Apakah keputihan berwarna coklat berbahaya

Keluarnya keputihan adalah hal yang normal pada wanita. Namun jika warna keputihan yang keluar berbeda dari biasanya, maka bisa jadi Anda perlu waspada. Beberapa warna keputihan bisa menandakan adanya gangguan pada vagina maupun organ reproduksi wanita lainnya.

Apa itu keputihan?

Keputihan normal tidak berbau dan berwarna putih atau bening

Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina di antara dua siklus menstruasinya. Keputihan dikatakan normal ketika cairan yang keluar dari vagina tersebut memiliki warna yang putih atau bening. Keputihan normal juga memiliki konsistensi yang kental dan lengket serta tidak akan meninggalkan bau yang menyengat, apalagi sampai menyebabkan gatal-gatal.

Wanita hamil dan perempuan yang sedang dalam masa subur biasanya mengalami keputihan yang lebih banyak dari biasanya. Anda tidak perlu panik saat mengalaminya, namun tetap waspada jika sewaktu-waktu keputihan menunjukkan tanda-tanda berbahaya. Salah satu tanda bahaya keputihan adalah terjadinya perubahan warna. 

Jenis warna keputihan dan artinya untuk kesehatan wanita

Keputihan berwarna merah adalah keputihan bercampur darah

Tahukah Anda bahwa warna keputihan bisa dijadikan sebagai indikasi keputihan berbahaya? Seperti disebutkan di atas, keputihan yang normal akan berwarna bening atau putih, bahkan sedikit kekuningan, tanpa disertai keluhan lain.

Ketika warna keputihan Anda berubah warna atau ada gejala lain yang menyertainya, bisa jadi itu adalah tanda keputihan berbahaya. Warna tersebut misalnya:

1. Merah

Keputihan berwarna merah, baik merah gelap atau merah terang, mengindikasikan adanya darah yang keluar dari vagina. Bila keputihan bercampur darah terjadi di antara dua masa menstruasi, bisa jadi hal itu mengindikasikan adanya kanker endometrium, terlebih jika Anda telah memasuki masa menopause selama lebih dari 1 tahun.

Meskipun demikian, tidak semua bercak darah ini berarti keputihan berbahaya. Untuk memastikannya, Anda harus memeriksakan diri ke dokter.

2. Abu-abu

Keputihan berwarna abu-abu artinya Anda terkena vaginosis bakteri. Kemunculan keputihan berwarna abu-abu biasanya juga disertai dengan gejala lain, seperti rasa gatal di area kemaluan, iritasi, bau tidak sedap, dan kemerahan di sekitar vulva atau pintu vagina.

Wanita yang melakukan seks oral atau kerap gonta-ganti pasangan seksual memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami keputihan berbahaya dengan tanda-tanda seperti ini.

3. Putih dan berbau

Keputihan yang berwarna putih tidak selamanya mengindikasikan kondisi vagina yang sehat. Bila keputihan yang keluar konsistensinya seperti keju cottage, berbau menyengat, serta menimbulkan gatal atau iritasi, bisa jadi itu menandakan keputihan berbahaya karena infeksi jamur di vagina.

Infeksi jamur bisa terjadi karena banyak hal, mulai dari stres, diabetes, kehamilan, hingga minum pil KB. Minum antibiotik yang tidak sesuai rekomendasi dokter, terutama ketika Anda minum antibiotik selama lebih dari 10 hari, juga bisa mengakibatkan keputihan ini.

4. Hijau

Warna keputihan yang perlu diwaspadai lainnya adalah keputihan berwarna hijau. Keluarnya keputihan berwarna hijau bisa disebabkan oleh infeksi penyakit menular seksual, seperti klamidia, gonore, maupun trikomoniasis. Keputihan dengan warna ini biasanya juga disertai dengan gejala lain seperti konsistensinya yang menggumpal dan disertai bau menyengat. 

Gonore, klamidia, dan trikomoniasis bisa Anda derita lewat berhubungan seksual dengan pasangan yang juga memiliki penyakit yang sama. Khusus untuk trikmoniasis, penyakit ini juga bisa menular lewat penggunaan handuk yang bergantian dengan penderita penyakit ini.

5. Kuning

Penyebab keputihan berwarna kuning adalah adanya perubahan hormon menjelang menstruasi, kehamilan, infeksi jamur dan bakteri di vagina, penyakit menular seksual, radang panggul, radang serviks, dan perubahan pola makan.

Cara mengatasi keputihan berwarna kuning yang disebabkan oleh penyakit bisa dengan obat antibiotik dan antijamur, sementara yang normal seperti akibat hormon dan kehamilan tidak memerlukan penanganan khusus. 

6. Cokelat

Keputihan berwarna cokelat adalah warna keputihan yang normal jika kemunculannya tidak disertai oleh gejala lain yang mengganggu. Penyebab keputihan warna cokelat yang normal antara lain karena sisa darah mensturasi, efek penggunaan pil KB, dan akibat proses ovulasi.

Namun jika kemunculannya disertai gejala lain yang mengganggu, maka keputihan berwarna cokelat bisa saja menandakan adanya penyakit. Beberapa penyakit yang bisa memicu keluarnya keputihan warna cokelat antara lain infeksi menular seksual, PCOS, endometriosis, dan kista ovarium.

Baca Juga: Berbagai Penyebab Keputihan yang Penting Diketahui Wanita

Cara mengatasi warna keputihan yang tidak normal

Keputihan bisa diobati sesuai penyebab

Saat warna keputihan yang keluar tidak normal, maka Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Penanganan pada keputihan berbahaya bergantung pada gejala dan penyebab munculnya kondisi itu sendiri.

Pada infeksi jamur misalnya, dokter akan memberikan obat berbentuk krim atau gel yang dioles ke vagina maupun supositoria yang harus dimasukkan ke dalam vagina. Sementara itu, vaginosis bakteri dapat diatasi dengan pemberian obat oral (diminum) berbentuk pil maupun obat oles berbentuk krim.

Keputihan berbahaya yang disebabkan oleh penyakit menular seksual, misalnya trikomoniasis, biasanya diobati dengan obat yang mengandung metronidazole atau tinidazole.

Perlu diingat bahwa keputihan berbahaya dapat kembali sekalipun Anda sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. Untuk meminimalisir kemungkinan ini, Anda dapat melakukan beberapa langkah preventif, seperti:

  • Jaga kebersihan vagina dengan membersihkannya menggunakan sabun formula ringan, kemudian membilasnya dengan air hangat. Jangan mengaplikasikan sabun langsung ke vagina.
  • Hindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi untuk digunakan pada area vagina.
  • Pakai celana dalam yang berbahan katun sehingga vagina tidak lembap.
  • Hindari menggunakan celana yang terasa sempit, terutama di area selangkangan.
  • Setelah buang air kecil atau besar, pastikan Anda mengeringkannya dengan membasuh dari depan ke belakang agar terhindar dari infeksi bakteri.
  • Hindari berhubungan seksual dengan banyak orang.

Baca Juga

  • Keputihan Saat Hamil Apakah Normal? Ini Ciri, Bahaya dan Cara Mengatasinya
  • Mengenal Penyebab Keputihan saat Hamil Tua dan Cara Mengatasinya
  • Vagina Sempit Sebenarnya Normal atau Tidak?

Jika Anda memiliki keluhan seputar vagina seperti beberapa gejala keputihan berbahaya di atas, konsultasikan masalah ini dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa melakukan konsultasi secara online menggunakan fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.

Apa penyebab keputihan berwarna coklat kemerahan?

Pada beberapa kasus, keputihan yang berwarna merah atau kecokelatan karena darah atau bening tapi tercampur dengan sedikit darah bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, masalah yang lebih serius juga bisa menjadi penyebab dari kondisi ini. Pada kondisi ini, penanganan medis dari dokter sangat diperlukan.

Keputihan yang berbahaya itu seperti apa?

Ciri-Ciri Keputihan Abnormal (Patologis) Cairan bersifat keruh dan kental, jumlahnya banyak. Cairan berwarna putih susu, kekuningan, keabu-abuan, atau kehijauan. Cairan berbau tidak sedap, busuk atau amis. Cairan memberikan efek gatal dan menyisakan bercak pada pakaian dalam.

Apakah stress bisa menyebabkan keputihan berwarna coklat?

Kelelahan yang berakibat stres Ini karena ketika stres berdampak pada rendahnya hormon estrogen. Bisa dikatakan, kecapean memicu keputihan berwarna coklat. Hal ini juga membuat siklus haidmu jadi berantakan.

Bagaimana cara mengatasi keputihan berwarna coklat pada remaja?

Sementara itu ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan, seperti:.
Menjaga kebersihan organ intim..
Konsumsi makanan sehat dan bergizi..
Minum air 2-3 liter/hari..
Hindari minuman berkafein(teh/kopi), beralkohol..
Bersihkan organ intim dengan air hangat..
Kelola stres berlebih dan rutin berolahraga..