Berapa harga tongkat jendral polisi

Sabtu, 15 Oktober 2022 06:50 Reporter : Merdeka

Berapa harga tongkat jendral polisi
Anggota Polri di area Istana Kepresidenan. ©2022 Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra

Merdeka.com - Ada pemandangan tidak biasa di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (14/10). Siang hari itu, tampak ratusan perwira polisi memenuhi area kompleks. Mereka sedang berjalan beriringan menuju Istana Negara.

Para pemegang jabatan tinggi di kepolisian ini terlihat kompak mengenakan pakaian dinas lapangan (PDL). Dengan tanda kepangkatan dua melati emas hingga dua bintang. Hanya saja, tanpa atribut penutup kepala dan tongkat komando melengkapinya.

Selain itu, di sekitar rombongan tidak ditemukan seorang pun ajudan melakukan pendampingan. Sebagian terlihat menggenggam buku catatan bersampul hitam di tangannya.

Pantauan merdeka.com sebelumnya, mereka terlebih dahulu dikumpulkan untuk berangkat bersama-sama ke Istana Negara. Titik kumpul berada di Gedung Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK), Jakarta.

2 dari 4 halaman

Untuk Perwira Menengah (Pamen) pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) hingga Komisaris Besar (Kombes), berkumpul di Auditorium Mutiara. Sedangkan, Perwira Tinggi (Pati) berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) dan Inspektur Jenderal (Irjen) kumpul di Gedung Rektorium Prof Djokosoetono.

Setelah berkumpul, mereka pun diarahkan untuk naik ke bus yang telah disediakan. Rombongan yang berangkat terbagi dua waktu. Sekitar pukul 10.35 WIB, rombongan pertama dari Pamen Polri keluar dari aula dan masuk bus yang sudah menunggu. Sepanjang perjalanan menuju Istana, ada pengawalan oleh seorang Provost berpangkat AKBP di setiap bus yang mereka tumpangi.

Rombongan kedua untuk Pati Polri meninggalkan aula perkiraan pukul 11.00 WIB dan berangkat tidak lama setelah itu. Bagi para jenderal ini mendapat kawalan oleh seorang Provost berpangkat Kombes pada masing-masing bus.

Setibanya di Kompleks Istana Kepresidenan, satu per satu perwira turun dari bus. Mereka kemudian diarahkan ke ruang tunggu tamu Istana Kepresidenan.

3 dari 4 halaman

Mereka yang tampak hadir dari pantauan antara lain Kapolda Sumut Irjen Panca Simanjuntak, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Kapolda Bali Irjen Putu Jayan dan para Kapolda lain. Selain itu, ada pula Asisten Logistik Kapolri Irjen Argo Yuwono.

Ternyata, maksud jajaran Pati dan Pamen Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyambangi Istana Negara dalam rangka memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi menghadirkan seluruh pejabat utama Mabes Polri termasuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta kepala kepolisian daerah (Kapolda) dan kepala kepolisian resor (Kapolres).

"Saya perlu memberikan sejumlah arahan kepada jajaran Polri, salah satunya adalah agar Polri menjaga kesolidan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat," tulis Jokowi dalam akun Twitter resminya, Jumat (14/10).

Rincian agenda yang dibahas dalam pertemuan tersebut dibeberkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin. Menurut dia, pengarahan dilakukan Jokowi buntut sejumlah kasus yang melibatkan Polri.

Di antaranya, pembunuhan berencana Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat yang diduga dilakukan oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Kemudian tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

"Institusi Polri sedang tidak baik-baik saja. Sepanjang sejarah republik ini, Polri baru pertama kali terjadi kasus seperti Sambo dan ada Brigjen, Irjen diberhentikan, digelandangkan di Kejaksaan Agung. Belum selesai di sana, ada tragedi Kanjuruhan, Malang," kata Ngabalin kepada merdeka.com, Jumat (14/10).

Pertemuan Jokowi dengan seluruh Kapolres, Kapolda, Kapolri, dan pejabat utama Mabes Polri digelar pukul 14.00 WIB di Istana Negara. Lama pertemuan berlangsung lebih kurang satu jam dan secara tertutup tanpa awak media.

4 dari 4 halaman

Usa pertemuan, Kapolri kemudian menggelar jumpa pers singkat. Berikut pernyataan lengkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit perihal arahan Presiden Jokowi untuk dirinya juga Pati dan Pamen Polri di Istana Negara hari ini, Jumat (14/10).

Baru saja kami Kapolri beserta seluruh pejabat utama Mabes Polri, Kapolda, Kapolres mendapatkan arahan dan direktif langsung dari Bapak Presiden RI.

Ada beberapa poin yang tentu jadi catatan kami untuk kita tindaklanjuti.Pertama seluruh jajaran institusi Polri mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada kami terkait upaya mengawal kebijakan pemerintah seperti penanganan Covid, kegiatan-kegiatan mengawal bantuan sosial dan bantuan-bantuan pemerintah lain dan kegiatan-kegiatan yang berdampak pada kepercayaan publik. Yang sempat menjadi salah satu peringkat tertinggi untuk aparat penegak hukum. Namun karena peristiwa FS dan beberapa kasus yang kemudian berdampak pada persepsi negatif, saat ini tingkat kepercayaan publik kepada Polri rendah.

Arahan beliau jelas dan tegas bahwa kami harus solid, bersama-sama berjuang melakukan apa yang menjadi tupoksi kami. Pelindung pengayom masyarakat, responsif terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat, respons cepat dan kita memiliki sense of crisis dalam situasi sulit.

Sehingga kita bisa melakukan upaya-upaya Kamtibmas dan penegakan hukum seperti yang diharapkan masyarakat. Tentu kita sepakat hal-hal yang sifatnya bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik terkait gaya hidup, hal-hal pelanggaran tentunya ini jadi arahan Bapak Presiden dan kami tindak lanjuti untuk langkah-langka tegas termasuk tentunya pemberantasan judi online, pemberantasan narkoba dan pemberantasan-pemberantasan yang tentu sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat.

Kami tentunya akan melaksanakan arahan dan perintah beliau untuk mengawal pemerintah daerah baik kabupaten, kota, provinsi dalam situasi global yang saat ini sangat sulit. Bagaimana kita mengawal agar bagaimana harga-harga terkelola, terkendali tingkat inflasi kita kawal, kegiatan-kegiatan pembangunan bisa kita kawal dan semuanya tentunya menjadi bagian yang harus terus menerus kita laksanakan.

Penguatan terkait soliditas mengawal langkah-langkah tupoksi kami dan pemerintah soliditas TNI, menjaga stabilitas keamanan, apalagi ktia menghadapi situasi tahun politik. Bagaimana kita melakukan tindakan tegas terhadap hal-hal yang bisa berdampak terhadap perpecahan, polarisasi yang bisa mengganggu masyarakat yang sekarang sedang sulit. Ini menjadi kebijakan dan akan kita tindak lanjuti.

Selanjutnya kami akan terus melaksanakan program transformasi Polri presisi dengan hal-hal yang lebih mudah bisa dilakukan semua anggota saling mengingatkan antar anggota. Menjadi contoh punya sense of crisis apa yang dilakukan Polri bisa betul-betul mengembalikan kepercayaan publik, menjadi harapan kita menjadi Polri yang dekat dengan masyarakat.

Reporter Magang: Michelle Kurniawan [cob]

Baca juga:
Irjen Midi Siswoko Jabat Kapolda Malut, Irjen Risyapudin Jadi Koorsahli Kapolri
Irjen Suharyono Jadi Kapolda Sumbar, Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Jambi
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Ditunjuk jadi Kapolda Kaltim
Terlibat Kasus Narkoba, Irjen Teddy Minahasa Dimutasi jadi Pati Yanma Polri
Polri Diminta TGIPF Usut Pejabat yang Menandatangani Izin Arema FC vs Persebaya

Tongkat komando buat apa?

Tongkat komando juga dapat diartikan sebagai simbol jabatan di wilayah dan kesatuan di lingkungan kerja. Bentuk tongkat komando yang halus dan lembut namun kokoh inilah yang akan selalu mengingatkan agar para pegawai yang memegangnya selalu tetap memiliki nilai integritas yang tinggi.

Berapa panjang tongkat komando?

tongkat komando dari bahan kayu ebony panjang 58 cm diameter atas 3 cm.

Siapa saja yang menggunakan tongkat komando?

Penggunaan tongkat komando diperuntukkan bagi pejabat yang menduduki jabatan: a. Kepala Balai Diklat Badan SAR Nasional; dan b. Kepala Kantor SAR. Penggunaan tongkat komando dilakukan dengan cara tongkat dijepit diantara dada samping sebelah kiri dengan lengan kiri bagian atas.