat.

4. Bicaralah dengan dokter 

Begini cara menyikapi masa pubertas bagi para remaja berikutnya bicara dengan dokter. Anda belum harus menemui dokter kandungan, tetapi Anda harus mengunjungi dokter yang dapat Anda ajak bicara tentang perubahan tubuh Anda.

5. Memilih pergaulan

Di masa pubertas, Anda mungkin tergoda untuk bergaul dengan orang yang lebih tua, tetapi itu tidak selalu yang terbaik untuk Anda. Tetaplah bergaul dengan orang-orang seusia Anda.

6. Berpikiran positif

Memulai masa pubertas lebih dulu dan terlihat berbeda dari teman-teman sebaya Anda mungkin bisa menyulitkan dan membuat minder. Namun, alih-alih melihat tubuh Anda yang berubah sebagai hal yang buruk, rangkul lekuk tubuh Anda yang baru. Ketika Anda bercermin, belajarlah untuk mencintai diri Anda yang baru.


Editor : Dyah Ayu Pamela

TAG : Pubertas Masa Pubertas

Berikut cara yang tidak baik dalam menyikapi masa pubertas pada diri Seseorang yaitu
​ ​

  1. 1

    Atasilah bau badan. Ketika menjalani pubertas, kamu akan lebih banyak berkeringat (terutama di bagian ketiak) dan menghasilkan bau badan. Hal ini sangatlah normal, tetapi artinya kamu harus lebih memperhatikan kebersihan badan. Jangan lupa mandi setiap hari dan kenakan pakaian bersih. Pakailah deodoran setiap pagi supaya tubuhmu tercium segar dan bersih.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Sebagian deodoran mengandung antiperspiran yang juga mencegah keringat. Deodoran biasa tanpa zat ini mencegah bau badan, tetapi tidak mencegah keringat.
    • Rambutmu juga akan mulai terasa berminyak, oleh karenanya cucilah lebih sering dari biasanya. [2] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  2. 2

    Rawatlah jerawat. Selama pubertas, kulitmu akan mulai berubah karena hormon yang turut berubah. Hal ini dapat menimbulkan jerawat. Kulitmu juga akan mulai terasa kering atau berminyak. Untuk mengatasinya, cucilah muka dua kali sehari dengan sabun muka. Pakailah krim antijerawat untuk mengobati jerawat, dan lembapkan kulit untuk mengatasi kulit kering.[3] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber

    • Obat jerawat mengandung benzoil peroksida, sulfur, resorsinol, atau asam saliklik sebagai bahan aktif yang cukup efektif. Kulit setiap orang berbeda-beda, jadi cobalah beberapa produk sampai menemukan yang paling manjur.
    • Berhati-hatilah karena obat jerawat akan mengeringkan kulit, jadi kamu juga perlu memakai pelembap kulit.
    • Pastikan untuk mengunakan pelembap bebas minyak di wajahmu. Pelembap berminyak justru akan menimbulkan lebih banyak jerawat. Pelembap kulit juga mengandung tabir surya yang membantu melindungi kulit dari sinar matahari.
    • Jangan pecahkan atau mencubit jerawat Anda karena hanya memperburuk masalah.
    • Jangan terlalu banyak menyentuh muka atau membiarkan rambut menyentuh wajahmu, karena nanti minyak di tangan atau rambut akan berpindah ke wajah dan menimbulkan jerawat.
    • Jika kamu punya masalah jerawat serius yang tidak kunjung sembuh dengan obat jerawat yang dijual bebas, cobalah datang ke dermatolog (dokter kulit).

  3. 3

    Antisipasi pertumbuhan tubuhmu. Sebagian besar orang mengalami pertumbuhan drastis di masa pubertas. Tinggi badan akan bertambah beberapa cm dan berat badan turut naik selama masa ini seiring perubahan bentuk tubuh. Jika merasa agak canggung dengan tubuhmu selama masa ini, jangan khawatir karena fase ini akan berhenti. Sebagian orang berat badannya bertambah sebelum tumbuh tinggi, namun hal ini sangatlah normal.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Kamu mungkin merasa agak lebih percaya diri jika mengenakan pakaian yang ukurannya sesuai. Mintalah kepada orang tua kamu untuk membeli pakaian baru (walau hanya beberapa) jika pakaian lama sudah terasa sempit. Jangan lupa, tubuhmu mungkin masih akan bertumbuh dan berubah untuk sementara waktu
    • Kamu mungkin juga akan merasa canggung kedua kaki tampak lebih besar pada masa pubertas karena biasanya kaki bertumbuh lebih dulu dari keseluruhan badan. Kamu perlu tahu kalau rasa canggung ini tidak akan bertahan lama karena badan akan tumbuh mengikuti kaki.[5] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  4. 4

    Sikapilah perubahan suasana hatimu. Pubertas disebabkan oleh datangnya hormon estrogen dan testosteron. Hormon ini tidak hanya memengaruhi bentuk tubuh, tetapi juga perasaanmu. Sebagai hasilnya, kamu mungkin akan merasa lebih marah atau emosional daripada sebelumnya. Tidak banyak hal yang bisa dilakukan, tetapi jangan lupa untuk mengenali perubahan-perubahan emosi ini supaya jangan melampiaskannya sembarangan kepada orang lain.[6] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Kamu mungkin akan merasa tidak nyaman dengan tubuhmu selama masa ini. Terus-teruslah ingat bahwa perubahan yang dilalui itu normal.
    • Kamu mungkin akan merasa capek tanpa sebab, jadi banyak-banyaklah beristirahat. Jika rasa letih terasa cukup parah, ungkapkanlah kepada dokter.[7] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Utarakanlah perasaanmu kepada seseorang, baik teman atau orang dewasa yang kamu percayai. Kamu mungkin perlu sedikit dukungan dari mereka dalam menjalani masa ini. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan. [8] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri selama masa yang sulit ini, adalah dengan melakukan hal-hal yang disukai. Misalnya, jika kamu sangat suka menyanyi, melukis, atau bermain bola basket, kegiatan-kegiatan ini akan meningkatkan kepercayaan diri.[9] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Jika perasaan-perasaan ini mengganggu keseharianmu, atau membuatmu sangat stres, coba ikuti konseling dari ahlinya. Konselor profesional akan membantumu mempelajari cara-cara mengatasi emosi-emosi ini secara sehat.
    • Berolahraga akan membantmu mengatasi rasa gelisah akibat semua perubahan yang terjadi selama pubertas. Berolahraga akan melepaskan zat kimia di dalam otak yang meningkatkan suasana hati. Jadi, carilah kegiatan fisik yang kamu senangi. Misalnya berenang, menari, atau bermain olaharaga tim seperti sepak bola.[10] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  5. 5

    Jangan bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Pubertas terjadi kepada semua orang, tetapi tidak selalu bersamaan. Jika kamu mulai mengalami pubertas sebelum teman-teman yang lain, atau kamu merasa tertinggal dari teman-teman lain, kamu tidak perlu khawatir, karena beberapa tahun lagi kalian akan sama-sama sudah menjadi remaja.[11] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Pubertas biasanya dimulai pada usia 8-13 tahun untuk perempuan.
    • Pubertas biasanya dimulai pada usia 9-15 tahun untuk laki-laki

  6. 6

    Antisipasi munculnya hasrat seksual. Pada suatu masa selama pubertas, kamu mungkin akan merasakan adanya dorongan seksual. Namun, hanya karena kamu ingin, bukan berarti kamu sudah siap berhubungan seksual. Bicaralah dengan orang dewasa yang kamu percaya untuk mengetahui kapan seseorang siap berhubungan seksual dan perihal praktek seks yang aman.[12] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jika kamu memutuskan untuk berhubungan seksual, ketahui dan pahami pentingnya melindungi diri dari kehamilan dan Penyakit Menular Seksual (PMS). Walaupun kamu melindungi diri dengan mengenakan kondom, cara ini tidak 100% efektif.
    • Seks oral juga dapat menularkan PMS. Gunakan dental dam, plastik pembungkus, atau kondom yang dipotong kotak saat melakukan seks oral pada vulva (daerah di luar vagina) atau anus.[13] X Teliti sumber Kunjungi sumber Gunakan kondom saat melakukan seks oral pada penis.[14] X Teliti sumber Kunjungi sumber Kondom dapat dibeli di apotek atau swalayan. Sedangkan dental dam mungkin dapat dicari di klinik dokter bidan atau dokter gigi.[15] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Jangan pernah menuruti paksaan berhubungan seksual jika kamu tidak mau. Keputusan berhubungan seksual harus dibuat dan ditanggung oleh kamu sendiri.

  7. 7

    Carilah seseorang untuk mencerahkan isi hati. Jika kamu merasa tidak nyaman dengan perubahan yang terjadi pada tubuhmu, ungkapkan kepada seseorang yang telah mengalami pubertas terlebih dahulu. Bicaralah pada orang dewasa yang kamu percaya, misalnya orang tua, kakak, atau dokter.[16] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Kamu juga bisa mengungkapkan hal ini kepada teman-teman, tetapi jangan lupa bahwa mereka sekarang sama bingungnya denganmu. Jangan percaya begitu saja dengan saran mereka.
    • Apabila kamu menemui dokter anak yang jenis kelaminnya berbeda sehingga enggan membicarakan soal pubertas dengannya, minta ganti dokter kepada orang tua.