Liputan6.com, Jakarta - Melakukan sholat menjadi hukum yang wajib bagi umat muslim. Pernakah Anda melakukan salah atau lupa saat sedang sholat? Mungkin saja kekurangan rakaat sholat atau bahkan kelebihan. Nah, Anda tidak perlu khawatir atau takut. Show Allah SWT telah memberikan nikmat kepada para hamba-Nya dengan mengutus para Nabi-Nya dari kalangan manusia. Sehingga memungkinkan bagi mereka untuk meniru beliau dalam semua peristiwa kehidupannya. Termasuk saat beliau lupa dalam sholat. Sehingga umatnya bisa meniru apa yang beliau lakukan ketika lupa dalam sholat. Suatu ketika Nabi hallallahu ‘alaihi wa sallam lupa jumlah rakaat ketika sholat. Seusai sholat, beliau ditanya para sahabat, apakah ada perubahan jumlah rakaat sholat? Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Saya hanyalah manusia biasa. Saya bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Jika saya lupa, ingatkanlah aku. Jika kalian ragu tentang jumlah rakaat sholat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikan shalatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi. (HR. Bukhari & Muslim). Kata sahwi sendiri artinya lupa. Disebut sujud sahwi, karena sujud ini dilakukan ketika lupa dalam sholat. Untuk itulah, sujud sahwi disyariatkan dalam rangka menutup kekurangan ketika sholat yang disebabkan karena lupa. Ada beberapa keadaan yang menyebabkan seseorang disyariatkan untuk melakukan sujud sahwi. Pertama, kekurangan rakaat. Saat terjadi kekurangan rakaat sholat dan baru sadar seusai sholat, maka langsung menambahkan jumlah rakaatnya yang kurang lalu sujud sahwi setelah salam. Kedua, kelebihan jumlah rakaat. Ketika ada orang yang kelebihan jumlah rakaatnya, maka langsung sujud sahwi setelah salam. Ketiga, meninggalkan tasyahud awal. Meninggalkan tasyahud awal karena lupa, terdapat 2 keadaan: 1. Baru teringat setelah berdiri sempurna ke rakaat berikutnya. Dalam kondisi ini, Anda tidak perlu turun lagi, dan melanjutkan sholatnya sampai selesai. Kemudian nanti sujud sahwi sebelum salam. 2. Baru teringat sebelum bangkit ke rakaat berikutnya. Dalam kondisi ini Anda langsung duduk tasyahud dan melanjutkan sholat sampai selesai. Keempat, ragu jumlah rakaat. Ragu mengenai jumlah rakaat ketika shalat ada 2 keadaan: 1. Anda yang ragu jumlah rakaat dan Anda bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan. Dalam keadaan ini, Anda cukup ambil yang lebih meyakinkan, kemudian sujud sahwi setelah salam. 2. Anda yang ragu jumlah rakaat, dan Anda sama sekali tidak bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan. Dalam keadaan ini, Anda cukup memilih yang lebih sedikit rakaatnya dan sujud sahwi sebelum salam. * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Scroll down untuk melanjutkan membaca
Jumlah sujud yang dilakukan dalam sujud syukur sebanyak (A) 1 kali, sebab sujud dilakukan dengan bersujud seperti posisi sujud pada salat, membaca doa, duduk lalu salam. Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan karena mendapatkan nikmat / karunia atau karena selamat dari musibah atau bencana. Adapun tata, caranya adalah dengan menghadap kiblat, niat, sujud dan membaca doa, duduk lalu salam. Jumlah sujud yang dilakukan dalam sujud syukur sebanyak … kali
Penjelasan
Dalam belajar online kali ini, kata kuncinya adalah sujud syukur, yang mana dilakukan karena mendapatkan nikmat atau selamat dari bencana maupun musibah. Nah, tata caranya dengan sujud, berdoa, duduk, lalu salam. Maka minimal dilakukan sekali. Yang hal ini ada pada pilihan jawaban A.
B salah, sebab 2 adalah minimal sujud sahwi, setelah tahiyat akhir sujud dan doa, bangun disertai takbir, duduk lagi, takbir sujud kedua dengan doa, setelah itu duduk kembali lalu salam. C dan D, kalau berdasarkan buku paket sih cuma satu, bukan 3 maupun 4. Berikut tata cara melaksanakan sujud syukur sesuai dengan buku paket: Kunci JawabanJumlah sujud yang dilakukan dalam sujud syukur sebanyak kali (A) 1 kali, karena setelah sujud satu kali dengan doa, kemudian duduk kembali lalu diakhir salam.
Maaf, Jawabannya belum dikoreksi 🙄
Jawaban: 1. Jumlah sujud yang dilakukan dalam sujud syukur sebanyak 1 (satu) kali. 2. Jumlah sujud yang dilakukan dalam sujud syahwi / sahwi sebanyak 2 (dua) kali. “Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Penjelasan:semoga membantu
Setelah mengetahui tata cara sujud sahwi, kali ini kita akan membahas mengenai tata cara sujud syukur yang benar. Sujud syukur merupakan perilaku dari ungkapan rasa syukur setiap hambanya atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah SWT berikan. Bagi yang melakukan sujud syukur menandakan bahwa ia adalah hamba yang selalu ingat kepada Allah SWT. Jumlah sujud yang dilakukan dalam sujud syukur sebanyak 1 (satu) kali. 2. Jumlah sujud yang dilakukan dalam sujud syahwi / sahwi sebanyak 2 (dua) kali. “Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Lalu bagaimana tata cara sujud syukur yang benar? 1. Dalam keadaan suci Ketika kita akan beribadah kepada Allah SWT, maka diharuskan kita dalam keadaan suci. Maksudnya dalam keadaan bersih, dan terhindar dari berbagai najis, hadas dan sebagainya. 2. Menutup Aurat Karena bersujud maka kita akan menghadap kepada Allah SWT, maka menutup aurat sangatlah wajib. 3. Menghadap Kiblat Tentunya, beribadah dengan menghadap kiblat lebih dianjurkan. 4. Bertakbir dan Membaca Niat Sujud Syukur Setiap memulai aktivitas, dianjurkan untuk berniat. Terutama saat ingin bersujud. Niat sujud syukur: سُبْحَانَ اللّهِ والْحَمْدُللّهِ وَ لا اِلهَ اِلَّا اللّهُ وَ اللّهُ اَكْبَرُلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بالله العلي العظيم “Subhaanallohi walhamdulillaahi walaa ilaaha illalloohu walloohuakbar, walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.”
5. Duduk dan Mengucapkan Salam Ke Arah Kanan dan Kiri Setelah bangkit dari sujud, kemudian duduk sebentar dilanjutkan dengan membaca salam “Assalammuallaikum” ke kanan dan ke kiri. Bacaan Sujud Syukur سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ الله، وَاللهُ أَكْبَرُ “Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi, wa laa ilaaha illallaah, wallahu akbar”
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَا رَكَ اللهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ “Sajada wajhiya lilladzii kholaqohu washowwarohu wasyaqo sam’ahu wa bashorohu bihaulili wa quwwatihi fatabaa ro kallaahu ahsanul khooliqiin”
رَبِّ اَوۡزِعۡنِیۡۤ اَنۡ اَشۡکُرَ نِعۡمَتَکَ الَّتِیۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَیَّ وَ عَلٰی وَالِدَیَّ وَ اَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًا تَرۡضٰىہُ وَ اَدۡخِلۡنِیۡ بِرَحۡمَتِکَ فِیۡ عِبَادِکَ الصّٰلِحِیۡنَ “Robbi au zi’nii an asykur ni’matakallatii an ‘amta ‘alayya wa ‘alaa waa lidayya wa an a’mal shoolihan tardhoohu wa adkhilnii birohmatika gii ‘ibaadikasshoolihiin”
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ “Allahumma a ‘innii ‘alayya dzikrika wasyukrika wa husni ‘ibaadatik”
|