Berdasarkan pernyataan diatas yang merupakan faktor perubahan sosial internal ditunjukkan pada nomor

Faktor Internal Penyebab Perubahan Sosial – Mempelajari perubahan sosial budaya dalam masyarakat tentu kita mempelajari pula sebab-sebab terjadinya perubahan-perubahan itu. Secara umum perubahan sosial budaya terjadi karena ketidakpuasan masyarakat terhadap kehidupan lama.

Norma-norma dan lembaga-lembaga yang ada dianggap tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, masyarakat menuntut adanya perubahan.

Selain itu, perubahan dapat pula terjadi karena terpaksa menyesuaikan bidang kehidupan yang mengalami perubahan terlebih dahulu.

Perubahan sosial memiliki faktor-faktor pendorong dan faktor-faktor penghambat serta bentuk-bentuknya, pada pembahasan ini akan dijelaskan tentang faktor-faktor penghambat perubahan sosial.

Menurut Soerjono Soekanto, terdapat dua faktor utama penyebab perubahan sosial budaya, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

4 Faktor Internal Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial

Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini masyarakat dapat berupa kolektif atau individual. Faktor-faktor internal perubahan sosial budaya sebagai berikut.

1) Bertambah atau Berkurangnya Penduduk

Berdasarkan pernyataan diatas yang merupakan faktor perubahan sosial internal ditunjukkan pada nomor

Bertambahnya penduduk pada suatu daerah mengakibatkan perubahan pada struktur masyarakat terutama lembaga-lembaga kemasyarakatan.Bertambah atau berkurangnya penduduk dalam suatu wilayah menyebabkan terjadinya perubahan sosial baik di daerah tujuan maupun di daerah yang ditinggalkan.

Hal ini dapat dilihat dengan adanya perpindahan penduduk dari desa ke kota-kota besar yang sering disebut urbanisasi. Akibat urbanisasi terjadilah perubahan-perubahan dalam sistem sosial masyarakat kota.

Adanya urbanisasi mencetak pengangguranpengangguran baru yang mengakibatkan meningkatnya angka kriminalitas. Situasi dan kondisi ini menjadikan kotakota besar menjadi tidak aman.

Sementara itu, berkurangnya penduduk sebagai akibat urbanisasi menyebabkan terjadinya kekosongan pada daerah yang ditinggalkan.

Situasi ini mendorong perubahan pada sistem pembagian kerja, sistem stratifikasi sosial, pola pekerjaan, sistem perekonomian, dan lain-lain.

Contohnya berpindahnya para petani ke kota-kota besar menyebabkan lahan pertanian menjadi tidak berfungsi.

Tidak berfungsinya lahan pertanian, tentu membawa dampak pada pola pembagian kerja di setiap keluarga yang akhirnya mendorong perubahan pada sistem perekonomian masyarakat secara keseluruhan.

2) Penemuan-Penemuan Baru (Inovasi)

Berdasarkan pernyataan diatas yang merupakan faktor perubahan sosial internal ditunjukkan pada nomor

Inovasi merupakan suatu proses sosial dan kebudayaan besar yang terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Munculnya inovasi-inovasi baru merupakan tanda-tanda awal terjadinya perubahan.

Terjadinya penemuan-penemuan baru dalam masyarakat melalui dua tahap penemuan yang dikenal dengan istilah discovery dan invention.

Discovery adalah penemuan-penemuan baru dari suatu unsur kebudayaan baru, baik berupa suatu alat yang baru, ataupun berupa suatu ide baru yang diciptakan oleh seorang individu ata serangkaian ciptaan dari individu-individu dalam masyarakat yang bersangkutan.

Sebagai contoh, ditemukannya mobil yang didahului dibuatnya motor gas oleh S. Marcus. Adapun discovery dapat berubah menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut.

Invention menunjuk pada upaya menghasilkan suatu unsur-unsur kebudayaan lama yang telah ada dalam masyarakat. Adanya mobil dari hasil penyempurnaan motor gas sebagai alat transportasi merupakan salah satu wujud invention.

3) Konflik dalam Masyarakat

Berdasarkan pernyataan diatas yang merupakan faktor perubahan sosial internal ditunjukkan pada nomor

Konflik atau pertentangan dalam masyarakat dapat mendorong terjadinya perubahan sosial budaya. Konflik berakibat jatuhnya korban jiwa dan harta bagi pihak yang bertikai.

Konflik pernah terjadi di berbagai daerah di Indonesia, baik yang vertikal maupun horizontal. Misalnya yang terjadi di Pontianak, Ambon, dan Poso.

Ratusan nyawa melayang, pengungsian terjadi secara besar-besaran, dan situasi sosial politik menjadi mencekam. Peristiwa ini menunjukkan betapa konflik mampu mendorong perubahan sosial budaya.

4) Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi dalam Tubuh Masyarakat Sendiri

Berdasarkan pernyataan diatas yang merupakan faktor perubahan sosial internal ditunjukkan pada nomor

Terjadinya pemberontakan diawali dengan adanya ketidakpuasan sebagian masyarakat. Ketidakpuasan ini diarahkan pada sistem kekuasaan yang dianggapnya tidak cocok sehingga mendorong untuk keluar dan membuat sistem kekuasaan yang berbeda.

Rezim yang bertindak despotik atau lalim menimbulkan ketidakadilan di masyarakat sehingga mendorong sebagian masyarakat yang merasa tidak diuntungkan melakukan pemberontakan.

Situasi dan kondisi ini memunculkan revolusi sebagai wujud dari pemberontakan. Adanya revolusi akan membawa perubahan-perubahan besar dalam tubuh masyarakat.

Misalnya revolusi Mei tahun 1998 yang terjadi di Indonesia. Perubahan besar terjadi di Indonesia baik perubahan kepala negara, wakil kepala negara, struktur kabinet, sampai pada perilaku warga masyarakat, yaitu menjadi lebih berani mengkritisi cara kerja pemerintah.

Berdasarkan pernyataan diatas yang merupakan faktor perubahan sosial internal ditunjukkan pada nomor
ilustrasi perubahan sosial. liputan6.com

Merdeka.com - Di dalam masyarakat, akan terjadi perubahan-perubahan yang nantinya akan memengaruhi kehidupan sosial. Perubahan sosial ini tidak hanya memberikan dampak negatif, tapi juga sisi positif.

Di balik perubahan negatif dan positif dalam masyarakat tersebut, ada faktor penyebab perubahan sosial yang akan terjadi sebelumnya. Faktor penyebab perubahan sosial ini muncul, akibat dari rasa ketidakpuasan masyarakat terhadap suatu hal. Namun, perubahan juga bisa terjadi karena adanya anggapan dari masyarakat jika faktor-faktor baru yang muncul bisa memberikan manfaat yang lebih besar.

Namun, adanya perubahan dalam masyarakat tidak terjadi secara instan. Dalam masyarakat, penyebab perubahan sosial ini seringkali mengubah lingkungan sosial dalam jangka waktu yang cukup lama.

Penyebab perubahan sosial sendiri dibagi menjadi dua, yaitu yang berasal dari dalam masyarakat dan dari luar masyarakat. Dilansir dari liputan6.com, berikut adalah faktor penyebab perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

2 dari 3 halaman

Penyebab perubahan sosial intern adalah perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Ada beberapa faktor penyebab perubahan sosial secara internal dalam masyarakat, antara lain:

Perubahan Penduduk

Dalam kehidupan masyarakat, pasti akan mengalami proses interaksi sosial dan sosialisasi. Dua kondisi inilah yang berpotensi untuk mengubah pola pikir dan tingkat pengetahuan masyarakat yang akan berujung pada proses perubahan sosial.

Perubahan penduduk yang ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk pada suatu daerah akan mengakibatkan keramahtamahan semakin menurun, kelompok sekunder akan bertambah banyak, struktur kelembagaan menjadi lebih rumit, dan bentuk-bentuk perubahan yang lainnya.

Penemuan Baru

Adanya penemuan baru juga dapat memengaruhi terjadinya perubahan sosial. Penemuan baru ini bisa berupa alat, gagasan, atau rangkaian ciptaan. Penemuan yang benar-benar baru disebut discovery. Sedangkan penemuan baru apabila telah diterima dan diakui masyarakat disebut invention.

Namun, proses yang terjadi dalam discovery menjadi invention, membutuhkan waktu yang lama. Munculnya penemuan baru ini juga didorong oleh beberapa faktor sebagai berikut:

  • Kesadaran individu atau masyarakat berkaitan dengan keterbatasan fungsi nilai kebudayaan.
  • Kualitas sumber daya manusia atau ahli untuk mengolah sumber daya alam dan teknologi.
  • Muncul rangsangan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dalam masyarakat.

Konflik dalam Masyarakat

Adanya perbedaan dalam masyarakat, seperti perbedaan ciri-ciri fisik, kepentingan pendapat, status sosial ekonomi, suku bangsa, ras, agama, dan lain-lain, seringkali dapat memicu munculnya konflik.

Konflik yang terjadi di dalam masyarakat dapat terjadi antarindividu, antarkelompok, antar individu dengan kelompok, dan antargenerasi. Sebagai proses sosial, konflik memang merupakan proses disosiatif, namun munculnya konflik ini tidak selalu berakibat negatif.

Suatu konflik yang kemudian disadari akan memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi yang justru akan menguatkan ikatan sosial. Jika demikian, biasanya akan terbentuk suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik.

3 dari 3 halaman

Penyebab perubahan sosial ekstern merupakan perubahan yang berasal dari luar masyarakat. Faktor penyebab perubahan sosial tersebut dapat berupa perubahan alam yang ada di sekitar masyarakat, adanya peperangan, atau pun pengaruh kebudayaan yang muncul dari masyarakat lain.

Perubahan Alam

Alam memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Seperti yang kita tahu, alam merupakan penyedia kebutuhan bagi manusia, mulai dari makanan, pakaian, hingga perkembangan teknologi. Sayangnya, keberadaan alam ini berisiko mengalami kerusakan akibat pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi.

Jika jumlah penduduk semakin tinggi, maka akan semakin tinggi juga tekanan terhadap alam, sehingga dapat menimbulkan kerusakan alam. Contoh dari penyebab perubahan sosial yang disebabkan oleh alam yaitu ketika mengeringkan lahan pertanian untuk membangun rumah.

Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian, serta para petani pun juga kehilangan lahan untuk bertani. Hingga akhirnya terpaksa harus bekerja sebagai buruh pabrik atau pekerjaan yang lainnya.

Peperangan

Adanya peperangan di suatu wilayah juga menjadi penyebab perubahan sosial. Sudah banyak contoh dari kasus ini dari berbagai belahan dunia. Peperangan yang terjadi akan mengakibatkan perubahan pada kepribadian individu sebagai anggota masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.

Perubahan sosial karena peperangan ini bisa terjadi karena melibatkan seluruh komponen masyarakat dan akan membawa perubahan dalam masyarakat tersebut, baik besar maupun kecil.

Selain itu, perang juga akan membawa dampak bagi masyarakat setempat, khususnya pada masyarakat yang kalah perang. Ini karena adanya pemaksaan masuknya budaya dari negara yang menang perang.

Pengaruh Kebudayaan

Adanya hubungan sosial selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat membuat kebudayaan satu dengan kebudayaan lainnya bertemu dalam proses sosial baik bertemunya, tersebut secara asosiatif ataupun disosiatif.

Pertemuan dari dua kebudayaan atau lebih yang memiliki latar belakang berbeda pada dasarnya menjadi faktor penyebab sosial budaya. Perubahan tersebut bisa dalam bentuk akulturasi ataupun dalam bentuk asimilasi.

Bencana Alam

Adanya bencana alam juga bisa menjadi penyebab perubahan sosial. Ini bisa terjadi karena bencana dalam suatu masyarakat akan mengubah segala bentuk struktur dan juga sistem hidup yang direncanakan.

[ank]