Apakah yang melatarbelakangi auditor membuat pernyataan tidak memberikan pendapat pada suatu laporan keuangan?

Pada sebuah perusahaan biasanya sering dilakukan proses audit yang berfungsi menjaga stabilitas keberlangsungan hidup. Sebuah alat terjemahan sebuah laporan keuangan yang telah digunakan oleh seorang pengguna laporan keuangan untuk mengambil keputusan yang berdampak pada perusahaan itulah yang memunculkan opini audit.

Sebuah opini audit memiliki nilai manfaat untuk perusahaan maupun instansi pemerintah. Karena opini tersebut memberikan pernyataan secara profesional berdasarkan informasi dari laporan keuangan.

Pengertian Opini Audit

Ada beberapa pengertian dari audit yang bisa dipahami. Berikut ini penjelasan dari para ahli tentang adanya opini auditor.

Pada kamus standar akuntansi, Ardiyos Tahun 2007 menyatakan bahwa pengertian dari opini merupakan suatu laporan yang diberikan seorang akuntan publik terdaftar. Yang merupakan hasil adanya penilaian sebuah kewajaran dari laporan yang telah tersaji oleh perusahaan kepada akuntan publik.

Pada kamus istilah akuntansi, Tobing Tahun 2004 menyatakan bahwa adanya opini auditor merupakan suatu laporan yang diberikan auditor terdaftar. Pernyataan tersebut bahwa adanya pemeriksaan yang sudah dilakukan sesuai dengan norma serta aturan sebuah pemeriksaan akuntan. Dan diikuti dengan adanya laporan keuangan yang sudah diperiksa menghasilkan kewajaran berpendapat.

Biasanya opini auditor akan diberikan oleh auditor melalui beberapa tahapan audit dan audit tersebut mampu memberikan kesimpulan opini yang wajib diberikan berdasarkan laporan keuangan yang diaudit oleh seorang auditor.

Baca juga : Mencari Kurs Pajak Hari ini? Berikut Kegunaan Kurs Pajak bagi Bisnis

Tahapan yang Dilakukan

Seorang auditor tentu harus harus melakukan tahapan sebelum memberikan opini pada audit yang dilakukannya. Karena sebuah tahapan dalam opini auditor akan berpengaruh pada kesimpulan yang telah diambil berdasarkan laporan keuangan.

Selain itu tahap demi tahap yang dilakukan seorang auditor wajib dilakukan untuk menghasilkan tingkat ketelitian serta pengaruh dari opini auditor nantinya bagi perusahaan.

Beberapa tahapan tersebut harus diperhatikan dalam melaksanakan opini audit hal tersebut berdasar kepada Arens Et al Tahun 2018:132, yaitu:

  1.  Adanya perencanaan serta perancangan sebuah pendekatan dalam melakukan audit.
  2. Lakukan pengujian pengendalian serta transaksi yang dilakukan.
  3. Adanya pelaksanaan sebuah prosedur analitik dan pengujian secara terperinci terhadap saldo pelaporan keuangan.
  4. Tahap penyelesaian serta diterbitkannya laporan audit.

Baca juga : Perhitungan Pph 21 : Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya

Jenis Dari Opini Audit

Laporan keuangan yang telah usai diperiksa oleh auditor maka akan menghasilkan opini auditor. Pada laporan keuangan tersebut akan ada opini pada audit tentang nilai kewajaran atau tidak. Inilah jenis dari opini audit yang ada,

1. Unqualified Opinion Atau Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Jika auditor tidak menemukan adanya kesalahan pada keseluruhan laporan keuangan. Dan laporan keuangan dibuat berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku atau SAK. Dengan syarat laporan keuangan mampu memenuhi hal berikut ini maka akan terjadi opini wajar tanpa pengecualian.

  • Laporan keuangan pada proses audit disajikan secara lengkap dan baik.
  • Semua bukti audit keuangan yang dibutuhkan juga lengkap serta memenuhi standar yang ditetapkan.
  • Standar umum telah dipenuhi dalam kinerja yang mengikat secara penuh dalam mewujudkan laporan keuangan yang lengkap.
  • Adanya sajian lampiran yang didasarkan pada konsistensi serta prinsip akuntansi yang berlaku.
  • Pada perkembangan di masa depan tidak ditemukan ketidakpastian yang cukup berarti.

Baca juga : Mengenal Perbedaan Uang Kartal dan Uang Giral pada Sistem Keuangan

2. Qualified Opinion atau Opini Wajar Dengan Pengecualian

Seorang auditor akan menyatakan opini wajar dengan Pengecualian jika adanya hal berikut ini :

  • Adanya bukti yang telah didapatkan oleh auditor secara tepat dan cukup untuk memberikan kesimpulan terjadinya kesalahan penyajian yang dilakukan secara individual ataupun secara agregasi. Pengaruh dari hasil audit, adanya material yang tidak preventif terhadap laporan keuangan yang disajikan.
  • Tidak diperolehnya bukti secara cukup dan tepat oleh auditor untuk mendukung opininya. Namun, auditor melakukan penyimpulan adanya pengaruh kesalahan penyajian tidak terdeteksi pada laporan keuangan yang muncul. Kalaupun terjadi maka adanya material tapi tidak pervasif.

3. Modified Unqualified Opinion Atau Opini Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan

Pada jenis opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan didasarkan pada suatu keadaan tertentu yang tidak berdampak langsung pada opini auditor. Penjelasan paragraf akan diberikan auditor berkaitan dengan situasi tertentu yang sebelumnya sudah disebutkan. Beberapa keadaan tersebut menjadi pemicu adanya modified unqualified opinion.

  • Adanya beberapa pendapat dari auditor diambil dari pendapat auditor independen yang lain.
  • Tidak ada aturan jelas laporan keuangan sehingga bisa menyimpang dari Standar Akuntansi Keuangan.
  • Terjadinya pengaruh dari ketidakpastian keadaan masa yang akan datang serta hasil yang tidak terprediksi.

Baca juga : Mengenal Pengertian Dan Perbedaan Inflasi Dan Deflasi Lebih Jauh

4. Adverse Opinion Atau Opini Tidak Wajar

Opini auditor dinyatakan tidak wajar jika pada saat auditor melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan mendapatkan bukti yang tepat dan cukup. Selanjutnya auditor akan menyimpulkan adanya kesalahan yang terjadi pada laporan keuangan, seperti kesalahan penyajian.
Kesalahan penyajian ini bisa juga karena individual atau secara agregasi. Yang merupakan material serta pervasif dihadapkan pada laporan keuangan. Pervasif berarti bahwa adanya kesalahan yang berdampak kemana pun serta mendalam.

5. Disclaimer Of Opinion Atau Opini Tidak Menyatakan Pendapat

Pada opini tidak menyatakan pendapat ini, seorang auditor tidak akan melakukan penyimpulan terhadap pengaruh penyajian kesalahan material yang tidak terdeteksi pada laporan keuangan. Jikalau ada tentu bersifat preventif dan material.

Ketika ruang lingkup audit terbatas, seorang auditor tentu tidak akan melakukan pemeriksaan berdasarkan standar audit yang sudah ditetapkan maka terjadilah disclaimer of opinion tersebut. Dalam memahami opini audit serta jenis opini auditor tersebut merupakan hal penting yang dilakukan untuk mengaudit laporan keuangan.

Baca juga : Membahas Teori Struktur Modal dan Berbagai Macam Faktor Penentunya

Kesimpulan

Dengan adanya auditing maka sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam melakukan evaluasi ke depan agar bisnis perusahaan makin berkembang. Selain itu opini audit mampu meningkatkan kredibilitas perusahaan, kejujuran serta efisiensi. Setelah auditing tentu akan muncul evaluasi yang akan mendorong adanya efisiensi di pasar modal.

Untuk menghasilkan opini audit terbaik, lakukanlah pembukuan pada setiap transaksi yang bisnis Anda lakukan. Simpan juga setiap bukti transaksi dengan aman, karena nantinya auditor akan  meminta bukti setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan Anda.

Untuk menghasilkan laporan keuangan dan pencatatan transaksi yang optimal, gunakanlah software akuntansi yang memiliki fitur terlengkap dan memiliki keamanan penyimpanan data yang terjamin seperti Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang bisa Anda gunakan dimana saja, kapan saja dan juga sesuai dengan seluruh kebutuhan bisnis Anda. Tertarik menggunakan Accurate Online? Anda bisa mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan di bawah ini.

Laporan keuangan merupakan dokumen atau catatan mengenai informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Berikut 5 jenis opini audit laporan keuangan akan diulas blog Jurnal by Mekari, apa saja?

Bagi orang akuntansi, laporan keuangan merupakan sesuatu yang sangat umum.

Namun, ada beberapa orang pengguna tidak mengerti tentang laporan keuangan.

Oleh karena itu, dibutuhkan penjelasan atau penerjemahan dari seorang ahli agar orang-orang mengerti tentang laporan keuangan.

Penerjemahan atau penjelasan inilah yang dikenal dengan opini audit.

Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Jurnal by Mekari bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal dengan klik pada tombol atau banner di bawah ini.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Apa itu Opini Audit?

Sebelum membahas lebih jauh tentang jenis-jenis opini audit, ada baiknya kita mengetahui pengertian audit.

Untuk mempertanggungjawabkan kinerja perusahaan kepada stakeholder maka laporan keuangan perlu diaudit oleh akuntan publik atau auditor.

Bahkan untuk perusahaan yang go public, audit laporan keuangan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh perusahaan.

Audit adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan dan kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan tingkat kepatuhan asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Adapun hasil dari audit yakni berupa opini dari auditor atas laporan keuangan yang diperiksa.

Opini audit inilah yang mengungkapkan apakah laporan keuangan wajar atau tidak.

Jenis-Jenis Opini Audit

Opini audit terdiri dari 5 (empat) jenis, yaitu sebagai berikut:

Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Opini wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika auditor tidak menemukan kesalahan yang material secara keseluruhan dari laporan keuangan dan laporan keuangan dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku (SAK).

Dengan kata lain, laporan keuangan akan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian jika memenuhi kondisi seperti berikut:

  1. Laporan keuangan lengkap
  2. Bukti audit yang dibutuhkan lengkap
  3. Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam perikatan kerja
  4. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan konsisten
  5. Tidak terdapat ketidakpastian yang cukup berarti mengenai perkembangan di masa depan (going concern)

Opini wajar tanpa pengecualian dapat dimodifikasi menjadi opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan (modified unqualified opinion) ketika auditor harus menambah suatu paragraf penjelasan dalam laporan auditnya.

Keadaan yang membuat modifikasi ini, apabila terjadi seperti:

  1. Ada keraguan dari auditor atas konsep going concern perusahaan / entitas.
  2. Kurang konsisten perusahaan dalam menerapkan prinsip atau standar akuntansi yang digunakan.
  3. Auditor ingin menekankan suatu hal.

Baca juga:Standar Audit Laporan Keuangan & Dokumen yang Dibutuhkan

Opini Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian ketika:

  1. Auditor setelah memperoleh bukti yang cukup dan tepat menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara agregasi adalah material tetapi tidak pervasif terhadap laporan keuangan, atau
  2. Auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat yang mendasari opini audit, tetapi auditor menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat menjadi material tetapi tidak pervasif.

Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified Unqualified Opinion)

Jenis opini yang satu ini diberikan oleh auditor atas dasar keadaan tertentu yang tidak memiliki dampak secara langsung terhadap pendapat wajar.

Perbedaan dari kenis opini ini terletak pada paragraph penjelasan yang diberikan oleh auditor terkait dengan keadaan tertentu yang telah dinyatakan sebelumnya.

Optimalkan Bisnis Anda dengan Jurnal Enterprise+. Pelajar Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Beberapa jenis keadaan yang dapat memicu modified unqualified opinion adalah:

  1. Sebagian dari pendapat auditor ditarik dari pendapat auditor independen lainnya
  2. Tidak tersedianya aturan yang jelas terkait dengan laporan keuangan sehingga berpotensi dianggap menyimpang dari SAK (Standar Akuntansi Keuangan).
  3. Adanya pengaruh ketidakpastian peristiwa masa yang akan datang dan hasilnya tidak dapat diperkirakan.

Baca juga:Hal Penting dalam Proses Audit Laporan Keuangan

Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Audit harus menyatakan opini tidak wajar ketika auditor setelah melakukan pemeriksaan memperoleh bukti yang cukup dan tepat kemudian menyimpulkan bahwa ada kesalahan penyajian.

Baik secara individual maupun secara agregasi adalah material dan pervasif terhadap laporan keuangan.

Pervasif sendiri diartikan sebagai kesalahan yang akan membawa dampak kemana-mana atau mendalam.

Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)

Opini tidak menyatakan pendapat diberikan auditor ketika auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk mendasari opini audit, dan auditor tidak menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian material yang tidak terdeteksi yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat material dan pervasif.

Itulah jenis-jenis opini audit. Melakukan audit terhadap laporan keuangan dapat memberikan manfaat yang banyak untuk bisnis atau perusahaan Anda, seperti meningkatkan kredibilitas perusahaan, meningkatkan transparansi, dan efisien.

Untuk itu, Anda perlu membuat laporan keuangan dengan tepat, baik, dan benar sehingga dapat memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dari auditor.

Untuk memudahkan Anda membuat laporan keuangan dengan benar dan cepat, Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi seperti Jurnal.

Jurnal sebagai salah satu software accounting dapat membantu Anda menjalankan sistem akuntansi perusahaan Anda dengan cepat.

Anda hanya perlu menginput semua transaksi, Jurnal secara otomatis akan mengolahnya menjadi laporan keuangan.

Dan masih banyak fitur-fitur lain yang akan memudahkan pekerjaan dan kesuksesan bisnis Anda. Temukan info dan fitur lain dari aplikasi laporan keuangan Jurnal dengan mencoba gratis selama 14 hari di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Di atas adalah penjelasan singkat tentang apa itu opini audit serta jenis-jenis yang perlu Anda ketahui. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat.

Ikuti media sosial Jurnal by Mekari untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.

Kategori : Akuntansi

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Related Articles

Akuntansi

Label Inventaris Barang: Pengertian, Fungsi, dan Penggunaan

Akuntansi

Apa Itu Akuntansi Forensik Dan Bagaimana Cara Melakukannya?

Akuntansi

Mengenal Big 4 KAP: Sejarah dan Tips Bergabung dengan Big 4 KAP

Akuntansi

Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Jenis, Contoh

Nama Lengkap

Email

Subscribe

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA