Prostat adalah kelenjar pada pria yang terletak di bawah kandung kemih dan di sekitar uretra (saluran kencing). Prostat berfungsi untuk memproduksi cairan yang membawa air mani / semen dan membantu mengeluarkan air mani saat ejakulasi. Ukuran prostat normal adalah 15-25 mililiter (ml) dan dapat bertambah seiring bertambahnya usia akibat peruahan hormonal. (Gambar 1) Pada laki-laki usia >50 tahun, sebagian besar gangguan berkemih disebabkan oleh pembesaran prostat jinak / benign prostatic hyperplasia (BPH). Masalah pada prostat dapat mengkhawatirkan namun perlu diketahui bahwa BPH tidak akan berkembang menjadi kanker prostat. Meski demikian, keduanya dapat terjadi secara bersamaan. Apabila anda memiliki gejala BPH seperti yang akan dijelaskan setelah ini, sebaiknya datanglah ke dokter untuk mendapat pemeriksaan menyeluruh. Gejala dan Tanda BPHGejala utama dari pembesaran prostat jinak adalah gangguan berkemih. Keluhan yang dirasakan dapat dari gejala ringan hingga berat dan mengganggu pekerjaan sehari-hari. Gejala pada BPH dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu saat pengisian urin di kandung kemih, saat berkemih, dan setelah berkemih. Gejala iritasi (keluhan akibat gangguan pada pengisian urin)
Diagnosis BPHDokter akan mengevaluasi riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. Gejala pada BPH sebenarnya tidak khas dan dapat mengarahkan ke berbagai penyakit lainnya. Beberapa pertanyaan yang mungkin ditanyakan oleh dokter Anda adalah
Selain itu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan lain yaitu
Gambar 4. Pemeriksaan uroflowmetri (Ilutstrasi diadaptasi dari website EAU) Terapi pada BPHTerapi dalam pembesaran prostat jinak dapat berupa observasi hingga pembedahan.
Prosedur biasanya berdurasi 1-2 jam. Setelah selesai, akan dipasan akteter (selang kencing) ke kandung kemih Anda untuk mengalirkan urin dan memasukkan cairan untuk mengindari terbentuknya bekuan jaringan. Umumnya kateter dipertahankan 1-3 hari sampai Anda dapat berkemih sendiri. Sama seperti operasi besar lainnya, Anda akan diminta untuk puasa 6-8 jam sebelum operasi dan mungkin diminta untuk berhenti mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Umumnya Anda dapat keluar dari RS sekitar 2-3 hari selesai tindakan TURP namun lama rawat inap ini dapat bervariasi tergantung kondisi Anda. Selama 2-3 minggu pasca TURP, hindari hubungan seksual terlebih dahulu, dan selama 4-5 minggu setelah pembedahan usahakan untuk minum 1-2 liter per hari, tidak mengangkat beban berat, dan hindari konstipasi. Tanyakan kepada dokter Anda apakah Anda memerlukan obat-obatan tertentu. Apabila setelah operasi anda mengalami demam, tidak dapat berkemih, terjadi perdarahan atau nyeri hebat. Langsung datang ke RS dan atau konsultasikan dengan dokter Anda. Selain TURP sebenarnya dapat dilakukan operasi pembedahan terbuka, operasi enukleasi dengan laser, dan lain-lain. Dokter akan mendiskusikan pilihan terapi pembedahan bersama Anda. Referensi |