Bagaimana perlakuan selisih kas kecil pada laporan keuangan

Kas, istilah yang sangat tidak asing, terutama dalam dunia akuntansi dan keuangan. Bahkan untuk orang awam pun juga sudah menjadi hal biasa. Kas adalah uang tunai yang dimiliki. Uang tunai baik dalam bentuk uang yang disimpan di brankas maupun saldo yang ada di bank. Keduanya tetap digolongkan sebagai uang kas. Kas digunakan sebagai alat tukar pembayaran kebutuhan-kebutuhan perusahaan. 

Meskipun semuanya telah seoptimal mungkin dicatat di dalam jurnal umum dan laporan keuangan, namun tetap ada potensi terjadinya kesalahan. Salah satunya adalah selisih kas. Masalah ini tidak bisa dianggap remeh, sebab selisih kas, sekecil apapun nominalnya bisa membuat laporan keuangan akhirnya tidak balance. Jika selisih kas dibiarkan saja, tentu ini akan merusak neraca keuangan perusahaan dan kesalahan kecil yang dibiarkan, lama-lama bisa menjadi budaya. Selisih kecil jika sudah membudaya dibiarkan, akan menjadi selisih kas yang besar. 

Dampaknya sudah jelas, kerugian keuangan perusahaan. Kas perusahaan yang tidak balance, uang yang tidak sesuai antara fisik dan laporan, dampaknya bisa lebih panjang lagi. Mulai dari perusahaan kesulitan mengetahui kondisi asli keuangannya, sehingga sulit mengetahui kesehatan keuangan, tidak ada dasar pasti dalam merumuskan kebijakan dan dalam pengajuan kredit atau pinjaman ke bank juga akan kesulitan jika laporan keuangan tidak balance. 

Baiklah, pada artikel kali ini, akan kita kupas tuntas mengenai selisih kas hingga bagaimana pencatatannya.

Pengertian Selisih Kas dan Jenisnya 

Poin pertama yakni pengertian selisih kas. Untuk mempermudah pemahaman mengenai realitas selisih kas, mari kita simak contoh kasus berikut.

Pada akhir minggu, bagian keuangan perusahaan M melakukan penghitungan fisik kas yang ada di brankas kantor dan kas yang tersimpan di bank. Jumlahnya sebanyak 5.000.000 rupiah. Sementara itu, setelah akuntan menyelesaikan laporan keuangannya pada minggu tersebut, hasil akhirnya kasnya 4.500.000 rupiah. Antara kas fisik yang ada dengan catatan keuangan, tidak sama. Inilah yang dimaksud selisih kas. 

Selisih kas terjadi ketika hasil pencatatan laporan akhir ternyata tidak sama dengan kas fisik yang ada. Ada dua jenis selisih kas yang sering terjadi, yakni selisih kas lebih dan selisih kas kurang. Selisih kas lebih (cash overage) adalah keadaan dimana catatan keuangan lebih kecil saldonya dibanding kas fisik yang ada. Dan sebaliknya, pada selisih kas kurang (cash shortage) adalah keadaan jika catatan keuangan saldo justru lebih besar dibanding kas fisik yang dimiliki.

Meskipun jumlah kas fisik yang dimiliki lebih besar dibanding catatannya, tetap saja, alasan kelebihan itu harus dicari dan kelebihannya dituliskan dalam laporan keuangan. Apalagi jika yang terjadi adalah kas fisik di tangan justru kurang dari catatan yang ada. 

Kenapa selisih kas harus segera diperbaiki? Sebelum membahas dampak selisih kas, terlebih dahulu kita cari tahu dulu mengapa selisih kas bisa terjadi?

Penyebab Selisih Kas 

Penyebab pertama yakni keliru dalam menginput jenis pengeluaran atau pemasukan ketika melakukan transaksi. Misalkan, sebenarnya transaksi yang terjadi adalah pembayaran listrik sebesar  1 juta rupiah, namun ketika input, yang ditulis adalah pembayaran PDAM sebesar 1,2 juta rupiah. Kesalahan input ini bisa menyebabkan selisih kas, dari segi nama akun yang keliru dan juga nominal pengeluaran yang dilaporkan juga lebih besar dari seharusnya. Kesalahan input ini bisa menyebabkan selisih kas shortage, karena bukti fisik jadi lebih sedikit dibanding laporannya. 

  1. Keliru Dalam Kembalian Lebih Besar Atau Lebih Kecil 

Terkadang dalam transaksi keuangan, bendahara akan memberikan uang lebih dulu untuk kemudian dibelanjakan. Uang yang diberikan tidak selalu pas sesuai kebutuhan, seringnya diberikan uang dibulatkan ke atas. Setelah dibelanjakan, uang sisa akan dikembalikan lagi beserta nota bukti transaksinya. Ada suatu ketika, uang kembalian yang diserahkan ini tidak persis dengan nominal yang tertulis di struk transaksinya. Misalnya ketika belanja di swalayan, ada harga barang Rp 15.278. Uang yang diberikan bendahara Rp 20.000, tapi kembalian yang diterima hanya Rp 4.500. perbedaan ini akan berujung selisih kas.

Dampak Selisih Kas yang Tidak Diatasi

Dampak yang terlihat langsung adalah laporan keuangan tidak bisa mencerminkan keadaan keuangan yang sesungguhnya. Antara keuangan real (fisik) dengan laporannya berbeda. Katakanlah meski uang fisiknya lebih banyak dibanding laporan, meskipun perusahaan tidak dirugikan secara keuangan, namun, selisih yang tidak diselesaikan, justru memberikan kerugian laten untuk perusahaan secara jangka panjang. Apa saja bahaya laten laporan keuangan yang tidak sesuai dengan kondisi fisiknya?

  1. Melahirkan budaya yang tidak sehat 

Budaya yang tidak sehat ini diantaranya adalah kebiasaan tidak jujur, menyepelekan perbedaan nominal yang kecil dan tidak disiplin dalam pelaporan keuangan yang benar. Ini merupakan bahaya laten yang akan berkembang di dalam tubuh perusahaan. 

  1. Manajemen/ pemilik perusahaan tidak tahu bagaimana kesehatan keuangannya secara real

Laporan keuangan dibuat tidak hanya untuk mengetahui berapa besaran laba dan kerugian atau sekadar balance saja. Laporan keuangan dapat menjadi pijakan data ketika manajemen perusahaan merumuskan strategi jangka panjang. Jika datanya ternyata berbeda dengan keadaan asli, keputusan strategi malah akan merugikan dan membahayakan nasib perusahaan.

Studi Kasus dan Pencatatan Selisih Kas

Baiklah, pembahasan terakhir akan kita fokuskan pada bagaimana metode pencatatan selisih kas dan cara mengoreksi laporan keuangannya. Ada dua jenis selisih kas yang masing-masing akan dibahas melalui contoh kasus.

Selisih Kas Lebih (Cash Overage)

Perusahaan GH senantiasa melakukan pemeriksaan dan balancing laporan keuangannya setiap akhir bulan sebelum tutup buku bulanan. Perusahaan tersebut selalu menghitung kesesuaian kas fisik dengan saldo akhir pada laporan bulanan. Namun pada minggu ke 3, diumumkan bahwa pusat melakukan audiensi keuangan mendadak untuk memeriksa laporan. Pada pemeriksaan itu, dihitung bukti fisik uang sebesar 20.000.000, sementara pada laporan hanya 18.000.000. Ada selisih sebanyak 2.000.000.

Nama Akun 

Debet 

Kredit 

Kas

2.000.000


      Selisih Kas


2.000.000

Selisih Kas Kurang (Cash Shortage)

Bisa dibilang kasus selisih kas kurang adalah kebalikannya lebih. Jadi, jumlah kas fisik yang ditemukan ternyata lebih sedikit dari saldo yang dilaporkan. 

Jadi, misalnya masih dalam kasus perusahaan GH, ketika audit keuangan itu, tim auditor menghitung kas fisiknya sebesar 17.000.000, pada saldo di laporan adalah 20.000.000. Berarti selisih kasnya sebanyak 3.000.000.

Berikut penulisan laporannya :

Nama Akun 

Debet 

Kredit 

Selisih Kas

3.000.000


      Kas


3.000.000

Selisih kas kecil atau besar memang sering terjadi di dalam keuangan bisnis Anda bukan? Nah, secara spesifik istilah selisih kas adalah perbedaan antara saldo kas fisik dengan catatan akuntansi perusahaan.

Di mana selisih kas Anda biasanya terjadi karena banyaknya jenis transaksi pada kas kecil dengan kas besar. Pengertian kas kecil adalah dana yang dikeluarkan dan terjadi secara rutin tetapi relatif kecil, sedangkan kas besar justru kebalikannya.

Maka dari itu definisi pengertian kas adalah salah satu aset lancar yang menggambarkan kepemilikan uang tunai perusahaan. Sehingga semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin besar uang tunainya.

Dengan demikian selisih kas ini tidak bisa dianggap remeh, karena sekecil apapun nilai kas akan membuat laporan keuangan tidak balance dan membuat Anda kesulitan mengetahui kondisi keuangan perusahaan.

Apa Itu Selisih Kas?

Secara umum istilah selisih kas adalah suatu penyebab yang terjadi atas kelebihan atau kekurangan kas, di mana selisih ini didapat dari catatan akuntansi maupun dengan kas fisik yang ada.

Sehingga seperti pada pembahasan di atas bahwa pengertian kas adalah aktiva perusahaan yang berbentuk uang tunai, seperti uang kertas, logam, cek, wesel, dan sebagainya.

Seperti contoh bagian keuangan PT. ABC melakukan perhitungan fisik kas kantor yang tersimpan di Bank, sebesar Rp15.000.000. Sementara akuntan yang menyelesaikan laporan keuangannya ternyata menghasilkan kas sebesar Rp14.000.000.

Nah, seperti inilah yang terjadi antara kas fisik (bank) dengan pencatatan keuangan perusahaan yang menghasilkan selisih nominal kas tidak sama.

Secara kesimpulan hasil ini juga bisa diketahui melalui rekonsiliasi bank yang merupakan cara untuk membandingkan saldo rekening bank dengan buku kas perusahaan.

Ketahui Jenis-Jenis Selisih Kas

Berikut ini ada beberapa jenis selisih yang terjadi dalam perusahaan Anda yaitu:

  • Biasanya selisih kas lebih ini menggambarkan keadaan yang terjadi di mana nominal kas fisik lebih besar dari pencatatan keuangan perusahaan.

  • Bagian selisih kas kurang ini menggambarkan keadaan yang sebaliknya, di mana kas fisik lebih kecil dibandingkan dengan pencatatan keuangan.

Secara kesimpulannya walaupun jumlah kas fisik Anda lebih besar dari pencatatan keuangan, namun Anda harus mencari kelebihan tersebut. Karena hal ini bertujuan untuk memastikan kesalahan pencatatan yang terjadi di dalam bisnis Anda.

Apa Saja Penyebab Terjadinya Selisih?

Adapun beberapa penyebab terjadinya selisih kas yang bisa Anda ketahui di dalam perusahaan.

  • Penyebab terjadinya selisih kas besar dan kas kecil adalah karena adanya kesalahan menginput nominal, dari setiap jenis transaksi pemasukan dan pengeluaran sebagai biaya operasional perusahaan.

    Seperti contoh pembayaran listrik sebesar Rp3.000.000, namun ketika dicatat pembayaran listrik sebesar Rp5.000.000. Nah penyebab selisih inilah yang terjadi atas kekeliruan nominal, dan mengakibatkan bukti fisik nominal lebih kecil dari pada pencatatannya.

  • Selanjutnya penyebab ini terjadi atas transaksi keuangan, di mana sebagai bendahara yang membelanjakan kebutuhan perusahaan tentu akan membulatkan nominal tersebut ke atas.

    Nah, biasanya uang yang dibelanjakan akan memberikan sisa kembalian serta nota bukti transaksi. Oleh sebab itu biasanya sisa kembalian ini tidak persis dengan nominal pembayarannya.

    Seperti contoh pembelian ATK seharga Rp24.250, namun uang yang diberikan sebesar Rp30.000. Nah, justru itu kembalian yang diterima inilah hanya sebesar Rp5.500, dan mengakibatkan selisih kas.

Bagaimana Dampak Terjadinya Selisih Kas Tidak Teratasi?

Dengan penyebab yang terjadi sebelumnya, tentu akan memberikan dampak bagi perusahaan. Di mana dampak ini akan mengakibatkan laporan keuangan tidak mencerminkan keadaan keuangan yang secara real. Adapun dampak yang mencerminkan selisih kas yaitu:

  • Bukan hal biasa lagi ketika sebagai pegawai perusahaan menciptakan kebiasaan tidak jujur, yaitu seperti pemalsuan nominal. Dimana perbedaan nominal yang kecil atau besar ini akan mengakibatkan ketidak disiplinan laporan keuangan secara benar, dan menimbulkan kondisi keuangan perusahaan tidak berkembang.

  • Kemudian dampak ini juga bisa mengakibatkan laporan keuangan tidak dapat diketahui secara real oleh pemilik bisnis, yaitu seberapa besar laba atau kerugian yang diterima.

    Sehingga adanya tujuan laporan keuangan secara real inilah akan membantu bagian manajemen untuk memutuskan strategi keuangan. Tetapi apabila data yang dilaporkan secara tidak dengan keadaan asli, maka hal ini akan merugikan serta akan membahayakan perusahaan.

Baca Juga: 5 Tips Pembukuan Dan Contoh Laporan Keuangan Usaha Kue

Contoh Soal dan Pencatatannya?

Terakhir pembahasan, bisa Anda ketahui bagaimana contoh soal dari jenis beserta jurnal selisih kas kecil adalah yang biasanya terjadi di dalam pencatatan laporan keuangan perusahaan.

  • PT. Sukses Kemilau melakukan pencatatan laporan keuangan setiap bulannya sebelum tutup buku bulanan, kemudian PT. Sukses menghitung perbandingan nominal kas fisik dengan pencatatan saldo akhir.

    Namun yang terjadi pada minggu ketiga, bahwa pusat melakukan pemeriksaan audit yaitu ternyata kas fisik sebesar Rp35.000.000. Sementara dalam pencatatan laporan senilai Rp30.000.000, sehingga selisih yang terjadi sebesar Rp5.000.000. Adapun jurnal selisih kas kecil adalah:

    Dr. Kas Rp5.000.000

    Cr. Selisih Kas Rp5.000.000

  • Seperti pembahasan sebelumnya bahwa kas kurang adalah kebalikan dari kas lebih, di mana kas fisik memberikan nominal kecil dari saldo pencatatan laporan.

    Contohnya PT Sukses melakukan audit keuangan dengan menghitung kas fisiknya sebesar Rp30.000.000, sedangkan pada pencatatan sebesar Rp35.000.000. Maka selisihnya sebanyak Rp5.000.000, dengan jurnal ini adalah:

    Dr. Selisih Kas Rp5.000.000

    Cr. Kas Rp5.000.000

Itulah penjelasan singkat mengenai selisih antar kas yang sering terjadi di dalam perusahaan Anda, sehingga akan mengakibatkan dampak kerugian yang terjadi apabila Anda tidak melakukan pembetulan pencatatan keuangan.

Sesuai pembahasan di atas bahwa pengertian kas adalah harta yang menunjukkan keadaan seberapa besar uang tunai yang Anda miliki, bahkan bisa menyebabkan terjadinya selisih keuangan dalam perusahaan Anda.

Untuk itu jika Anda ingin memiliki pencatatan yang real time dan tidak memiliki kesahalan input dari segala jenis transaksi secara sistematis. Maka cobalah untuk memanfaatkan teknologi akuntansi Harmony.

Apa sih teknologi Harmony? Harmony merupakan sistem atau software akuntansi berbasis online yang bisa membantu Anda membereskan pembukuan lebih cepat dan rapi.

Jangan sampai Anda dipusingkan oleh pencatatan pembukuan yang berantakan di bisnis Anda. Jadi, tunggu apalagi? Coba gunakan Harmony Gratis 30 Hari dengan membuat akun di sini.

Untuk mengenal Harmony lebih lanjut, kunjungi halaman sosial media supaya tidak ketinggalan berita terbaru seputar keuangan, bisnis dan lainnya. Dengan mengklik sukai dan ikuti updatenya melalui Facebook, Instagram, dan Linked In Harmony.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA