Bagaimana ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja tentang Membangun persaudaraan antar pemeluk agama

Page 142 - Buku Paket Kelas 12 Agama Katolik

P. 142

Bagaimana ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja tentang Membangun persaudaraan antar pemeluk agama

c. Masalah-masalah dalam kehidupan beragama Diskusi Kelompok: Dalam kelompok diskusi, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1) Sebutkan dan jelaskan fakta-fakta kerusuhan antarpemeluk agama di Indonesia! 2) Apa penyebab kerusuhan antarpemeluk agama? 3) Apa akibat yang ditimbulkan dari kerusuhan antar-pemeluk agama? d. Fungsi-fungsi agama Diskusi Kelompok: Dalam kelompok diskusi, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1) Mengapa masih sering terjadi pertikaian antarpemeluk agama, padahal semua agama mengajarkan tentang kerukunan? 2) Apa fungsi agama-agama dalam hidup manusia? 3) Sebagai orang beragama Katolik, apa fungsimu di lingkungan di mana engkau tinggal? 2. Ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja Tentang Membangun Persaudaraan Antarpemeluk Agama a. Menggali Ajaran Kitab Suci 1) Menelusuri Ajaran Kitab Suci Carilah ajaran-ajaran Yesus dalam Kitab Suci Perjanjian Baru tentang pentingnya dialog untuk membangun persaudaraan sejati. 2) Menyimak teks Kitab Suci Simaklah teks Kitab Suci berikut ini! Lukas 10: 25-37 10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: “Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 10:26 Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kau baca di sana?” 136 Kelas XII SMA/SMK

Bagaimana ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja tentang Membangun persaudaraan antar pemeluk agama
   140   141   142   143   144   
Bagaimana ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja tentang Membangun persaudaraan antar pemeluk agama

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 145 Doa Pembuka Allah Bapa di Surga, PutraMu Yesus Kristus mengajarkan kepada kami, untuk mencintaiMu sepenuh hati dan mencintai sesama seperti diri sendiri. Bimbinglah kami dengan daya Roh-Kudus-Mu, supaya ajaran mulia itu semakin terwujud nyata, dalam hidup bersama sebagai saudara. Berkatilah kami, agar makin bersatu dalam kasih persaudaraan. Berkatilah kami, agar makin beriman, makin bersaudara dan makin berbelarasa. Berkatilah masyarakat dan bangsa kami, agar mengutamakan persaudaraan sejati , kesejahteraan bersama dan persatuan Indonesia. Bunda Maria, doakanlah kami yang dihimpun dalam nama PutraMu, Tuhan kami Yesus Kristus, pengantara kami. Amin.

1. Membangun Persaudaraan Sejati, Melalui Kerja Sama Antarumat Beragama

a. Mengamati Pengalaman persahabatan antarumat beragama Simaklah kisah berikut ini. Kontingen MTQ Banten tinggal di wisma keuskupan Amboina Sumber: www.ucanews.com Diakses pada tanggal 6 Juli 2014 Gambar 4.26 Mgr Petrus Canisius Mandagi bersama kontingen MTQ dari Propinsi Banten 146 Kelas XII SMASMK Semester 1 Upaya menghargai keberagaman sebagai wujud toleransi antarumat beragama ditunjukkan Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC dengan menampung kailah kontingen Musabaqah Tilawatil Quran MTQ asal Provinsi Banten di kediamannya di Kawasan Batu Gaja, Ambon. Anggota kailah yang menempati wisma Keuskupan Amboina dari Provinsi Banten di antaranya adalah Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banten, Asisten III Pemkab Banten, Rektor Universitas Tirta Yasa Banten, Prof Dr Hidayat, dan belasan anggota kailah lainnya. Saat ditemui di Keuskupan Amboina, Kamis 762012 pagi, sejumlah anggota kailah tengah menikmati sarapan pagi bersama Uskup Mandagi, suasana hangat penuh kekeluargaan terlihat jelas saat para anggota kailah dan uskup duduk semeja memulai sarapan pagi. Uskup mengatakan, apa yang dilakukannya merupakan wujud tanggung jawab moral sebagai anak bangsa untuk terus memupuk tali persaudaraan antarsesama umat beragama. Baginya, selain ingin menghargai pelaksanaan MTQ yang sarat makna keagamaan, apa yang dilakukan merupakan bentuk dukungan nyata umat Katolik di Maluku terhadap suksesnya MTQ tingkat nasional ke XXIV di Kota Ambon. “Saya bersyukur sekali. Inilah wujud tanggung jawab moral umat Katolik di Maluku dalam mendukung dan menyukseskan MTQ di Kota Ambon,” kata Uskup Mandagi seperti dilansir kompas.com. Uskup mengakui, jauh sebelum kedatangan para kailah, dirinya telah meminta izin dari ketua panitia MTQ untuk menempatkan sebagian anggota kailah di Keuskupan. ”Saya meminta kepada ketua panitia agar ada anggota kailah yang ditempatkan di Keuskupan dan saya jamin mereka,” ungkapnya. Asisten III Kabupaten Banten Uetik, yang juga salah satu anggota kailah, mengatakan sangat senang dan bahagia dapat menempati Keuskupan. Ia pun mengaku bangga bisa ditempatkan di Keuskupan. Uetik bahkan mengungkapkan, toleransi antarumat beragama di Banten benar-benar dirasakannya di Kota Ambon. ”Ini sesuatu hal yang sangat unik yang sulit ditemukan di manapun. Saya sangat senang dan tidak ada kekhawatiran sedikit pun,” ujarnya. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 147 Uetik mengatakan, saat ini ada 15 orang yang tinggal di Keuskupan dan akan bertambah karena sejumlah anggota kailah asal Banten, termasuk Bupati Banten, juga direncanakan akan menginap di Keuskupan. “Nanti sebentar ada tambahan lagi, kemungkinan besar Pak Bupati juga akan menginap di sini,” tuturnya. Sumber: b. Pendalaman Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1 Apa yang dikisahkan dalam berita itu? 2 Apa pesan dan kesanmu terhadap cerita tersebut? 3 Apa yang menjadi akar masalah terjadinya benturan atau pertikaian antarumat beragama di Indonesia? c. Masalah-masalah dalam kehidupan beragama Diskusi Kelompok: Dalam kelompok diskusi, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1 Sebutkan dan jelaskan fakta-fakta kerusuhan antarpemeluk agama di Indonesia. 2 Apa penyebab kerusuhan antarpemeluk agama? 3 Apa akibat yang ditimbulkan dari kerusuhan antar-pemeluk agama? d. Fungsi-fungsi agama Diskusi Kelompok: Dalam kelompok diskusi, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1 Mengapa masih sering terjadi pertikaian antarpemeluk agama, padahal semua agama mengajarkan tentang kerukunan? 2 Apa fungsi agama-agama dalam hidup manusia? 3 Sebagai orang beragama Katolik, apa fungsimu di lingkungan dimana engkau tinggal? 148 Kelas XII SMASMK Semester 1

2. Ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja tentang Membangun Persaudaraan Antarpemeluk Agama

146 Kelas XII SMASMK Semester 1 Upaya menghargai keberagaman sebagai wujud toleransi antarumat beragama ditunjukkan Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC dengan menampung kailah kontingen Musabaqah Tilawatil Quran MTQ asal Provinsi Banten di kediamannya di Kawasan Batu Gaja, Ambon. Anggota kailah yang menempati wisma Keuskupan Amboina dari Provinsi Banten di antaranya adalah Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banten, Asisten III Pemkab Banten, Rektor Universitas Tirta Yasa Banten, Prof Dr Hidayat, dan belasan anggota kailah lainnya. Saat ditemui di Keuskupan Amboina, Kamis 762012 pagi, sejumlah anggota kailah tengah menikmati sarapan pagi bersama Uskup Mandagi, suasana hangat penuh kekeluargaan terlihat jelas saat para anggota kailah dan uskup duduk semeja memulai sarapan pagi. Uskup mengatakan, apa yang dilakukannya merupakan wujud tanggung jawab moral sebagai anak bangsa untuk terus memupuk tali persaudaraan antarsesama umat beragama. Baginya, selain ingin menghargai pelaksanaan MTQ yang sarat makna keagamaan, apa yang dilakukan merupakan bentuk dukungan nyata umat Katolik di Maluku terhadap suksesnya MTQ tingkat nasional ke XXIV di Kota Ambon. “Saya bersyukur sekali. Inilah wujud tanggung jawab moral umat Katolik di Maluku dalam mendukung dan menyukseskan MTQ di Kota Ambon,” kata Uskup Mandagi seperti dilansir kompas.com. Uskup mengakui, jauh sebelum kedatangan para kailah, dirinya telah meminta izin dari ketua panitia MTQ untuk menempatkan sebagian anggota kailah di Keuskupan. ”Saya meminta kepada ketua panitia agar ada anggota kailah yang ditempatkan di Keuskupan dan saya jamin mereka,” ungkapnya. Asisten III Kabupaten Banten Uetik, yang juga salah satu anggota kailah, mengatakan sangat senang dan bahagia dapat menempati Keuskupan. Ia pun mengaku bangga bisa ditempatkan di Keuskupan. Uetik bahkan mengungkapkan, toleransi antarumat beragama di Banten benar-benar dirasakannya di Kota Ambon. ”Ini sesuatu hal yang sangat unik yang sulit ditemukan di manapun. Saya sangat senang dan tidak ada kekhawatiran sedikit pun,” ujarnya. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 147 Uetik mengatakan, saat ini ada 15 orang yang tinggal di Keuskupan dan akan bertambah karena sejumlah anggota kailah asal Banten, termasuk Bupati Banten, juga direncanakan akan menginap di Keuskupan. “Nanti sebentar ada tambahan lagi, kemungkinan besar Pak Bupati juga akan menginap di sini,” tuturnya. Sumber: b. Pendalaman Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1 Apa yang dikisahkan dalam berita itu? 2 Apa pesan dan kesanmu terhadap cerita tersebut? 3 Apa yang menjadi akar masalah terjadinya benturan atau pertikaian antarumat beragama di Indonesia? c. Masalah-masalah dalam kehidupan beragama Diskusi Kelompok: Dalam kelompok diskusi, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1 Sebutkan dan jelaskan fakta-fakta kerusuhan antarpemeluk agama di Indonesia. 2 Apa penyebab kerusuhan antarpemeluk agama? 3 Apa akibat yang ditimbulkan dari kerusuhan antar-pemeluk agama? d. Fungsi-fungsi agama Diskusi Kelompok: Dalam kelompok diskusi, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1 Mengapa masih sering terjadi pertikaian antarpemeluk agama, padahal semua agama mengajarkan tentang kerukunan? 2 Apa fungsi agama-agama dalam hidup manusia? 3 Sebagai orang beragama Katolik, apa fungsimu di lingkungan dimana engkau tinggal? 148 Kelas XII SMASMK Semester 1

2. Ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja tentang Membangun Persaudaraan Antarpemeluk Agama

a. Menggali Ajaran Kitab Suci 1 Menelusuri Ajaran Kitab Suci Carilah ajaran-ajaran Yesus dalam Kitab Suci Perjanjian Baru tentang pentingnya dialog untuk membangun persaudaraan sejati. 2 Menyimak teks Kitab Suci Simaklah teks Kitab Suci berikut ini. Lukas 10: 25-37 10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: “Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 10:26 Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” 10:27 Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

10:28 Kata Yesus kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.”

10:29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?” 10:30 Jawab Yesus: “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. 10:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. 10:32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. 10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 149 10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. 10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kau belanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. 10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” 10:37 Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian” 3 Pendalaman Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. a Apa yang dikisahkan dalam cerita Injil itu? b Apa ajaran Yesus tentang sesama? c Bagaimana caranya mewujudkan persaudaraan sejati menurut kisah itu? d Apa sikapmu sebagai pengikut Kristus dalam pergaulan hidupmu sehari-hari? b. Menggali Ajaran Gereja 1 Menelusuri Ajaran Gereja Temukan ajaran-ajaran Gereja tentang pentingnya dialog untuk membangun persaudaraan sejati, selain dokumen yang dipaparkan di bawah ini. 2 Menyimak ajaran Gereja “Pada zaman kita bangsa manusia semakin erat bersatu dan hubungan-hubungan antara pelbagai bangsa berkembang. Gereja mempertimbangkan dengan lebih cermat, manakah hubungannya dengan agama-agama bukan kristiani. Dalam tugasnya mengem- bangkan kesatuan dan cinta kasih antar manusia, bahkan antarbangsa, gereja disini terutama mempertimbangkan manakah hal-hal yang pada umumnya terdapat pada bangsa manusia, dan yang mendorong semua untuk bersama-sama menghadapi situasi sekarang. Sebab semua bangsa merupakan satu masyarakat, mempunyai satu asal, sebab Allah menghendaki segenap umat