Apakah yang akan terjadi saat konstitusi tidak dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Generasi muda atau milenial sebagai calon penerus bangsa diharapkan dapat memahami konstitusi negara agar terhindar dari perilaku koruptif di masa mendatang.

Hal tersebut mengemuka dalam Talkshow Ukir Jejakmu Integritasmu! Wujudkan Budaya Konstitusi dan Antikorupsi yang berlangsung di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Rabu (11/9). Dalam kegiatan yang diselenggarakan MK, MPR, KPK, dan UGM itu menghadirkan sejumlah pembicara, yaitu Wakil Ketua MK, Aswanto, Ketua KPK, Agus Rahardjo, Sekretaris Jenderal MPR, Ma'ruf Cahyono,dan Rektor UGM, Panut Mulyono.

Maruf Cahyono mengatakan generasi muda perlu memahami konstitusi negara dengan baik. Pasalnya, mereka nantinya yang akan menjadi pemimpin bangsa di masa mendatang.

Generasi muda perlu tahu konstitusi negara karena merekalah nantinya yang memegang tongkat estafet perjalanan bangsa. Jadi, generasi muda harus menjadi terdepan memahami konstitusi negara,paparnya.

Dengan memahami konstitusi secara benar, Maruf Cahyono berharap dapat menghindarkan generasi muda dari perilaku koruptif dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab, pemahaman yang kurang terhadap konstitusi menjadi penyebab maraknya praktik korupsi dewasa ini. Karenanya, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan memperkenalkan konstitusi negara salah satunya dengan melakukan sosialisasi 4 pilar kebangsaan pada seluruh komponen bangsa termasuk generasi muda.

Kita optimis generasi muda memiliki orientasi terkait ideologi, bagaimana menuju bangsa yang religius, humanis, demokratis, nasionalis, dan adil, tuturnya.

Aswanto menyebutkan MK sebagai salah satu lembaga negara mengemban tugas dan kewenangan untuk menjaga norma-norma yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Menjaga agar peraturan perundang-undangan sinkron dengan konstitusi.

Namun, di sisi lain harus disadari bahwa tanggung jawab menjadikan negara berjalan sesuai dengan konstitusi tidak semata-mata pada MK, tetapi seluruh rakyat Indonesia, katanya.

Oleh sebab itu, pihaknya memiliki sejumlah program untuk menyosialisasikan konstitusi, termasuk pada kaum milenial. Salah satunya melakukan pelatihan bagi seluruh komponen bangsa melalui Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi.

Kalau sudah paham konstitusi maka tidak akan melakukan tindakan koruptif. Oleh karena itu, kita ajak generasi muda untuk berantas korupsi, menghindari korupsi agar dianggap patuh pada konstitusi,ajaknya.

Sementara itu, Panut Mulyono mengatakan bahwa perguruan tinggi sebagai pembelajaran generasi muda memiliki posisi yang cukup strategis dalam menentukan arah dan perjalanan bangsa kedepan. Perguruan tinggi tidak hanya harus membekali generasi muda dengan bidang keilmuan saja, tetapi juga memberikan pendidikan karakter yang kuat.

Perguruan tinggi juga diharapkan bisa memberikan bekal pada anak muda Indonesia dengan karakter kuat, integritas tinggi sehingga nantinya setelah berkiprah di masyarakat dan menjadi pemimpin di bidangnya akan bebas dari perilaku buruk seperti korupsi, tuturnya.

Dia menyebutkan bahwa pendidikan di UGM telah dilengkapi dengan pendidikan integritas melalui berbagai cara. Seperti saat masuk sebagai mahasiswa baru, para mahasiswa dibekali pendidikan tentang nilai-nilai ke-Indonesia-an, ke-UGM-an serta menanamkan kebangggaan menjadi bangsa Indonesia. Selain itu, juga dalam setiap kelas perkuliahan, para dosen selalu menyampaikan materi dengan memasukan pendidikan anti korupsi di dalamnya serta memberikan contoh perilaku yang baik pada mahasiswa.

UGM mulai merintis Manajemen Etika dan Penguatan Integritas atau MEPI agar semua perilaku sivitas UGM sesuai norma serta etika,ungkapnya.

Menanggapi penanaman nilai-nilai anti korupsi di universitas, Agus Rahardjo menyebutkan bahwa tidak hanya dengan memberikan contoh perilaku yang baik dari penyelenggara pendidikan tinggi. Namun, juga dengan membuat peraturan yang jelas dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat.

Misal perilaku nitip absen, plagiarisme dan lainnya harus diatur di dalamnya. Banyak yang sudah membuat aturan seperti di BINUS Jakarta kalau ketahuan mencontek langsung dikeluarkan dari sekolah,terangnya.

Dia menyampaikan bahwa keterpurukan utama bangsa Indonesia di sekitar tahun 1999 dikarenakan tindak korupsi. Karenanya Agus mengimbau generasi muda untuk selalu menerapkan nilai-nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari perilaku koruptif. (Humas UGM/Ika; foto:Firsto)

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA