Penyembuhan patah tulang dapat dilakukan dengan

Patah tulang (fraktur) sangat berpotensi membuat seseorang terganggu dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Apalagi jika tulang yang patah itu merupakan tulang yang sangat berperan untuk menopang tubuh misalnya tulang paha, kaki atau bahkan tulang belakang.

Proses penyembuhan atau penyambungan tulang yang patah tersebut dapat memakan waktu mingguan, bulanan, atau bahkan bertahun-tahun tergantung pada tingkat keparahannya, jenis tulang serta jenis patah tulangnya. Patah tulang yang sembuh dalam waktu yang singkat yakni sekitar 3 minggu hingga 1 bulan biasanya untuk daerah seperti jari-jari kaki, sedangkan untuk tulang paha biasanya membutuhkan waktu hingga 24 minggu.

Iklan dari HonestDocs

Keseleo adalah suatu kondisi dimana ligament pada pergelangan kaki robek atau teregang. Masalah yang dialami adalah adanya bengkak pada pergelangan kaki, nyeri, kelemahan otot-otot ankle dan keterbatasan gerak pada pergelangan kaki. Dengan fisioterapi dapat membantu memulihkan pergelangan kaki yang keseleo menggunakan modalitas seperti ultrasound, tens, ice, dan latihan menggunakan elastic band. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Patah tulang bisa membuat seseorang jadi frustasi, terutama karena tidak bisa melakukan kegiatan yang biasa dilakukan. Oleh karena itu, di sini kita akan bahas tips agar patah tulang cepat sembuh. Tentunya tips ini hanya merupakan tambahan atas perawatan patah tulang yang sedang Anda jalani seperti operasi, pemasangan pen, gips atau bidai, dan sebagainya.

1. Tingkatkan Asupan Kalsium

Kalsium adalah nutrisi yang bertanggung jawab untuk menjaga tulang agar tetap sehat. Kalsium ini juga diserap oleh tubuh bersama dengan vitamin D. Peningkatan asupan kalsium akan membantu mempercepat pemulihan atau penyembuhan patah tulang. Kalsium ini bisa Anda dapatkan dalam produk susu, sayuran dan juga tersedia dalam bentuk suplemen.

2. Batasi Pergerakan (Imobilisasi)

Imobilisasi atau kurangi pergerakan selama fase penyembuhan awal. Sebelum pasien diperkenankan untuk melakukan latihan pemulihan, perbanyak istirahat pada daerah yang patah untuk memaksimalkan proses pertumbuhan tulang.

3. Minum Teh

Minum setidaknya 5 cangkir teh, khususnya teh hijau. Teh hijau mengandung anti-oksidan yang tinggi dan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Teh hijau telah digunakan di China selama berabad-abad karena memiliki efek menyembuhkan, termasuk penyembuhan patah tulang.

4. Terapi Panas

Pemanasan pada daerah tulang yang retak atau patah akan membantu meningkatkan aliran darah dan kemudian membantu Anda dalam perbaikan tulang. Anda dapat menggunakan handuk yang sudah direndam dalam air panas kemudian digunakan untuk kompres atau Anda juga bisa mandi dengan air hangat. Lakukan tiga kali sehari selama 30 menit. Cara ini biasanya dilakukan untuk patah tulang yang tidak disertai luka di daerah sekitarnya, karena jika terdapat luka yang belum kering atau sembuh malah akan berpotensi menimbulkan infeksi.

5. Latihan Pemulihan atau Fisioterapi Fisik

Latihan pemulihan berperan penting dalam membantu memperkuat otot-otot di area yang terlibat. Latihan pemulihan untuk patah tulang atau tulang retak harus dilakukan dengan hati-hati dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan.

6. Berhenti Merokok

Perokok memiliki kepadatan mineral tulang yang kurang dibanding non-perokok. Studi juga menunjukkan bahwa perokok memiliki waktu rata-rata penyembuhan lebih lama karena merokok dapat mengganggu aliran darah.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.

Halodoc, Jakarta – Tidak ada salahnya untuk melakukan berbagai kegiatan fisik dengan hati-hati. Banyak gangguan kesehatan yang terjadi ketika melakukan kegiatan fisik yang tidak sesuai dengan aturan atau kurang berhati-hati, salah satunya adalah cedera tulang. Tidak hanya itu, kamu dapat mengalami kondisi patah tulang.

Baca juga: Jangan Panik, Inilah Pertolongan Pertama pada Patah Tulang

Patah tulang adalah kondisi yang menyebabkan perubahan pada bentuk tulang. Umumnya, patah tulang sering terjadi ketika tulang mengalami benturan yang cukup keras. Dilansir dari situs halaman Cleveland Clinic, ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang alami patah tulang, seperti kecelakaan kendaraan, kecelakaan ketika berolahraga atau adanya gangguan kesehatan pada tulang, seperti osteoporosis.

Jenis Patah Tulang yang Perlu Diketahui

Dikutip dari American Academy of Orthopaedic Surgeons, patah tulang memiliki beragam jenis jika dilihat dari kondisinya, yaitu:

Patah tulang jenis ini masih memiliki ujung patah yang berbaris dan nyaris keluar dari tempatnya.

Patah tulang jenis ini memungkinkan hingga membuat kulit terluka akibat patahan tulang yang terjadi.

Patah tulang jenis ini memiliki jenis garis patahan yang horizontal.

Garis patahan jenis ini memiliki kondisi miring.

Kondisi patah tulang jenis ini membuat tulang patah menjadi beberapa bagian.

Selain dilihat dari jenis patah tulang yang dialami, masih ada faktor lain yang memengaruhi waktu penyembuhan, seperti lokasi bagian tubuh yang alami patah tulang, termasuk pada anak-anak. Waktu penyembuhan anak-anak yang mengalami patah tulang juga disesuaikan dengan lokasi patah tulang dan jenis patah tulang yang dialami.

Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Untuk Pulih?

Pengidap patah tulang baru dinyatakan sembuh apabila tulang yang patah sudah tersambung kembali, atau setelah garis-garis patah telah hilang. Nah, di dalam hal ini hanya dokter yang bisa menyatakan apakah pengidap patah tulang sudah sembuh dan bisa kembali normal atau belum. Sebab, kasus patah tulang yang dialami setiap orang berbeda-beda.

Di dalam proses penyembuhan, dokter akan menyarankan penggunaan alat bantu seperti gips, pen, dan kruk atau tongkat penyangga untuk membantu berjalan. Pada bulan ketiga, biasanya pengidap patah tulang mulai bisa melangkahkan kaki perlahan. Rasa sakit dan bengkak pun mulai berkurang. Sebaiknya hindari dahulu berbagai aktivitas berat yang membebani kaki, seperti berdiri dan berjalan terlalu lama.

Baca juga: Ini yang Dimaksud dengan Fraktur Tulang

Memasuki bulan keempat dan kelima, sebaiknya jangan lakukan aktivitas fisik yang berlebihan. Meskipun sudah dinyatakan sembuh, tulang yang patah masih rapuh. Pada beberapa kasus patah tulang yang parah, dibutuhkan waktu lebih dari setahun untuk bisa sembuh total. Pemeriksaan rutin ke dokter spesialis tulang atau rumah sakit terdekat dibutuhkan, untuk melihat apakah ada infeksi atau komplikasi.

Percepat Penyembuhan dengan Asupan Vitamin D dan Kalsium

Proses penyembuhan patah tulang juga bisa dipercepat dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung vitamin D, kalsium, dan protein. Selama masa penyembuhan, banyak-banyaklah konsumsi susu, yoghurt, ikan, dan sayuran-sayuran hijau seperti bayam dan kangkung.

Baca juga: 8 Jenis Patah Kaki yang Dapat Dialami Seseorang

Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, soda, dan cokelat. Kafein dapat mengganggu penyerapan kalsium dan mineral yang dibutuhkan untuk penyembuhan patah tulang. Bagi pengidap yang biasa mengonsumsi alkohol dan merokok, disarankan juga untuk mulai menguranginya karena dapat menghambat proses penyembuhan.

Referensi: American Academy of Orthopaedic Surgeons. Diakses pada 2019. Fractures (Broken Bones) Kids Health. Diakses pada 2019. Fracture Cleveland Clinic. Diakses pada 2019. Bone Fractures

Patah tulang atau fraktur adalah kondisi ketika tulang patah sehingga bentuk atau bahkan posisinya berubah. Patah tulang dapat terjadi jika tulang menerima tekanan atau benturan yang kekuatannya lebih besar daripada kekuatan tulang.

Patah tulang bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi lebih sering terjadi di tulang kaki, tangan, pinggul, rusuk dan selangka. Meski umumnya disebabkan oleh benturan yang kuat, patah tulang juga bisa terjadi akibat benturan ringan bila tulang sudah mengalami pengeroposan, misalnya akibat osteoporosis.

Jenis Patah Tulang

Berdasarkan kondisinya, patah tulang dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Patah tulang tertutup

Patah tulang tertutup adalah jenis patah tulang di mana tulang yang patah tidak sampai merobek kulit.

2. Patah tulang terbuka

Patah tulang terbuka merupakan kebalikan dari patah tulang tertutup. Kondisi ini terjadi ketika bagian ujung dari tulang yang patah sampai merobek kulit sehingga jaringan di bawah kulit dan tulang yang patah menjadi terlihat.

3. Patah tulang tidak lengkap

Patah tulang tidak lengkap merupakan kondisi tulang yang tidak patah sepenuhnya atau tidak sampai membagi tulang menjadi dua bagian atau lebih, melainkan hanya retak. Patah tulang tidak lengkap terbagi ke dalam beberapa tipe berikut:

  • Hairline fractureatau stress fracture, yaitu ketika tulang mengalami retak yang tipis menyerupai garis rambut
  • Greenstick fracture, yaitu ketika salah satu sisi tulang retak dan bengkok
  • Buckleatau torus fracture, yaitu ketika tulang yang patah tidak sampai memisahkan dua sisi tulang, pada kondisi ini sisi tulang yang retak akan menonjol

4. Patah tulang lengkap

Patah tulang lengkap adalah kondisi tulang patah menjadi dua bagian atau lebih. Patah tulang lengkap terbagi lagi menjadi:

  • Single fracture, yaitu ketika tulang di satu bagian tubuh patah menjadi dua bagian
  • Comminuted fracture, yaitu ketika tulang patah atau hancur menjadi tiga bagian atau lebih
  • Compression fracture, yaitu ketika tulang remuk atau hancur akibat tekanan
  • Displaced fracture, yaitu ketika tulang remuk berkeping-keping dan keluar dari tempat semula
  • Nondisplaced fracture, yaitu ketika tulang remuk berkeping-keping tetapi tidak keluar dari tempat semula
  • Segmental fracture, yaitu ketika tulang patah menjadi dua bagian yang satu sama lain tidak saling berkaitan sehingga ada bagian tulang yang tampak melayang
  • Avulsion fracture, yaitu ketika patah tulang terjadi di dekat tendon atau ligamen, sehingga tendon atau ligamen tersebut akan menarik potongan tulang kecil yang patah menjauhi bagian tulang utama

Penyebab Patah Tulang

Patah tulang terjadi ketika tulang menerima tekanan yang lebih besar dari yang bisa diterima oleh tulang tersebut. Makin besar tekanan yang diterima tulang, umumnya akan makin berat pula tingkat keparahan patah tulang.

Kondisi yang dapat mengakibatkan patah tulang, antara lain:

  • Cedera akibat terjatuh, kecelakaan, atau perkelahian
  • Cedera akibat hentakan berulang, misalnya saat baris-berbaris atau berolahraga
  • Penyakit yang dapat melemahkan tulang, seperti osteoporosis, kelainan genetik yang menyebabkan tulang rapuh (osteogenesis imperfekta), infeksi tulang (osteomielitis), dan kanker tulang

Faktor risiko patah tulang

Patah tulang dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih berisiko dialami oleh orang dengan beberapa faktor berikut:

  • Berusia lanjut
  • Berjenis kelamin wanita, terutama yang sudah berusia di atas 50 tahun
  • Kurang asupan nutrisi, terutama kalsium dan vitamin D
  • Memiliki gaya hidup yang kurang aktif bergerak atau sedentary lifestyle
  • Memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
  • Mengonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama
  • Menderita rheumatoid arthritis, diabetes mellitus, gangguan saluran pencernaan, atau gangguan pada kelenjar endokrin

Gejala Patah Tulang

Gejala utama patah tulang adalah nyeri hebat di area yang mengalami patah tulang. Nyeri akan bertambah parah ketika bagian tubuh yang mengalami patah tulang digerakkan.

Secara umum, gejala yang bisa timbul saat seseorang mengalami patah tulang adalah:

  • Nyeri hebat di area patah tulang
  • Memar dan bengkak pada area yang mengalami cedera
  • Tulang mencuat keluar dari kulit, pada patah tulang terbuka
  • Kesemutan dan mati rasa di area yang mengalami patah tulang
  • Sulit menggerakkan bagian tubuh yang mengalami patah tulang
  • Deformitas atau adanya perbedaan bentuk pada area yang mengalami patah tulang

Kapan harus ke dokter

Patah tulang merupakan kondisi darurat yang harus segera ditangani. Segera cari pertolongan medis ke dokter bila Anda atau orang di sekitar Anda mengalami patah tulang. Penanganan segera di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit diperlukan jika:

  • Terjadi perdarahan hebat
  • Tulang mencuat keluar dari kulit
  • Muncul nyeri hebat meski hanya sedikit bergerak
  • Area yang mengalami patah tulang rusak parah
  • Patah tulang terjadi di kepala, leher, atau punggung
  • Patah tulang menyebabkan hilang kesadaran

Diagnosis Patah Tulang

Untuk mendiagnosis patah tulang, dokter akan terlebih dahulu menanyakan gejala, riwayat penyakit, dan riwayat cedera kepada pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian tubuh yang mengalami patah tulang.

Saat pemeriksaan, dokter akan melihat area tubuh yang cedera, menyentuh dan menggerakkan area atau bagian tubuh yang dicurigai mengalami patah tulang.

Guna memastikan diagnosis dan melihat tingkat keparahan patah tulang, dokter akan melakukan pemindaian, misalnya dengan Rontgen, CT scan, dan MRI. Pemeriksaan darah dan pemeriksaan kepadatan tulang juga bisa dilakukan untuk mencari tahu ada tidaknya penyakit lain yang meningkatkan risiko patah tulang.

Pengobatan Patah Tulang

Pengobatan patah tulang tergantung pada jenis yang dialami, lokasi tulang yang patah, serta kondisi pasien. Tujuan pengobatan adalah untuk mengembalikan tulang yang patah ke posisinya semula, dan menjaganya agar tetap stabil sampai terbentuk tulang baru yang menyambungkan bagian tulang yang patah.

Pada patah tulang yang menyebabkan perdarahan hebat, pertolongan pertama akan dilakukan oleh dokter untuk menstabilkan kondisi pasien sehingga tidak jatuh pada kondisi syok.

Metode pengobatan patah tulang meliputi:

  • Pemberian obat-obatan, untuk meredakan nyeri dan mencegah infeksi pada patah tulang terbuka
  • Pemasangan gips yang terbuat dari plaster atau fiberglass, untuk mencegah tulang yang patah bergerak selama proses penyembuhan
  • Traksi, untuk menyejajarkan tulang yang patah serta meregangkan otot dan tendon di sekitarnya
  • Operasi, untuk menyambung tulang yang patah menggunakan pen, plat, screw, dan rods khusus

Pasien patah tulang bisa sembuh dalam hitungan bulan atau tahun, tergantung pada tingkat keparahan, usia, dan faktor risiko yang dimiliki pasien. Pasien yang mengalami patah tulang wajib melakukan kontrol sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter untuk memantau kondisi patah tulang.

Komplikasi Patah Tulang

Patah tulang yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi ringan hingga berat, tergantung pada bagian tubuh yang mengalami patah tulang. Komplikasi tersebut antara lain berupa:

Pencegahan Patah Tulang

Patah tulang tidak selalu dapat dicegah, tetapi ada beberapa hal yang dapat mengurangi risiko seseorang terkena patah tulang, yaitu:

  • Menggunakan alat keselamatan saat berkendara, seperti sabuk pengaman saat mengemudikan mobil, atau helm saat mengendarai motor
  • Menciptakan lingkungan rumah yang aman untuk seluruh anggota keluarga
  • Mengenakan alat pelindung tubuh saat melakukan olahraga yang melibatkan benturan atau olahraga yang memiliki risiko tinggi terjatuh
  • Melakukan latihan secara rutin untuk menjaga keseimbangan tubuh dan meningkatkan kekuatan tulang, terutama pada penderita osteoporosis
  • Berkonsultasi dengan dokter mengenai kebutuhan terhadap nutrisi atau suplemen untuk menjaga kesehatan tulang

Terakhir diperbarui: 12 April 2022

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA