Apakah kaleng dapat digambar menjadi tiga dimensi

Andi Setiyono menyelesaikan karya miliknya dari limbah kaleng di rumahnya (deny/afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com) Andi Setiyono warga Desa Sebalor, RT01/RW02 Kecamatan Bandung telah berhasil mengurangi limbah sampah dengan cara mengubahnya menjadi karya seni yang memiliki nilai jual yang tinggi. Dimana limbah kaleng bekas minuman kerap dianggap sebelah mata. Namun ditangan dingin Andi Setiyono, limbah-limbah kaleng ia manfaatkan untuk media gambar.

Apakah kaleng dapat digambar menjadi tiga dimensi

Ketika wartawan datang kerumahnya, pada ruang tamu nampak beragam lukisan berbagai ukuran menghiasi dinding ruang tamu kediaman Andi Setiyono. Sepintas lukisan-lukisan tersebut seperti terbuat dari lempengan besi yang diukir. Namun siapa sangka, lukisan yang didominasi warna silver tersebut terbuat dari limbah kaleng minuman bekas.

Banyak yang mengira ini dari lempengan besi yang diukir, padahal ini hanya kaleng bekas, ungkap Andi kepada afederasi.com.

Andi mengaku mulai tertarik menggambar di kaleng sejak tahun 1995. Saat itu ia melihat salah satu saudaranya yang juga memiliki hobi di bidang gambar. Lantas memotivasinya untuk belajar otodidak. Bahkan ia pun pernah memulung kaleng-kaleng bekas di sepanjang pantai Damas hingga pantai Popoh untuk mengumpulkan bahan.

Sempat juga dicemooh, mau dibuat apa kaleng-kaleng bekas ini. Dirumah kaleng-kaleng ini saya belah dan saya buat karya seni ini, katanya.

Meski sempat vakum lantaran berbagai kesibukan, pada tahun 2005 dia sempat merantau ke negeri sakura. Di negeri orang, Andik melanjutkan kembali hobi menggambarnya. Terlebih ia bekerja di pabrik otomotif, sehingga limbah-limbah tembaga dan logam ia manfaatkan sebagai media gambar.

Rupanya hobi Andi terus berlanjut, terlebih pada 2016 ketika desa tempat tinggalnya dijadikan desa wisata. Ia pun dipercaya untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat dari sisi ekonomi kreatif.

Ya waktu itu ada Pokdarwis (kelompok sadar wisata), dan saya coba kembangkan kerajinan kaleng bekas ini,katanya.

Pria yang kelahiran 12 Mei 1978 ini mengatakan meski hampir semua kaleng dapat digunakan sebagai media gambar. Namun, kaleng atau limbah tembaga yang memiliki ketebalan 0,2 milimeter (mm) adalah jenis kaleng paling ideal untuk digambar.

Untuk alatpun, Andik memanfaatkan bolpoin bekas yang sudah tidak terpakai sebagai alat menggambar. Selain bolpoin bekas, ia juga manfaatkan gagang sikat gigi bekas sebagai alat untuk menekan kaleng. Ini untuk menimbulkan efek relief atau 3 dimensi (3D).

Jadi bolpoin ini sebagai pensilnya, berfungsi untuk menggambar sketsa. Kemudian gagang sikat gigi ini untuk menekan kaleng agar timbul efek 3D, paparnya.

Menurutnya, dalam membuat sebuah karya dia hanya perlu membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 4 hari untuk menyelesaikan 1 gambar. Tergantung tingkat kerumitan, luas media gambar, dan detail gambar yang diinginkan. Semakin detail gambar yang diinginkan maka diperlukan ketelitian, sebab jika sampai salah menonjolkan efek 3D, maka hasilpun tidak maksimal.

Kedepan, Andik masih ingin berkutat di bidang seni. Sebab kaleng gambar miliknya semakin diminati masyarakat. Untuk pemasaran, ia pun memanfaatkan media sosial sebagai media promosi. Ia pun berharap upayanya ini sebagai salah satu upaya untuk mengurangi limbah sampah. Ya mungkin ini langkah kecil dari saya untuk bisa kurangi sampah, pungkasnya. (an)

5 1 vote
Article Rating