28 Jun 2021 by Laruan, Last edit: 15 Mar 2022
Inflasi adalah keadaan dimana harga-harga barang mengalami kenaikan dalam waktu yang panjang hingga bertahun-tahun. Kondisi ini sangat tidak baik bagi iklim ekonomi suatu negara karena inflasi akan melemahkan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, jika inflasi terjadi pemerintah Indonesia segera menerapkan beberapa cara mengatasi inflasi.
Secara umum, inflasi terjadi karena jumlah uang yang beredar terlalu banyak daripada yang diperlukan. Konsumsi yang meningkat di tengah supply barang yang stagnan membuat harga barang naik. Sobat Pintar perlu memahami bahwa tidak semua kondisi naiknya harga barang bisa dikategorikan sebagai inflasi.
Misalnya, kenaikan harga bahan makanan dan pakaian saat hari raya Lebaran bukanlah inflasi. Naiknya harga komoditi hanya terjadi karena adanya lonjakan kebutuhan konsumsi masyarakat. Sementara itu, setelah Lebaran harga barang perlahan turun kembali ke kondisi normal.
Ada empat golongan inflasi, yakni ringan (<10% per tahun), sedang (10-30% per tahun), berat (30-100% per tahun), dan hiperinflasi (>100% per tahun). Lambat laun, inflasi dapat melemahkan nilai mata uang dan menyebabkan resesi ekonomi. Negara dapat menerapkan berbagai metode pencegahan inflasi berikut ini.
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi dengan langkah-langkah yang fokus di bidang keuangan (moneter). Terdapat tiga wujud kebijakan moneter:
Penetapan Persediaan Kas
Bank sentral (dalam kasus ini berarti Bank Indonesia) mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan batas minimum kas setiap lembaga perbankan di Indonesia. Alhasil, bank tidak bisa mengeluarkan banyak uang. Tujuan akhirnya adalah mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Diskonto
Bank Indonesia menerapkan kebijakan peningkatan suku bunga. Masyarakat jadi tergerak untuk menyimpan uang di bank, bukan untuk berbelanja. Akhirnya, uang yang beredar di masyarakat bisa berkurang.
Operasi Pasar Terbuka
Bank Indonesia menerapkan kebijakan ini dengan cara menjual surat-surat berharga kepada publik, contoh yang paling mudah adalah Surat Utang Negara (SUN). Penjualan surat berharga akan menyerap uang masyarakat dan menekan peredaran uang. Hasilnya, laju inflasi bisa ditekan.
Ini saatnya kamu mendapatkan hadiah total jutaan rupiah! Yuk ikutan Nulis Bareng Kepi, cukup tuliskan artikel mengenai gaya hidup dan kirimkan ke Kredit Pintar. Klik banner di atas untuk simak ketentuan dan syaratnya.
2. Kebijakan Fiskal
Cara mengatasi inflasi selanjutnya adalah penerapan kebijakan fiskal yang dapat mempengaruhi nominal pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini dapat berbentuk dua kegiatan:
Menghemat pengeluaran pemerintah
Alih-alih meminta masyarakat untuk menekan belanja, pemerintah dapat melakukannya sendiri. Saat pengeluaran negara ditekan, maka jumlah pembelian produk barang dan jasa akan ikut turun. Demand yang turun akan mampu menekan laju inflasi.
Menaikkan tarif pajak
Kenaikan tarif pajak akan turut mengurangi tingkat belanja masyarakat. Hasilnya, peredaran uang di tengah masyarakat berkurang dan harga barang berangsur-angsur kembali ke kondisi normal.
3. Kebijakan Lainnya
Selain fokus di bidang moneter dan fiskal, masih ada cara mengatasi inflasi lain yang bisa dilakukan oleh pemerintah. Dua metode tersebut adalah:
Menambah jumlah barang di pasar
Penambahan jumlah barang dapat diwujudkan dengan dua cara. Pertama, pemberian subsidi atau stimulus agar industri meningkatkan produksi hingga level tertentu. Kedua, pelonggaran keran impor agar stok barang di pasar meningkat secara signifikan.
Menetapkan harga batas atas
Lari inflasi bisa ditekan dengan menetapkan harga maksimal untuk barang-barang tertentu. Langkah ini bertujuan agar harga tidak semakin naik dan tidak terkendali. Namun, kebijakan ini rawan memunculkan praktik pasar gelap (black market).
Sebagai pelaku usaha, Sobat Pintar perlu memahami konsep inflasi secara umum, termasuk tentang cara mengatasi inflasi. Seperti yang telah dibahas, inflasi dapat ditekan dengan penerapan kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan dua kebijakan umum lain. Setelah memahami materi ini, Sobat Pintar dapat mengambil langkah penyelamatan terhadap bisnis jika sewaktu-waktu terjadi inflasi di Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.
Jawaban:
11. Berikut ini kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi:
1. politik diskonto
2. mengatur tarif pajak
3. mengatur pengeluaran pemerintah
4. politik pasar terbuka
Kebijakan di atas yang termasuk kebijakan moneter adalah 1 dan 4 ,
A. 1 dan 3
B. 1 dan 2
C. 1 dan 4
D. 1 dan 4
E. 3 dan 4
12. Ada beberapa cara untuk mengatasi inflasi, antara lain dengan politik diskonto, yaitu bank sentral menaikkan tingkat bunga deposito dan SBI .
A. pemerintah meningkatkan pendapatan
B. bank sentral menurunkan tingkat diskonto
C. bank sentral menurunkan persentase cadangan kas
D. bank sentral melakukan pembelian surat berharga
E. bank sentral menaikkan tingkat bunga deposito dan SBI
13. Untuk mengatasi deflasi pemerintah dapat mengambil kebijakan Menambah jumlah uang yang beredar .
A. Mengurangi pengeluaran
B. Mengurangi jumlah penduduk
C. Menambah pembelanjaan
D. Menunda pembangunan
E. Menambah jumlah uang yang beredar
14. Pihak-pihak yang di untungkan dari adanya hiper inflasi adalah Kreditur.
A. Penabung
B. Penerima pendapatan tetap
C. Perencana ekonomi
D. Kreditur
E. Peminjam dengan bunga tetap
15 Data beberapa bahan pokok di pasar Batu pada tahun 2005 dan 2006 sebagai berikut:
No Nama Barang Harga 2005 2006
- Beras Rp 3.500 Rp 4.000
- Gula pasir Rp 4.000 Rp 4.500
- Minyak goreng Rp 6.000 Rp 6.300
- Telur Rp 7.000 Rp 7.500
- Daging Rp 30.000 Rp 34.000
Berdasarkan data di atas, maka dampak terjadinya inflasi bagi konsumen adalah Keuntungan pedagang tahun 2006 meningkat dibanding tahun
Masyarakat berpenghasilan tinggi 2005 .
A. Konsumen sebagai debitur akan sangat di rugikan
B. Sulitnya memperoleh kebutuhan pokok bagi
C. Pola hidup masyarakat berpenghasilan menengah ke atas berubah drastics
D. Akan semakin berat bagi masyarakat berpenghasilan tinggi
E. Keuntungan pedagang tahun 2006 meningkat dibanding tahun
Masyarakat berpenghasilan tinggi 2005
16. Perhatikan tabel berikut ini :
A B
1. Open market 1. Peningkatan tarif pajak
2. Cash ratio 2. Meningkatkan produksi
3. Mengatur pengeluaran pemerintah 3. Credit selektif
4. Kebijakan upah 4. Politik diskonto
Kebijakan di atas yang termasuk kebijakan moneter adalah B. A1, A2, B3 dan B4 .
A. A1, A2, B1 dan B2 D. A3, A4, B1 dab B2
B. A1, A2, B3 dan B4 E. A2, A3, B2 dan B3
C. A3, A4, B3 dan B4
17. Mengatasi inflasi dengan jalan menjual surat-surat berharga seperti obligasi dipasar modal disebut kebijakan pasar terbuka .
A. diskonto D. kuota
B. cash ratio E. tariff
C. pasar terbuka
18. Untuk menekan laju inflasi pemerintah melakukan kebijakan berikut ini :
1. mengatur penerimaan dan pengeluaran uang
2. menaikkan suku bunga
3. menaikkan pajak
4. melakukan pemotongan nilai uang
Kebijakan di atas, yang merupakan kebijakan fiskal/anggaran adalah B. 1 dan 3
A. 1 dan 2 D. 2 dan 3
B. 1 dan 3 E. 2 dan 4
C. 1 dan 4
19. Tingkat inflasi yang sudah mencapai hiper inflation dapat ditanggulangi dengan saneering .
A. Devaluasi D. menaikkan suku bunga
B. Deflasi E. menurunkan suku bunga
C. saneering
20. Pemerintah mengatasi inflasi dengan menerapkan beberapa kebijakan moneter dan fiskal sebagai berikut:
1. Politik diskonto
2. Menaikkan cash ratio
3. Politik pasar terbuka
4. Menaikan pajak
5. Meningkatkan impor
6. Meningkatkan pinjaman
Dari beberapa cara yang diterapkan pemerintah tersebut, yang merupakan kebijakan moneter adalah 4, 5, dan 6
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 4, dan 5
D. 3, 4, dan 5
E. 4, 5, dan 6
Pelajari lebih lanjut materi tentang macam-macam inflasi brainly.co.id/tugas/9910471
#BelajarBersamaBrainly