idkuu, Jakarta Soal sahkah berpuasa saat sedang dalam keadaan junub sering jadi pertanyaan di bulan Ramadan. Sebab, kadang-kadang terjadi lambat mandi saat azan Subuh telah berkumandang. Bisa juga ia terbangun dari tidur dalam keadaan junub. Tentang ini, Nabi Muhammad telah memberikan contoh. Nabi Muhammad menjadi tempat bertanya bagi para sahabatnya jika mereka menemukan hal-hal yang musykil terkait dengan ajaran agama Islam. Salah satu persoalan yang mengganjal hati seorang sahabatnya, sehingga dia menanyakan langsung kepada Nabi Muhammad, adalah puasa bagi orang yang sedang junub atau berhadas besar karena keluar mani atau berhubungan badan. Advertisement BACA JUGA: Wagub Jabar Ikut Komentari Penjelasan Menag Yaqut yang Sebut-Sebut Gonggongan Anjing
BACA JUGA: Aktivitas di Twitter Diprediksi Melonjak Pada Ramadan 2022
Baca Juga
Suatu ketika, Nabi Muhammad sedang berada di rumah Sayyidina Aisyah. Tiba-tiba, ada salah seorang sahabat beliau yang mengetuk pintu. Nabi Muhammad kemudian langsung keluar dan menemui tamunya itu. Semula sahabat tersebut sedikit sungkan untuk mengungkapkan persoalannya karena tahu Sayyidah Aisyah sedang di dalam. Dia malu jika Ummahatul Mukminin itu sampai mendengar dan tahu persoalannya itu. Setelah menenangkan mentalnya, sahabat tersebut lantas menyampaikan permasalahannya kepada Nabi Muhammad dengan suara yang agak pelan. Katanya, persoalan tersebut sebetulnya sudah terjadi pada bulan Ramadan yang belum lama berlalu. Namun, kasus tersebut terus membuatnya gelisah dan resah hingga waktu itu. Sahabat tersebut kemudian menceritakan jika pada bulan Ramadan lalu dia sedang junub. Entah tidak sempat atau lupa atau tidak cukup waktunya, dia belum mandi besar. Sementara waktu salat Subuh sudah masuk. Katanya, apakah berpuasa dalam keadaan junub seperti itu diperbolehkan? |