Persilangan Monohibrid dan Dihibrid pada Hukum Mendel | Biologi Kelas 12 Show
Hani Ammariah Sep 5, 2021 • 9 min read Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Biologi XII Pada artikel Biologi kelas XII kali ini, kamu akan mempelajari tentang persilangan monohibrid dan persilangan dihibrid pada Hukum Mendel. -- Halo teman-teman yang di sana! Kamu, iya kamu! Siapa di antara kamu yang tahu siapa ilmuwan yang dijuluki sebagai Bapak Genetika Modern? Jawabannya pasti sudah ketebak ya saat kamu membaca judul artikel ini. Yup! Beliau adalah Mendel. Nama lengkapnya adalah Gregor Johann Mendel. Mendel menemukan bahwa pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya mengikuti suatu pola tertentu. Penemuan itulah yang sampai sekarang kita sebut dengan nama Hukum Mendel. Nah, Hukum Mendel ini dibagi menjadi dua nih, yang pertama adalah Hukum I Mendel dan yang kedua adalah Hukum II Mendel. Baca juga: Pola-Pola Hereditas Perlu kamu ketahui, Hukum I Mendel disebut juga dengan hukum segregasi bebas. Kenapa? Karena pada hukum ini, gen di dalam alel mengalami pemisahan (segregasi) secara bebas saat pembentukan gamet. Alel itu sendiri adalah pasangan gen yang terletak di lokus yang sama pada kromosom homolog. Di sisi lain,Hukum II Mendel disebut juga dengan hukum asortasi bebas karena gen di dalam gamet mengalami penggabungan (asortasi) secara bebas saat pembentukan individu baru. So, jangan sampai tertukar ya, Squad. Nah, Hukum I Mendel dan Hukum II Mendel ini diterapkan pada proses persilangan yang akan kita bahas pada artikel kali ini. Yuk, langsung saja kita simak! Sebelum kita masuk ke inti dari pembahasan kita, ada istilah-istilah dalam persilangan yang perlu kamu ketahui dulu nih. Supaya kamu nggak bingung, ayo kita kenali istilah-istilah tersebut. Apa saja ya? Ini dia! Oke, setelah kamu tahu apa saja simbol dan istilah-istilah dalam persilangan itu, sekarang yang harus kamu ketahui adalah bagaimana cara dalam menentukan gamet. Gamet yang akan kita ketahui adalah berapa jumlahnya serta apa jenisnya. Baca juga: Mengenal Gen, DNA, dan Kromosom Nah, sekarang kamu sudah tahu macam-macam simbol, istilah, serta cara dalam menentukan gamet, nih. Berarti kamu sudah siap untuk masuk ke pembahasan yang kita nanti-nanti dari tadi. Daripada terlalu banyak nulis, mending langsung kita simak saja, yuk! Setelah mengkaji materi tentang konsep pewarisan sifat anda dapat mempelajari kegiatan eksperimendan non eksperimen yang dalam modul ini disajikan petunjuknya dalam lembar kegiatan. Untuk kegiatan ekaperimen, anda dapat mencobanya mulai dari persiapan alat bahan, melakukan percobaan dan membuat laporannya. Sebaiknya anda mencatat hal-hal penting untuk keberhasilan percobaan, ini sangat berguna bagi anda sebagai catatan untuk mengimplementasikan di sekolah. Pendahuluan Beberapa kali eksprimen penyilangan kacang polong (Pisum sativum) secara galur murni, Gregor Mendel selalu memperoleh hasil yang bervariasi dengan angka-angka perbandingan fenotip tertentu. Dari hasil eksperimen tersebut Mendel menyusun hipotesis yang antara lain menyatakan bahwa tiap sifat organisme dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu berasal dari induk jantan, satu lagi berasal dari induk betina. Melalui kegiatan ini Anda diharapkan dapat mengembangkan ketrampilan, mengamati, menginterpretasikan, dan menyimpulkan hasil pengamatan. Tujuan Setelah melakukan kegiatan ini, Anda diharapkan dapat : 1. Menentukan angka-angka perbandingan fenotip pada monohybrid dan dihibrid; 2. Membuat diagram persilangan pada monohybrid dan dihibrid; dan 3. Menyimpulkan hasil persilangan monohybrid dan dihibrid. Alat dan bahan 1. Kancing genetika (model gen) warna merah , 100 butir. 2. Kancing genetika (model gen) warna putih , 100 butir. 3. Kancing genetika (model gen) warna besar , 100 butir. 4. Kancing genetika (model gen) warna kecil , 100 butir. 5. Wadah 2 buah 6. Balok genetika Cara kerja A. Monohibrid 1. Sediakan model gen warna merah dan putih masing-masing 100 butir. Model gen warna merah diberi kode M, dan model gen warna putih diberi kode m. Selanjutnya model gen warna merah (M) dipasang-pasangkan dengan model gen warna putih (m), sehingga diperoleh model individu bergenotip Mm sebanyak 100 buah. 2. Tandai wadah A sebagai induk jantan ( ) dan wadah B sebagai induk betina ( ). 3. Masukkanlah kedalam wadah A dan B masing-masing 50 buah Mm. Kemudian setiap genotip Mm dipisahkan lagi sehingga diperoleh model gamet M 50 butir, dan model gamet m 50 butir. Akhirnya dalam masing-masing wadah A dan B terdapat 50 butir gamet M dan 50 gamet m. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini. 50 Mm 50 M + 50 m Wadah A Wadah A 50 M 50 Mm 50 m Wadah B Wadah B 4. Kocoklah wadah A dan B itu sehingga isinya tercampur aduk dengan benar. 5. Dengan mata tertutup, ambillah secara acak serentak model gamet wadah A dan wadah B masing-masing sebutir berulangkali semapai habis. 6. Amatilah model gamet yang terambil, kemudian catatlah kode rangkaian model gamet itu dalam table hasil pengamatan. Hasil pengamatan
Catatan :Jika dalam kegiatan ini diperoleh angka perbandingan yang tidak merupakan bilangan bulat, maka bulatkan keangka yang paling mendekati. Pertanyaan 1. Bagaimanakah perbandingan genotip pada persilangan monohybrid dari hasil kegiatan Anda? Jawab : MM = 24 Mm = 50 mm = 26 perbandingannya MM : Mm : mm = 24 : 50 : 26 = 1 : 2 :1 2. Bagaimanakah perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid, jika sifat merah (M) dominan terhadap sifat putih (m) dari hasil kegiatan Anda? Jawab : Merah = 74 Putih = 26 Perbandingan = Merah : Putih = 74 : 26 = 3 : 1 3. Bagaimanakah perbandingan fenotip pada persilangan monohybrid tersebut, jika terjadi peristiwa intemedier? Jawab : jika tanaman bunga merah dikawinkan dengan tanaman brbunga putih , maka akan dihasilkan semuanya bunga merah muda. Karena baik merah maupun putih tidak ada yang dominan satu sama lain. 4. Buatlah diagram persilangan pada monohybrid tersebut, jika individu-individu itu bergenotip MM dan mm mulai F1 hingga F2( gen M dominan terhadap gen m). Bagaimana perbandingan fenotip F1dan F2-nya? Jawab : P = MM X mm Fenotipe = merah putih Gamet = M m F1 = Mm Fenotipe = Merah Perbandingan fenotif F1 = 100 % merah P2 = Mm X Mm Fenotipe = Merah Merah Gamet = M M m m F2
5. Apa yang dapat disimpulkan dari persilangan monohybrid tersebut di atas? Jelaskan! Jawab = kesimpulan dari persilangan monohybrid adalah peristiwa pemisahan alel yang dimana tidak terlihat ketika pembuatan gamet individu yang memiliki genotype heterozigot, sehingga setiap gamet mengandung salah satu alel itu. B. PERSILANGAN DIHIBRID Pakai kancing genetika 1. Masukkan kedalam wadah A dan B, masing-masing 50 butir model gen warna merah. 50 butir model gen warna putih, 50 butir model gen warna besar, dan 50 butir model gen warna kecil. Model gen warnamerah (M) untuksifatbunganwarnamerah. Model gen warna putih (m) untuk sifat bunga warna putih. Model gen warna besar (B) untuk sifat nuah besar. Model gen warna kecil (b) untuk sifat buah kecil. 2. Tandai wadah A sebagai induk jantan, danwadah B sebagai induk betina. 3. Dalam masing-masing wadah A dan B, gabung-gabungkanlah model gen M dan B, sehingga menjadi model gamet MB sebanyak 25 buah, gen M dan b, sehingga menjadi gamet Mb sebanyak 25 buah, gen m dan B, sehingga menjadi mB sebanyak 25 buah, dan akhirnya gen m dan b, sehingga menjadi gamet mb sebanyak 25 buah. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar berikut ini. Wadah A Wadah A Wadah B ( ) Wadah B ( ) 4. Kocoklah wadah A dan B itu hingga isinya tercampur aduk benar. 5. Dengan mata tertutup, ambillah secara serentak model gamet dari wadah A dan wadah B masing-masing sebuah berulangkali sampai habis. 6. Isilah tabel di bawah ini sebagai hasil kegiatan.
Pakai Balok Genetika 1. Lemparkan kedua balok genetika secara bersamaan dan perhatikan permukaan yang menghadap keatas ketika kedua balok itu jatuh di meja. 2. Bila permukaan balok yang satu memperlihatkan merah penuh dan biru penuh berarti MB, dan bila permukaan balok yang satu lagi memperlihatkan merah tidak penuh dan biru tidak penuh berarti mb. Hasil persilangan berarti MmBb. Isikan hasil persilangan ini ke table hasil kegiatan. 3. Lakukan pelemparan balok sampai ± 100 kali, setiap kali melemparkan isikan hasil persilangan kedalam table hasil kegiatan. Hasil Pelemparan 2 Balok Genetika
Pertanyaan 1. Bagaimanakah perbandingan genotip pada persilangan dihibrid dari hasil kegiatan Anda? Jawab : MMBB : MMBb : MMbb : MmBB : MmBb : Mmbb : mmBB : mmBb : mmbb 16 : 20 : 24 : 20 : 48 : 20 : 8 : 36 : 8 2. Bagaimanakah perbandingan fenotifnya pada persilangan dihibrid, jika sifat merah (M) dominan terhadap sifat putih (m), dan sifat besar (B) dominan terhadap sifat kecil (b) dari hasil kegiatan Anda? Jawab : merah besar : merah kecil : putih besar : putih kecil 104 : 44 : 44 : 8 9 : 3 : 3 : 1 3. Buatlah diagram persilangan pada dihibrid tersebut jika individu-individuitu bergenotip MMBB dan mmbb mulai F1 hingga F2 (gen M dominan terhadap gen m, gen B dominan terhadap gen b. Bagaimanakah perbandingan fenotif F1 dan f2-nya? Jawab : P = MMBB X mmbb Fenotif = merah besar putih kecil Gamet = MB mb F1 = MmBb Fenotipe = Merah Besar Perbandingan fenotif F1= 100 % Merah Besar P2 = MmBb X MmBb Fenotipe = Merah besar merah besar Gamet = MB MB Mb Mb mb mB mb mb F2
Perbandingan Fenotipe F2 = Merah Besar : merah kecil : putih besar : putih kecil 9 : 3 : 3 : 1 4. Apa yang dapat disimpulkan dari persilangan dihibrid tersebut di atas? Jelaskan! Jawab : pada persilangan dihibrid dapat disimpulkan adanya pengelompokan gen secara bebas, ketika pembentukan gamet dimana gen sealel secara bebas pergi kemasing-masing kutub ketika meiosis. |