Bagian berita yang memuat hal hal yang tidak terlalu penting

BAB I

BERITA SEPUTAR INDONESIA

Teks Berita : (Pengertian, Struktur, pola, kaidah, ciri, Klasifikasi dan contoh teks berita)

Teks berita dipelajadi di kelas VIII tingkat SMP dengan kurikulum 2013, di mata pelajaran bahasa Indonesia, dengan mempelajari teks berita siswa diharapkan mampu memahami dan menginterpretasi teks berita baik secara lisan mau pun tulisan.

Di era informasi saat ini teks berita tentunya bukanlah suatu hal yang asing, bahkan teks berita sering kita dengar dan sering kita baca, misalnya ketika kita menonton berita di televisi, secara tidak langsung kita telah mendengar dan menyaksikan bagaimana berita dibacakan dan bagaimana isi berita yang disampaikan, begitu juga ketika kita membaca berita di surat kabar seperti koran, secara tidak langsung kita sudah membaca teks berita bagaimana teks berita tersebut disampaikan.

Teks berita tidak dibuat sembarangan namun penuh dengan unsur-unsur berita yang membuat daya tarik kepada masyarakat, sehingga dapat mempengaruhi masyarakat umum secara tidak langsung, pembuatan teks berita ada aturan khusus yang harus diikuti karena teks berita berbeda dengan teks non-berita kebanyakan.

Untuk mengetahui teks berita secara lebih lengkap, di artikel kali ini saya akan sajikan mengenai pengertian, struktur, ciri, kaidah kebahasaan yang sering digunakan di dalam teks berita, sehingga anda akan lebih mudah memahaminya dan membuat teks berita dengan baik dan benar.

1. Pengertian Teks Berita

Teks berita adalah jenis teks narasi yang melaporkan kejadian, peristiwa atau informasi mengenai sesuatu yang telah atau sedang terjadi melalui media cetak, elektronik, internet, orang ke orang dan radio.

2. Ciri-ciri Teks Berita

Untuk mengenali jenis teks bahwa teks tersebut merupakan sebuah teks berita maka kita harus mengetahui ciri-ciri dari teks berita itu sendiri, ciri-ciri teks berita ini selalu dilibatkan sebagai unsur pembuatan teks berita. jadi jika anda ingin membuat sebuah teks berita jangan lupa untuk melibatkan ciri-ciri teks berita.

Ciri-ciri dari teks berita meliputi faktual, aktual, unik dan menarik, berpengaruh bagi masyarakat luas, melibatkan waktu dan kronologi kejadian, objektif dan menggunakan bahasa baku, untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

A. Faktual

Faktual adalah suatu kejadian yang bersifat nyata, benar-benar terjadi dan tidak terikat oleh waktu, baik kejadian itu terjadi saat ini, atau di masa lalu.

Dalam teks berita harus engandung unsur terkini, terbaru, terhangat, baru saja atau sedang terjadi. Pengertian terbaru, bisa merupakan fakta terbaru yang ditemukan dari suatu peristiwa lama, atau peristiwa yang baru saja terjadi

B. Aktual

Aktual adalah suatu kejadian yang bersifat nyata dan benar-benar terjadi dan sedang hangat-hangatnya menjadi pembicaraan orang banyak, bersifat ke kinian atau baru.

C. Unik atau menarik

Teks berita harus unik atau berbeda penyampaiannya dengan yang lain dan dikemas dengan kata-kata yang menarik yang dapat menarik perhatian pendengar atau pembacanya.

Unsur menarik maksudnya adalah berita harus menimbulkan rasa ingin tahu, dan ketertarikan dari masyarakat untuk menyimak isi berita tersebut. Peristiwa yang menarik dan diminati oleh masyarakat biasanya bersifat menghibur, aneh, memiliki unsur kedekatan, mengandung nilai kemanusiaan, mengandung unsur seks, kriminalitas dan konflik

D. Berpengaruh bagi masyarakat luas

Teks berita harus memberikan pengaruh terhadap masyarakat sebagai pendengar

E. Terdapat waktu dan tempat kronologi kejadian

Teks berita biasanya selalu dilengakapi dengan runtutan waktu kapan terjadi dan juga kronologi kejadian atau bagaimana peristiwa yang menjadi berita terjadi.

F. Objektif

Objektif adalah bahwa berita yang disampaikan benar-benar berita sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh pandangan atau opini pribadi.

G. Bahasa baku, sederhana, dan komunikatif

Bahasa yang digunakan di dalam teks berita pada umumnya menggunakan bahasa baku sederhana dan komunikatif. Bahasa baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar. Kaidah standar dapat berupa pedoman ejaan (EYD), tata bahasa baku, dan kamus umum.

3. Struktur teks berita (Piramida terbalik)

Struktur teks berita adalah susunan mengenai cara teks tersebut dibangun. Struktur teks berita adalah sebagai berikut:

a. Orientasi Berita,

Orientasi berita berisi mengenai pembuka dari suatu peristiwa yang diberitakan. Biasanya terdapat penjelasan singkat mengenai berita tersebut.

b. Peristiwa,

Peristiwa berisi mengenai jalannya kejadian dari awal sampai akhir yang didasari pada peristiwa yang terjadi dan dijelaskan berdasarkan fakta dari lapangan.

c. Sumber Berita,

Berisi mengenai sumber didapatnya berita tersebut. Biasanya berita yang ditambahkan sumber dituliskan pada media cetak seperti koran, tapi tidak jarang media elektronik juga menyertakan sumber berita terutama di Internet

Struktur Berita atau Pola Penulisan Berita (Piramida terbalik)

Piramida terbalik adalah salah satu konsep, formula atau struktur penulisan berita atau sebuah acuan baku yang sering digunakan oleh para wartawan untuk menyusun sebuah teks berita.

Penggunaan metode piramida terbalik berkaitan dengan space atau ruang dalam halaman yang disediakan untuk memuat berita. Ketika berita itu terlalu panjang dan tidak cukup untuk dimuat di halaman yang disediakan, maka editor bisa membuang bagian berita itu mulai dari paling bawah atau derajat informasi pentingnya yang paling rendah yang biasanya diletakan di bagian bawah atau akhir berita.

Struktur teks berita piramida terbalik bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

1. Lead / Prioritas Utama Penting

Bagian paling ata adalah Lead atau kepala berita merupakan puncaknya. Pada urutan paling puncak yang menempati derajat prioritas utama pentingnya informasi ini, wartawan harus menuliskan informasi utama. Setidaknya, pada bagian ini wartawan harus menjawab sebagian besar unsur 5 W + 1 H. Kenapa begitu? Jika pemotongan berita yang dilakukan editor karena keterbatasan halaman, berita ini masih memiliki arti dan layak sebagai sebuah berita.

2. Neck / Sangat Penting

Bagian kedua dari atas adalah Neck atau leher berita bagian ini adalah urutan yang sangat penting. Bagian ini disebut neck atau leher karena umumnya merupakan peralihan alur atau penyambung alur ide berita yang ada pada bagian lead atau kepala berita untuk dilanjutkan pada gagasan-gagasan yang tertuang pada bagian berikutnya yang menempati derajat prioritas lebih rendah.

3. Body / Penting

Berikutnya adalah bagian body, umumnya merupakan penjabaran dari gagasan berita yang termaktub dalam lead dan neck. Penjabaran itu bisa merupakan jawaban why (mengapa) dan how).

4. Body Lanjutan / Kurang Penting

dan yang terakhir adalah bagian body lanjutan, bagian ini mencantumkan berbagai data yang tidak terlalu penting ditempatkan. Misalnya daftar nama orang-orang yang mengalami kecelakaan atau hal-hal lain yang jika dihilangkan oleh editor tidak terlalu berpengaruh terhadap substansi atau pokok bahasan berita tersebut.

Sumber: https://panduanjurnalistik.wordpress.com/2014/03/07/235/

4. Kaidah kebahasaan teks berita

Sedangkan kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks berita adalah sebagai berikut:

1. Verba transitif

Verba transitif merupakan verba yang dapat diubah ke bentuk pasif.

Contoh : Pejabat Kementerian Luar Negeri Tiongkok menuduh kapal-kapal asal Vietnam telah lebih dari 1.400 kali menabrak kapal-kapal Tiongkok di dekat lokasi anjungan pengeboran minyak yang kontroversial di Laut Tiongkok Selatan.

2. Verba pewarta

Verba pewarta adalah verba yang mengindikasikan suatu percakapan.

Contoh: Dalam tayangan televisi di Iran, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan bahwa pertemuan di Geneva, Swiss, itu juga membahas sanksi yang telah merusak ekonomi negara yang sangat bergantung pada minyak tersebut.

3. Adverbia atau kata keterangan

Adveria adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain.

4. Konjungsi temporal

Konjungsi temporal adalah kata hubung yang berhubungan dengan waktu.

Contoh : kemudian, setelah, akhirnya.

5. Kalimat langsung

Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya.

6. Kalimat tidak langsung

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan orang lain dalam bentuk kalimat berita.

7. Bahasa yang digunakan:

· Baku dan sederhana

· Menarik

· Singkat, padat dan lugas

· Komunikatif

· Netral atau objektif

5. Perbedaan Teks berita dan teks non berita

Teks berita dari susunan dan strukturnya sangat berbeda dengan teks non berita, untuk mengetahui lebih jelas mengenai perbedaan teks berita dan teks non-berita adalah sebagai berikut:

Teks Berita

· Faktual dan aktual

· Dibuat oleh wartawan

· Susunan piramida terbalik (menjelaskan hal pokok di awal)

· Bahasa komunikatif

· Tidak mencantumkan opini pribadi

Teks Non-Berita

· Faktual

· Dibuat oleh ahli dalam bidangnya

· Induktif (hal pokok di akhir)

· Bahasa sesuai jenis teks

· Mencantumkan opini pribadi

6. Unsur-Unsur dalam teks berita

Teks berita selelu melibatkan waktu dan kronologi kejadian atau peristiwa, unsur peristiwa yang digunakan dalam teks berita dikenal dengan 5H sebagai berkut:

1)What : Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur what, yaitu berisi pernyataan yang dapat menjawab pertanyaan apa.

2) Who : Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur who, yaitu disertai keterangan tentang orang-orang yang terlibat dalam peristiwa.

3) When : Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur when, yaitu menyebutkan waktu kejadian peristiwa. 10

4) Where : Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur where, yaitu berisi deskripsi lengkap tentang tempat kejadian.

5) Why : Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur why, yaitu disertai alasan atau latar belakang terjadinya peristiwa.

6) How : Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur how, yaitu dapat dijelaskan proses kejadian suatu peristiwa dan akibat yang ditimbulkan.

7. Teknik Membacakan Berita

Teks berita harus didukung oleh penyampaian atau cara membacakan berita yang dapat mendukung unsur-unsur daya tarik berita tersebut, Teknik membacakan berita adalah sebagai berikut:

1. Lafal

Lafal adalah suatu cara seseorang atau sekelompok orang dalam mengucapkan bunyi bahasa. Bunyi bahasa Indonesia meliputi Vokal, konsonan, diftone, gabungan konsonan.

2. Tekanan/Nada

Tekanan atau nada adalah tinggi rendahnya pengucapan suatu kata. Dalam hal ini nada berfungsi untuk member tekanan khusus pada kata-kata tertentu

3. Intonasi

Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Intonasi berfungsi sebagai pembentuk makna kalimat

4. Jeda

· Jeda adalah perhentian lagu kalimat. Jeda terbagi ke dalam 3 jenis yaitu :

· Jeda panjang ( . ) titik

· Jeda sedang ( , ) koma

· Jeda pendek ( _ ) spasi

5. Volume

Volume suara adalah takaran perlahan atau kerasnya suara yang dikeluarkan 6. Tempo Tempo adalah lambat atau cepatnya pembacaan sebuah berita

Contoh teks berita

Selamat pagi pendengar,/ “Dunia Pagi Ini” BBC Siaran Indonesia, Sabtu 22 September 2017, masih bersama saya Ashari Usman dan Muhammad Susilo dengan ringkasan berita. Chile mengekstradisi mantan Presiden Peru, Alberto Fujimori yang dituduh melakukan korupsi dan melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Bocoran sebuah laporan mengecam keras besarnya korupsi di dalam pemerintahan Irak. Dan perusahaan mainan anak-anak, Mattel, meminta maaf kepada China sehubungan dengan penarikan jutaan boneka buatan negara itu beberapa waktu lalu. Inilah berita dan laporan selengkapnya dari BBC Siaran Indonesia.

Kalau masih ditemukan beberapa kekeliruan dari berita yang kamu buat itu wajar. Masih ada satu tahap lagi yang harus kamu lalui sebelum berita itu dipublikasikan, yakni penyuntingan.

Aspek-aspek yang harus diperhatikan di dalam tahap ini sebagai berikut.

a. Kebenaran isi berita, yang ditunjang oleh keakuratan fakta-faktanya.

b. Kelengkapan isi berita, yang ditandai oleh hadirnya komponen- komponen berita yang terangkum dalam rumus ADIKSIMBA.

c. Struktur penyusunan berita, yang dimulai dari bagian yang penting ke bagian yang kurang penting.

d. Penggunaan bahasa, yang terkait dengan keefektifan kalimat, kebakuan kata, dan ketepatan ejaan dan tanda bacanya. Apabila berita itu disertai gambar atau ilustrasi, perlu diperhatikan pula kesuaian gambar dengan isi berita di samping keartistikannya.

Perhatikanlah teks berikut dalam penyuntingan teks berita:

Sebanyak 16 Unit Damkar Padamkan Api yang Bakar Dua Rumah di Cipete Utara

Dua rumah di Cipete Utara, Jakarta Selatan, terbakar. Kebakaran ini sempat membuat lalu lintas di sekitar lokasi menjadi macet.

Dua rumah yang terbakar tersebut berlokasi di kawasan perkampungan Jalan Haji Jian, Cilandak Utara, Jakarta Selatan.

“Itu lokasinya masuk perkampungan. Jadi, masuk Jalan Fatmawati Raya, kemudian masuk Jalan Cipete, dan masuk Jalan Haji Jian, kata petugas Pemadam Kebakaran Sudin Jakarta Selatan, Dendi.

Enam belas unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Mobil- mobil itu menyebar dan berusaha menjangkau lokasi kebakaran dari segala penjuru mata angin, mencari jalan tercepat. Akibatnya, macet tak terelakkan.

“Macet Dari utara, barat, timur, kita kerahkan supaya mana yang lebih dulu sampai langsung bisa menangani. Jadinya macet di Cipete, di Pos Fatmawati, dan sekitarnya, tutur Dendi.

Dendi menyatakan dua rumah yang terbakar itu berhasil dipadamkan dan sekarang sedang dilakukan pendinginan. Beruntung tak ada korban jiwa dari kebakaran ini. Penyebab kebakaran belum bisa dipastikan oleh petugas.

Dalam teks itu terdapat beberapa bagian yang perlu diperbaiki.

a. Berdasarkan kelengkapannya, dalam berita tersebut terdapat bagian yang hilang. Di dalamnya tidak dijelaskan waktu terjadinya kebakaran. Dengan demikian, pertanyaan kapan tidak bisa dijawab oleh berita tersebut.

b. Ada beberapa kata yang ejaannya tidak tepat. Kata-kata yang dimaksud adalah Cilandak Utara dan Jakarta Selatan. Kedua pasangan kata tersebut harusnya ditulis Cilandak Utara dan Jakarta Selatan. Huruf awal dari setiap kata itu harus menggunakan huruf kapital karena merupakan nama tempat.

c. Penggunaan angka 16 di dalam teks tersebut tidak tepat. Harusnya huruf yang dapat dinayatakan dengan dua kata ditulis dengan huruf, yakni enam

belas.

d. Judul berita tersebut tidak efektif. Oleh karena itu, judul tersebut harus disederhanakan, misalnya, menjadi Dua Rumah Terbakar di Cipete Utara.

e. Berita tersebut juga tidak menggunakan sumber yang jelas.