Bagaimana cara kita mewujudkan toleransi Sebutkan paling sedikit 3?

Jakarta, indomaritim.id – Bagaimana menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan bermasyarakat? Cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan menjadi penting diajarkan oleh orang tua dan guru kepada anak sedari dini. Dengan mengajarkan sikap toleransi, maka anak akan terbiasa dengan perbedaan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Toleransi adalah cara menghargai dan menerima perbedaan atas berbagai perilaku, budaya, agama, dan ras yang ada di dunia ini. Toleransi adalah keniscayaan bagi bangsa majemuk dengan berbagai latar belakang suku, agama dan ras seperti Indonesia.

Toleransi dibutuhkan pada sesama masyarakat Indonesia agar bisa saling membantu satu sama lainnya tanpa memandang suku,agama, ras dan antar golongan.

Toleransi merupakan sikap untuk mengerti, memahami dan menerima perbedaan antar individu. Sikap ini tanpa paksaan dan tidak ingin memaksakan orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Perbedaan adalah keniscayaan dalam masyarakat. Sebagaimana mestinya seorang saudara, maka tidak boleh untuk saling menjatuhkan karena dia atau mereka berbeda. Terutama, untuk membuat keberagaman di Indonesia tetap berjalan. Di negara yang lainnya, tentu tidak memiliki keberagaman yang begitu banyak. Memang, tugas masyarakat Indonesia saat ini cukup berat. Karena, harus menjaga keberagaman ini agar tetap lestari.

Baca Juga: 5 Manfaat Hidup Rukun di Masyarakat dan Sekolah

Menerima perbedaan antara suku, agama dan kebudayaan dapat dimulai dengan lingkungan sekitar terlebih dahulu. Buat lingkungan masyarakat yang nyaman, tentram dan aman. Kemudian, sampaikan kepada saudara yang lainnya bahwa hal ini penting untuk dilakukan.

Berikut ini adalah 9 cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan yang dapat diterapkan di keluarga, sekolah dan masyakarakat:

Menghormati Perbedaan

Manusia memandang dan menyikapi apa yang terdapat dalam alam semesta bersumber dari beberapa faktor yang dominan dalam kehidupannya. Faktor itu boleh jadi berasal dari kebudayaan, filsafat, agama, kepercayaan, tatanilai masyarakat atau lainnya. Luasnya pandangan manusia tergantung pada faktor dominan yang mempengaruhinya.

Menghargai perbedaan dilakukan sesuai norma dan hukum yang berlaku di masyakat dan negara. Bila ada perbedaan, musyawarah untuk mencapai mufakat adalah jalan terbaik. Sedari dini, perlu ditumbuhkan sikap menghormati lain dengan baik tanpa memandang usia, agama, ras, dan budaya

Tidak Bergunjing

Bergunjing adalah sikap tidak baik yang membicarakan orang lainTidak membicarakan keburukan orang lain tanpa alasan atau pembuktian. Hal ini tentu tidak baik dilakukan di keluarga dan masyarakat.

Cara Menjalin Keberagaman Indonesia Antar Masyarakat

Menjadi Pendengar yang Baik

Sebagai individu yang baik, perlu ditanamkan rasa empati terhadap orang lain. Contoh sederhana adalah mendengarkan pendapat orang lain. Juga, mampu memahami perasaan orang lain ketika berbiara.

Berbicara Dengan Santun

Berbicara menggunakan bahasa yang baik, sesaui norma yang berlaku. Hindari berteriak dan memaki.
Tentunya disesuaikan dengan norma Kesopanan atau adat, yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan masyarakat yang bersangkutan.

Baca Juga: Gotong Royong, Istilah Asli Indonesia Untuk Bekerja Bersama-sama

Toleransi Saat Umat Lain Beribadah

Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya. Sebagai individu, perlu ditanamkan toleransi saat orang lain beribadah menurut kepercayaanya.

Tidak Memaksakan Kehendak

Sebagai makhluk sosial manusia terhadap norma-norma sosial yang tumbuh sebagai patokan dalam bertingkah laku manusia dalam kelompok,normanorma yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya.

Norma kesusilaan atau moral, yaitu yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajakan kebaikan dan menjahui keburukan.

Norma Kesopanan atau adat, yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan masyarakat yang bersangkutan.

Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang pemerlakuannya dapat dipaksa.
Manusia sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, sebaiknya tidak memaksakan kehendak dan hidup sesuai norma yang berlaku.

Menerima Perbedaan

Tentunya dibutuhkan saling kesepahaman antar individu, keluarga, bertetangga dan dalam masyarakat lingkup kecil demi keselarasan kehidupan. Kerjasama yang dilakukan, dilandasi rasa ikhlas dan penuh tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan bersama.

Jadi, keragaman Indonesia adalah kekayaan sekaligus berkah bagi bangsa Indonesia. Sudah seharusnya, sesama masyarakat saling menjalin keberagaman Indonesia. Jangan sampai, keberagaman yang sudah dibangun sejak dahulu menjadi rusak.

Menghargai Diri Sendiri

Menghargai diri sendiri dapat dimulai dengan mampu mengendalikan diri terhadap sikap-sikap yang tidak sesuai norma masyarakat, seperti pamer, bergunjing dan memaksakan kehendak.

Menghargai Hak Pribadi Orang Lain

Hak asasi tertinggi orang lain adalah pilihan menentukan agama dan kepercayaannya sendiri. Selain itu, hak pribadi orang lain yang diatur undang-undang adalah hak mengelurakan pendapat sesuai norma hukum.

Saat anak masih kecil, contoh mengajarkan menghargai hak orang lain misalnya, meminta izin sebelum meminjam barang.

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi toleransi.

KOMPAS.com - Toleransi adalah sikap yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai persatuan, kesatuan, dan kerukunan dalam bermasyarakat.

Dilansir dari Psychology Today, toleransi adalah sikap adil, objektif, dan menghargai orang lain yang berbeda pendapat, kebiasaan, sifat fisik, ras, budaya, dan agama.

Manusia setiap individunya adalah berbeda, tidak ada orang yang sama persis di dunia ini. Toleransi mengajarkan kita untuk menerima perbedaan tersebut tanpa harus berselisih dan berperang. Berikut adalah contoh sikap toleransi dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan!

Baca juga: Cara Menerapkan Sikap Toleransi Sejak Dini

1. Sikap Toleransi dalam Keluarga

  • Membantu pekerjaan rumah agar orang tua tidak kerepotan.
  • Menghargai perbedaan dalam anggota keluarga dengan tidak menghina, berlaku kasar, maupun mengucilkan.
  • Mendengarkan dan melaksanakan nasihat orang tua.
  • Tidak membantah orang tua dengan kata-kata kasar dan nada bicara yang tinggi.
  • Tidak marah saat membantu nenek/ kakek yang sudah tua untuk beraktivitas.
  • Tidak memaksakan pendapat kepada anggota keluarga.
  • Membantu pekerjaan dan mengurus anggota keluarga yang sedang sakit.
  • Tidak berisik saat jam tidur karena dapat mengganggu keluarga lain saat beristirahat.

2. Sikap Toleransi dalam Sekolah

  • Tidak menghina teman karena warna kulit, agama, berat badan, ras, kebiasaan, dan pendapat yang berbeda dengan kita.
  • Tidak mengucilkan teman yang dianggap berbeda.
  • Berteman baik dan bersikap ramah dengan siapa saja tanpa memandang status sosial.
  • Tidak berisik dan menganggu teman maupun guru saat sedang belajar.
  • Mematuhi aturan dan tata tertib sekolah.
  • Membantu teman saat sedih, kesulitan, maupun tertimpa bencana.
  • Menghibur teman yang sedang sedih dan tidak menyepelekan masalahnya.
  • Menghormati semua orang di sekolah baik guru, satpam, petugas kebersihan, penjaga kantin, maupun penjaga perpustakaan.

3. Sikap Toleransi dalam Masyarakat

  • Tidak menganggu tetangga dengan menyetel lagu keras-keras maupun berbicara dengan terlalu keras.
  • Berlaku baik dan ramah tanpa membedakan ras, suku, agama, budaya, maupun ciri fisik.
  • Menolong tetangga yang kesulitan tanpa mengharapkan imbalan.
  • Tidak berkata kasar dan menghina orang lain yang berbeda dengan kita.
  • Tidak menganggu kegiatan ibadah agama yang berbeda dengan agama diri sendiri.
  • Tidak memaksakan pendapat, merasa paling benar, dan merasa pendapat orang lain yang berbeda adalah salah.
  • Memecahkan masalah dengan cara musyawarah dan kekeluargaan bukannya perselisihan juga peperangan.

4. Sikap Toleransi dalam Lingkungan

  • Tidak membuang sampah sembarang tempat seperti sungai, pinggir jalan, maupun halaman rumah orang lain.
  • Membuang sampah dengan benar terutama sampah yang basah, bau, dan beracun.
  • Tidak mengotori lingkungan dengan limbah dan sampah.

Baca juga: Prinsip, Fungsi, dan Indikator Toleransi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA