Bentuk piramida penduduk yang paling cocok dengan kondisi kependudukan di Indonesia adalah

Hai, Quipperian!

Pernahkah kamu mendengar atau melihat piramida penduduk? Piramida penduduk ini adalah hal yang penting dengan banyak kegunaan, lho! Kalau kamu belum pernah mengetahui tentangnya, jangan khawatir. Quipper Blog punya ulasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Piramida Penduduk?

Dari namanya, kayaknya kamu sudah mendapatkan gambaran besar yang benar, yaitu sebuah piramida yang memuat informasi tentang penduduk.

Nah, lebih lengkapnya, piramida penduduk adalah sebuah grafik tentang susunan penduduk dilihat dari umurnya pada saat tertentu. Dinamakan piramida karena grafik tersebut umumnya berbentuk menyerupai piramid.

Bagaimana Cara Menyusun Piramida Penduduk?

Untuk menyusun piramida penduduk, sebelumnya harus dilakukan sensus penduduk. Penduduk yang disensus lalu dibagi berdasarkan jenis kelaminnya. Umumnya, penduduk laki-laki ada di sebelah kiri dan penduduk perempuan di sebelah kanan.

Setelah itu, akan dibuat pembagian umur yang sama di antara laki-laki maupun perempuan. Misalnya, periode 5 tahunan yang membagi umur 0-5, 6-10, 11-15, 16-20, 21-25, 26-30, 31-35, 36-40, dan seterusnya.

Sumbu Y (sumbu vertikal) diperuntukkan bagi pembagian umur. Pembagian umur ini dimulai dengan usia paling muda di dasar piramida, dilanjutkan dengan usia yang semakin tua menuju atas piramida. Puncak piramida sering disebut sebagai sistem open end interval, contohnya, untuk umur 75 tahun seterusnya cukup dituliskan sebagai 75+ saja.

Sementara, sumbu X (sumbu horizontal) diperuntukkan bagi jumlah penduduk, baik secara absolut ataupun persentase.

Sama dengan grafik yang telah kamu ketahui selama ini, besarnya balok diagram tentu harus sama untuk setiap kelompok umur di dalamnya.

Nah, piramida penduduk di negara satu dengan negara lainnya pasti berbeda satu sama lainnya, guys!

Apa Fungsi Dari Piramida Penduduk?

Disusunnya piramida penduduk pasti memiliki fungsi, Quipperian, di antaranya untuk:

  1. Mendapatkan informasi komposisi penduduk sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya, jumlah penduduk, rasio jenis kelamin, rasio ketergantungan, model pertumbuhan penduduk, struktur penduduk, hingga usia produktif dan nonproduktif.
  2. Memberikan gambaran jumlah penduduk pada masa yang akan datang.
  3. Menganalisis program Keluarga Berencana (KB) dan tenaga kerja.
  4. Memberikan informasi yang penting dalam pembangunan negara atau wilayah.

Bentuk-Bentuk Piramida Penduduk

Sebelumnya, kita mengetahui bahwa piramida penduduk akan memiliki bentuk yang berbeda antara sebuah negara dan negara lainnya, ini dia bentuk-bentuk piramida penduduk yang ada:

1. Piramida kerucut/muda/ekspansif

(dijumpai di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Thailand, Filipina, dll.)

Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk pertama ini mengalami perkembangan atau pertumbuhan yang bersifat cepat.

Angka kelahiran lebih tinggi daripada angka kematian. Karenanya, penduduk dengan usia muda lebih banyak daripada penduduk dengan usia tua. Semakin tua, kelompok umur tersebut akan semakin sedikit jumlahnya. Hal ini menyebabkan dibutuhkannya lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya tinggi.

2. Piramida nisan/tua/dewasa/konstruktif

(dijumpai di negara-negara tua, seperti Jepang, Swedia, Amerika Serikat, dll.)

Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk kedua ini mengalami pengurangan. Pertumbuhan penduduk di dalamnya bersifat lambat.

Angka kelahiran lebih rendah daripada angka kematian. Karenanya, penduduk dengan usia muda lebih sedikit daripada penduduk dengan usia muda. Semakin tua, kelompok umur tersebut akan semakin banyak jumlahnya. Dengan kondisi yang demikian, negara membutuhkan tenaga kerja dari negara lain.

Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya rendah.

3. Piramida stasioner/tetap

(dijumpai di negara-negara maju, seperti Belanda, Jerman, Prancis, dll.)

Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk ketiga ini cenderung tetap atau stabil. Pertumbuhan penduduknya pun demikian. Jumlah penduduk dalam setiap kelompok umur yang ada hampir sama, kecuali usia yang paling tua.

Angka kelahiran dan angka kematian seimbang, dan keduanya cenderung rendah. Karena itu, jumlah penduduk dengan usia muda dan dengan usia tua dapat dikatakan seimbang.

Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya nol.

Cara Membaca Piramida Penduduk

Pada saat membaca piramida penduduk, kamu dapat menemukan dominasi usia penduduk dengan cara melihat ketebalan grafik di dalamnya. Jika piramida tebal di bawah, berarti ada lebih banyak penduduk usia muda, dan begitupun sebaliknya.

Untuk mengetahui dominasi jenis kelamin, kamu dapat melihat tebalnya piramida di sisi tertentu. Sisi yang lebih tebal (kiri/kanan) menunjukkan jenis kelamin yang lebih dominan.

Untuk mengetahui angka kelahiran, kamu dapat melihat ketebalan dasar piramida. Jika dasarnya tebal, maka angka kelahiran tinggi, dan begitupun sebaliknya.

Untuk mengetahui angka kematian atau angka harapan hidup, kamu dapat melihat curam atau tidaknya piramida. Jika piramida penduduk itu curam, maka angka kematian rendah dan angka harapan hidup tinggi. Jika sebaliknya, piramida penduduk landai, maka angka kematian tinggi dan angka harapan hidup rendah.

Untuk mengetahui rasio ketergantungan, kamu dapat membagi jumlah penduduk tidak produktif dengan jumlah penduduk produktif.

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui piramida penduduk sekaligus cara membuat dan membacanya. Untuk mengetahui lebih banyak hal lagi, yuk segera bergabung dengan Quipper Video supaya kamu bisa belajar bareng tutor profesional lewat video, rangkuman, dan latihan soal. Cusss, subscribe, ya!

Penulis: Evita

Piramida Penduduk – Mungkin sebagai pernah mendengar atau melihat yang namanya piramida penduduk. Namun belum mengetahui arti penting dan fungsi dari piramida penduduk tersebut.

Sebenarnya piramida penduduk berhubungan erat dengan komposisi penduduk, yakni pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu. Misalnya saja, umur, jenis kelamin, pendidikan, hingga pekerjaan.

Maka dari itu, sebelum mengenal piramida penduduk harus mengetahui arti penting komposisi penduduk. Namun bukan itu yang akan kita bahas kali ini, melainkan membahas piramida penduduk lebih dalam. Daripada berlama – lama baca saja penjelasan berikut ini.

Pengertian Piramida Penduduk

Pengertian piramida penduduk adalah grafik yang menampilkan suatu data penduduk sebuah daerah berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud adalah umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial, hingga tempat tinggal penduduk tersebut.

Grafik yang disajikan dalam piramida penduduk memiliki dua diagram batang, yakni sisi kiri untuk jumlah penduduk laki – laki dan sisi kanan untuk jumlah penduduk perempuan dalam kelompok interval usia penduduk lima tahunan. Grafik yang disajikan menunjukan jumlah atau persentase penduduk terhadap total penduduk daerah tersebut.

Fungsi Piramida Penduduk

Bentuk piramida penduduk yang paling cocok dengan kondisi kependudukan di Indonesia adalah

objektiiv.ee

Dengan melihat penjelasan akan pengertian piramida penduduk di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa piramida penduduk memiliki beberapa fungsi penting di dalamnya, seperti berikut:

  • Piramida penduduk digunakan untuk mengetahui data atau fakta akan keadaan sebenarnya dari komposisi jumlah penduduk di suatu daerah tertentu.

  • Piramida penduduk digunakan untuk menentukan arah kebijakan pemerintah dalam pembangunan yang akhirnya berguna untuk kehidupan rakyat kedepannya. Fungsi ini didapatkan karena memang kebijakan yang dilakukan pemerintah pada dasarnya ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Maka dari itu, pemerintah sebelum menentukan kebijakan selalu melihat atau menelaah yang berkaitan dengan jumlah kependudukan dalam masyarakat.

  • Piramida penduduk bisa memberikan gambaran singkat akan kondisi penduduk di suatu daerah atau negara tersebut.

  • Piramida penduduk juga membantu menyadarkan akan pentingnya data penduduk dalam proses pembangunan nantinya.

  • Piramida penduduk akan memberikan pembelajaran dan wawasan akan tatacara ilmiah memahami penduduk di suatu wilayah tersebut.

Itulah beberapa fungsi piramida penduduk untuk suatu wilayah. Namun sebenarnya secara umum, piramida penduduk digunakan untuk membandingkan jumlah penduduk laki – laki dan perempuan, jumlah angkatan kerja, ratio laki – laki dan perempuan

jumlah lapangan kerja yang dibutuhkan, angka ketergantungan, kebutuhan akan sarana dan prasarana serta perkiraan akan jumlah kelahiran. Selain itu, piramida penduduk digunakan untuk mengetahui jumlah usia muda dan tua di suatu wilayah.

5 Bentuk Piramida Penduduk

Bentuk piramida penduduk yang paling cocok dengan kondisi kependudukan di Indonesia adalah

wikipedia.org

Perlu diperhatikan bahwa jenis atau bentuk dari piramida penduduk pada suatu wilayah dengan wilayah lainnya berbeda. Namun tetap patokan untuk piramida penduduk ada 5 macam bentuk. Berikut ini 5 bentuk piramida penduduk beserta ciri – cirinya:

Piramida penduduk Expansive digambarkan dengan bentuk seperti limas. Piramida ini digunakan untuk suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah. Oleh karena itu, pertumbuhan penduduk sangat cepat.

Maka dari itu, penduduk di wilayah tersebut akan digambarkan sebagai kelompok muda. Piramida penduduk Expansive mudah ditemukan di negara berkembang, seperti India, Indonesia, Malaysia atau Filipina.

Ciri dari piramida penduduk Expansive sendiri adalah data penduduk yang berusia muda lebih sedikit dibandingkan dengan usia tua. Kemudian, angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian. Dengan begitu, pertumbuhan penduduk juga relatif tinggi. Sebagian besar data penduduk berada di kelompok muda dan kelompok tua relatif sedikit.

Piramida penduduk yang satu ini menggambarkan tingkat penduduk dengan angka kelahiran dan angka kematian yang sama atau bersifat stasioner. Sedangkan pertumbuhan penduduk juga cenderung tetap.

Jadi, piramida penduduk granat menunjukan bahwa usia muda dan tua memiliki jumlah yang sama, merata dan seimbang. Kebanyakan piramida penduduk ini ditemukan pada negara – negara maju, seperti Singapura, Inggris, Amerika, Belanda atau Jepang.

Ciri dari piramida penduduk stasioner memiliki jumlah penduduk dari tiap kelompok umur yang hampir seimbang. Artinya, tingkat kelahiran dan kematian cukup rendah. Dengan begitu, pertumbuhan penduduk juga relatif rendah atau mendekati nol.

Kebalikan dari piramida penduduk muda, piramida penduduk yang satu ini menggambarkan bahwa angka kematian yang tinggi, sedangkan angka kelahiran rendah. Kebanyakan kelompok penduduk piramida ini memiliki umur menengah hingga tua. Dengan begitu, bentuknya pun kebalikan dengan piramida penduduk muda, yakni mirip dengan nisan.

Ciri dari piramida penduduk tua sendiri memiliki jumlah penduduk usia muda yang sedikit dan angka kelahiran juga rendah. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan penduduk sangat lambat, bahkan mendekati nol hingga negatif.

Lebih parahnya lagi, jumlah penduduk terus berkurang dari tahun ke tahun. Ada beberapa negara yang memiliki piramida penduduk tua, yakni Jerman, Belgia dan Swiss.

Piramida penduduk yang satu ini memiliki bentuk yang mirip dengan lonceng bell. Kebanyakan digunakan untuk angka kelahiran dan kematian yang mengalami penurunan dalam 100 tahun terakhir.

Selain itu, untuk umur menengahnya cenderung menurun dan angka beban tanggungan juga meningkat. Kebanyakan negara – negara di Amerika dan Kanada yang menggunakan piramida penduduk ini.

Bentuk piramida penduduk yang satu ini lebih dikenal dengan old fashioned beehive. Di mana, penggunaanya menggambarkan tingkat kelahiran dan kematian yang sangat rendah. Namun begitu, angka kelompok tua juga rendah.

Sedangkan untuk umur menengah cukup tinggi. Bahkan angka kelahiran juga cukup rendah. Kebanyakan bentuk ini terdapat pada negara – negara di Eropa Barat.

Langkah Menggambar Piramida Penduduk

Untuk menggambar piramida penduduk sendiri sangat mudah caranya. Ada beberapa langkah yang bisa kamu ikuti, seperti berikut ini:

  1. Gambarkan terlebih dahulu sumbu vertikal untuk penggambaran atau penjabaran kelompok umur

  2. Kemudian gambar terlebih dahulu sumbu horizontal untuk indikasi jumlah penduduk dalam angka atau prosentase.

  3. Pada dasar piramida penduduk berikan kelompok umur yang paling muda, yakni 0-4 tahun, kemudian makin ke atas umur akan lebih tua.

  4. Sedangkan pada puncak piramida penduduk biasanya kelompok umur tua akan dituliskan dalam sistem open interval. Contohnya untuk umur 75 tahun ke atas, yakni 76, 77, 78 dan seterusnya akan dituliskan hanya 75+.

  5. Kemudian berikan penjelasan bahwa pada bagian kiri grafik untuk jumlah penduduk laki – laki, sedangkan bagian kanan grafik untuk jumlah penduduk perempuan.

  6. Kemudian gambarkan grafik sesuai data yang ada.

  7. Perlu diingat bahwa balok diagram untuk setiap masing – masing kelompok umur harus sama dan panjang dari balok tersebut juga harus proporsional berdasarkan besaran data yang ada.

Itulah sedikitnya penjelasan tentang piramida penduduk. Keberadaan piramida penduduk memang sangat penting untuk suatu daerah atau negara.