Bagaimana cara merancang tata busana atau kostum dalam pementasan

End of preview. Want to read all 3 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Halo teman pendidikan dimanapun berada, sesuai dengan tema blog diatas maka tentunya kalian niscaya ingin mengetahui lebh jauh apa isi dan artikel singkat ini, saya menyampaikan demikian lantaran kita sama-sama seorang pementas,  bermula dari pengalaman sama didunia seni tugas (teater) maka dari sanalah saya berangkat untuk mencoba peruntungan di dunia menulis yang khusus membahas ihwal seni dan budaya yang bersumber dari beberapa pengalaman dan acuan lain yang sumbernya terang dan terpercaya, hitung -hitung sebagia bentuk kepedulian saya terhadap kesenian dan kebudayaan kita di negara kita yang kita cintai ini. Untuk lebih jelasnya lagi, mari kita simak ulasan berikut :

Tata pentas biasanya disebut juga dengan scenery atau pemandangan latar belakang (Background) tempat memainkan lakon. Tata Pentas dalam pengertian secara luas adalah suasana seputar gerak laris di atas pentas dan semua elemen visual yang terlihat oleh mata yang mengitari pemain film dalam pementasan.

Bagaimana cara merancang tata busana atau kostum dalam pementasan
Cara Merancang Tata Panggung, Busana, Rias, Cahaya, Musik, Bunyi Pementasan

Pengertian tata pentas secara sempit, yaitu benda yang membentuk suatu larat belakang  fisik dan memberi batas lingkungan gerak laku. Dengan mengacu pada dimensi ini maka sanggup ditarik pengertian bahwa Tata Pentas yaitu semua latar belakang dan benda-benda yang ada dipanggung guna menunjang seorang pemain film dalam memainkan lakonnya.

  • Dapat memberi ruang kepada gerak laku.
  • Dapat memberi pernyataan suasana lakon.
  • Dapat membari pandangan yang menarik.
  • Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton.
  • Merupakan rancangan yang sederhana.
  • Dapat bermanfaat terus menerus bagi pemain film atau pelaku.
  • Dapat secara efisien dibuat, disusun dan di bawa, serta
  • Dapat membuat rancangan memperlihatkan bahwa setiap elemen yang tedapat didalam penampilan  visual pentasnya mempunyai korelasi satu sama lain.

Tata busana sangat berpegaruh terhadap penonton lantaran sebelum seorang pemain film didengar dialognya, terlebih dahulu yang diperhatikan yaitu penampilannya. Kesan yang ditimbulkan pada penonton mengenai diri pemain film tergantung pada yang nampak oleh penonton lantaran busana yang nampak menggariskan abjad pemerannya serta memperkuat kesan terhadap penonton.

Agar busana pementasan mempunyai efek yang diinginkan, maka suatu busana harus mempunyai fungsi tertentu yaitu sebagai berikut :

  • Membantu menghidupkan perwatakan pemain film yang artinya sebelum berperan, busana yang digunakan sudah menyimbolkan abjad yang dilakonkan, termasuk umur, kebangsaan, status sosial, dan juga kepribadiannya.
  • Membantu memperlihatkan individualisasi peranan, artinya warna dan gaya tata busananya harus sanggup membedakan peranan yang satu dengan peranan yang lainnya.
  • Membantu memberi kemudahan dan juga gerak pemeran, artinya pemain film atau pelaku harus sanggup melakukan laris atau akting kiprahnya tanpa tanpa merasa terganggu oleh busananya. Busana tidak harus sanggup memberi dukungan kepada pelaku tetapi pelaku harus sanggup menambah efek visual gerak, menambah indah, dan menyenangkan dilihat disetiap posisi yang di ambil oleh pemeran.

Tata rias pada pembahasan kita ini yaitu mengenai tara rias pentas, maka dari itu segala sesuatu harus ditujukan untuk membentuk artistik yang mendukung pemain film dalam sebuah pementasan suatu lakon. Tata rias yaitu bagaimana cara memakai bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan wajah atau citra tugas yang hendak dimainkan. 

Tugas tata rias, yaitu membantu memperlihatkan dandanan atau perubahan -perubahan pada para pemain sehingga terbentuk dunia pentas dengan suasana yang sesuai dan wajar. Tugas ini sanggup merupakan fungsi pokok, atau pula fungsi bantuan. Sebagai fungsi pokok, misalkan tata rias ini mengubah seorang gadis belia menjadi nenek-nenek atau pria atau pula sebaliknya. Sebagia fungsi  dukungan contohnya seorang gadis muda harus memainkan tugas sebagai gadis muda namun masih membutuhkan sedikit riasan pada wajah atau rambut dan hal-hal kecil lainnya.

  • Merias tubuh sama dengan mengubah hal yang alami menjadi hal yang berguna, artinya dengan prinsip mendapat daya guna yang tepat. Bedanya dengan rias anggun yaitu kalau rias anggun mengubah yang buruk menjadi anggun sedangkan rias untuk teater yaitu merubah hal yang alami menjadi hal yang dikehendaki.
  • Mengatasi efek tata lampu yang kuat.
  • Membuat wajah dan tubuh sesuai dengan peranan yang dimainkan.

Tata cahaya, yaitu pengaturan cahaya lampu atau lighting panggung pementasan untuk menynari atau menerangi arena peraminan serta menambah kesan artistik. Tata cahaya sebelum memakai lampu listrik pada masa kini ini, maka pertunjukan masih memakai sinar matahari sebagai penerang dan sesudah insan mengenal api sebagai sumber pemanas, maka insan memakai api sebagai penerang pementasan.

Bagaimana cara merancang tata busana atau kostum dalam pementasan
Cara Merancang Tata Panggung, Busana, Rias, Cahaya, Musik, Bunyi Pementasan

Efek dari penerangan memakai api menjadikan kesan magis dalam gerak lakunya yang mungkin atau sanggup jadi sangat sulit didapatkan dengan memakai yang bukan memakai api sebagai penerang. Goyangan api ketika dihempas angin menjadikan efek gelap terang yang semakin mengundang suasana yang artistik.

  • Menerangi dan menyinari panggung pentas dan pemeran.
  • Menerangi, yaitu cara memakai lampu sekedar untuk memberi terang dan melenyapkan gelap sehingga semua barang-barang yang ada baik itu penting atau tidak penting semua diterangi.
  • Menyinari, yaitu cara memakai lampu untuk membuat bagian-bagian pentas sesuai dengan keadaan dramatik lakon lantaran dengan menyinari daerah-daerah tertentu maka ada suatu suasana yang lebih hendak ditonjolkan biar tercapai efek dramatik.
  • Mengingatkan efek cahaya alamiah. Maksudnya, memilih waktu (jam), musim, cuaca, dan keadaan dengan memakai tata cahaya.
  • Melukiskan dekor atau scenery dalam menambah nilai warna sehingga tercapai adanya sinar dan bayangan menonjolkan fungsi dekorasi.
  • Membantu permainan lakon membuat suasana kejiawaannya dalam berperan.

Tata bunyi sanggup pula diartikan sebagai mengatur musik, efek bunyi maupun bunyi-bunyian yang menjadi pendukung terciptanya suasana sehingga muncullah suasana emosional yang tepat. Tata Bunyi juga dibutuhkan membantu imajinasi penonton untuk lebih sanggup membayangkan suasana insiden dalam lakon.

Bagaimana cara merancang tata busana atau kostum dalam pementasan
Cara Merancang Tata Panggung, Busana, Rias, Cahaya, Musik, Bunyi Pementasan

  • Efek dialog,
  • Efek Bunyi, dan 
  • Efek Musik.

Ketiga hal tersebut sanggup digunakan secara bantu-membantu meski terkadang pula hanya 2 atau satu saja. Volume bunyi harus sanggup dikontrol dengan baik biar kesudahannya terang dan yummy didengar. Volume berfungsi menyerupai spotlight maksudnya bunyi apa yang diutamakan dalam adegan tersebut, apa efek bunyinya, musiknya atau dialognya.

Penggunaan efek bunyi ini tidak sanggup dilakukan dengan sembarangan melainkan harus mempunyai tujuan. Cara sederhana membuat efek bunyi diantaranya yaitu sebagai berikut :

  • Bunyi pintu, untuk menghasilkan bunyi pintu kita sanggup membuat pintu kecil dalam kotak kecil yang dilengkapi dengan gerendel pintu yang kalau didekatkan dengan mikrofon akan menghasilkan bunyi pintu yang sebenarnya.
  • Bunyi jam, sanggup dibentuk dengan memakai kotak logam dan pensil atau ballpoint yang digerakkan kekanan dan kekiri.
  • Bunyi halilintar, sanggup dibentuk dengan cara menjatuhkan seng atau memukulnya.
  • Suara tembakan, sanggup dibentuk dengan memecahkan balon atau memukul benda padat dengan keras.
  • Bunyi pesawat dengan merekan bunyi pesawat di bandara.

Musik dalam dunia teater sangat mempunyai kedudukan yang penting lantaran penonton sanggup dengan gampang membayangkan atau memengaruhi imajinasinya, Musik yang baik dan sempurna sanggup membantu pemain film membawakan warna dan emosi tugas dalam adegan. Musik juga sanggup digunakan sebagai awal dan epilog adegan atua sebagai jembatan adegan yang satu dengan yang lainhya.

Demikian klarifikasi singkat diatas, semoga bermanfaat untuk teman sekalian dan terimakasih atas waktu yang diberikan.

Sumber : Sini Budaya-KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2018

Kontributor Naskah : Milasari dkk.

Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.


Sumber https://ilmucerdasku.blogspot.com/