Ulasan lengkap materi jangka sorong digital dan analog/ konvensional disertai contoh gambar⭐ cara membaca dan menghitung jangka sorong ️ Show Jangka sorong terbagi menjadi dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna serta alat yang digunakan. Alat ini ditemukan oleh Joseph R. Brown pada tahun 13851. Beberapa produk keluaran terbaru telah dilengkapi dengan display pengukuran digital sehingga cara membaca alat ukur ini bisa lebih mudah. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05 mm untuk jangka sorong dibawah 30 cm dan 0.01 mm untuk yang di atas 30cm. Jangka Sorong DigitalSelain manual / konvensional, alat ukur ini mempunyai dua jenis lainnya, yaitu jangka sorong analog dan digital. Kedua jenis ini tidak memerlukan perhitungan manual seperti seperti pada jenis konvensional. Hal ini karena hasil pembacaan pengukuran pada kedua lat tersebut langsung ditampilkan pada tampilan pembaca analog atau manual dan digital. Akan tetapi, kedua jenis alat ini membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaannya. Jangka Sorong Analog/ KonvensionalJangka sorong adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketebalan dan ketinggian suatu benda yang memilki tingkat ketelitian satu perseratus milimeter, dengan memakai alat ukur ini, anda dapat mendapatkan ukuran yang akurat dan pasti. Alat ukur ini mempunyai dua buah bagian pengukur, bagian pertama adalah bagian cembung dan bagian kedua adalah bagian cekung. Bagian tersebut umumnya disebut bagian rahang. Bagian rahang ini memilki suatu skala yang bernama skala utama. Besar panjang dari bagian skala utama adalah satu milimeter. Bagian rahang sorong juga memiliki bagian sebanyak sepuluh bagian skala yang bernama skala vernier. Vernier diambil dari nama penemunya bernama piere vernier. 10 skala nonius memiliki panjang 9 milimeter. Maka, 1 bagian dari skala nonius ini sama dengan 0,9 milimeter. Fungsi Jangka SorongFungsi utama alat ukur ini yakni sebagai alat pengukur diameter bagian luar dari sebuah benda, sebagai alat pengukur diameter bagian dalam dari sebuah benda, sebagai alat pengukur kedalaman sebuah benda dan sebagai alat pengukur ketebalan sebuah benda. Selain itu pada alat ukur ini bentuknya terbagi dua yakni cembung dan cekung. cembung berfungsi sebagai untuk mengukur panjang benda, sedangkan cekung berfungsi sebagai untuk mengukur diameter suatu benda. Fungsi lainnya yakni dipakai untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit. Selain itu alat ini juga bisa dipakai untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara ditancapkan pada bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang. Bentuk dan bagian bagiannya dapat anda lihat pada gambar berikut ini: gambar jangka sorong analogGambar Jangka Sorong Digital.Nama bagian yang wajib anda ketahui:
Cara Membaca Jangka SorongSebelum kita membahasa cara membaca jangka sorong, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagian kerangka alat ukur ini, diatas adalah gambar rangkaiannya yang bisa anda simak: Bagian-bagian alat ukur ini terdiri dari skala baca yang tercetak pada badan alat diatas cara menggunakan jangka sorong yang dapat diatur berdasarkan letak rahang rahangnya, terdapat dua pasang rahang, yakni rahang luar dan rahang dalam. Rahang luar untuk mengukur jarak dan sepasang rahang dalam wntuk mengukur diameter dalam. Kedua pasang rahang tersebut dapat digerakkan untuk pengukuran, jarak antar rahang untuk kedua pasang rahang tersebut dapat dibaca dengan cara yang sama. Selain itu, terdapat tangkai ukur kedalaman yang pergerakkannya diatur dengan cara menggerakkan rahang. Karena ketiga bagian-bagian tersebut saling bergerak bersamaan, maka ketiga fungsi tersebut pengukurannya dibaca atau dihitung dengan cara yang sama. Dilansir dari website wikielektronika.com, berikut ini cara menghitung jangka sorong dan cara membaca ketelitian dari sebuah vernier caliper atau Sketmat : Ketelitian 0,02 mm Pada gambar diatas terbaca 49 Skala Utama = 50 Skala Nonius Ketelitian 0,05 mm Pada gambar diatas terbaca 39 Skala Utama = 20 Skala Nonius Ketelitian 0,1 mm Pada gambar diatas terbaca 9 Skala Utama = 10 Skala Nonius Cara Menghitung Jangka SorongPerhatikan hasil pengukuran di atas, untuk melihat hasil pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan: Lihat gambar diats, 21 mm atau 2,1 cm (garis merah) merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skla vernier persis di sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah 21 mm atawu 2,1 cm. Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu garis skla utama yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,38 mm atawu 0,038 cm. Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kadua nilai pengukuran diatas. Sehingga hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,38 mm = 21,38 mm atau 2,13 cm. Contoh Perhitungan Menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter dalam suatu benda :
Cara menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter luar :
Cara menggunakan jangka sorong untuk mengukur kedalaman :
Tingkat ketelitianjangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitiannya adalah : Dx = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm. Contoh Soal Menghitung Jangka Sorong1. Perhatikan gambar jangka sorong berikut ini : Tentukan hasil pengukuran pada gamabr diatas dalam satuan centimeter. Jawabannya: Pembacaan skala utama : 10 cm (angka 10 berseberangan tepat dengan angka nol pada skala vernier disebelah kanannya) Pembacaan skala venier atau skala nonius : 0,02 cm atau garis kedua setelah nol pada skla venier tepat lurus dengan gamabar diatasnya. Sehingga, hasil pengukuran pada gambar iatas yakin 10 cm + 0,02 cm = 10,02 cm. 2. Perhatikan gambar jangka sorong dibawah ini : Keywords:gambar jangka sorong,jangka sorong |