Apakah penyakit maag tidak boleh telat makan?

, Jakarta – Naiknya asam lambung bisa menjadi pertanda penyakit maag atau bahkan GERD. Ketika kondisinya terjadi, pengidapnya mengalami gejala seperti rasa terbakar di dada, mual, nyeri ulu hati, dan rasa asam di mulut. Penyakit ini sering diidap oleh seseorang terlambat makan, kelebihan berat badan, dan ibu hamil.

Selama ini kamu mungkin mengira kalau naiknya asam lambung pasti disebabkan karena telat makan. Padahal naiknya asam lambung bukan karena itu saja. Ada sejumlah kebiasaan yang ternyata bisa menyebabkan naiknya asam lambung. Kebiasaan-kebiasaan berikut ini mungkin bahkan pernah kamu lakukan. Apa saja? Dikutip dari Gastroenterology Consultants, berikut sejumlah kebiasaan yang dapat memicu naiknya asam lambung, yaitu:

Baca Juga: 4 Jenis Gangguan Lambung

  1. Konsumsi Pengganti Gula

Jangan mudah percaya dengan label "bebas gula" dalam makanan maupun minuman. Pasalnya, makanan dan minuman ini dapat menyebabkan reaksi gas saat mencerna. Alkohol gula, seperti xylitol, sorbitol, dan manitol adalah pemanis rendah kalori yang sering digunakan untuk membuat makanan bebas gula tertentu. Meskipun rendah kalori, pengganti ini bisa menimbulkan efek samping. Bahan ini cenderung menyebabkan gas karena usus besar tidak mudah menyerapnya.

  1. Konsumsi Minuman Berkarbonasi

Tahukah kamu bahwa, gelembung yang dihasilkan oleh soda atau bir mengandung karbon dioksida? Itulah alasan kamu mudah bersendawa setelah minum minuman berkarbonasi. Nah, setiap gas yang tidak kamu keluarkan saat bersendawa akan berakhir di usus, sehingga memicu naiknya asam lambung. 

  1. Makanan dalam Jumlah Besar

Makanan dalam jumlah besar membuat perut merenggang. Ini memang membuatmu kenyang. Namun, setelahnya kamu merasa kembung akibat makanan tersebut menekan sfingter esofagus bagian bawah. Sfingter esofagus adalah otot yang membuka dan menutup untuk memungkinkan makanan bergerak turun ke perut. 

Terlalu banyak tekanan pada otot ini menyebabkannya terbuka, sehingga memungkinkan isi perut bocor kembali ke kerongkongan. Akibatnya, kamu mengalami mulas akibat asam lambung naik ke kerongkongan.

Baca Juga: Sembuhkan Asam Lambung dengan 5 Makanan Ini

  1. Berbaring Setelah Makan

Kamu sering makan larut malam? Atau kamu suka berbaring setelah makan? Kalau iya, mungkin ini yang menyebabkan asam lambung kamu naik. Ketika kamu berbaring, tubuh tidak lagi memiliki manfaat gravitasi untuk membantu menjaga isi perut tetap ada di perut. Ketika kamu berbaring, makanan yang dikonsumsi berisiko bocor melalui sfingter esofagus. 

Jadi, hindari makan sebelum tidur apalagi langsung berbaring setelah makan. Kalau kamu terpaksa harus berbaring, usahakan berbaring ke sisi kiri atau mengangkat tubuh bagian atas untuk membantu menjaga isi perut tetap berada di tempatnya.

  1. Konsumsi Makanan Berlemak atau Digoreng

Makanan berlemak akan lebih lambat dicerna dan dikeluarkan lebih lama dibandingkan makanan lain. Hal ini memicu lambung untuk membuat lebih banyak asam. Makanan berlemak juga memberikan efek relaksasi pada sfingter esofagus, sehingga membuat otot ini terbuka dan beberapa asam tambahan bisa bocor ke kerongkongan.

Baca Juga: Jangan Sepelekan 3 Bahaya Akibat Asam Lambung

Kalau kamu sering mengalami asam lambung naik, bisa jadi disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan di atas. Apabila kamu mengidap asam lambung dan kondisinya tidak kunjung membaik, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Sebelum mengunjungi rumah sakit, kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.

Apakah penyakit maag tidak boleh telat makan?

Referensi :Gastroenterology Consultants. Diakses pada 2020. 7 Bad Eating Habits That Cause Indigestion, Acid Reflux and Stomach Bloating.

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat menganggap telat makan sebagai salah satu penyebab utama seseorang menderita sakit mag. Dokter spesialis penyakit dalam RSU Bunda Jakarta, Erik Rohmando Purba mengatakan faktor stres berperan dalam produksi asam lambung yang memicu penyakit mag. "Sebanyak 60 - 70 persen faktor stres berperan pada produksi asam lambung," kata Erik.

Produksi asam lambung yang berlebih akan mengikis dinding lambung secara perlahan. Sebab itu, tak jarang pasien yang mengalami depresi, banyak pikiran, kecemasan berlebih ataupun stres cenderung mengeluhkan sakit magnya kambuh dan beranggapan tidak bisa sembuh. Padahal, mag bisa sembuh total dengan catatan menjalani pola makan teratur dan manajemen stres yang baik.

Faktor kedua adalah kebiasaan merokok. Asam pada rokok bisa meningkatkan produksi asam lambung. Sederhananya, terdapat "pintu" atau katup di bawah kerongkongan yang akan membuka secara otomatis ketika makanan mengalir dari kerongkongan ke lambung. "Selain meningkatkan produksi asam lambung, zat pada rokok akan melemahkan pintu ini. Akibatnya, asam lambung mudah naik ke atas kerongkongan atau yang disebut GERD atau Gastroesophageal Reflux," kata dia.

Meski umumnya mag terjadi akibat peningkatan produksi asam lambung, faktor ketahanan lambung juga patut diwaspadai. Contohnya, penggunaan obat-obatan penghilang rasa nyeri dan steroid yang mengganggu produksi prostaglandin. Padahal, prostaglandin itu berfungsi menutup luka pada lambung dengan membentuk lapisan dinding baru.

Dari berbagai penyebab sakit mag tadi, Erik mengingatkan agar setiap gejala sakit pada perut bagian kiri atas tidak selalu dipahami sebagai sakit mag. Musababnya, menurut dia, ada beberapa gejala penyakit lain yang mirip dengan mag. "Misalnya, nyeri di ulu hati bisa jadi penyebabnya bukan dari lambung, tapi bisa juga akibat batu empedu atau radang di pankreas," beber dia.

Bahkan, Erik melanjutkan, gejala penyakit jantung pada wanita mirip sakit mag. Intinya, harus dipastikan apakah gejala yang timbul berasal dari gangguan lambung. Salah satu caranya yaitu dengan endoskopi, terutama jika mengalami keluhan, semisal berat badan turun drastis sekitar 10 persen dalam tempo sebulan, kadar hemoglobin rendah atau terjadi anemia, mual atau muntah hebat hingga tak bisa makan, hingga buang air besar berwarna hitam.

Apakah maag boleh telat makan?

Bagi seseorang yang sudah memiliki sakit maag, maka terlambat makan bisa menyebabkan asam lambung naik dengan lebih cepat ke kerongkongan, nih. Meski terlambat makan bisa menyebabkan penyakit maag, hal ini bukan menjadi penyebab satu-satunya sakit maag, ya.

Apa yang terjadi jika maag telat makan?

Ketika orang terlambat makan, asam lambung akan meningkat dan pada akhirnya berlebihan. Seketika muncul rasa nyeri dan memicu refluks asam lambung yang menyebabkan GERD. Gejala lain GERD adalah rasa mual dan kembung, muncul sendawa, rasa pahit atau asam di mulut, dan kerongkongan sakit ketika menelan.

Telat makan apa bisa asam lambung naik?

Jika tetap dilakukan secara berlebihan akan memicu asam lambung menjadi sering naik. Penyebab asam lambung naik tidak hanya disebabkan oleh telat makan, namun, kekenyangan juga akan menyebabkan hal yang sama.

Apa penyebab sakit maag sering kambuh?

Selain karena penyakit pencernaan, kekambuhan maag juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat NSAID jangka panjang, stres emosional, merokok aktif, hingga kebiasaan melewatkan waktu makan. Namun, penyebab kambuhnya maag yang paling umum dan sering dialami banyak orang adalah asupan makanan sembarangan.