Admin distan | 07 November 2013 | 1598 kali Oleh : Ir. IGA Maya Kurnia, M.Si (PP Madya pada Distanak Kabupaten Buleleng) Jagung gembal sudah sangat jarang dibudidayakan di Bali sehingga mungkin sudah kurang dikenal. Jagung gembal sebenarnya merupakan nama tanaman dalam genus Sorghum yang terdiri atas sejumlah spesies yang berbeda. Namun dalam bahasa Bahasa Bali, nama jagung gembal digunakan untuk jenis sorgum budidaya (Sorghum bicolor (L.) Moench., tanaman asal Afrika Utara, tetapi sekarang telah dibudidayakan secara luas di kawasan tropik, terutama di wilayah kering. Beberapa literatur menyebut sorghum terdiri atas tiga subspesies, Sorghum bicolor ssp. arundinaceum (Desv.) de Wet & J.R. Harlan (sorghum liar), Sorghum bicolor ssp. bicolor (sorgum budidaya), dan Sorghum bicolor ssp. drummondii (Nees ex Steud.) de Wet (sejenis rumput yang dalam bahasa Inggris disebut sudangrass). Nama Sorghum bicolor (L.) Moench. kini digunakan hanya untuk sorgum budidaya. Sedangkan subspesies pertama dan ketiga mendapat status spesies, masing-masing menjadi Sorghum arundinaceum (Desv.) Stapf dan Sorghum × drummondii (Steud.) Millsp. & Chase, menambah jumlah spesies sorghum yang telah ada sebelumnya. Dalam bahasa Indonesia, jagung gembal adalah sorgum. Dalam bahasa Inggris, tanaman sorghum budidaya, selain disebut dengan nama teknis grain sorghum, juga disebut black amber, broomcorn, chicken corn, drummond broomcorn, durra, egyptian millet, feterita, forage sorghum, great millet, guinea corn, jowar, kaffircorn, milo, shallu, shatter cane, shattercane, dan sweet sorghum.
|