Berapa lama darah disimpan di pmi

Liputan6.com, Jakarta Tak banyak yang tahu bahwa proses pengolahan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) begitu sulit dan memerlukan banyak waktu. Secara keseluruhan darah pendonor baru siap diberikan kepada seseorang itu butuh waktu sekitar 5 jam. Seperti disampaikan Kepala Seksi Pengolahan Darah Bidang Pengolahan dan Penyimpanan Darah Unit Donor Darah PMI Provinsi DKI Jakarta, Ana Udaningrum, proses pengerjaan darah memerlukan waktu untuk pemisahaan darah, pemeriksaan laboratorium hingga karantina darah.

Show

Dalam peringatan Hari Palang Merah Sedunia yang jatuh tepat hari ini 8 Mei 2014, Tim Health-Liputan6.com berkesempatan mengunjungi laboratorium komponen darah di Kantor Palang Merah Indonesia, Jl. Kramat Raya, Jakarta. Berikut penjelasan Ana :

1. Darah dipisahkan berdasar golongannya

Bagi yang sudah pernah mendonorkan darah, mungkin Anda sudah paham benar alur pendonor. Mulai dari pendaftaran, pengisian formulir, cek hemoglobin dan pengambilan darah. Tapi setelah pengambilan darah, tahukah Anda kalau darah yang disumbangkan itu perlu menjalani proses penyaringan kembali sebelum nantinya diberikan pada pasien yang membutuhkan.

Berapa lama darah disimpan di pmi
Menurut Ana, saat pengambilan darah, darah akan dikelompokkan berdasarkan golongan dan rhesusnya. Secara umum, golongan darah dibedakan dengan A, B, AB, atau O serta dua jenis Rhesus positif (Rh+) dan Rhesus negatif (Rh-).Selain itu, setiap kantong darah juga diberi kode bermacam-macam untuk memudahkan petugas mencari kantong darah bermasalah. Misalnya ada tanda (X) untuk instansi tertentu atau (=) untuk sekolah. Tapi itu bukan aturan tetap, karena yang terpenting adalah kodenya. Jadi setiap hari kode ini bisa berubah.

2. Pemisahan darah

Setelah kantung darah dipisahkan berdasarkan golongan, semua darah ini masuk laboratorium komponen darah. Di tempat inilah, tiap-tiap darah dipisahkan menjadi trombosit, sel darah merah, plasma, frozen plasma, serta anti hemofili.

Mengapa darah mesti dipisahkan? Menurut Ana, darah pada tubuh manusia mengandung 55 persen plasma darah (cairan darah) dan 45 persen sel-sel darah (darah padat). Sedangkan jumlah darah yang ada pada tubuh kita sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter.

Berapa lama darah disimpan di pmi
Ana menerangkan, dalam proses pemisahan darah, PMI menggunakan dua cara yaitu memakai alat otomatis dan manual. "Untuk kantung darah yang 450 ml biasanya menggunakan mesin otomatis tapi untuk kantung darah 350 ml menggunakan manual. Bedanya? untuk yang otomatis, saat proses pemisahan darah dengan plasma tak perlu ditunggu sedangkan yang manual harus ditunggu.

3. Pelabelan

Setelah pemisahan darah selesai, semua kantung darah akan dilabeli khusus menggunakan barcode melalui sistem komputerisasi. Dalam proses ini, setiap kantung darah akan mulai dikelompokkan berdasarkan kode yang sudah disepakati.

Berapa lama darah disimpan di pmi

4. Karantina

Sebelumnya, saat pengambilan darah dari pendonor, selain darah dimasukkan ke kantung darah, sebagian kecil darah dimasukkan ke dalam tabung kecil untuk sampel pemeriksaan penyakit. Kantung darah akan diolah di laboratorium komponen darah. Sedangkan sampel darah akan masuk uji saring terhadap (Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) seperti Hepatitis B (HBs Ag), Hepatitis C (Anti HCV), HIV (Anti HIV) dan sifilis (TPHA).

Berapa lama darah disimpan di pmi
Nah sambil menunggu hasil uji IMLTD, semua kantung darah yang telah dilabeli akan masuk karantina. Karantina darah ini merupakan penyimpanan darah di ruang dingin khusus untuk menjamin darah tetap baik. "Darah dikarantina di kamar dingin khusus. Untuk menjaga darah tetap dalam kondisi yang baik, suhunya harus berada antara 2-6 derajat celsius. Sementara trombosit harus disimpan dalam suhu kamar antara 20-24 celcius," ujar Ana.

Ana melanjutkan, meski di ruang dingin darah bisa bertahan tapi darah memiliki masa kadaluarsa sehingga tidak boleh disimpan terlalu lama."Untuk kantong yang bervolume 450 ml, masa kadaluarsa sel darah merah berusia 42 hari. Sedangkan darah yang berisi 350 ml, masa kadaluarsanya 14 hari. (/Abd)

Oleh Liputan6 pada 05 Mar 2013, 12:26 WIB

Diperbarui 05 Mar 2013, 12:26 WIB

Berapa lama darah disimpan di pmi

Perbesar

Usia penyimpanan darah ternyata bisa berpengaruh pada kemampuan darah memberikan oksigen ke sel-sel yang membutuhkan. Darah yang sudah disimpan lebih dari tiga minggu tingkat keberhasilannya sangat berkurang karena fleksibilitas sel berkurang.

Sebelumnya, dalam New England Journal of Medicine 20 Maret 2008, mengungkap penelitian yang melihat hubungan spesifik pada komplikasi dan angka kematian setelah operasi jantung dengan transfusi sel darah merah. Peneliti menganalisa hampir satu dekade data pasien dan memisahkan pasien dalam dua kategori, yang didasarkan pada usia penyimpanan darah.

Kategorinya adalah kelompok 'darah baru' yang menerima darah yang disimpan tak lebih dari 14 hari. Dan kelompok 'darah tua' yang menerima darah yang disimpan lebih dari 2 minggu. Hasil penelitian mengungkapkan, penerima darah yang tua meningkatkan angka kematian yang jauh lebih tinggi di rumah sakit, inkubasi kematian melebihi 72 jam, gagal ginjal, dan sepsis. Penerima unut yang lebih tua biasanya mengalami komplikasi,Di sisi lain, pasien yang menerima unit darah baru memiliki angka kematian jauh lebih rendah pada tahun pertama setelah prosedur.

Sementara pada penelitian terbaru yang dilakukan Tim, Steven M. Frank, MD, yang diterbitkan dalam jurnal Anesthesia and Analgesia, para peneliti fokus pada berkurangnya elastisitas sel darah merah dari waktu ke waktu. Peneliti percaya fleksibilitas sel berkurang secara signifikan dengan semakin lamanya unit disimpan.

Dengan menghilangnya fleksibilitas sel, sel-sel merah kurang mampu menyelip ke kapiler yang lebih kecil untuk memberikan oksigen yang sangat dibutuhkan jaringan. Peneliti juga menemukan, fleksibilitas sel sekali hilang tak pernah kembali setelah unit ditransfusi ke pasien.

"Ada lebih banyak informasi yang mengatakan kepada kita bahwa kehidupan darah di rak tak lebih dari 6 minggu, yang dianggap standar oleh bank darah," kata Frank, seorang profesor di Johns Hopkins University School of Medicine seperti dikutip dari RedOrbit, Selasa (5/3/2013)

"Jika saya menjalani operasi besok, saya ingin darah segar yang bisa mereka temukan," tambahnya.Tim memahami bagaimana bank darah berusaha mencoba memberikan darah segar untuk semua orang. Peneliti juga mengakui adanya kedaluwarsa dalam jangka pendek secara efektif bisa menguras persediaan bank darah. Tapi, menurut Frank, praktik transfusi darah yang disimpan sampai enam minggu mungkin perlu dipertimbangkan lagi.Tim Johns Hopkins untuk penelitian terbaru mengidentifikasikan dan mendaftarkan 16 pasien yang menjalani operasi tulang belakang. Operasi ini khusus dipilih karena kemungkinan tinggi pasien yang menjalani prosedur itu memerlukan transfusi darah.Dari 16 pasien, enam menerima transfusi lima atau lebih unit darah. Sisanya 10 peserta memerlukan tiga atau lebih sedikit unit darah yang ditransfusikan. Dari setiap unit, 53 semuanya, peneliti menarik sampel untuk memeriksanya. Temuan menunjukkan sampel yang disimpan lebih dari tiga minggu lebih mungkin mengandung kurang membran sel darah merah. Selain itu, tiga hari usai operasi, pasien memberikan sampel darah untuk peneliti, Meskipun sel darah sekali lagi dalam lingkungan biologis dan PH yang tepat, elektrolit, serta kadar oksigen, membran sel fleksibilitas dari sel darah merah yang diberikan dari unit 'darah tua' tidak berputar sendiri. Bahkan para peneliti percaya, kekakuan membran sel menjadi permanen. Frank berpendapat sel darah yang rusak kemungkinan akan tetap disfungsional untuk batas siklus hidupnya. Ini bisa sampai 120 kali per hari.Juga menarik untuk dicatat, pasien yang menerima unit lebih sedikit dari darah selama operasi, sel darah merah secara keseluruhan  telah sehat. Hal ini tetap berlaku meskipun unit yang telah diterima sama tua dan menyajikan kerusakan sel. Menurut Frank, ini kemungkinan besar karena sejumlah kecil masalah sel-sel membuat berkurangnya perbedaan daripada ketika sejumlah besar sel yang rusak yang hadir.Pada semua peserta, rata-rata usia darah yang digunakan untuk transfusi dalam penelitian ini adalah lebih dari tiga minggu. Dari 53 unit yang diberikan, hanya tiga sampel yang ditemukan berusia dua minggu atau kurang. Frank menunjukkan salah satu alasan penting kurangnya ketersediaan darah segar untuk orang dewasa adalam praktik industri yang memprioritaskan pasien anak-anak untuk unit segar.

Frank juga berbicara secara rinci tentang metode yang bank darah gunakan dengan mengeluarkan darah tua pertama sehingga tidak akan melebihi enam minggu di kehidupan rak. "Kolega mengatakan, itu seperti bagaimana mereka menjual susu di toko kelontong - mereka menempatkan karton tertua depan sehingga mereka bisa menjual mereka sebelum mereka berakhir".(Mel/Igw)

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya