Setiap tahun manajemen melakukan proses performance appraisal kepada karyawannya. Proses ini tidak boleh dilewatkan oleh karyawan karena bisa menilai seberapa besar pencapaian kinerja dan kontribusimu bagi perusahaan. Show
Bila kamu belum mengenal performance appraisal ini berikut pengertian, fungsi, metode hingga tahapannya yang perlu kamu ketahui. Pengertian performance appraisal
Performance appraisal adalah sebuah proses penilaian berkala atas prestasi karyawan yang diukur berdasarkan ekspektasi kompetensi yang ditentukan oleh perusahaan. Umumnya istilah ini dikenal juga sebagai evaluasi kerja, tinjauan tahunan, atau penilaian karyawan. Dilakukan oleh manajer atau supervisor untuk memberikan feedback yang konstruktif terkait kinerja karyawan selama ini. Sehingga dengan feedback tersebut bisa membantu mengoreksi lemahnya kinerja karyawan sekaligus membantu meningkatkan performance karyawan di perusahaan. Tidak heran bila pada akhirnya tujuan performance appraisal ini ditujukan pada dua hal yakni, untuk membantu karyawan berkembang dengan kemampuan yang dimiliki serta membantu perusahaan menilai kontribusi yang telah dilakukan oleh karyawan. Fungsi performance appraisal
Sebaiknya performance appraisal ini dilakukan secara rutin oleh perusahaan sebab bisa membantu memberikan wawasan yang berdampak baik bagi organisasi maupun karyawan. Oleh karena itu, secara garis besar fungsi performance appraisal terbagi dalam dua aspek yaitu organisasi dan juga karyawan. Fungsi performance appraisal bagi organisasiAdapun fungsi performance appraisal bagi organisasi meliputi:
Fungsi performance appraisal bagi karyawanSementara itu, fungsi proses ini untuk karyawan di antaranya,
Tak hanya itu, fungsi lain dari performance appraisal juga untuk membantu karyawan dan manajer membuat rencana pengembangan dalam bentuk pelatihan atau training. Baca juga:7 Tips training karyawan baru yang harus diperhatikan Aspek yang dinilai dalam performance appraisal dan metodenyaSalah satu aspek penilaian dari performance appraisal ini adalah tentang aspek kehadiran - EKRUT Sebagai seorang karyawan, sebaiknya kamu memerhatikan apa saja kira-kira yang menjadi aspek penilaian dalam performance appraisal. Umumnya aspek yang kerap dinilai oleh para manajer dalam form performance appraisal berhubungan dengan,
Setelah aspek dari penilaian performance appraisal ini kamu ketahui, kini saatnya kamu mengetahui juga metode yang kerap digunakan dalam proses ini. Feedback 360 DerajatMetode feedback 360 derajat ini mencoba untuk menghilangkan bias dalam penilaian karyawan serta dengan jelas mengetahui kompetensi karyawan yang dinilai tersebut. Seperti namanya evaluasi kinerja ini melibatkan semua pihak yang terhubung langsung dengan karyawan yang penilaiannya melibatkanmanajer, rekan kerja, bawahan, hingga pelanggan. Beberapa perusahaan swasta telah banyak yang menggunakan metode ini dalam proses performance appraisal-nya karena mampu mendorong karyawan untuk meningkatkan kesadaran individu tentang dampak dari pekerjaan mereka ke sekelilingnya. Metode assessment centerMelalui penilaian ini karyawan diminta untuk mengambil bagian dalam latihan simulasi seperti diskusi informal, permainan peran, pencarian fakta, pengambilan keputusan dan lainnya. Dengan melakukan penilai kinerja lewat cara ini tidak hanya bisa menilai kinerja individu tetapi juga memprediksi kinerja pekerjaan di masa depan. Sayangnya saat perusahaan melakukan metode ini prosesnya akan memakan waktu lebih lama dengan biaya yang tidak sedikit. Penilaian psikologisPenilaian psikologis berfokus pada analisa kinerja masa depan karyawan. Penilaian ini digunakan untuk menilai tujuh komponen utama kinerja karyawan seperti keterampilan kepemimpinan, sifat intelektual, keterampilan interpersonal, kecerdasan emosional, kemampuan kognitif, sifat kepribadian, dan keterampilan terkait lainnya. Dengan melakukan penilaian tersebut akan berguna untuk menemukan potensi tersembunyi dari karyawan itu sendiri. Adapun prosedur penilaian ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam, diskusi hingga tes psikologi. Meski begitu biasanya prosesnya tersebut agak lama dan rumit serta ini tergantung dari psikolog yang menjalankan prosedur tersebut. Tahapan melakukan performance appraisalAda sesi mengisi kuesioner dan juga wawancara yang dilakukan dalam proses ini - EKRUT Dalam menjalankan prosedur performance appraisal ini ada kemungkinan dua proses yang dilewati yakni dengan mengisi form kuesioner serta wawancara langsung. Umumnya form kuesioner berisi tentang keterampilan kerja dan pengetahuan, sikap kerja dan kebiasaan, kualitas kerja dan kuantitas kerja yang harus kamu isi. Cara mengisi performance appraisal ini adalah dengan mengisi form kuesioner tersebut secara jujur oleh karyawan yang bersangkutan. Sementara itu, untuk sesi wawancara langsung ada beberapa pertanyaan yang perlu kamu jawab. Beberapa contoh pertanyaan tentang performance appraisal itu umumnya berbentuk seperti,
Lalu bagaimana melakukan penilaian performance appraisal? Berikut beberapa tahapannya. 1. PersiapanDalam tahap persiapan ini, umumnya manajer akan meninjau catatan penilaian karyawan sebelumnya untuk mendapatkan gambaran secara umum dari kemajuan yang telah diraih oleh karyawan tersebut. Kemudian manajer juga akan meninjau pekerjaan terbaru yang diberikan langsung pada karyawan tersebut. Dengan begitu manajer mendapat wawasan yang lebih luas tentang pencapaian karyawan. 2. Bangun komunikasiSetelah tahapan awal dilakukan, umumnya proses penilaian ini dibangun juga lewat jalur komunikasi atau diskusi. Manajer kemungkinan akan menanyakan beberapa pertanyaan seperti di atas, saat membangun komunikasi denganmu. Sebaiknya ketika diskusi ini dilakukan berbicaralah dengan jujur dan terbuka agar mendapatkan feedback yang terarah. 3. Tetapkan tujuan yang realistisSaat menetapkan tujuan pencapaian kerja yang harus dicapai. Tujuan ini harus selaras dengan tujuan perusahaan, memiliki kerangka waktu penyelesaian, realistis, dan sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan. Tidak hanya itu, dalam penetapan tujuan tersebut manajer juga harus memerhatikan faktor-faktor seperti kapabilitas karyawan, alat penunjang, pelatihan hingga bantuan supervisor agar tujuan tersebut dapat tercapai. 4. Dokumentasikan hasil dari performance appraisalTidak hanya perlu mendiskusikan semata, proses performance appraisal ini juga sebaiknya didokumentasikan dengan baik untuk tujuan praktis dan prosedural. Pasalnya dengan adanya dokumentasi ini bisa memberikan akses lebih mudah saat manajer ingin menilai kinerja karyawan. Baca juga: Begini cara lakukan penilaian kinerja karyawan di saat pandemi Dengan memahami proses ini diharapkan kamu bisa lebih siap saat akan menghadapi performance appraisal tersebut dan bisa lebih banyak berkontribusi bagi perusahaan. Sumber: |