Berdasarkan aspek latar adalah bagian dalam cerpen yang membingungkan pembaca Lari Rheina

Matematika, 04.03.2022 15:30

Jawaban: 3

Pertanyaan lain: Matematika

Matematika, 16.08.2019 07:09

Hitung himpunan penyelesaian daru2 cos (2x-60)-√3=0

Jawaban: 1

Matematika, 18.08.2019 05:11

Tolong dibantu ya kk.. pake caranya juga.. mksh ; )

Jawaban: 1

Matematika, 18.08.2019 16:34

Pecahan 0,15 jika diubah menjadi pecahan biasa adalah

Jawaban: 1

Matematika, 18.08.2019 18:18

(3,,,21) pernyataan yang tepat untuk mendapatkan bilangan kedua dari pasangan bilangan pertama ada tersebut a. ditambah 3 b. dikalikan 2 c. dikalikan 2 kemudia ditambah 3 d. dikalikan 3 kemudia dikurangi 3

Jawaban: 1

Lebih banyak pertanyaan

15 Feb, 2017

A. Indikator Soal : Disajikan kutipan cerpen, siswa dapat menentukan bukti latar (waktu, tempat, suasana) cerpen tersebut 1. Kuingin kau berbohong padaku. Seperti yang kau utarakan kemarin, dan yang kemarin dulu itu. Ketika mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah barat rumah dan ketika kerumunan itu tak lagi bersamamu, kau mulai dengan kisah kebohonganmu yang pertama kepadaku. Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar waktu sore adalah.… A. Mentari meredup B. Mentari di sebelah barat C. Ketika kerumunan tidak bersama D. Kebohongan yang disampaikan tokoh kamu 2. (1)"Apakah peranku bagimu, silumankah aku?" tak ada jawabmu, hanya angin berdesir di sekeliling kita. (2)Bulan pucat tak bisa menyembunyikan senyumanmu demi melihat kerutan di dahiku. (3)Biarlah menjadi rahasia alam akan apa yang kita rasakan ini. (4)Jangan lagi memaknainya, menanyakannya atau mengharapkannya esok hari.

Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar malam hari terdapat pada nomor ….

A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) 3. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama! Dengan memberanikan diri, aku pun bertanya, "Apa Ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sana itu?" Ia menjawab, "Silakan masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya Eric, sungguh Anda tak punya hati!”. Ia membuka pintu tempat tinggalnya. (1) "Tolong katakan, di mana ia sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan meninggalkannya lagi!” (2) Aku berlari memeluk tubuhnya yang bergetar keras. "Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan,” jawabnya dengan suara terbata-bata. (3) ”Eric... maafkan Ibu, Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu kutinggalkan. (4) Bukti latar tempat pada kutipan cerita tersebut ditandai nomor ... A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) 4. Bacalah kutipan cerpen berikut! Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi hadiah untuk Tommy, tetapi ia tidak enak hati meminta uang pada ibunya. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu belum punya uang untuk membeli hadiah. Andi sadar, sejak ayahnya meninggal tiga tahun yang lalu, ia dan ibunya memang harus hidup hemat. ”Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?” gumam Andi seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan. Ia beranjak menuju meja belajarnya. Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu belajar. Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan spidol warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kini, ada senyum menghiasi bibirnya, “Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.” Bukti bahwa peristiwa tersebut terjadi pada malam hari adalah .... A. kalimat pertama pada paragraf pertama B. Kalimat kedua pada paragraf pertama C. Kalimat ketiga pada paragraf kedua. D. Kalimat keempat pada paragraf kedua

B. Indikator Soal : Disajikan sebuah kutipan cerpen, siswa dapat menentukan bukti watak tokoh cerpen tersebut
Soal :

5. (1) Boleh jadi, itu sikap angkuhnya seorang yang sukses dan kaya menghadapi pemuda kere macam aku. (2) Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di negeri ini, mungkin dia tak rela hati anak gadisnya kupacari. (3) Jadi, amat wajar dia kelihatan tidak suka terhadapku. (4) Apalagi tampangku tidak keren kayak aktor Nicholas Saputra, sementara wajah Mawar memang cakep. (5) Kamu sendiri bilang, Mawar mirip Dian Sastro dengan bodi semampai macam Luna Maya (padahal menurutku, Mawar lebih mirip penyanyi kesukaanmu, Mulan Jamila). Bukti bahwa watak tokoh ‘dia’ pada kutipan cepen tersebut sombong terletak pada kalimat bernomor .… A. (1) dan (2) B. (2) dan (3) C. (3) dan (4) D. (4) dan (5) 6. Ku tak mungkin jatuh cinta kan? Tidak sekarang, tidak denganmu. Pesonamu menjeratku tapi aku tak kan membiarkan diriku jatuh cinta kepadamu. Tak kan pernah kupercaya segala tuturmu kepadaku, dan ku akan selalu menganggap bohong apa pun yang kau ucapkan kepadaku sejak itu, termasuk yang itu ... yang dua kali kau sampaikan padaku. Sampai kapan pun kau merayuku, aku tak akan pernah lagi percaya padamu. Kebohongan-kebohonganmu telah merusak cintaku. Bukti bahwa watak tokoh kamu pembohong dapat diketahui melalui …. A. Tingkah laku tokoh kamu B. Tingkah laku tokoh aku C. Dialog tokoh kamu D. Dialog tokoh aku

Kunci dan Pembahasan


Tags: #tokoh #watak #latar

25 Agustus 2013 16:22 |

Diperbarui: 24 Juni 2015 08:50


Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menulis cerpen butuh teori yang melandasinya, namun jelas tidak cukup cuma itu. Menulis cerpen butuh pengalaman atau jam terbang. Ratusan atau bahkan ribuan cerpen yang ditulis akan menambah ketrampilan dan jiwa seninya dalam menulis cerpen. Meski telah berusaha ditulis dengan sebaik mungkin, sebuah cerpen tetap menyisakan kekurangan entah sebuah maupun beberapa buah.

Beberapa kelemahan sebuah cerpen diantaranya :

1.Narasinya terlalu panjang lebar membuatnya seperti bertele-tele. Ceritanya meliuk-liuk seperti jalan berkelok di perbukitan yang menanjak. Melelahkan. Hal itu membuat pembaca jenuh dan kurang paham akan tulisan yang sedang dibacanya. Akibatnya bisa saja pembaca meninggalkan bacaan yang baru sedikit disantapnya.

2.Ceritanya kurang penting. Pembaca seperti tidak mendapatkan manfaat apa-apa dari tulisan yang telah dibacanya.

3.Cara menyampaikan ceritanya terkesan asal-asalan. Tidak menggunakan kosa kata terpilih. Akibatnya pembaca kurang tertarik melanjutkan cerita yang belum selesai dibaca. Kosa kata rutinitas membanjiri hampir di sepanjang cerita membuat pembaca disergap kejenuhan dan kelelahan, juga rasa malas melanjutkan cerita.

4.Cerita yang ditulis terlalu ingin menjelaskan kepada pembaca. Seolah takut kalau-kalau pembaca tidak memahami cerita yang disuguhkan. Akibatnya cerita menjadi kurang efektif dan bertele-tele.

Namun demikian, jika mendapat kritik hal-hal di atas, seorang cerpenis tak perlu berkecil hati. Justru perlu mengucapkan terimakasih pada orang yang memberikan masukan. Tak banyak orang yang mau memberikan masukan atau kritik. Puja-puji barangkali jauh lebih banyak yang diberikan padahal bisa melenakan jika tidak disikapi dengan positif.

Dengan mendapat masukan, seorang cerpenis akan berusaha menulis yang lebih baik lagi. Menulis, dan menulis lagi.

Salam Kompasiana!

Banyumas, 25 Agustus 2013

Contoh Teks Ulasan Beserta Strukturnya | Sumber : 500px.com

Contoh Teks Ulasan Beserta Strukturnya

Struktur teks ulasan

1. Orientasi
Pada bagian ini pembahasan mengenai gambaran umum suatu karya yang akan diulas.

2. Tafsiran
Berisi pembahasan yang spesifik mengenai suatu karya yang diulas misalnya mengenai kelebihan dan salah satu bagian karya tersebut.

3. Evaluasi
Pada bagian evaluasi penulis mengungkapkan pandangannya mengenai bahasan yang ada di karya tersebut. Penulis akan membahas bagian mana yang dinilai kurang.

4. Rangkuman
Pada bagian rangkuman berisi tentang kesimpulan. Penulis akan memberikan kritik dan saran. Penulis juga akan memberikan pendapatnya mengenai karya tersebut layak atau tidak untuk dibaca, didengar, atau dilihat.

Orientasi

Puisi dengan judul “Ayah” ditulis oleh Cantika Ayu. “Ayah” telah diterbitkan di suatu majalah khusus anak dan remaja pada tahun 2017. Puisi ini berisi tentang perjuangan-perjuangan yang dilakukan seorang Ayah. Perjuangan yang dilakukan hanya demi keluarganya yang tercinta. Di dalam puisi ini juga menggambarkan besarnya rasa cinta seorang anak untuk ayahnya.

Tafsiran

Pada bait pertama, digambarkan betapa beratnya perjuangan seorang ayah. Ayah harus bekerja dengan cucuran keringat demi pundi-pundi rupiah. Panas matahari tidak ia permasalahkan lagi. Pada bait selanjutnya digambarkan tentang rasa sayang seorang anak. Ayah merupakan cinta pertama seorang anak. Ayah juga pemberi kebahagiaan dan seorang sosok yang penting utntuk anaknya.

Evaluasi

Puisi ini hadir dengan bahasa yang indah namun tetap sederhana. Kata-katanya sangat mendalam dan mudah dipahami. Selain itu, puisi “Ayah” sangat menyatu dengan kehidupan nyata. Namun, penulisan puisi ini kurang tepat jika dilihat dari kaidah penulisan puisi. Pada bait kedua dan seterusnya hanya terdapat dua baris dengan beberapa kata saja.

Rangkuman

Disamping beberapa kekurangan yang ada, puisi “Ayah” tetap layak diterbitkan. Dengan mengambil tema tentang keluarga, puisi ini dapat dijadikan suatu peringatan. Peringatan itu ialah keharusan seorang anak untuk menyadari sulitnya perjuangan seorang Ayah untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga. Seorang anak harus terus menghargai perjuangan yang telah dilakukan ayahnya.

Ahmad follow

Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama

Published 16 September 2021

Share

16 reply

Loading...

Setelah sebelumnya telah membahas secara tuntas terkait materi teks ulasan, kini saatnya kita melihat beberapa contoh dari teks ulasan itu sendiri sesuai dengan strukturnya yang baik dan benar.

Perhatikan baik – baik beberapa contoh teks ulasan di bawah ini.

Daftar Isi

  • Contoh Teks Ulasan Novel
  • Contoh Teks Ulasan Film
  • Contoh Teks Ulasan Cerpen
  • Contoh Teks Ulasan Buku
  • Contoh Teks Ulasan Drama
  • Contoh Teks Ulasan Puisi
  • Contoh Teks Ulasan Lagu

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA