Apakah boleh niat puasa Qadha jam 5 pagi

PORTAL PURWOKERTO - Bolehkah sahur jam 5 pagi? Waktu sahur di bulan Ramadhan tahun 2022 ini adalah hal yang paling dinanti oleh umat muslim.

Table of Contents Show

  • Teks Jawaban
  • Bolehkah baca niat puasa jam 5 pagi?
  • Apakah boleh niat puasa di jam 6 pagi?
  • Kapan batas niat puasa wajib?
  • Bolehkah sahur jam 5 pagi karena kesiangan?

Sebab umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan sahur jika akan menjalankan ibadah puasa.

Namun bagaimana dengan yang bangun kesiangan dan sahur pukul 5 pagi, bolehkah sahur jam 5 pagi?

Ulama Buya Yahya mengatakan apabila jam 5 pagi itu sudah masuk waktu subuh.

Baca Juga: Bolehkah Sahur Jam 4? Penjelasan Ustadz Abdul Somad dan Niat Puasa Ramadhan Saat Sahur

"Sementara adzan subuh itu menunjukkan jika waktu subuh sudah tiba. Kalau kita sahur sudah adzan subuh itu berati puasa kita tidak sah. Kesalahpahaman subuh itu karena ada dua adzan saat subuh. Adzan subuh pertama itu untuk bangunkan sholat tahajud di rumah," ujar Buya Yahya.

Lebih lanjut Buya Yahya mengatakan di jaman nabi ada dua adzan. Adzan pertama dikumandangkan oleh Bilal.

"Tatkala adzan Bilal kita masih makan, karena adzan pertama. Bukan adzan yang kedua. Kalau sudah adzan yang kedua sudah tidak boleh makan dan minum. Kalau sudah adzan kedua itu makan, maka sudah tidak sah puasanya," ujar dia dikutip dari Youtube Al Bahjah TV tahun 2020.

Buya Yahya memperingatkan kepada umat muslim agar berhati-hati jika mendengar adzan subuh masih makan minum.

TRIBUNNEWS.COM - Niat merupakan salah satu syarat sah puasa.

Lantas, kapan sebaiknya niat puasa Ramadan diucapkan?

Apakah ketika malam hari, ketika subuh atau ketika matahari sudah terbit?

Berikut penjelasan dari Ustaz Satibi Darwis.

Menurut Ustaz Satibi cara melakukan niat untuk puasa sunnah dan puasa wajib berbeda.

Perbedaanya terletak pada waktu pengucapan niat.

"Niat puasa untuk yang sunnah tidak wajib dilakukan malam hari, artinya kalau puasa sunnah niatnya boleh di pagi hari asalkan di pagi hari belum makan."

"Maka ketika dia ingat ingin berpuasa boleh dia berniat langsung untuk puasa sunnah," ujarnya dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Tanya Ustaz.

Ia menjelaskan puasa Ramadan merupakan puasa wajib dan cara mengucapkan niat puasa Ramadhan ada dua macam.

Baca juga: Bagaimana Hukum Mencicipi Makanan saat Berpuasa? Simak Penjelasannya

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Dianjurkan Berbuka Puasa dengan Buah Kurma

Cara yang pertama berdasarkan Jumhurul Ulama dari Maliki, Syafii dan Hambali.

Dalam pandangan ini, niat puasa bulan Ramadhan wajib dilakukan pada waktu malam hari.

Hal ini sesuai dengan Hadist yang artinya:

Siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka tidak sah puasanya

"Hadist ini menjadi acuan yang diambil oleh madzhab Maliki, Syafii dan Hambali bahwa niat harus disampaikan pada waktu malam hari," ujarnya.

Ramadan (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

TRIBUNPALU.COM - Kapan waktu membaca niat puasa Ramadhan 2022, bolehkah dibaca siang hari? Niat Puasa Ramadhan dibaca setiap malam atau cukup satu kali untuk satu bulan? Ini kata ustaz. 

Niat merupakan salah satu syarat sah puasa.

Lantas, kapan sebaiknya niat puasa Ramadan diucapkan?

Apakah ketika malam hari, ketika subuh atau ketika matahari sudah terbit?

Berikut penjelasan dari Ustaz Satibi Darwis.

Menurut Ustaz Satibi cara melakukan niat untuk puasa sunnah dan puasa wajib berbeda.

Perbedaanya terletak pada waktu pengucapan niat.

"Niat puasa untuk yang sunnah tidak wajib dilakukan malam hari, artinya kalau puasa sunnah niatnya boleh di pagi hari asalkan di pagi hari belum makan."

"Maka ketika dia ingat ingin berpuasa boleh dia berniat langsung untuk puasa sunnah," ujarnya dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Tanya Ustaz.

Ia menjelaskan puasa Ramadan merupakan puasa wajib dan cara mengucapkan niat puasa Ramadhan ada dua macam.

Cara yang pertama berdasarkan Jumhurul Ulama dari Maliki, Syafii dan Hambali.

Dalam pandangan ini, niat puasa bulan Ramadhan wajib dilakukan pada waktu malam hari.

Hal ini sesuai dengan Hadist yang artinya:

Siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka tidak sah puasanya

Pertanyaan

Suatu ketika saya sedang berpuasa qadha’ Ramadhan, akan tetapi pada siang harinya saya merasa ragu, apakah tadi saya berniat sebelum subuh atau setelah subuh ?, lalu saya rubah niat puasa pada hari itu menjadi puasa sunnah karena Allah, apakah yang saya lakukan tersebut benar atau tidak boleh ?, dan jika tidak boleh, apakah ada kaffarat atau amalan tertentu yang harus saya lakukan ?, saya berharap anda segera menjawabnya mengingat saya sangat bingung dalam masalah ini ?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Pertama:

Jika seseorang ragu-ragu dalam niatnya untuk puasa qadha, apakah dia sudah berniat sebelum subuh atau setelah subuh, maka hukum asalnya pada kondisi tersebut adalah sama saja dengan tidak ada niat, hukumnya tetap sesuai dengan hukum awalnya; karena inilah kondisi yang diyakini; karena dia meragukan keberadaan niat sebelum fajar, jadi yang pokok dan yang diyakininya adalah tidak adanya niat, sementara keyakinan itu tidak bisa dihilangkan oleh karagu-raguan.

Akan tetapi jika penanya di atas mengalami was was (sering ragu-ragu), maka hendaknya ia melanjutkan puasanya dengan niat puasa qadha; karena keragu-raguan jika sering terulang tidak dianggap; karena wajib hukumnya untuk tidak memperturutkan rasa was-was dan keragu-raguan, untuk menghindari kesulitan yang akan ditimbulkanya. Dan kesulitan ini bertentangan dengan syari’at Islam yang lurus dan toleran.

Seperti itu juga halnya jika keraguan itu merupakan sebuah kerisauan yang mendadak, disertai dengan dugaan kuat bahwa niatnya masih sah, atau ada indikasi bahwa anda sedang puasa qadha’ bukan lainnya, yang pada hari tersebut tidak menunjukkan adanya puasa lainnya kecuali untuk puasa qadha’.

Oleh karenanya para ulama berkata:

والشك بعد الفعل لا يؤثر * وهكذا إذا الشكوك تكثر .

“Keraguan setelah adanya perbuatan tidak berpengaruh apa-apa, demikian juga jika keragu-raguan itu sering dirasakan”.

Kedua:

Barang siapa yang telah memasuki puasa wajib, seperti; puasa qadha’ Ramadhan, maka tidak dibolehkan baginya untuk membatalkannya tanpa ada udzur (alasan) yang dibenarkan, seperti; karena sakit atau bepergian.

Jika dia membatalkannya –dengan adanya udzur atau tanpa udzur- maka dia wajib mengqadha’ puasa pada hari itu dengan berpuasa pada hari lain untuk mengganti hari tersebut.

Dan tidak ada kaffarat (denda) apapun dari pembatalan puasanya, baik pembatalannya karena udzur atau tidak ada udzur; karena kaffarat itu tidak diwajibkan kecuali karena berjima’ di siang hari pada bulan Ramadhan. Baca juga jawaban soal nomor: 49750

Jika seorang muslim telah merubah niatnya dari puasa qadha’ menjadi puasa sunnah muthlak (umum), maka tidak ada kaffarat apapun baginya, hanya saja dia wajib beristigfar dan bertaubat kepada Allah.

Kesimpulan:

Jika niatnya sudah ditetepkan sebelumnya untuk puasa qadha’, maka tidak boleh membatalkannya.

Akan tetapi jika hal itu dahulu sudah pernah dilakukan, maka dia wajib beristigfar dan bertaubat dan tidak ada denda apapun karenanya.

Namun jika anda ragu-ragu apakah sudah berniat untuk puasa qadha’ tadi malam atau belum, maka hukum asalnya berarti tidak ada niat sebelumnya, dan kita mengamalkan yang diyakini bahwa puasanya dianggap berniat setelah fajar, maka tetap sah sebagai puasa sunnah, hal ini jika keragu-raguan tersebut dianggap berlaku.

Adapun jika niatnya tercampuri oleh rasa was-was (sering ragu-ragu), maka hal itu merupakan keraguan yang tidak berdasar, puasa tersebut adalah puasa wajib yang tidak terpengaruh karena keragu-raguan, maka tidak boleh membatalkannya.

Dan karena anda telah membatalkannya, maka gantilah dengan berpuasa pada hari lain, jangan pernah diulangi lagi dan tidak ada denda apapun.

Bolehkah niat puasa qadha jam 5 pagi?

Artinya: "Barangsiapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya." (HR Ad-Daru Quthni dan Al- Baihaqi). Utamanya, bagi puasa qadha Ramadan yang bersifat wajib, para ulama berijma' bahwa bacaan niat yang dibaca setelah terbit fajar menjadi amalan yang tidak sah.

Apakah boleh niat puasa jam 5?

Jawab para ulama Lajnah, “Jika puasanya adalah puasa sunnah, maka sah-sah saja berniat di siang hari. Sedangkan untuk puasa wajib tidaklah sah. Niat untuk puasa wajib haruslah dilakukan sebelum terbit fajar shubuh (di malam hari).

Apakah sah jika niat puasa qadha di pagi hari?

Seperti halnya saat menjalani puasa ramadhan, niat puasa adalah hal utama yang nggak boleh ketinggalan. Niat qadha puasa ini diucapkan pada malam hari jelang fajar terbit di hari puasa, karena jika diucapkan di pagi hari maka puasanya nggak akan sah.

Niat puasa qadha jam berapa?

Menurut Abu Maryam Kautsar Amru dalam buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan, sama seperti puasa Ramdhan, waktu membaca niat puasa qadha adalah di malam hari hingga sebelum masuk waktu subuh atau terbitnya fajar.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA