Apakah faktor penyebab kepadatan penduduk di Asia tidak merata

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Ilustrasi kepadatan penduduk. Foto: Unsplash.

Kepadatan penduduk merupakan perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan luas daerah berdasarkan satuan tertentu. Kepadatan penduduk merupakan indikator awal untuk mendeteksi tingkat perkembangan wilayah. Kawasan dengan kepadatan tinggi umumnya adalah pusat pemukiman dan perekonomian.

ADVERTISEMENT

Namun, kepadatan penduduk yang berlebihan tentu saja akan mengganggu kenyamanan bersama di lingkungan tersebut. Dampak yang ditimbulkan dari kepadatan penduduk pun bermacam-macam. Mulai dari tingginya tingkat kompetisi dunia kerja, turunnya kualitas lingkungan, sampai terganggunya stabilitas keamanan.

Inilah penjelasan lengkap mengenai kepadatan penduduk yang terjadi di lingkungan sekitar kita.

Faktor Penyebab Kepadatan Penduduk

Suatu wilayah tumbuh lebih padat dibanding daerah lain karena didorong beberapa faktor. Berikut tiga faktor yang menyebabkan kepadatan penduduk.

1. Fisiografis

Keadaan wilayah secara fisik menjadi salah satu penentu manusia untuk menetap. Indikator fisiografis di antaranya letak ketinggian, kesuburan tanah, iklim, ketersediaan air, dan kondisi sumber daya. Pemusatan penduduk tentu lebih banyak di dataran rendah dibandingkan dataran tinggi.

ADVERTISEMENT

Selain itu, manusia juga sangat sulit bertahan di daerah yang jauh dari sumber air. Perkembangan pemukiman juga sangat cepat di daerah dengan elevasi datar, karena mobilitas penduduk relatif lebih cepat dibandingkan dengan daerah berbukit.

2. Ekonomi

Wilayah dengan pertumbuhan ekonomi pesat seperti daerah industri akan menarik pendatang lebih banyak. Faktor-faktor seperti ketersediaan pekerjaan dan upah yang relatif tinggi juga berkontribusi dalam hal ini. Dampaknya, pemukiman menjadi semakin padat karena adanya arus urbansiasi.

3. Sosial Budaya

Keadaan lingkungan sosial yang kondusif dan cenderung aman menjadi salah satu daya tarik bagi seseorang untuk menetap di suatu wilayah. Selain itu, budaya perkotaan yang jauh lebih modern dari pedesaan membuat masyarakat memilih untuk tinggal dan menetap di perkotaan.

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Ilustrasi kepadatan penduduk. Foto: Unsplash.

Jenis-Jenis Kepadatan Penduduk

1. Kepadatan Penduduk Berdasarkan Lahan Pertanian

ADVERTISEMENT

Kepadatan penduduk berdasarkan lahan pertanian dibedakan menjadi dua, yaitu kepadatan penduduk agraris dan fisiologis. Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian dengan luas lahan pertanian.

Istilah lain untuk kepadatan penduduk agraris adalah kepadatan penduduk netto. Sementara kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan jumlah penduduk total, baik yang berprofesi sebagai petani maupun yang bukan petani, dengan luas lahan pertanian.

2. Kepadatan Penduduk Umum (Aritmatik)

Kepadatan penduduk aritmatik adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah per kilometer persegi. Kepadatan penduduk aritmatik merupakan perbandingan antara jumlah penduduk total (tanpa memandang mata pencaharian) dengan luas wilayah, baik wilayah lahan pertanian maupun tidak.

3. Kepadatan Penduduk Ekonomi

Kepadatan penduduk ekonomi adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah tetapi menurut kapasitas produksinya. Kepadatan penduduk ekonomi juga memperhitungkan sektor industri serta perdagangan yang berlangsung dalam daerah tersebut.

ADVERTISEMENT

Cara Penanggulangan Kepadatan Penduduk

Melalui langkah-langkah penanggulangan berikut, diharapkan masalah kepadatan penduduk bisa teratasi.

  • Melaksanakan program transmigrasi penduduk.

  • Membuat peraturan pemerintah yang mengatur tentang imigrasi dan emigrasi.

  • Melengkapi sarana dan prasarana sampai ke pelosok desa.

  • Melaksanakan program pemerataan pembangunan selain di Pulau Jawa.

  • Penyebaran pendirian pusat industri dan perdagangan ke berbagai daerah.

(VIO)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA