Apakah pertanian monokultur dapat menurunkan keanekaragaman hayati?

Kreatifitas generasi milenial perlu dikembangkan dan diarahkan ke jalur yang positif, salah satu bentuknya adalah dengan adanya lomba penulisan essay yang diselenggarakan oleh Balai Penelitian Tanah, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) pada rangkaian acara World Soil Day 2020 lalu yang mengusung tema Keep soil alive, protectsoil biodiversity. Melalui perlombaan ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dari generasi millennial akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati tanah. Salah satu artikel yang ditulis oleh adik kita yaitu Muhammad Raya Gumilang yang berasal dari SMP Negeri 1 Bogor berhasil memperoleh juara kedua dalam lomba tersebut. Hasil karyanya seperti yang tersaji di bawah ini.

Tanah, sebagian orang mungkin masih memandangnya sebagai bagian kecil dari unsur penyusun bumi, atau hanya dianggap sebagai hamparan karpet coklat yang bebas diinjak dan diperlakukan seenaknya. Kekurangmengertian, ketidaktahuan atau bahkan ketidakperdulian kita terhadap pentingnya tanah membuat kita memanfaatkan semua fasilitas yang ditawarkan oleh tanah secara maksimal yang pada akhirnya menyebabkan penurunan kualitas tanah secara drastis. Padahal sesuatu yang kecil akan menjadi sangat penting bagi kita. Tidak ada yang besar jika tidak tersusun dari yang kecil, tidak akan ada bumi bahkan kehidupan jika tidak ada tanah.

Tanah adalah salah satu bagian terpenting dari suatu ekosistem, yang berkontribusi besar terhadap keberadaan makanan, air dan energi, bahkan saat ini tanah memainkan peranan penting dalam memerangi dampak perubahan iklim yang terus menjadi isu dunia yang belum terselesaikan. Tahukah kita bahwa tanah adalah sumberdaya kehidupan yang menjadi tempat bernaung bagi lebih dari 25% keanekaragaman hayati yang ada di planet bumi ini. Tanah merupakan pabrik kehidupan yang menjamin keberlangsungan hidup planet bumi ini. Pabrik kehidupan ini dioperasikan oleh sebuah tim yang bekerja siang malam sesuai dengan perannya masing-masing. Siapakah tim pekerja itu?

Ya, mereka adalah keanekaragaman hayati tanah seperti mikroorganisme (bakteri dan cendawan); mikrofauna (protozoa dan nematode), mesofauna (mikroarthropoda dan enchytraeids), dan makrofauna kaki seribu dan cacing tanah). Mereka bekerja baik ditempat terang (lapisan tanah atas) ataupun di tempat gelap (lapisan tanah bawah). Tempat bekerja mereka pun tersebar luas dimana-mana dari tempat terpencil seperti hutan dan padang rumput sampai tempat terbuka seperti sawah, ladang, dan berbagai ruang hijau baik di kota maupun di desa. Meskipun demikian, khususnya dari golongan mikroorganisme hanya 1% dari spesies mereka yang dikenal atau sudah diketahui sedangkan sisanya 99% masih belum banyak dieskplorasi. Jauh berbeda jika dibandingkan dengan spesies mikroorganisme yang berada dalam tanaman, dimana sudah 80% sudah diketahui. Hal yang sama untuk makroorganisme tanah seperti nematoda kurang dari 2% spesies yang sudah diketahui, begitupun dengan tungau hanya 4% yang sudah diketahui. Padahal hampir 90% organisme, hidup atau menghabiskan bagian siklus hidupnya dalam tanah. Dari satu sendok tanah yang sehat terdapat berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar kehidupan, dan jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah manusia yang ada di planet bumi ini.

Saat ini pabrik kehidupan sedang dalam kondisi kritis, telah terjadi penurunan atau kerusakan keanekaragaman hayati tanah. Pembentukan tanah memerlukan waktu puluhan tahun bahkan berada-abad lamanya. Jika pabrik kehidupan ini rusak, maka akan sulit untuk memulihkannya kembali. Kondisi ini tentunya sangat mengkhawatirkan karena akan berpotensi menjadi ancaman untuk kesehatan manusia bahkan keberlangsungan hidup di bumi ini. Pertanyaannya adalah seperti apa atau seberapa penting peran pabrik kehidupan (tanah) dalam menjaga keberlangsungan kehidupan bumi?

Peran utama pabrik kehidupan adalah menciptakan kondisi tanah yang sehat dan segar sehingga pasokan pangan dan energi yang sehat terpenuhi. Selain itu, pabrik kehidupan bertanggung terhadap berbagai proses ekosistem yang kritis seperti tempat penyimpanan karbon, agen pembersih air, dan sumber dari berbagai macam obat yang lebih aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan.

  1. Peran pabrik kehidupan dalam penangan pemanasan global.

Tanah menyimpan bahan organik yang berfungsi sebagai makanan untuk pertumbuhan tanaman, meningkatkan porositas tanah sehingga meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air dan udara untuk akar tanaman. Hal ini berarti bahan organik tanah merupakan dasar untuk kesehatan dan kesuburan tanah begitu juga dengan produksi makanan. Fungsi lain yang paling krusial adalah kemampuan tanah dalam menangkap karbon dari udara. Mekanisme yang terjadi dimulai dari pengikatan karbon dari udara melalui akar tanaman untuk kemudian mikroba tanah menghancurkan karbon tersebut dan mengikatnya dalam tanah sebagai bahan organik tanah (BOT).

Keanekaragaman hayati tanah memainkan peran utama dalam memproses bahan organik di tanah. Sebagai contoh, kumbang kotoran mampu menguburkan bangkai hewan kecil di dalam tanah, sehingga bahan organiknya tersedia sebagai sumber makanan untuk larvanya sendiri serta organisme tanah lainnya. Hal serupa dilakukan cacing tanah yang mencampur serasah dari lapisan permukaan dan tanah di bawahnya. Begitu juga bakteri dan fungi, bekerja sama dalam memproses bahan organik di tanah. Fungi dikenal sebagai dekomposer yang sangat handal. Secara alami, sebagian BOT dilepaskan ke udara dalam bentuk CO2. BOT merupakan sumber karbon terbesar kedua di Bumi, setelah lautan. Lebih banyak bahan organik yang ada di dalam tanah, semakin baik penyerapan karbonnya.

Masalah muncul ketika kita kehilangan bahan organik tanah yang disebabkan berbagai aktivitas manusia contohnya alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan menyebabkan keanekaragaman hayati tanah tergannggu. Kehilangan 1/3 dari tanah di dunia akan melepaskan 100 gigatone karbon dalam bentuk CO2. Sehingga jelas kehilangan bahan organik tanah akan meningkatkan emisi karbon dan akhirnya mempercepat pemanasan global. Tanah yan g dikelola dengan baik dapat menjadi penyangga penting terhadap perubahan iklim.

  1. Pabrik kehidupan sebagai penyimpan dan pembersih kontaminan di air

Peran penting lainnya dari pabrik kehidupan adalah untuk memurnikan dan menyimpan air. Saat air merembes ke dalam tanah terjadi penyaringan polutan sehingga membuat air yang keluar dari tanah menjadi bersih dan aman. Fungsi pabrik kehidupan inipun tidak lepas dari peran keanekaragaman hayati tanah yang terdapat didalamnya. Kapasitas pemurnian bergantung pada seberapa banyak keanekaragaman hayati tanah yang berperan dalam pembersihan polutan tersebut. Semakin banyak keanekaragaman hayati di tanah, semakin baik fungsi ini dapat dilakukan. Bahkan dilaporkan bahwa tanpa cacing tanah, tanah akan kehilangan keefektifannya dalam menyerap air sebanyak 90%.

  1. Pabrik kehidupan sebagai penghasil obat-obatan yang sehat dan ramah lingkungan.

Pada tahun 1928, ahli biologi Skotlandia Alexander Fleming tidak sengaja menemukan fungi tanah (Penicillium chrysogenum) yang tumbuh di laboratorium yang mampu menghambat pertumbuhan dari bakteri. Dia berpikir ada sesuatu di dalam fungi tersebut yang bisa menghambat infeksi dari bakteri tersebut dan segera setelah itu ditemukanlah antibiotik penisilin. Penisilin adalah obat pertama yang mampu mengobati banyak penyakit serius dan masih digunakan sampai sekarang.

Pabrik kehidupan tanah seperti gudang obat potensial untuk masa depan, di mana mikroorganisme seperti bakteri dan fungi secara konstan menghasilkan berbagai senyawa kimia alami untuk melawan mikrorganisme lain. Strategi bertahan hidup yang unik dari keanekaragaman hayati tanah menawarkan potensi untuk menciptakan farmasi baru sebagai penyelamat hidup.

Bisa kita bayangkan apa yang terjadi jika pabrik kehidupan ini berhenti beroperasi. Tidak akan ada lagi pasokan makanan, air bahkan udara bersih buat kehidupan. Tentunya ini merupakan ancaman tidak hanya untuk manusia tapi juga bagi keberlangsungan hidup di planet bumi ini. Pertanyaan berikutnya, faktor apa saja yang bisa mendorong rusak atau terganggunya pabrik kehidupan ?

Pabrik kehidupan yang rusak berarti kualitas tanah dalam kondisi buruk. Pabrik kehidupan gagal berproduksi karena strukturnya rusak dan atau terjadi penurunan jumlah pekerja (keanekaragaman hayati) di setiap harinya, sehingga outputpun menjadi turun. Banyak faktor yang menyebabkan rusaknya struktur tanah dan hilangnya keanekaragaman hayati tanah diantaranya yaitu alih fungsi lahan, perubahan iklim, praktek pengolahan tanah yang tidak berkelanjutan, pencemaran dan urbanisasi.

  1. Alih fungsi lahan

Seperti halnya sebuah pabrik yang dirancang untuk memproduksi peralatan elektronik, tidak dapat diubah begitu saja dalam satu malam menjadi pabrik yang bisa memproduksi sepatu. Begitu pula dengan tanah di hutan yang dihuni oleh mikroorganisme yang terbiasa makan daun dan batang kayu, butuh waktu untuk penyesuaian diri ketika tiba-tiba harus pindah ke lahan pertanian, perkebunan atau padang rumput. Jenis tanah yang berbeda mengandung keanekaragaman hayati yang berbeda pula. Berdasarkan beberapa penelitian dilaporkan bahwa keanekaragaman hayati di padang rumput lebih tinggi dibanding yang lainnya, diikuti oleh hutan, lahan pertanian dan lahan perkotaan. Tantangannya adalah bagaimana mengelola tiap jenis tanah tersebut secara berkelanjutan sehingga kesuburan tanah tetap terjaga. Alih fungsi lahan hutan menjadi area pertanian menyebabkan terjadinya homogenitas komunitas bakteri dan kehilangan diversitas fungi dan makrofauna tanah.

  1. Perubahan Iklim

Perubahan iklim berpengaruh terhadap organisme tanah baik secara langsung seperti kerusakan habitat dan rantai makanan, juga dampak tidak langsung seperti erosi, banjir ,kebakaran dan lainnya. Pemanasan global terbukti menurunkan keanekaragaman hayati tanah. Fluktuasi suhu dan curah hujan juga terjadi cenderung mempengaruhi struktur dan keasaman tanah. Pada gilirannya, akan menurunkan kemampuan tanah dalam menyerap dan menyimpan air serta menopang kehidupan organisme tanah. Banyak spesies organisme tanah sangat sensitif terhadap ketersediaan air.

  1. Praktek pengolahan tanah yang tidak berkelanjutan

Praktek pengolahan tanah khususnya dalam cara bertani sangat mempengaruhi keanekaragaman hayati tanah. Pembajakan tanah yang berlebihan dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati beberapa fungi tanah. Penggunaan bahan kimia dalam pertanian, seperti pestisida dan pupuk dapat mengganggu keseimbangan keanekaragaman hayati tanah (mendukung tumbuhnya satu jenis organisme di atas yang lain) dan mengganggu peran tanah yang lain seperti kemampuan tanah dalam menyimpan karbon dan air. Selain itu, praktek bertani monokultur secara terus menerus juga dapat merusak struktur tanah dan menguras bahan organik.

Pencemaran dapat menggeser komunitas organisme menjadi didominasi oleh beberapa taksa yang dapat mentolerir, atau bahkan berkembang dengan bahan pencemar (polutan) tersebut. Contoh, tanah sekitar tambang emas yang mengandung banyak logam berat merkuri, kemungkinan hanya dihuni oleh komunitas mikroba yang toleran terhadap merkuri, sedangkan yang bersifat rentan atau sensitif akan mengalami kepunahan. Cacing tanah merupakan salah satu organisme yang bersifat lebih sensitif terhadap polutan dibandingkan semut dan rayap. Hal ini mungkin disebabkan karena cacing tanah melakukan kontak langsung dengan tanah dengan menelan banyak tanah, dan kulit mereka juga sangat mudah menyerap air. Logam berat kadmium yang banyak ditemukan pada pupuk, bisa sangat beracun bagi cacing tanah meskipun dengan konsentrasi yang rendah.

  1. Urbanisasi

Urbanisasi menyebabkan kerusakan keanekaragaman hayati tanah melalui pembangunan gedung dan penyegelan tanah. Pertanyaan berikutnya adalah solusi apa yang bisa ditawarkan untuk menjaga supaya pabrik kehidupan tetap bisa hidup?

Pabrik kehidupan bisa tetap hidup jika para pekerja di dalamnya yaitu keanekaragaman hayati tanah dilindungi. Banyak hal yang bisa dilakukan sebagai solusi untuk melindungi dan mendukung keanekaragaman hayati tanah, yang pada gilirannya menopang keanekaragaman kehidupan di bumi, termasuk umat manusia. Solusi tersebut diantaranya adalah menggalakkan kembali program penghijauan kota, meningkatkan keperdulian dan dukungan untuk kehidupan tanah, pengelolaan sumberdaya tanah yang berkelanjutan, berani investasi dalam pengembangan pengetahuan, penelitian dan inovasi terkait keanekaragaman hayati dan menerapkan secara konsisten program pengelolaan sampah reduce, reuse dan recycle.

Selain tersebut di atas, langkah kecil dari kita dengan merubah kebiasaan sehari-hari yang kita lakukan, mungkin bisa menjadi solusi nyata. Berikut tujuh langkah sederhana yang bisa dilakukan yaitu:

  1. Jangan membuang sampah rumah tangga seperti sampah baterai dan obat-obatan langsung ke tempat pembuangan sampah (TPS).

Bahan-bahan tersebut bukanlah limbah domestik tapi termasuk kedalam ke dalam bahan berbahaya dan beracun (B3). Jika dibuang langsung ke TPS selain akan menimbulkan bahaya langsung seperti ledakan, zat kima yang terkandung dalam bahan-bahan tersebut pun akan terlepas ke tanah dan menjadi polutan yang kemungkinan besar akan menurunkan atau menghilangkan keanekaragaman hayati tanah.

  1. Berpikir berkali-kali saat ingin membeli peralatan elektronik baru.

Faktanya, lebih dari 40 juta ton limbah listrik dihasilkan setiap tahun, sehingga dengan mengurangi pembelian barang elektronik yang tidak terlalu perlu, berarti kita ikut mengurangi jumlah limbah listrik di dunia.

  1. Ketika berbelanja, bawalah sendiri kantong belanja yang bersifat ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali

Faktanya, setengah dari belanjaan kita terdiri dari pengemasan. Bisa kita bayangkan, kalau kita menggunakan plastik yang sekali pakai saat berbelanja, akan ada jutaan bahkan milyaran ton sampah plastik yang akan dihasilkan dari hobi berbelanja.

  1. Bersikap bijak terhadap sampah plastik

Implementasikan program reduce, reuse dan recycle secara kosisiten dan hentikan kebiasaan membakar sampah plastik. Berdasarkan fakta, pembakaran sampah plastik akan menghasilkan zat berbahaya yang dinamakan dioksin yang berifat racun dan dalam jangka panjang akan menyebabkan kanker. Selain itu, pembakaran sampah plastik akan mengeluarkan gas karbondioksida (CO2) yang akan merusak lapisan ozon dan menghasilkan efek gas rumah kaca, sehinga akan meningkatkan pemanasan global. Tentunya hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan tanah dan kehilangan keanekaragaman hayati tanah seperti yang dijelaskan sebelumnya.

  1. Pilih dan gunakan produk perawatan dan pembersihan diri dengan bijak.

Produk seperti sabun, detergen, sampo, odol , kosmetik dan lainnya mengandung bahan kimia yang jika dilepaskan dalam ke lingkungan akan terakumulasi dan menjadi polutan bagi lingkungan khususnya tanah dan pada akhirnya akan menganggu keanekaragaman hayati tanah. Oleh karena itu, pilihlah produk perawatan dan perbersihan diri yang berbahan dasar alami dan ramah lingkungan atau gunakan bahan-bahan tersebut secukupnya.

  1. Biasakan memilah dan memisahkan sampah rumah tangga yang dihasilkan.

Untuk limbah domestik seperti sisa makanan sebaiknya tidak berakhir di TPS tapi kita olah menjadi pupuk kompos. Fakta membuktikan hingga 1/2 dari sampah rumah tangga kita adalah bahan organik (sisa makanan, sayuran, minyak dll). Dengan mengolah limbah organik dari limbah rumah tangga, berarti kita telah membantu memelihara kesehatan tanah.

  1. Tidak membuang biji buah langsung ke tempat sampah.

Biasakan mencuci dan mengeringkan biji-bijian (di bawah sinar matahari) untuk kemudian dibungkus di dalam koran dan disimpan di tas kita dan bawa kemanapun kita pergi. Ketika menemukan lahan kosong terbuka, maka buanglah biji-bijian tersebut. Biji-biji tersebut akan berkecambah jika menemukan kondisi yang cukup air (musim hujan). Langkah ini adalah wujud nyata dalam menggalakkan program penghijauan kota dalam rangka rehabilitasi tanah. Dengan merehabilitasi tanah yang telah rusak, kita bisa menghilangkan sampai dengan 51 gigaton karbon dari atmosfer.

Di hari peringatan tanah sedunia ini, mari kita bersepakat bahwa tanah adalah pabrik kehidupan yang wajib dijamin keberlangsungan hidupnya melalui perlindungan terhadap para pekerja tanah yaitu keanekaragaman hayati tanah. Apapun yang kita makan, minum semuanya melalui peran tanah dan keanekaragaman hayati didalamnya. Kita membutuhkan tanah yang sehat untuk makanan yang sehat, lingkungan yang sehat dan kehidupan yang sehat. Semua bergantung dan berawal dari kita untuk senantiasa berkomitmen menjaga kehidupan dan keanekaragaman hayati tanah. Mari kita hindari hal-hal yang bisa merusak tanah dan keanekaragaman hayatinya. Jadilah bagian dari solusi dalam melindungi keanekaragaman hayati tanah dengan melakukan perubahan kecil dalam kebiasaan hidup kita dalam memperlakukan tanah dan semua yang berhubungan dengannya. Langkah kecil kita akan memberikan dampak yang besar terhadap kesehatan tanah kita. Masa depan kita sangat bergantung pada tanah yang kita injak dan terlindunginya keanekaragaman hayati didalamnya. Selamat Hari Tanah Sedunia. (MRG, KZ, AFS, M.Is).

  • JPREV
  • JNEXT