Berapa lama periodik pergantian musim di Indonesia

Pada bulan apakah musim kemarau terjadi di Indonesia? Berikut adalah kunci jawaban Tema 1 Kelas 5 SD halaman 95.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah kunci jawaban dari pertanyaan "Pada bulan apakah musim kemarau terjadi di Indonesia?".

Hal tersebut terdapat pada Buku Tematik Tema 1 Kelas 5 SD halaman 95 Subtema 2 Pelajaran 4.

1. Pertanyaan: Pada bulan apakah musim penghujan terjadi di Indonesia?

Jawaban: Musim penghujan di Indonesia terjadi pada bulan Oktober hingga dengan April.

2. Pertanyaan: Pada bulan apakah musim kemarau terjadi di Indonesia?

Jawaban: Musim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan April hingga dengan Oktober.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 2 SD Halaman 101: Perbedaan Hasil Mewarnai

3. Pertanyaan: Ceritakan fenomena alam angin muson di Indonesia!

Fenomena Alam Angin Muson di Indonesia, Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 SD Halaman 95 (Buku Tematik Tema 1 Kelas 5 SD Halaman 95)

Jawaban: Angin muson ialah angin musim yang bersifat periodik (berjangka waktu tertentu) dan setiap periodenya memiliki pola yang berlawanan.

Baca juga: Fenomena Alam Angin Muson di Indonesia, Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 SD Halaman 95

Angin muson mempengaruhi perubahan musim di Indonesia.

Angin ini melewati benua Asia, benua Australia, benua Afrika, dan Samudra Hindia.

PERGANTIAN musim berlaku untuk setiap negara. Namun ada yang memiliki empat musim dan ada yang dua. Indonesia salah satunya negara yang memiliki dua musim. 

Mari kita pahami terlebih dahulu makna dan jenis dari musim yang dirangkum oleh Mediaindonesia.com. 

Apa yang dimaksud dengan musim?

Musim adalah suatu peristiwa di Bumi berkaitan dengan keadaan iklim serta berubah dalam jangka waktu yang ditentukan dalam setahun. Perubahan musim dapat dilihat dari negara yang beriklim subtropis dan tropis. 

Bagi negara yang beriklim subtropis akan mengalami pergantian musim sebanyak empat kali. Sedangkan negara yang beriklim tropis mengalami pergantian musim sebanyak dua kali. Dalam satu tahun, wilayah Bumi dibedakan menjadi empat musim, yaitu musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur.

Secara ilmiah, pergantian musim disebabkan Bumi mengelilingi Matahari dan melakukan rotasi pada porosnya. Musim berganti, selain karena ada perubahan cuaca, dipengaruhi juga oleh ekologi dan bantuan cahaya matahari. 

Letak astronomis Indonesia di daerah yang beriklim tropis. Indonesia juga terletak di antara dua benua, yakni Asia dan Australia. Ini menyebabkan Indonesia memiliki pola arah angin yang selalu berganti setiap setengah tahun sekali, yakni angin musim barat dan angin musim timur. 

Musim diartikan juga sebagai waktu tertentu yang berkaitan dengan keadaan iklim. Selain itu, musim merupakan periode suatu wilayah dalam waktu setahun yang dibedakan oleh kondisi iklim.

Dari penjelasan di atas, Indonesia termasuk dalam negara tropis yang memiliki dua kali pergantian musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Lantas, apa saja pengertian dari jenis dua musim tersebut, cara membedakannya, dan peran musim? 

Pembagian musim di Indonesia 

Pembagian musim di Indonesia menjadi dua bagian yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Keduanya merupakan sifat dari musim tropis. Berikut penjelasan dua jenis pembagian musim di Indonesia.

1. Musim kemarau

Musim kemarau di Indonesia terjadi pada April-Oktober. Dalam rincian prediksi yang dikeluarkan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) pada Maret 2022, dari total 342 zona musim di Indonesia, sebanyak 29,8% diprediksi mengawali musim kemarau pada April.

Musim kemarau adalah kondisi yang terjadi di wilayah Indonesia dengan ciri utama turunnya curah hujan yang signifikan. Pada kondisi ini, kerap terjadi bencana kekeringan dan kekurangan air.

Musim kemarau dipengaruhi oleh gerakan angin muson timur yang melintasi Indonesia. Angin muson adalah angin yang bertiup dari belahan bumi utara yang menjadikan benua Australia menjadi dingin sehingga tekanan udaranya meningkat. Kondisi tersebut menjadikan suhu di kawasan benua Asia meningkat dengan tekanan udara rendah.

Baca juga: Rumus Sin, Cos, Tan dan Tabel

Angin yang berasal dari gurun di Australia punya sifat panas dan kering. Jika angin itu tertiup ke Indonesia akan menyebabkan musim kemarau.

2. Musim penghujan

Musim penghujan di Indonesia terjadi pada Oktober-April. Curah hujan rata-rata di Indonesia mencapai 1.600 mm setiap tahun. 

Namun sebaran curah hujan tersebut tidak merata di setiap wilayah. Misalnya, di wilayah Palu dan Timor hanya mengalami curah hujan 500 mm hingga 700 mm per tahun. Sedangkan di wilayah utara seperti Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi Riau, Bengkulu, dan wilayah Jawa Barat seperti Bogor dan Bandung memiliki curah hujan yang sangat tinggi.

Selain itu, di Indonesia mengenal siklus 3 tahun sampai 5 tahun yang disebut El Nino. Fenomena ini menyebabkan musim kemarau yang lebih lama daripada biasanya. (OL-14)

Lihat Foto

freepik.com/brgfx

Ilustrasi penyebab terjadinya perbedaan musim di Bumi

KOMPAS.com - Tiap-tiap belahan Bumi memiliki iklim dan musim yang berbeda-beda. Hal ini yang menyebabkannegara subtropis dengan negara tropis memiliki musim yang berbeda.

Untuk beberapa negara dengan iklim subtropis memiliki empat musim, yaotu musim dingin, semi, gugur, dan panas. Sedangkan negara dengan iklim tropis, seperti Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.

Lalu, apa penyebab terjadinya perbedaan musim di Bumi?

Gerak semu matahari mengakibatkan perbedaan intensitas penyinaran matahari di berbagai wilayah Bumi. Perbedaan intensitas ini menjadi penyebab terjadinya perbedaan musim di Bumi.

Baca juga: Rotasi dan Revolusi Bulan Terhadap Bumi

Dalam buku Bumi yang Dinamis (2019), gerak semu tahunan matahari adalah berubahnya posisi matahari selama setahun.

Gerak semu matahari merupakan salah satu dampak dari revolusi Bumi bagi kehidupan.

Bumi mengelilingi Matahari dengan posisi miring sebesar 23,5 derajat ke arah timur laut dari sumbu Bumi. Posisi ini menyebabkan pergantian musim.

Ketika kutub selatan Bumi condong (kemiringan terjauh) dari Matahari, maka hal ini menyebabkan kutub utara Bumi semakin dekat matahari.

Sehingga kutub selatan mengalami musim dingin karena tidak mendapatkan sinar matahari yang banyak, sedangkan kutub utara mengalami musim panas.

Baca juga: Kemungkinan yang Terjadi di Bumi Jika Panas Matahari Bertambah

Berdasarkan buku Ilmu Kebumian dan Entariksa (2006) oleh Tjasyono, di Bumi terdapat empat jenis musim, yaitu:

  • Musim dingin, di belahan bumi utara terjadi pada bulan Desember, Januari, dan Februari. Sedangkan di belahan bumi selatan pada Juni, Juli, dan Agustus.
  • Musim semi, di belahan bumi utara terjadi pada Maret, April, dan Mei. Sedangkan di belahan bumi selatan pada September, oktober, dan November.
  • Musim panas, di belahan bumi utara terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus. Sedangkan di belahan bumi selatar terjadi pada Desember, Januari, dan Februari.
  • Musim gugur, di belahan bumi uatara terjadi pada September, Oktober, dan November. Sedangkan di belahan bumi selatan terjadi pada Maret, April, dan Mei.
  • Empat musim tersebut tidak terjadi di Indonesia, karena terletak di garis khatulistiwa. Di mana belahan bumi bagian tengah tidak terlalu mengalami kemiringan.

Sehingga sinar Matahari cenderung stabil sepanjang tahun. Hal ini menyebabkan di Indonesia mengalami musim kemarau dan musim hujan karena variasi musiman curah hujan cukup besar.

Musim yang terjadi di Indonesia adalah:

  • Musim hujan, terjadi pada bulan Desember, Januari, dan Februari.
  • Musim pancaroba, terjadi pada Maret, April, dan Mei
  • Musim kemarai, terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus
  • Musim pancaroba ke dua, terjadi pada September, Oktober, dan November

Baca juga: Faktor Persebaran Flora dan Fauna di Permukaan Bumi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Lihat Foto

GETTY IMAGES via BBC INDONESIA

Ilustrasi kekeringan.

KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang hanya mengalami dua musim saja, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau biasanya berlangsung April hingga September.

Namun, pergantian kedua musim itu saat ini menjadi tidak menentu akibat perubahan iklim global yang berubah-ubah, serta beberapa faktor yang memengaruhi pergantian musim di Indonesia.

Musim kemarau adalah ketika curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami penurunan. Selain itu, tingkat kelembaban udara juga menurun. Kondisi iini sering memicu kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia.

Kondisi kekeringan mengancam ketersediaan air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Para petani juga banyak yang gagal panen akibat kurangnya pasokan air untuk irigasi ladang pertanian mereka.

Sedangkan di hutan atau padang rumput, musim kemarau bisa memicu terjadinya kebakaran padang rumput yang meluas dan mengancam ekosistem yang ada.

Baca juga: BMKG: 58 Persen Wilayah Indonesia Terlambat Masuki Musim Kemarau 2021

Dilansir dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika, posisi geografis Indonesia terletak di daerah tropis, di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

Wilayah Indonesia juga dilalui garis khatulistiwa. Posisi ini membuat Indonesia memililki keragaman cuaca dan iklim yang tinggi.

Selain faktor geografis, banyak faktor yang memengaruhi iklim di Indonesia. Beberapa faktor tersebut adalah El Nino Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD), pergerakan angin monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis, dan suhu permukaan laut di sekitar wilayah Indonesia.

Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi musim kemarau di Indonesia.

Indian Ocean Dipole (IOD)

Indian Ocean Dipole adalah fenomena interaksi laut dengan atmosfer yang diamati melalui perbedaan suhu perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

Perbedaan suhu akan dihitung menggunakan Dipole Mode Index. Jika angkanya positif, akan memicu turunnya curah hujan di Indonesia dan mengarah ke musim kemarau.

Pergerakan angin monsun Asia-Australia

Ini merupakan penyebab yang paling umum kita ketahui dalam perubahan musim di Indonesia. Pergerakan angin di Indonesia tergantung dari perbedaan tekanan udara di Asia dan Australia. Perbedaan tekanan di kedua daratan ini dipengaruhi pola peredaran matahari dalam setahun.

Angin monsun barat terjadi ketika tekanan udara di Asia lebih tinggi dan menyebabkan musim hujan di Indonesia. Sedangkan angin monsun timur terjadi saat tekanan udara di Australia lebih tinggi dan menyebabkan musim kemarau di Indonesia.

Baca juga: Fenomena La Nina Picu Potensi Musim Kemarau Basah 2021

Suhu permukaan laut di Indonesia

Hujan terjadi ketika banyak butiran atau uap air yang berkumpul menjadi awan. Suhu permukaan laut berpengaruh kepada musim di Indonesia.

Jika suhu permukaan laut dingin, butiran atau uap air yang menguap sangat sedikit dan menyebabkan sedikit atau tidak adanya awan yang menyebabkan hujan. Hal itu memicu musim kemarau di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA