Berapa batas kedalaman manusia menyelam?

'Pria paling dalam di dunia' mengenal penyelam yang mencatat rekor kedalaman 253 meter tanpa tanki oksigen.

komentar
  • Font:
  • Ukuran Font: - +
  • Bagikan Berita
    herbertnitsch.comHerbert Nitsch menggemari air sejak kecil.

    Herbert Nitsch, dikenal sebagai "pria paling dalam di dunia karena pernah menyelam sejauh 253 meter tanpa oksigen.

    Pada 2012 ia mencatat rekor terdalam, tanpa bernafas selama sembilan menit, langkah yang membuatnya hampir meninggal.

    Herbert dibesarkan di Austria yang tidak memiliki lautan, tetapi dia begitu tertarik dengan air..

    Orang bertanya kepada saya, "Apakah Anda bisa membayangkan kehidupan tanpa menyelam?' Saya jawab, "Dapatkah Anda membayangkan kehidupan tanpa makan?'"

    Dia sekarang adalah penyelam yang memecahkan rekor terdalam dengan menahan nafas selama sembilan menit dan rekor selamnya sedalam 253 meter.

    • Bocah Filipina bertaruh nyawa memungut sampah di sungai tercemar
    • Ketika penyelam dikejutkan oleh ubur-ubur raksasa
    • Kait tersangkut di mata, pari manta dekati sekumpulan penyelam

    Tanpa batas

    Jenis selam bebas yang paling dalam dan ekstrem adalah 'No Limit' atau 'Tanpa Batas', dengan penyelam turun dengan pemberat dan kembali ke permukaan dengan menggunakan pengapung.

    Metode ini dipandang sangat berbahaya, bahkan bagi penyelam profesional dan telah membunuh beberapa orang penyelam.

    herbertnitsch.comHerbert Nitsch nyaris meninggal saat berusaha mencatat rekor dunia.

    Menyelam seperti ini adalah tes ketahanan dan keberanian bagi penyelam seperti Nitsch.

    Ini adalah tantangan yang disukainya dan karena itulah dia berlatih dan ikut perlombaan selama bertahun-tahun.

    Dengan melakukan berbagai teknik, Nitsch dilaporkan dapat meningkatkan kapasitas paru-parunya menjadi 14 liter - padahal kapasitas paru-paru orang pada umumnya adalah hanya sekitar enam liter.

    Pada bulan Juni 2007, Nitsch menyelam sampai ke kedalaman 214 m sehingga dia mencatat rekor baru dunia.

    Tahun 2012, dia menyelam lebih dalam lagi, sampai 253 meter di dekat Santorini, Yunani. Ini sama dengan ketinggian gedung pencakar langit 70 lantai.

    • Masuk daftar 100 perempuan inspiratif : Swietenia pungut sampah di arus kencang meski taruhannya 'hidup atau mati'
    • Kisah penyelam yang bertahan hidup di bawah air tanpa oksigen
    • Penyelam perempuan Basarnas: 'Saya ingin buktikan bahwa perempuan bukan hanya hiasan'

    Penyelaman penting

    Saat menyelam ia mengatakan ia "menutup mata dan tidak memperhatikan hal-hal lain di sekitar. Dunia luar sudah tidak ada lagi."

    Pada kedalaman 15 meter dia berhenti untuk mengeluarkan semua udaranya ke EQUEX, sebuah alat mirip botol plastik coca cola dengan tube di bagian atas dan lubang di bagian bawah,

    Dia menciptakan alat ini untuk menyeimbangkan tekanan tubuhnya saat melakukan penyelaman dalam. Jika gagal melakukan ini, gendang telinganya bisa pecah.

    herbertnitsch.com and Phil SimhaHerbert Nitsch mengembangkan metodenya sendiri agar dapat menyimpan lebih banyak udara di paru-parunya.

    "Saat saya terus bergerak ke bawah, saya menghirup udara sedikit demi sedikit. Masalah yang dihadapi saat menyelam adalah Anda tidak lagi bisa mendapatkan udara dari paru-paru. Anda tidak lagi bisa menghembuskan nafas. Tetapi ketika saya melakukannya ke botol ini, saya masih bisa mendapatkan udara di laut dalam. Menghembuskan seluruh udara ke EQUEX memerlukan waktu setengah menit. Kemudian, penyelaman dilanjutkan dengan paru-paru dalam keadaan kosong."

    Tekanan terhadap tubuh manusia di kedalaman 250 meter sangatlah besar. Paru-paru Anda akan mengecil menjadi sebesar jeruk. Darah terambil dari bagian lengan dan kaki, agar terkonsentrasi di dada guna mencegah kerusakan rongga dada.

    Nitsch tetap berhasil memecahkan rekornya. Dia berhasil menyelam sampai kedalaman 253 meter.

    • Cerita tim penyelam saat berhadapan dengan hiu putih terbesar di dunia
    • Pria 'tenggelam secara tragis' saat melamar pacarnya di bawah air
    • Seorang penyelam tewas saat operasi SAR atas kelompok remaja Thailand di gua

    Tetapi gerakannya ke permukaan ternyata bermasalah. Dia mengalami nitrogen narcosis, kehilangan kesadaran karena terpapar tekanan tinggi.

    Narcosis kadang-kadang disebut sebagai "pengaruh martini" (minuman keras) karena semakin dalam seseorang menyelam, semakin 'mabuk' orang tersebut.

    Mabuk

    "Ketika Anda melakukan penyelaman skuba atau penyelaman bebas ke kedalaman tertentu, Anda mengalami nitrogen narcosis. Anda sepertinya mabuk. Semakin dalam, Anda semakin mabuk. Kombinasi perasaan relaks dan narcosis yang membuat saya tertidur pada kedalaman 80 meter."

    herbertnitsch.comNitsch hampir sembuh sekarang.

    "Di kedalaman 26 meter, penyelam penyelamat menemukan saya."

    Karena khawatir Nitsch pingsan akibat kekurangan udara, tim penyelamat membawanya ke permukaan secepat mungkin, bukannya membiarkannya berhenti satu menit untuk mengurangi tekanan udara atau dekompresi.

    Nitsch menjadi sadar dalam perjalanan ke atas dan setelah di permukaan air dia mengetahui apa yang perlu dilakukan.

    Dekompresi

    "Saya meminta oksigen dan sebuah masker dan segera turun kembali ke air secepatnya untuk melakukan dekompresi."

    Masalah dekompresi atau 'the bends' dapat terjadi pada penyelam jika mereka terlalu cepat muncul ke permukaan.

    Jika penyelam naik terlalu cepat, nitrogen menggelembung di aliran darah dan jaringan tubuh. Gejala yang umum dirasakan adalah sakit persendian. Ini membuat penderitanya membungkuk. Jika tidak ditangani keadaan ini dapat berakibat fatal.

    "Tubuh saya mulai mati rasa dan saya mulai merasa sangat pusing."

    Berada di dalam air selama 25 menit bahkan tidak membantu.

    Koma

    Nitsch diangkut lewat udara ke sebuah rumah sakit di Athena. Dia mengalami koma dan para dokter segera bertindak, tetapi mereka mengatakan kepada teman dan keluarga bahwa Nitsch dalam keadaan sangat parah.

    herbertnitsch.comHerbert Nitsch diselamatkan tim penyelamnya.

    "Saya tidak mengetahui apa yang terjadi. Pada tujuh hari pertama, saya dalam keadaan koma. Pada mulanya ingatan jangka pendek dan panjang saya terhapus. Saya bahkan tidak mengetahui nama-nama teman-teman dekatku."

    Salah satu sahabat menenangkannya bahwa rekornya tetap bertahan.

    "Karena masalah dekompresi, saya mengalami gejala mirip stroke pada otak. Saya tidak begitu menyadari keadaan. Mirip dengan situasi dimana Anda terbangun dan Anda tidak mengenal diri Anda sendiri."

    Dia tidak bisa berjalan dan harus berjuang agar dapat duduk. Dia harus menggunakan kursi roda. Kata-kata yang keluar dari mulutnya tidak jelas.

    Getty ImagesPenyelamanan bebas dapat membunuh penyelam, bahkan yang berpengalaman seperti Nitsch.

    Dokter mengatakan kemungkinan Nitsch tidak lagi bisa berjalan dan sudah pasti tidak mungkin lagi melakukan penyelaman bebas.

    Perjuangan

    Tetapi Herbert tidak menyerah begitu saja. Dia mulai melakukan fisioterapi dan berenang untuk membangun kekuatan dan koordinasi sampai dirinya kemudian dapat melangkah.

    Kemajuan ini membuatnya bersemangat. Dua tahun setelah dirinya memecahkan rekor dunianya sendiri dan nyaris meninggal, pria ini menyelam kembali.

    Meskipun dia tidak lagi ikut serta perlombaan penyelaman, dia tetap memegang 33 rekor penyelaman bebas termasuk menjadi 'orang dapat menyelam paling dalam di dunia'.

    Getty ImagesTekanan di bawah air dapat menyebabkan penyakit dekompresi.

    Sekarang, tujuh tahun kemudian, Nitsch bisa dikatakan telah pulih. Meskipun dia masih mengalami masalah koordinasi dan gerakan. Dia masih menyelam karena menyukai olahraga ini. Nitsch mengatakan menyelam membuatnya merasa bebas.

    "Di dalam air semua hal berjalan lancar. Di dalam air saya merasa seperti anak-anak."

    Lihat Juga


    Video

    Postingan terbaru

    LIHAT SEMUA