Berapa kali ganti pasangan yang menyebabkan hiv

Sahabat MIKA, masih ada yang mengira jika HIV dan AIDS adalah gangguan yang sama? Jika iya, selama ini Anda mendapatkan informasi yang keliru. Secara medis, HIV dan AIDS adalah dua gangguan yang berbeda, meskipun sumber penyakitnya berasal dari virus. 

Apa perbedaan HIV dan AIDS? Apakah pengobatan kedua penyakit tersebut secara medis memiliki kesamaan? Sahabat MIKA bisa membaca artikel ini agar mengetahui perbedaannya!

Perbedaan HIV dan AIDS

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sedangkan AIDS adalah kondisi akibat serangan virus HIV. 

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang dan menghancurkan imunitas tubuh manusia, khususnya pada sel darah putih yang disebut sebagai sel CD4. Jadi, HIV akan melemahkan tubuh manusia terhadap infeksi oportunistik (opportunistic infection), seperti pneumonia, salmonella, kandidiasis, toxoplasma, and tuberkulosis (TB). Selain itu, virus ini juga merusak perlindungan sel kanker. 

Serangan virus HIV yang serius menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS bisa disebut juga sebagai HIV stadium 3 dengan kondisi dan gejala yang kompleks. 

Siapa saja yang rentan terkena HIV dan AIDS?

HIV dan AIDS adalah penyakit yang penularannya terjadi melalui cairan tubuh, seperti darah, air susu ibu (ASI), cairan yang dihasilkan dari organ reproduksi. Umumnya terjadi karena aktivitas seksual (homoseksual dan heteroseksual tanpa memakai kondom), penggunaan jarum suntik berulang dan bergantian (Dilakukan saat penggunaan zat terlarang), serta kehamilan dan ibu menyusui. 

Berdasarkan data WHO yang dikutip dalam Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus HIV dan AIDS di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 50.282. Kasus ini mengalami peningkatan signifikan pada Juni 2022, dimana kasusnya telah mencapai 522.674 berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI. Sehingga, terjadi kenaikan kasus sebanyak 13% dalam 3 tahun.

Gejala HIV dan AIDS secara umum

Berapa kali ganti pasangan yang menyebabkan hiv

Kondisi kulit pada penderita HIV dan AIDS. Sumber: clinicaladvisor.com

Gejala awal masuknya virus ini dalam tubuh serupa dengan penyakit flu dalam waktu 2-4 minggu. Gejala yang dirasakan adalah sebagai berikut:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri pada tubuh
  • Sakit tenggorokan disertai sariawan pada mulut
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Batuk
  • Diare
  • Penurunan berat badan yang signifikan tanpa perubahan pola hidup.
  • Keringat di malam hari

Jika tanda-tanda ini mulai Anda rasakan, silahkan cek dan konsultasikan pada dokter. Lebih lanjutnya Anda bisa lakukan tes HIV di Mitra Keluarga, ya!

Baca juga: Leukemia (Kanker Darah): Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Tahap-tahap HIV dan AIDS

HIV dan AIDS memiliki 3 tahapan yang ditandai dengan berbagai gejala, dari yang ringan hingga parah. 

1. Infeksi HIV Akut

Tahap ini ditandai dengan gejala awal yang umumnya dirasakan oleh penderita HIV dan AIDS: Sakit kepala, demam, flu, muncul ruam. Kemudian, virus mulai menghancurkan sel darah putih dan melawan imunitas tubuh. 

Pada fase ini, tingkat HIV dalam darah juga sangat tinggi dengan risiko penularan yang cukup besar. 

Meskipun baru terjangkit di tahap ini, penanganan seperti Antiretroviral (ARV) direkomendasikan agar penyintas dapat mengurangi risiko penularan HIV dan AIDS. 

2. Infeksi HIV Kronis

Pada tahap ini, penderita tertular HIV dengan perkembang biakkan virus yang rendah, dan tanpa gejala. 

Jika tidak ditindak dengan terapi Antiretroviral (ARV), infeksi HIV kronis ini akan terus tumbuh hingga 10 tahun kedepan. Jadi, jangan anggap sepele meskipun tanpa gejala, ya! Karena dengan pengobatan ARV, penderita HIV tahap ini mampu mempertahankan risiko penularan virus yang rendah, meskipun melakukan aktivitas seksual kepada orang dengan negatif HIV.

3. AIDS

AIDS adalah fase HIV yang paling parah, dimana kekebalan tubuh tidak bisa melawan infeksi, bakteri, dan kanker. 

Jumlah sel CD4 dalam tubuh penderita AIDS menurun hingga 200 sel/mm3, sedangkan jumlah CD4 pada tubuh dengan kondisi sehat dan normal adalah kisaran 500-1.600 sel/mm3.

Jika tidak diobati, maka harapan hidupnya hanya 3 tahun sejak penderita dinyatakan positif AIDS, karena virus menyerang imunitas dengan sangat cepat. 

Pencegahan HIV dan AIDS 

Berapa kali ganti pasangan yang menyebabkan hiv

Sumber: Freepik

HIV dan AIDS adalah penyakit mematikan jika tidak diatasi dengan baik dan rutin. Anda tentu bisa terhindar dari penyakit ini, dengan menerapkan gaya hidup sehat dan mencegah penularannya seperti berikut:

  • Tidak melakukan hubungan seks berisiko, seperti berganti-ganti pasangan, tidak menggunakan kondom.
  • Setia dengan pasangan.
  • Menghindari penggunaan jarum suntik secara bergantian. Maka dari itu, jarum suntik harus dalam keadaan steril dan sekali pakai. 
  • Mencari informasi mengenai HIV dan AIDS dengan tepat dan benar pada lembaga kesehatan. 

Baca juga: Ketahui Gejala Kanker Serviks Beserta Pencegahannya

Pengobatan HIV dan AIDS 

Jika Anda atau kerabat teridentifikasi HIV dan AIDS, jangan takut dan langsung menyerah. Meskipun kemungkinan untuk sembuh dan bersih dari virus ini kecil, pengobatan membantu menyelamatkan hidup para ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS) menjadi lebih panjang. 

Obat yang telah ditemukan untuk terapi HIV dan AIDS adalah Antiretroviral (ARV). Fungsi dari ARV adalah untuk menghambat pertumbuhan virus agar ODHA tidak terkena infeksi oportunistik, dan mereka bisa tetap produktif seperti non-ODHA. 

Untuk mendapatkan ARV, pasien harus melakukan konsultasi kepada dokter agar diberi resep. Menurut Kementerian Kesehatan RI, ARV diminum 1 kali sehari dengan tenggat waktu 24 jam. Jika Anda meminum di pukul 08.00 pagi, maka keesokan harinya Anda harus meminumnya di jam yang sama. 

Cegah HIV dan AIDS mulai dari sekarang!

Agar terhindar dari HIV dan AIDS yang berbahaya, Anda bisa mencegahnya mulai dari sekarang dengan menghindari seks bebas, tetap setia pada pasangan, menjauhi narkoba, dan hindari penggunaan jarum yang tidak steril. 

Jika Anda merasakan gejala ringan seperti tanda-tanda HIV dan AIDS, segera konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam Mitra Keluarga terdekat. Untuk memudahkan Anda, jangan lupa untuk buat janji konsultasi di website Mitra Keluarga, ya! 

Semoga informasi ini bermanfaat, ya! Jangan lupa untuk selalu sehat dan bahagia.

Mitra Keluarga

Life. Love. Laughter

Sumber:

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. [daring]. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-2020-HIV.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Panduan Perawatan Orang dengan HIV dan AIDS untuk Keluarga dan Masyarakat. [daring]. https://siha.kemkes.go.id/portal/files_upload/Pedoman_PBR.pdf

Healthline. HIV vs. AIDS: What’s the Difference? [daring].

https://www.healthline.com/health/hiv-aids/hiv-vs-aids

World Health Organization. HIV/AIDS. [daring]. https://www.who.int/health-topics/hiv-aids#tab=tab_1

HIV gov. HIV Care and Treatment Activities. [daring]. HIVinfo.nih.gov. 2021. The Stages of HIV Infection. https://hivinfo.nih.gov/understanding-hiv/fact-sheets/stages-hiv-infection

Detik. Ada 500 Ribu Kasus HIV di RI, Ini Penyebab Penularan Terbanyak. detik.com. [daring].

https://apps.detik.com/detik/https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6261692/ada-500-ribu-kasus-hiv-di-ri-ini-penyebab-penularan-terbanyak

Apakah gonta

Pada orang yang berganti-ganti pasangan, beresiko menderita HIV dikarenakan berpotensi melakukan seks yang tidak aman seperti tidak memakai kondom, seks melalui dubur, maupun memiliki IMS (Infeksi Menular Seksual) sehingga meningkatkan peluang risiko terjadinya HIV.

Apakah dengan satu kali berhubungan seksual dengan penderita HIV bisa tertular?

Ya, tidak menutup kemungkinan hubungan seks pertama kali bisa langsung menularkan HIV jika Anda berhubungan seks tanpa kondom dengan pasangan seks yang memiliki riwayat penyakit kelamin tertentu.

Berapa lama HIV bisa terdeteksi setelah berhubungan?

Pada tahap awal, gejala atau ciri-ciri HIV biasanya baru mulai muncul paling lambat 1-2 bulan setelah virus masuk ke dalam tubuh. Bahkan menurut HIV.gov, gejala HIV tahap awal sudah dapat terlihat sangat dini yakni sekitar 2 minggu setelah virus menginfeksi tubuh.

Apakah pasangan sejenis memiliki resiko besar terkena HIV?

HIV dan penyakit menular seksual sama-sama bisa ditularkan lewat hubungan seks tanpa alat kontrasepsi dan/ atau dengan pasangan yang bergonta-ganti. Ini berarti baik pasangan gay maupun heteroseksual (beda jenis) sama-sama memiliki risiko terserang HIV.