Bagaimana posisi badan saat melakukan kepala

Menghindari cedera | Sandy Nurdiansyah /Beritagar.id

Risiko cedera bersepeda sesungguhnya tak hanya karena jatuh dari sepeda atau pun menabrak. Risiko cedera di berbagai bagian tubuh justru dimulai dari posisi tubuh yang tidak benar saat bersepeda.

Banyak artikel menulis tentang posisi tubuh yang salah, juga bagaimana praktik mengendarai sepeda dengan benar dalam bentuk video.

Ini sekadar ringkasan mengatur posisi tubuh yang cukup mendasar, agar ber-MTB menjadi sebuah rekreasi yang menyenangkan, bukan malah sebaliknya: capai, pusing dan cedera.

Posisi kepala

Sebaiknya kepala pada posisi mengikuti alur lengkung tulang belakang. Pandangan diarahkan ke lintasan yang berada di depan, fokus pada jarak pandang. Meski begitu bukan berarti kepala harus tegang. Otot dan tulang leher harus dalam kondisi rileks, sesekali bisa menoleh melihat suasana atau menyapa rekan sejalan.

Posisi punggung

Posisi punggung sifatnya dinamis, menyesuaikan dengan kondisi trek dan kecepatan sepeda. Sekadar contoh saat tanjakan atau dalam kecepatan tinggi, pastikan untuk punggung dalam posisi membungkuk. Fungsinya, agar dada tidak menahan angin.

Sedang saat berjalan santai dengan kecepatan rendah, posisi punggung bisa tegak, tak perlu membungkuk lagi.

Posisi tangan dan bahu

Dalam bersepeda, posisi tangan dan bahu sangat strategis. Posisi yang salah akan memengaruhi tekanan beban tubuh ke punggung.

Tumpuan badan disalurkan melalui lengan dengan meletakkan telapak pada stang, ibu jari, kelingking dan jari manis, memegang grip, lalu dua jari yang lain siap di pengait rem.

Posisi lengan jangan terlalu lurus, siku agak menekuk ke samping. Cara ini cukup efektif membagi beban badan, mengurangi tekanan pada bahu serta punggung.

Posisi Kaki

Posisi kaki yang benar dimulai dari menyetel posisi sadel yang baik. Indikatornya pesepeda mendapatkan posisi telapak kaki pada pedal lurus seperti jam menunjuk pukul 6. Selanjutnya, letak pedal tidak boleh di tumit atau tengah telapak kaki.

Dalam posisi kaki yang seperti itu, saat posisi pedal kiri di depan dan kanan di belakang, pesepeda cukup leluasa untuk berdiri sebagai tumpuan untuk mengangkat roda depan. Begitu pun bila diperlukan hentakan untuk mengangkat ban belakang posisi ini akan sangat mendukung.