Bagaimana cara menulis judul menggunakan huruf tebal yang letaknya di tengah

Dalam menulis, kita bisa melakuan penekanan pesan melalui penggunaan huruf. Dalam bahasa Indonesia, diatur penggunaan atau fungsi huruf tebal, miring, dan garis bawah.

Bagaimana cara menulis judul menggunakan huruf tebal yang letaknya di tengah

Daftar Isi

  • 1 Fungsi Huruf Tebal, Miring, dan Garis Bawah
    • 1.1 1. Fungsi huruf miring
    • 1.2 2. Fungsi huruf tebal
    • 1.3 3. Fungsi garis bawah

Fungsi Huruf Tebal, Miring, dan Garis Bawah

Berikut ini fungsi huruf tebal, miring, dan garis bawah berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

1. Fungsi huruf miring

Huruf miring (italic) adalah huruf yang letaknya miring. Berikut ini fungsi huruf miring menurut PUIBE (dulu bernama EYD).

1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

Contoh: majalah Bahasa dan Sastra, buku Negarakertagama karangan Prapanca, surat kabar Pikiran Rakyat.

Baca Juga
  • Pengertian Penyintas: Kenapa Positif Covid-19 dan Sembuh Disebut Penyintas?
  • 5 Penulisan Kata yang Sering Salah: Di, Izin, Risiko, Terima Kasih, Nasihat
  • Keliru, Penutup Surat Atas Perhatiannya Kami Haturkan Terimakasih

2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.

Contoh:

Huruf pertama kata abad adalah a.
Dia buka menipu, tetapi ditipu.
Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
Buatlah kalimat dengan berlepas tangan.

3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.

Contoh:
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostama.
Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi pandangan dunia

2. Fungsi huruf tebal

Huruf tebal (bold) adalah huruf yang dicetak tebal atau berat; huruf vet. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata tebal bermakna berjarak lebih besar.

Berikut ini fungsi huruf tebal:

1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.

Contoh:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia.
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti dan.

2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab, serta judul dan subjudul dalam tulisan (artikel).

3. Fungsi garis bawah

Garis bawah (underline) yaitu garis yang ditempatkan di bawah kata atau kalimat. Menurut KBBI, garis bawah yaitu garis yang dibuat di bawah tulisan (huruf, kata, kalimat, dan sebagainya) untuk menyatakan bahwa kata (kalimat dan sebagainya) yang diberi garis itu penting.

Fungsi garis bawah tidak dijelaskan secara khusus dalam PUIBE, namun ada dalam keterangan fungsi huruf tebal dan huruf miring:

Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang akan dicetak miring ditandai dengan garis bawah.

Dengan demikian, fungsi garis bawah sudah diganti dengan penggunaan huruf tebal dan penggunaan huruf miring dan hanya berlaku dalam tulisan tangan atau mesin tik.

Demikian ulasan ringkas tentang Fungsi Huruf Tebal, Miring, dan Garis Bawah dalam bahasa Indonesia. Wasalam. (www.romeltea.com).

Baca Juga: Fungsi dan Penggunaan Huruf Kapital

BahasaBahasa IndonesiaGaris BawahHuruf MiringHuruf TebalPUEBI
Share

Post navigation

Previous post EYD Sudah Tidak Berlaku, Kini Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI
Next post Pengertian Big Data dan Contohnya