Bagaimana Allah dalam menciptakan sesuatu

TAFSIR Al-Mishbah kali ini membahas Surah Al-Anbya ayat 16 sampai 23. Surah itu secara garis besar menjelaskan tentang Allah SWT menciptakan langit dan bumi, manusia tidak boleh angkuh, serta hari kiamat.

Pada ayat 16 disebutkan, 'Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main'. Dan, dilanjutkan ayat 17, 'Seandainya Kami hendak membuat suatu permainan (istri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami, jika Kami benar-benar menghendaki berbuat demikian'.

Kedua ayat tersebut bisa disimpulkan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya tidak dengan main-main. Oleh karena itu, tidak seharusnya manusia menganggap Allah secara main-main pula.

Ayat 18 mengingatkan kita bahwa Allah menyampaikan sesuatu yang benar kepada yang tidak benar, dan yang benar itu bisa menghancurkan yang tidak benar.

Pada ayat 19 disebutkan bahwa Allah ialah pemilik dari seluruh alam semesta. Allah pemilik dari apa yang ada di langit dan di bumi.

Manusia tidak boleh angkuh dengan apa yang dimiliki. Masih ada Allah yang memiliki lebih banyak daripada apa yang kita punya.

Malaikat-malaikat yang selalu berada di sisi Allah pun tidak pernah merasa angkuh dan sombong untuk selalu menyembah kepada Allah. Oleh karena itu, manusia seharusnya jangan pernah letih untuk selalu berdoa untuk meminta dan bersyukur atas apa yang dimiliki.

Ayat 20 dan 21 membahas malaikat yang sangat taat kepada Allah. Bahkan, siang maupun malam, mereka selalu bertasbih kepada Allah. Pada ayat 21 dijelaskan bahwa Tuhan Yang Maha Esa itu tidak berasal dari bumi. Hanya Allah SWT satu-satunya Tuhan yang ada, yang dapat menghidupkan kembali orang-orang yang sudah meninggal.

Di sisi lain, ayat 22 mengingatkan manusia bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Bila ada tuhan yang berasal dari bumi, pasti sudah binasa, karena Allah akan membinasakan seluruh manusia yang ada di bumi pada hari kiamat nanti.

Terakhir, ayat 23 menyebutkan bahwa pada hari kiamat nanti, bukan Allah SWT yang akan ditanya, melainkan kita semua sebagai manusia yang akan ditanya amalan-amalan apa saja yang telah dikerjakan selama hidup di bumi.(*/H-1)