Apakah yang dimaksud pronomina dalam kaidah kebahasaan teks biografi

Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Contohnya adalah saya, kapan, -nya, ini.

Salah satu fungsi dari pronomina adalah untuk menghindari pengulangan kata dalam satu kalimat. Sebab, pengulangan kata yang berlebihan dapat menyebabkan kalimat menjadi tidak efektif.[1]

Cara pembagian kata ganti bermacam-macam tergantung rujukan yang digunakan. Berikut adalah salah satu cara penggolongan pronomina.[2]

  1. Pronomina persona (kata ganti orang), yang berfungsi sebagai pengganti nama atau panggilan seseorang. Pronomina persona umumnya terbagi tiga (kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga), dapat bersifat tunggal maupun jamak, serta dapat berupa kata maupun frasa pronomial. Hanya dapat digunakan untuk mengganti nomina orang, nama orang, atau hal-hal lain yang dipersonifikasikan. Perkecualian adalah "ia", yang dalam kalangan terbatas sering digunakan untuk menggantikan nomina tak bernyawa.[3] "Pronomina persona" perlu dibedakan dari "sapaan" seperti Saudara, Bapak, Ibu, Tuan, Nyonya, Yang Mulia, dsb. Sebagian dari mereka termasuk nomina.[3]
  2. Pronomina posesiva (kata ganti kepemilikan), yang berfungsi untuk menyatakan kepemilikan atau kepunyaan. Misalnya imbuhan -ku, -mu, -nya. Untuk "-nya" dapat digunakan untuk kata ganti selain nomina orang.[3]
  3. Pronomina interogativa (kata ganti penanya) yang berfungsi menanyakan benda, waktu, tempat, keadaan, atau jumlah, dan sebagainya. Misalnya kata apa, kapan, mengapa, siapa, bagaimana, berapa, di mana, atau ke mana.
  4. Pronomina demonstrativa (kata ganti petunjuk), yang berfungsi untuk menunjuk secara khusus orang atau benda. Misalnya kata ini atau itu.
  5. Pronomina relativa (kata ganti penghubung), yang berfungsi mirip atau sama seperti konjungsi. Misalnya kata yang.
  6. Pronomina indefinit (kata ganti taktentu/taktakrif), yang berfungsi untuk merujuk pada orang atau benda yang belum jelas. Misalnya barang siapa, seseorang, suatu, dan anu.

Menurut Harimurti Kridalaksana pronomina dalam bahasa Indonesia dapat dibagi sebagai berikut:[3]

Intratekstual Ekstratekstual
Anaforis Kataforis Takrif Tak takrif
ia/dia
-nya
-nya I II III sesuatu, seseorang,
barang siapa, siapa,
apa, apa-apa,
anu, masing-masing,
sendiri, swa-
T J T J T J
saya
aku
kami (eksklusif)
kita (inklusif)
kamu
kau/engkau
Anda
kamu[4]
kalian
kamu/Anda semua
kamu/Anda sekalian
ia/dia
dia
mereka
mereka semua

Pronomina yang menggantikan nomina yang referennya jelas disebut sebagai pronomina takrif (misalnya pronomina persona), sedangkan yang tidak menunjuk pada orang atau benda tertentu disebut sebagai pronomina taktakrif.[3]

Dalam ragam takbaku, jumlah pronomina lebih banyak dari yang tersebut di atas, bergantung dari bahasa daerah masing-masing.

  1. ^ "Apa Itu Pronomina? Mengenal Jenis-Jenis Kata Ganti dan Contohnya". Xerpihan. Diakses tanggal 2021-08-26. 
  2. ^ Yasa (2021-07-08). "Apa Itu Pronomina? Mengenal 6 Jenis Kata Ganti dan Contohnya". Xerpihan. Diakses tanggal 2022-05-05. 
  3. ^ a b c d e Harimurti Kridalaksana, "Kelas kata dalam bahasa Indonesia", Jakarta: Gramedia, 1986.
  4. ^ (Indonesia) Arti kata kamu dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

  1. H. Alwi; Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, Anton M. Moeliono (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
 

Artikel bertopik bahasa ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pronomina&oldid=21063399"

Apakah yang dimaksud pronomina dalam kaidah kebahasaan teks biografi

Apakah yang dimaksud pronomina dalam kaidah kebahasaan teks biografi

Teks Biografi, mungkin ini gak akan pernah kedengaran asing bagi kita, mulai dari SD kita sudah belajar yang namanya Teks Biografi, Teks Cerpen, Pidato, Teks Anekdot dll. Disini kami akan membahas lebih lengkap tentang “ Teks Biografi “.

Teks Biografi merupakan teks yang mengisahkan tokoh/pelaku,peristiwa dan masalah yang di alami oleh tokoh yang di ceritakan.

  • Orientasi, adalah bagian awal biografi yang berisi pengenalan/gambaran secara umum tentang tokoh yang di ceritakan.
  • Urutan Peristiwa dan masalah si tokoh , adalah bagian yang berisi pengisahan peristiwa kehidupan yang pernah dialami tokoh. Baik peristiwa yang mengesankan maupun permasalahan yang dihadapi tokoh.Bagian ini berisi pengisahan pengalaman sang tokoh.
  • Reorientasi, Adalah bagian akhir yang berisi kesimpulan dari pandangan penulis tentang tokoh yang diceritakan.
  1. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS BIOGRAFI
  • Partisipan Manusia, adalah orang yang ikut serta dalam  kegiatan suatu cerita.
  • Pronomina, dalam teks biografi biasanya terdapat “siapa” (partisipan) melakukan “apa” (peristiwa) di suatu “tempat” pada “waktu” tertentu (keterangan). Pada teks biografi partisipannya adalah manusia (tokoh yang diceritakan) yang terlibat pada peristiwa lampau. Untuk menyebutkan nama tokoh sering digunakan pula pronomina atau sering dikenal dengan istilah kata ganti yaitu kata yang sering digunakan untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung. Contoh pronominaia, -nya, dia, beliau, mereka, kami, kita, kalian dan lain-lain.
  • Pengacuan, merupakan alat kohesi yang baik karena dapat menghindari pengulangan kata yang sama secara terus-menerus. Pengacuan ini merupakan kalimat pengganti yang dapat mewakili atau bermakna memberikan penegasan pada kalimat sebelumnya yang diacunya. Contoh : (Hal yang diacu) Nelson Mandela melibatkan diri dalam aksi protes mahasiswa menentang tatanan politik yang menempatkan orang kulit putih lebih tinggi dari orang kulit hitam. (Pengacuan) Keterlibatannya inilah yang kemudian menentukan jalan panjang yang harus dia tempauh dalam memperjuangkan persamaan hak bagi mayoritas orang kulit hitam di Afrika Selatan.
  • Konjungsi Temporal, adalah kata hubung yang menunjukkan urutan waktu kejadian, misalnya setelah itu, kemudian, lalu, ketika, saat, dan lain-lain. Namun tidak tertutup kemungkinan penggunaan konjungsi lain pada teks tersebut seperti dan, tetapi, karena, meskipun dan lain-lain. Contoh : Kemudian dia memulai aktivitasnya saat waktu menunjukkan pukul tujuh lalu diikuti oleh teman-temannya setelah itu pemimpinnya datang dengan mengembangkan senyum saat melihat pegawainya telah mulai bekerja.
  • Kalimat Simpleks atau Tunggal, adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu struktur (Subjek-Predikat-*Pelengkap-*Keterangan). Unsur yang diberi tanda (*) belum tentu atau tidak harus ada dalam kalimat simpleks. Kalimat simpleks atau kalimat tunggal merupakan kalimat yang terdiri dari satu verba utama yang menggambarkan satu aksi, peristiwa, atau keadaan.
  • Kata Keterangan, adalah kata-kata yang menunjukkan kejadian atau peristiwa, waktu dan tempat.Contoh dalam kalimat, “Rolihlahla Mandela lahir pada 18 Juli 1918 di Umtata, Afrika Selatan.” Peristiwa yang terjadi adalah kelahiran Nelson Mandela, waktu terjadinya 18 Juli 1918, tempat kejadian kelahirannya di Umtata, Afrika Selatan.
  • Kata Kerja Material, adalah kata kerja (verba) yang menunjukkan aktivitas dan perbuatan nyata yang dilakukan oleh partisipan. Kata kerja material menunjukkan perbuatan fisik maupun peristiwa, misalnya membaca, menulis, menendang, dan lain-lain. Dalam kata kerja material terdapat partisipan (orang) yang melakukan sesuatu yang disebut aktor. Partisipan yang lain (tidak selalu ada) yang dituju oleh kata kerja itu disebut sasaran. Misalnya dalam kalimat, “Ayah (aktor) membaca (kata kerja material) koran (sasaran)”
  • Kata hubung, adalah  yang digunakan untuk merangkaikan satu satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. Misalnya sementara itu, selanjutnya, selain itu dan lain-lain. Contohnya, “Saat sebagian siswa SMK sedang mengikuti ujian semester gasal dengan serius.Sementara itu, sejumlah siswa lain malah tengah sibuk mengurus administrasi sekolah di tata usaha.”

CONTOH TEKS BIOGRAFI

Apakah yang dimaksud pronomina dalam kaidah kebahasaan teks biografi

Buda adalah salah satu siswa berprestasi di SMK N 3 Singaraja di dalam bidang PMR. Buda yang bernama lengkap ‘Gede Buda Artayasa’ lahir di Bebetin tanggal 25 Februari 1998, dan dia sekarang berusia 17 tahun. Ia adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Kini Buda, duduk di bangku kelas XI jurusan TGB 1.

Buda mulai menyukai PMR sejak kelas VIII SMP. Ia menyukai PMR ini, karena terdapat beberapa alasan, yaitu :

  1. Ingin lebih mengetahui tentang kesehatan.
  2. Ingin berkecimpung ke dalam kemanusiaan.

Dari kelas VIII SMP hingga sekarang, ia sudah banyak meraih prestasi, yaitu :

  1. Juara II, lomba JUMBARA 4 di Sawan.
  2. Juara II, lomba tingkat madya se-kab Buleleng.
  3. Juara III, lomba tingkat WIRA se-kab Buleleng.
  4. Juara Teladan I, lomba JUMBARA provinsi.

Apakah yang dimaksud pronomina dalam kaidah kebahasaan teks biografi

Dari kelas VIII SMP sampai sekarang sudah banyak pengalaman-pengalaman yang Buda lewati, diantaranya :

  1. Mengikuti lomba JUMBARA 7.
  2. Mengikuti lomba tingkat madya se-kab Buleleng.
  3. Mengikuti lomba  tingkat wira se-kab Buleleng.
  4. Mengikuti lomba JUMBARA  tingkat Provinsi.

Buda adalah salah satu siswa berprestasi didalam bidang PMR. Di bidang PMR sudah banyak prestasi yang telah ia raih. Sudah banyak juga pengalaman-pengalaman yang ia dapat dari mengikuti lomba-lomba tersebut walaupun Buda mendapat peringkat 10 besar namun ia mempunyai prestasi dibidang lain, yaitu di dalam bidang PMR.

Sekian dari informasi yang kami berikan, mungkin jika ada sebuah kesalahan kata atau kalimat bisa kita koreksi sama” dengan memberikan sebuah apresiasi atau komentar pada post kali ini. Terima Kasih dan Mohon Kerjasamanya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Lihat semua pos dari Leman 0312