Salah satu upaya pelestarian hutan adalah dengan melakukan reboisasi Apa yang dimaksud dengan reboisasi?

Merdeka.com - Saat ini, dunia sedang mengalami perubahan iklim yang dapat mengancam kehidupan, termasuk manusia. Kekeringan, mencairnya es kutub, dan kenaikan air laut merupakan salah satu contoh dari perubahan iklim yang terjadi saat ini.

Penggunaan bahan bakar fosil adalah penyebab terjadinya perubahan iklim. Penggunaan bahan bakar fosil seperti bensin, batu bara, dan lainnya, akan menghasilkan karbon dioksida yang terlepas ke udara dan membuat suhu bumi jadi meningkat. Di kondisi seperti saat inilah hutan memegang peran vital.

Pepohonan yang ada di dalam hutan dapat menyerap karbon dioksida dan menggantinya dengan oksigen. Selain itu, hutan juga berperan sebagai resapan air alami yang membantu kita mencegah terjadinya banjir.

Namun, memanfaatkan hutan untuk mengatasi perubahan iklim juga tidak mudah. Ini karena banyak daerah di bumi yang telah kehilangan area hutannya berjuta-juta hektar. Tentu ini bukanlah berita yang bagus karena kita telah kehilangan solusi untuk mencegah bencana yang terjadi di bumi.

Tapi, ini juga bukan berarti kita selesai. Ada cara lain yang dapat mengembalikan kondisi hutan, yaitu dengan reboisasi. Banyak orang mungkin sudah pernah mendengar istilah tersebut. Namun sebagian tampaknya enggan untuk memahami dan menerapkannya.

Reboisasi menjadi langkah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan area hijau kembali. Reboisasi juga bukan sekadar solusi untuk memperbaiki keadaan hutan, tapi juga menjadi solusi untuk mengatasi perubahan iklim di dunia.

Ada banyak manfaat yang bisa rasakan dari penerapan reboisasi ini. Dalam artikel kali ini, kami akan mengulas lebih lanjut tentang manfaat reboisasi beserta dampaknya bagi lingkungan sekitar.

2 dari 4 halaman

Reboisasi dapat didefinisikan sebagai proses penanaman kembali pohon di daerah yang terkena gangguan alam seperti kebakaran hutan, kekeringan, dan serangan hama, atau yang tidak alami, seperti penebangan, pertambangan, pembukaan lahan pertanian, dan pembangunan, menurut onetreeplanted.org.

Dengan menanam pohon di kawasan yang telah terdegradasi atau gundul, reboisasi membantu lingkungan dengan menjamin, atau mempercepat pembentukan kembali struktur hutan yang sehat dengan menumbuhkan kembali kanopi hutan dan melestarikan keanekaragaman hayati dalam ekosistem.

Reboisasi dapat memberikan tidak hanya satu, tapi dua solusi dari krisis di planet ini. Reboisasi menawarkan salah satu cara terbaik untuk menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer, mengubahnya menjadi karbon padat melalui fotosintesis dan menyimpannya di batang pohon, cabang, akar, dan tanah.

Reboisasi juga dapat mencegah hilangnya habitat yang terancam punah dan memberikan perlindungan terhadap lebih dari 1 juta spesies tumbuhan dan hewan, menurut laporan PBB tentang keanekaragaman hayati dan ekosistem.

3 dari 4 halaman

Manfaat reboisasi yang pertama adalah untuk membantu menyeimbangkan kadar oksigen dan karbon dioksida. Dikutip dari laman eartheclipse.com, kegiatan reboisasi membantu mempromosikan penipisan CO2 secara bertahap dari atmosfer melalui penyerapan selama fotosintesis. Pada gilirannya, hal ini akan mengurangi konsentrasi CO2 di atmosfer. Proses fotosintesis juga akan menghasilkan pelepasan oksigen dan akhirnya dapat membantu menjaga keseimbangan CO2/O2. Lebih sedikit karbon dioksida berarti lebih sedikit polusi dan lebih sedikit pemanasan global.

Mencegah Erosi Tanah

Manfaat reboisasi yang kedua yaitu mencegah erosi tanah. Salah satu bahaya lingkungan yang dapat disebabkan oleh deforestasi adalah erosi. Ini karena pepohonan dapat mencegah atau mengurangi erosi tanah dan pencemaran air. Akar pohon berfungsi sebagai jaring alami yang menyebar luas ke tanah untuk menahan tanah di tempatnya. Karena limpasan tanah dicegah, nutrisi penting dipertahankan dan tanah tetap subur. Pohon juga membuat pupuk alami ke tanah dari daun jatuh dan cabang kering.

Menjaga Siklus Air

Manfaat reboisasi yang ketiga yakni membantu menjaga siklus air. Hutan menjaga siklus air dengan menyerap kelembapan melalui daun dan akar. Hutan adalah sistem penyimpanan alami air hujan dan memperlambat kegersangan atmosfer. Pepohonan juga membantu mencegah danau air tawar kehilangan kelembapan dan kekeringan.

4 dari 4 halaman

Manfaat reboisasi yang keempat adalah transpirasi. Pohon melepaskan sebagian air yang mereka serap sebagai uap air dari daunnya. Ini adalah proses transpirasi yang membantu mengembalikan kelembapan atmosfer dan membantu menjaga suhu di lingkungan sekitar.

Habitat Alam Liar

Manfaat reboisasi yang kelima yaitu menjaga habitat alam liar. Reboisasi membuat lahan lebih ramah bagi satwa liar dengan menyediakan makanan dan tempat tinggal serta menciptakan konektivitas yang lebih baik ke kawasan hutan lainnya. Misalnya, burung-burung yang mendapat manfaat dari tutupan hutan dan pengurangan fragmentasi hutan.

Ekonomi

Manfaat reboisasi yang terakhir yakni dari sisi ekonomi. Hutan selalu menjadi sumber ekonomi yang besar. Pabrik kertas bergantung pada bubur kayu yang dipasok dari pohon. Menebang kayu juga telah menjadi pekerjaan utama bagi sebagian orang. Ketika hutan dikelola dengan baik dan reboisasi dilakukan secara teratur, maka hutan akan menjadi sumber kayu yang lestari.

Reboisasi bahasa Inggris : reforestation adalah penanaman hutan kembali telah ditebang (tandus, gersang).

Reboisasi berguna untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara, membangun kembali habitat alam dan ekosistem, mencegah pemanasan global dengan menangkap karbon dioksida dari udara, dan menggunakan hasil (terutama kayu).

Salah satu contoh menarik dari upaya reboisasi adalah Garut inisiatif Pemerintah Kabupaten yang dimulai pada tahun 2009 : meminta setiap pengantin baru untuk menanam 10 pohon dan 50 pohon bagi pasangan bercerai.

Berikut ini terdapat beberapa pengertian reboiosasi menurut para ahli, antara lain:

  1. Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat dalam kawasan hutan(Manan, 1978).
  2. Reboisasi meliputi kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis pohon lainnya di area hutan negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan yang diperuntukkan sebagai hutan. Dengan demikian, membangun hutan baru pada area bekas tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada lahan kosong lain yang terdapat di dalam kawasan hutan termasuk reboisasi (Kadri dkk, 1992).
  3. Reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul); penghutanan kembali (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Jadi, reboisasi pada dasarnya adalah membangun hutan baru dengan cara menanam kembali pepohonan yang sudah ditebang di kawasan atau lahan-lahan kosong bekas ditebang.

Fungsi Reboisasi

Berikut ini terdapat beberapa fungsi reboisasi, antara lain:

Dihutan tumbuhan beraneka spesies pohon yang menghasilkan kayu dengan  berbagai kualitas dan ukuran yang dapat digunakan untuk bahan bangunan.

Salah  satu fungsii hutan yang penting adalah sebagai cadangan karbon  dialam karna karbon disimpan dalam bentuk biomassa vegetasinya.

Konversi hutan menjadi bentuk penggunaan lahan lainnya akan menurunkan populasi flora dan fauna yang sensitif.

Hutan menempati ruang dalam bumi yang terdiri dari komponen tanah, hidrologi, udara atau atmosfer, iklim yang dinamakan lahan.

Manfaat Reboisasi

Berikut ini terdapat beberapa manfaat dari reboisasi, antara lain:

  1. Manfaat orologis. Akar pohon dengan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat sehingga mampu mencegah erosi.
  2. Manfaat hidrologis. Tanaman-tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan, sehingga suatu daerah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai persediaan air yang mencukupi.
  3. Manfaat klimatologis. Dengan banyaknya pohon akan menurunkan suhu setempat, sehingga udara di sekitarnya menjadi sejuk, segar dan nyaman.
  4. Manfaat edaphis. Ini adalah manfaat dalam kaitan dengan tempat hidup binatang. Di lingkungan yang penuh dengan pohon-pohon, secara alami satwa dapat hidup dengan tenang karena lingkungan demikian memang sangat mendukung.
  5. Manfaat ekologis. Lingkungan yang baik adalah yang seimbang antara struktur buatan manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air dan binatang adalah bagian dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.
  6. Manfaat protektif. Pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya terhadap teriknya sinar matahari, angin kencang, penahan debu serta peredam suara.
  7. Manfaat higienis. Sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan oksigen (O2) yang sangat diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat menyerap karbon dioksida (CO2). Jadi secara higienis, pohon sangat berguna untuk kehidupan manusia.
  8. Manfaat edukatif. Berbagai macam jenis pohon yang ditanam di lingkungan sekitar merupakan laboratorium alam, karena dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengenal tanaman dari berbagai aspeknya.

Tujuan Reboisasi

Reboisasi atau rehabilitasi hutan lindung bertujuan untuk menghutankan kembali kawasan hutan lindung kritis di wilayah daerah aliran sungai (DAS) yang dilaksanakan bersama masyarakat secara partisipatif. Kepastian ini merupakan prioritas karena sesuai dengan fungsinya.

Kegiatan utamanya adalah penanaman kawasan hutan lindung dengan tanaman hutan dan tanaman kehidupan yang bermanfaat yang dilaksanakan secara partisipatif oleh masyarakat setempat. Penanaman ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat penutupan lahan yang optimal sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, sehingga tercipta keharmonisan antara fungsi hutan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Tujuan utama dari reboisasi biasanya untuk menumbuhkan hutan, dengan tujuan memulihkan manfaat lingkungan dan ekonomi yang mereka berikan, namun kegiatan reboisasi juga dapat memberikan banyak manfaat sosial. Dari bibit tumbuh untuk penanaman dan budidaya mereka, proyek-proyek reboisasi ekologis tidak hanya meningkatkan lingkungan lokal dari orang-orang yang tinggal di sana, tetapi juga berfungsi sebagai kendaraan untuk mendidik dan memberdayakan baik.

Sebab-Sebab Kenapa Harus Melakukan Reboisasi

Berikut ini terdapat beberapa sebab-sebab kenapa harus melakukan reboisasi, antara lain:

  1. Melestarikan sumber daya alam

Unsur tata lingkungan biofisik yang nyata dan berpotensi untuk memenuhi kebutuhan manusia demi mempertahankan kelangsungan hidupnya. Maka tindakan eksploitasi harus harus disertai dengan norma-norma pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam.

Pencemaran lingkungan hidup harus menjadi perhatian yang serius di erra saat ini, meningkatnya kegiatan industri seperti pertambangan telah banyak mengganggu ekosistem hidup.Maka dari itu kita harus melakukan reboisasi (go green).

  1. Untuk meningkatkan Sumber Daya Alam dan Melestarikan
  2. Untuk melestarikan hutan dan mencegah adanya banjir

Langkah-Langkah Upaya Mewujudkan Reboisasi

Berikut ini terdapat beberapa langkah-langkah upaya mewujudkan reboisasim, antara lain:

  1. Persiapan, meliputi penentuan lokasi sasaran reboisasi, penyiapan organisasi pelaksana, penyusunan tata waktu kegiatan dan pembagian kerja, membersihkan area reboisasi dari konflik agar penanaman dapat berjalan lancar melalui sosialisasi rencana penanaman, menyiapkan bahan dan alat pengukuran (GPS/alat ukur theodolit, kompas, altimeter dan lain-lain) serta menentukan pola tanam.
  2. Membuat lubang untuk tanaman sesuai pola tanam dan menyiapkan pupuk dasar.
  3. Bibit tanaman harus dalam keadaan sehat dan memenuhi standar dan terlebih dahulu ditanam di tempat penampung sementara. Tanaman yang dapat digunakan untuk reboisasi antara lain sebagai berikut:
    • Jati (Tectonagrandis)
    • Jelutung (Dyeracostulata)
    • Jabon (Anthocepaluscadamba)
    • Sungkai (Peronemacannescens)
    • Meranti (Shoresp)
    • Kemiri (Aleuritesmolucua)
    • Tusam/Pinus (Pinus merkusii)
  4. Bibit tanaman dilepas dari tempat penampung sementara kemudian dipindahkan ke lubang yang telah dibuat serta diberi pupuk.
  5. Melaksanakan pemeliharaan tanaman yang intensif untuk membersihkan area tanaman dari bahan yang mudah terbakar.
  6. Melaksanakan pengawasan secara periodik untuk mendeteksi bahaya kebakaran secara dini agar dapat diambil tindakan yang tepat.
  7. Meningkatan partisipasi masyarakat dalam pengamanan hutan antara lain melalui kegiatan penerangan dan penyuluhan.

Jenis-Jenis Reboisasi Hutan

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis reboisasi hutan, antara lain:

Hutan lindung adalah hutan yang perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan dengan penutupan vegetasi secara tetap untuk kepentingan hidrologi.

Hutan suaka alam adalah hutan yang perlu dipertahankan dan dibina keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa.

Hutan wisata adalah hutan yang dipertahankan dengan maksud untuk mengembangkan pendidikan dan rekreasi.

Hutan konversasi adalah hutan yang dipertahankan untuk keberadaan keanekaragaman jenis plasma nutfah dan tempat hidup dan kehidupan satwa tertentu.

Hutan produksi adalah kawasan hutan yang diperuntukkan sebagai kebutuhan perluasan, pengembangan wilayah sebagai kebutuhan perluasan, pengembangan wilayah misalnya transmigrasi pertanian dan perkebunan.

Demikian Ulasan Tentang Reboisasi adalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Makalah, Fungsi, Manfaat, Tujuan, Sebab-Sebab, Upaya dan Jenis Semoga Bermanfaat Buat Para Sahabat Setia Dosenpendidikan.Com 😀

Baca Juga :

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA