Bagaimana cara kerja kapal selam?

Bagaimana cara kerja kapal selam?
Sumber gambar : pixabay.com

Indonesia merupakan negara perairan, tak khayal jika 2/3 wilayah Indonesia adalah perairan. Perairan inilah yang menjadikan sumber wisata bagi masyarakat, wilayah perairan menjadi sangat menarik untuk dijadikan objek wisata. Perairan menjadi salah satu ikon wisata yang mendapati minat yang banyak dari masyarakat tak hanya sebagai objek wisata, perairan juga dimanfaatkan sebagai mata pencaharian maka transportasi air juga pastinya disediakan. Transportasi air ada berbagai macam, yang ingin kita pelajari disini adalah kapal selam. Kapal selam bisa menjadi sarana transportasi untuk meneliti keindahan bawah laut.

Kapal selam memiliki 2 fungsi yang berbeda yakni dirancang untuk dapat berjalan di permukaan dan di bawah permukaan air. Mekanisme kapal selam dapat mengapung yakni disebabkan sistem perpindahan yang akan membuat air keluar dan membuat ruangan untuk benda yang akan masuk ke air. Hal tersebut berkaitan dengan hukum fisika, yang menyebutkan bahwa jika benda masuk ke air maka ada 2 tekanan yang akan mempengaruhinya, tekanan itu adalah gravitasi dan daya apung. Prinsip kerja kapal selam di bawah air dengan menerapkan hukum Archimedes, yang menyebutkan bahwa suatu benda dapat dikatakan melayang di dalam air jika besar gaya apung benda itu sama dengan berat benda. Hal ini juga berkaitan dengan prinsip benda mengapung yakni massa jenis benda kurang dari junlah air yang berpindah.

Kapal selam memiliki peralatan yang canggih saat akan menyelam ke dalam air. Salah satu peralatannya adalah tangki ballast (trim) yang berfungsi untuk menyimpan air dan udara yang masuk dan keluar melalui katup atas. Ilustrasinya yakni air laut yang masuk ke dalam trim akan membuat kapal bertambah berat sehingga dapat menyelam pada kedalam tertentu. Kapal selam dapat hancur jika menyelam terlalu dalam, hal ini disebabkan karena adanya prinsip hidrostatis yang mana jika masuk ke dalam air terlalu dalam maka tekanan hidrostatis yang didapat akan semakin besar pula dan dapat menyebabkan berat kapal tidak seimbang.


Sumber: ejournal3.undip.ac.id https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval