Bagaimana ketika sedang melakukan wawancara

Tahap wawancara merupakan salah satu tahap penting untuk kamu lalui. Pasalnya, tahap satu ini akan menentukan diterima atau tidaknya kamu di sebuah perusahaan. Oleh karenanya, kamu harus mempersiapkan dirimu untuk melalui tahap satu ini.

Baca Juga:Cara Perkenalan Diri yang Akan Diingat Rekruter Saat Wawancara Kerja

Ada beberapa hal yang patut kamu persiapkan saat menghadapi tahap wawancara. Memakai pakaian rapi, mempersiapkan mental, dan membawa persyaratan dari perusahaan (misal: CV dan portofolio terbaru) adalah beberapa di antaranya.

Beberapa hal tersebut perlu kamu persiapkan, agar kamu siap menghadapi tahap wawancara. Dengan begitu, peluang kamu untuk diterima kerja pun bisa semakin tinggi.

Selain mempersiapkan sejumlah hal, kamu juga jangan melakukan sejumlah hal saat menghadapi tahap wawancara nanti. Pasalnya, melakukan sejumlah hal tersebut bisa membuat pewawancara (dalam hal ini HRD perusahaan) enggan melihat dirimu.

Hal itu tentu akan membuat peluangmu untuk diterima semakin kecil, dan bahkan kandas begitu saja.

Ada lima hal yang sebaiknya tidak boleh kamu lakukan saat tahap wawancara berlangsung. Adapun kelima hal tersebut adalah sebagai berikut ini!

Yang Tidak Boleh Dilakukan saat Wawancara

Bagaimana ketika sedang melakukan wawancara

1. Datang Terlambat dan Tak Memberi Kabar

Datang terlambat saat tahap wawancara akan berlangsung sebetulnya tidak sepenuhnya salah. Apalagi, kalau lokasi perusahaan dan tempat tinggalmu berada di kota besar yang hampir selalu terjadi kemacetan.

Namun, akan menjadi suatu hal yang fatal, kalau kamu datang terlambat dan tidak mengabari hal tersebut ke pihak pewawancara.

Menurut Septian Wibowo dalam forum tanya jawab Quora Indonesia, datang terlambat sekaligus tak memberi kabar akan membuatmu dianggap punya kemampuan komunikasi yang rendah. Selain itu, kamu pun juga dianggap sebagai calon karyawan yang memiliki kemampuanteamworkyang rendah.

Oleh karenanya, kabarilah pihak pewawancara (dalam hal ini HRD Perusahaan) kalau kamu terpaksa terlambat datang ke tahap wawancara nanti.

Misalnya: Pak/ Bu, maaf saya nanti datang agak terlambat. Saya masih terjebak macet di (sebutkan daerah atau nama jalannya). Sekitar 15 menit lagi saya akan sampai di sana.

Alangkah lebih baik lagi, kalau kamu bisa datang tepat waktu sesuai permintaan pewawancara. Caranya, kamu berangkat lebih pagi dari rumah atau indekosmu. Dengan cara tersebut, kamu pun bisa datang tepat waktu, bahkan datang sebelum waktu wawancara dimulai.

Coming Soon
Bagaimana ketika sedang melakukan wawancara
Apa yang membuatmu telat datang interview?
Grogi
Lupa jadwal
Lokasinya jauh
Menyiapkan berkas interview
Results Vote
Apa yang membuatmu telat datang interview?
Grogi 34 ( 34.69 % )
Lupa jadwal 9 ( 9.18 % )
Lokasinya jauh 43 ( 43.88 % )
Menyiapkan berkas interview 12 ( 12.24 % )
Back
Apa yang membuatmu telat datang interview?
Grogi 34 ( 34.69 % )
Lupa jadwal 9 ( 9.18 % )
Lokasinya jauh 43 ( 43.88 % )
Menyiapkan berkas interview 12 ( 12.24 % )
Back

2. Menceritakan Tentang Dirimu Secara Berlebihan

Dalam setiap tahap wawancara di perusahaan mana pun, kamu pasti akan disuruh untuk menceritakan dirimu. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk memperkenalkan diri sekaligus memberi impresi positif ke pihak perusahaan.

Semakin baik kamu menceritakan segala tentang dirimu, maka semakin positif pula impresi perusahaan kepadamu. Dan tak menutup kemungkinan, peluangmu untuk diterima semakin besar.

Hal sebaliknya akan terjadi,kalau kamu terlalu berlebihan dalam menceritakan dirimu. Misal melebih-lebihkan prestasimu selama kuliah atau bekerja di perusahaan sebelumnya; menceritakan hal-hal tidak penting seperti makanan favoritmu; terlalu membanggakan apa yang menjadi kelebihanmu; dan hal-hal lain yang sejenis.

Menceritakan dirimu secara berlebihan akan membuat perusahaan ilfeelkepadamu, serta membuat tahap wawancara berjalan tidak efektif.

Alangkah lebih baiknya, saat tahap wawancara nanti, kamu ceritakan saja hal-hal penting tentang dirimu. Misalkan: kelebihan dan kekuranganmu, skil yang kamu kuasai, pengalaman kerja dan organisasi, dan beberapa hal penting lainnya,

3. Menanyakan Informasi yang Terlalu Umum

Pada tahap wawancara, biasanya kamu akan diberi kesempatan untuk bertanya ke pihak pewawancara atau perusahaan. Ini bisa menjadi kesempatan yang tepat untukmu untuk menanyakan hal-hal penting, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan atau perusahaanmu nanti.

Bila kamu mendapatkan kesempatan bertanya pada tahap wawancara nanti, kamu sebaiknya jangan menanyakan informasi umum tentang perusahaan.

Misalnya: kapan perusahaan itu berdiri, di bidang apa perusahaan itu bergerak, serta siapakah CEO perusahaan tersebut. Kamu juga jangan sampai menanyakan informasi umum soal pekerjaanmu nanti. Misalnya: di posisi manakah kamu bekerja nanti, dan apa saja deskripsi pekerjaan dari posisi tersebut.

Menanyakan hal tersebut akan membuatmu dianggap sebagai orang yang tak tahu menahu soal perusahaan dan pekerjaanmu nanti. Ini bisa membuat peluangmu lolos dari tahap wawancara akan sangat kecil, dan bahkan tak ada sama sekali.

Lagipula, hal-hal tersebut sebetulnya bisa kamu ketahui sendiri tanpa perlu menanyai pewawancara atau pihak perusahaan. Kamu bisa mencari hal-hal tersebut di situs resmi dari pihak perusahaan, kok.

Adapun hal-hal yang sebaiknya kamu tanyakan saat tahap wawancara nanti bisa adalah hal-hal yang berkaitan dengan detail pekerjaanmu nanti.

Misalnya: fasilitas dan tunjangan apa saja yang akan kamu dapatkan bila nanti kamu bekerja di sana; pelatihan apa saja yang mungkin bisa kamu dapatkan; seperti apa budaya kerja di dalam tim; dan lain sebagainya.

4. Menanyakan Hal-Hal Personal Kepada Pihak Pewawancara

Saat menjalani tahap wawancara nanti, kamu juga tak boleh menanyakan hal-hal personal kepada pihak pewawancara. Misalnya: apakah Bapak/Ibu sudah menikah; di manakah alamat rumah Bapak/Ibu; sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja di perusahaan tersebut; dan lain sebagainya.

Menanyakan hal-hal tersebut membuat pihak pewawancara menganggapmu sebagai orang yang tidak sopan. Lagipula, hal-hal tersebut merupakan hal-hal tak penting yang memang sebaiknya jangan kamu tanyakan ke pewawancara.

Alangkah lebih baik, kamu tanyakan saja hal-hal penting yang berkaitan dengan perusahaan dan pekerjaanmu nanti. Persis seperti yang telah disebutkan di poin sebelumnya.

5. Bersikap Seenaknya atau Cuek

Hal terakhir yang tidak boleh kamu lakukan pada tahap wawancara adalah bersikap buruk atau terlalu cuek.

Ada beberapa sikap yang tergolong buruk dilakukan, terutama saat menghadapi tahap wawancara. Salah satunya adalah mengangkat telepon saat tengah menghadapi tahap wawancara.

Sikap seperti ini sangatlah buruk, karena akan menunjukkan attitudenegatifmu di hadapan pewawancara. Alangkah baiknya jika kamu meminta izin ke pihak pewawancara untuk mengangkat telepon, dan mengangkatnya di luar ruangan tempat tahap wawancara berlangsung.

Menceritakan keburukan atasanmu sebelumnya adalah sikap buruk lainnya. Walaupun atasanmu sebelumnya memang memiliki sikap yang buruk (dan itu menjadi alasanmu resign), kamu sebaiknya tak menceritakannya ke pewawancara saat menjalani tahap wawancara nanti.

Yang Bisa Kamu Lakukan Saat Wawancara

Bagaimana ketika sedang melakukan wawancara

Selain menghindari lima hal di atas, kamu juga bisa melakukan sejumlah hal, terutama saat menghadapi tahap wawancara nanti. Adapun hal-hal tersebut adalah:

  • Datang tepat waktu dan menghubungi pewawancara kalau akan terlambat.
  • Mengetahui segala hal tentang perusahaan sebelum menjalani tahap wawancara nanti.
  • Menjawab pertanyaan dengan jujur dan efektif.
  • Memanfaatkan kesempatan bertanya, dengan menanyakan hal-hal penting soal pekerjaanmu di perusahaan tersebut.
  • Bersikap baik dan sopan kepada pihak pewawancara.

Baca Juga:Tips & Contoh Portofolio Buat Kamu Yang Tertarik Industri Kreatif

Itulah lima hal yang tidak boleh kamu lakukan, terutama saat menghadapi tahap wawancara nanti. Semoga kamu tidak melakukan kelima hal tersebut ya!

Kalau sudah tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, tandanya kamu sudah siap untuk menghadiri wawancara kerja yang akan datang nantinya.

Nah, Glints punya ribuan lowongan yang sudah menunggu lamaranmu. Kamu bisa membuat akun untuk mulai melamar pekerjaan incaranmu.

Jangan tunggu lama-lama, langsung cek lowongan yang ada dan apply sekarang juga!