Bagaimana proses arus listrik dari pusat pembangkit sampai ke rumah

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Bagaimana proses arus listrik dari pusat pembangkit sampai ke rumah
Ilustrasi listrik. Foto: iStock

Pada zaman yang serba modern ini, listrik menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Tanpa adanya listrik, manusia akan sulit menjalani aktivitas sehari-hari.

ADVERTISEMENT

Pemanfaatan listrik dalam kehidupan sangat luas, mulai dari bidang industri, transportasi, penerangan, juga sebagai sumber energi alat-alat elektronik, seperti TV, kulkas, pendingin ruangan, dan sebagainya.

Listrik dapat dihasilkan dengan memanfaatkan sumber energi yang tersedia di alam, seperti aliran air sungai (PLTA), panas bumi (PLTU), aliran angin (PLTA), dan sebagainya.

Untuk bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, listrik perlu melalui serangkaian proses transmisi hingga didistribusikan. Sistem transmisi listrik merupakan proses penghantaran tenaga listrik secara besar-besaran dari pembangkit listrik ke gardu listrik utama.

Di Indonesia, proses transmisi dan distribusi energi listrik tersebut merupakan tanggung jawab Perusahaan Listrik Negara (PLN). Untuk bisa mendapatkan listrik, masyarakat harus membayar biaya listrik per bulan kepada PLN.

Lantas, bagaimana proses transmisi dan distribusi listrik hingga sampai di rumah? Simak tahap-tahapnya berikut ini.

ADVERTISEMENT

Proses Transmisi dan Distribusi Listrik hingga Sampai Rumah

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Ilustrasi proses transmisi dan distribusi listrik. Foto: iStock

Tahap 1 di Pembangkit Listrik

Proses perubahan energi menjadi energi listrik terjadi di pusat pembangkit listrik. Turbin dan generator merupakan komponen utama dalam beberapa jenis pembangkit listrik.

Salah satu contohnya adalah di PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Energi kinetik yang dihasilkan oleh aliran air diubah menjadi energi listrik oleh generator.

Tahap 2 di Transformator Penaik Tegangan

Setelah energi listrik dihasilkan dari pusat pembangkit, energi listrik tersebut kemudian dinaikkan tegangannya oleh transformator penaik tegangan hingga 500 kV.

Hal tersebut diperlukan agar arus listrik yang mengalir di saluran tidak terlalu tinggi. Dengan demikian, perpindahan arus listrik berlangsung secara efektif dan efisien.

Tahap 3 di Gardu Listrik

ADVERTISEMENT

Setelah tegangannya dinaikkan, energi listrik lalu disalurkan ke berbagai tempat menggunakan sistem transmisi yang dinamakan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

Melalui SUTET, listrik dialirkan ke gardu induk. Di sini, tegangan listrik diturunkan menjadi tegangan menengah 20 kV oleh transformator penurun tegangan.

Tahap 4 di Gardu Distribusi

Energi listrik disalurkan ke gardu-gardu distribusi. Energi listrik kemudian diturunkan lagi tegangannya hingga menjadi tegangan rendah 220 Volt.

Tegangan listrik sebesar itu sudah sesuai dengan kebutuhan di rumah. Setelah itu, energi listrik dialirkan ke rumah-rumah dan industri melalui jaringan distribusi.

Setelah melalui serangkaian tahap di atas, energi listrik akhirnya sampai di rumah dan bisa dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari, seperti menonton televisi, mendinginkan lemari es, penerang ruangan, menyetrika, dan lain-lain.

ADVERTISEMENT

Perjalanan listrik dari pembangkit hingga sampai di rumah cukup panjang, bukan? Itulah mengapa, energi listrik tersebut harus digunakan dengan bijak dan hemat.

(ADS)

Apa saja sumber energi yang dapat dimanfaatkan sebagai penghasil listrik?
Aliran air sungai (PLTA), panas bumi (PLTU), dan aliran angin (PLTA).
Siapa yang bertanggung jawab dalam transmisi listrik di Indonesia?
Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Apa yang terjadi pada tahap 2 proses transmisi dan distribusi listrik?
Energi listrik dinaikkan tegangannya oleh transformator penaik tegangan hingga 500 kV agar arus listrik yang mengalir di saluran tidak terlalu tinggi.