LIGA INGGRIS Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris di SCTV dan Mola Akhir Pekan Ini. Klik di sini! Contoh-Contoh Puisi tentang Alam, Wujud Cinta dan Syukur atas Ciptaan Tuhanpada 20 Sep 2021, 10:20 WIBDiperbarui 20 Sep 2021, 10:20 WIB Ilustrasi alam. (Photo by Simon Berger on Unsplash) Advertisement Bola.com, Jakarta - Puisi tentang alam berisi ungkapan penuh rasa syukur dan mewakili rasa cinta terhadap bumi. Alam menyimpan banyak keindahan untuk siapa pun yang ada di muka bumi. Rasa kagum dirasakan seseorang saat melihat keindahan alam, mulai gunung, danau, persawahan hingga pantai. Hal tersebut yang membuat seseorang mencintai alam. Advertisement Baca Juga
Setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk mengungkapkan rasa cintanya terhadap alam, seperti dengan mengunjunginya. Namun, ada pula yang menggambarkan perasaan terhadap alam melalui puisi. Tak sedikit orang yang menyusun puisi yang indah tentang alam. Dalam puisi tersebut biasanya berisi gambaran betapa indah dan berharganya alam bagi kehidupan manusia. Kamu juga bisa membacakan puisi tentang alam sebagai bentuk dan rasa syukur. Ada banyak contoh puisi tentang alam yang bisa kamu baca dan nikmati. Berikut ini kumpulan contoh-contoh puisi tentang alam, seperti dilansir dari laman pantuncinta2000.blogspot dan kozio.com, Senin (20/9/2021). 2 dari 8 halaman 1. Keindahan Alam IniBetapa indahnya negeri ini Laut yang berombak ombak Lereng yang bertingkat-tingkat Angin berembus sepoi-sepoi Berdiri aku di tepi pantai Di bawah langit yang membentang Merasakan negeri keindahan Indonesia yang ku sayang Indonesia Negeri Khatulistiwa Beribu nikmat di dalamnya Pemberian dari Tuhan Yang Esa Agar bersyukur kita kepada-Nya. Advertisement 3 dari 8 halaman 2. Keramahan AlamBila datang ke negeriku Kan disambut dengan alam yang hijau Dengan gunung yang menjulang Dan ombak yang berderai di lautan Burung-burung akan bernyanyi Bersiul-siul sepanjang pagi Riangnya tiada pernah berhenti Memuji robbul Izzati Bila datang ke negeriku Kan kau lihat sungai mengalir Angin-angin bersemilir Bunga mekar beribu-ribu. 4 dari 8 halaman 3. Pesona Alam HijauTerperosok pada hamparan hijau Menggantung pada nuansa manja ilalang Tunggu! akan ku hirup perlahan aroma rumput ini Sebab, ku tau inilah ciptaan Tuhan yang harus kita nikmati Jauh di ufuk kehijauan Dengan dasar coklat yang menyatu pada komponen penting Berbasis kesuburan, yang terikat pada keindahan tanaman liar Sebut saja bunga Bunga menjadikan sepasang aksa siap meraih Sentuhan halus jemari mungil Siap mengabadikan momen kemekarannya Bidikan-bidikan kecil siap menjadikan momen indah untuk dikenang Sebagai hal ciptaan Tuhan yang terindah. Advertisement 5 dari 8 halaman 4. Sabda BumiBelum tampak mendung merenung bumi Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut Terpaku ratap menatap jiwa-jiwa penuh rindu Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu Bulan tak ingin membawa tertawa manja Kala waktu enggan berkawan pada hari Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri Terhapus awan gelap melahap habis langit Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini Hitam memang menang menyerang terang Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari Bersama untaian senandung salam alam pagi. 6 dari 8 halaman 5. Alam Tepian PantaiGelombang air menari-nari di tepian pantai Menyapa pasir yang dimainkan bocah-bocah pantai Gerombolan camar berterbangan di atas ombak Berharap ikan segar tersambar diparuh-paruh mereka Gelombang ombak tepian pantai mengusap kedua mata kaki Terasa dingin meresa hingga ke relung dada Ikan-ikan kecil genit menggigit telapak kaki Menambah perasaan suka berada di alam indah ini Kupandangi jauh di ufuk benang kemerahan Terasa indah di pandang mata Kurasa sinar mentari indah inilah Yang menyatukan langit biru Dan laut dengan hamparan luasnya Ya Tuhan Perkenankan kami untuk menikmati indah alam-Mu Beberapa kali lagi Sebelum raga berada di ujung lubang tanah Perkenankan kami menjaga alam indah-Mu ini Agar lestari hingga ke akhir masa. Advertisement 7 dari 8 halaman 6. Alamku SahabatkuAlamku adalah sahabatku Tempat aku berdiam dan tinggal Dia telah banyak memberikan Apa yang aku butuhkan Jangan hujannya dia mencurahkan Segenap air yang kami butuhkan Dengan pepohonan yang dia tumbuhkan Kami menghirup kesegaran Dengan lautan yang dihamparkan Kami berlayar mencari ikan Dengan gunung-gunung menjulang Kami buat persawahan Dengan alam Tuhan memberikan Segalanya yang manusia membutuhkan Agar mereka bersyukur Jangan sampai manusia kufur Kepada-Nya kita bersujud Merendahkan diri ini Menjadi hamba yang mengerti Keagungan Ilahi Robbi. 8 dari 8 halaman 7. Lautan Bumi PertiwiTerbentang luas alam negeriku Puisi ini ku berikan cinta untukmu Semilir angin di pesisir laut Menyadarkan arti sebuah keanekaragaman Rimpuh... kisahmu kini Nestapa yang kian membuncah Sadar bahwa usiamu kini sudah menua Tapi hasrat... kau selalu di genggam Pohon, danau, laut mulai mengobarkan industri alam yang baru Mengisi cinta pada perolehan yang kelak tidak menjadi kekal Nabastala berkata. Bahwa bumi ini akan menjadi bumi yang kekal dan abadi Dengan pancaran indah pesona Sang Ilahi Sumber: Pantuncinta2000, Kozio Advertisement Lanjutkan Membaca
|